NovelToon NovelToon
Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Selama ini Tania hidup dalam peran yang ia ciptakan sendiri: istri yang sempurna, pendamping yang setia, dan wanita yang selalu ada di belakang suaminya. Ia rela menepi dari sorot lampu demi kesuksesan Dika, mengubur mimpinya menjadi seorang desainer perhiasan terkenal, memilih hidup sederhana menemaninya dari nol hingga mencapai puncak kesuksesan.
Namun, kesuksesan Dika merenggut kesetiaannya. Dika memilih wanita lain dan menganggap Tania sebagai "relik" masa lalu. Dunia yang dibangun bersama selama lima tahun hancur dalam sekejap.
Dika meremehkan Tania, ia pikir Tania hanya tahu cara mencintai. Ia lupa bahwa wanita yang mampu membangun seorang pria dari nol, juga mampu membangun kembali dirinya sendiri menjadi lebih tangguh—dan lebih berbahaya.
Tania tidak menangis. Ia tidak marah. Sebaliknya, ia merencanakan pembalasan.

Ikuti kisah Tania yang kembali ke dunia lamanya, menggunakan kecerdasan dan bakat yang selama ini tersembunyi, untuk melancarkan "Balas Dendam yang Dingin."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Di kantor, Tania sedang fokus bekerja, tenggelam dalam lautan sketsa dan berlian imajiner di ruangan kaca satu arahnya. Konsentrasinya terpecah saat ketukan di pintu terdengar.

"Masuk," ujar Tania, sedikit terkejut.

Seorang kurir kantor masuk ke ruangannya, membawa sebuah bungkusan rapi. "Permisi, Bu Tania, ada titipan makanan untuk Anda."

"Oh, ya? Dari siapa, ya?"

"Dari manajemen, Bu. Untuk makan siang Anda," jawab kurir tersebut, sopan.

Tania merasa heran dengan kiriman makanan yang mengatasnamakan manajemen kantor.

"Terima kasih banyak, ya," balas Tania, ramah, meskipun pikirannya dipenuhi tanda tanya.

Selepas kepergian kurir kantor, Tania melangkah sampai ke depan pintu ruang kerjanya, memastikan kurir sudah pergi jauh. Tania kembali menutup pintu ruangannya. Sampai di depan meja, dia membuka bungkusan makanan tersebut dengan hati-hati. Mata indahnya mengernyit heran.

Tania berbicara sendiri, suaranya pelan, dipenuhi keheranan. "Ini kan Spaghetti Aglio Olio dan jus stroberi... makanan kesukaanku." Tania memandangi makanan di depannya.

"Gimana caranya orang manajemen tahu makanan kesukaanku, ya? Ini aneh banget. Tapi..." Tania mengangkat bahu kecil, menyeringai tipis.

"Sudahlah, lebih baik aku makan saja. Pas banget udah lapar."

...----------------...

Selepas pertemuan di kafe, Rei dan Rendi sudah berada di dalam mobil, melaju membelah jalanan kota. Suasana di dalam mobil terasa lebih santai, karena berada di luar kantor, Rendi pun melepaskan topeng profesionalismenya dan berbicara dengan Rei layaknya teman baik.

"Pantas saja, Rei, kamu minta aku untuk cari tau Tania," ujar Rendi, menyeringai. "Ternyata dia wanita pujaan kamu rupanya." Rendi tertawa kecil. "Aku sedikit lega sih, aku pikir kamu anti dengan wanita, karena selama di luar negeri, kamu benar-benar menjaga jarak dari wanita."

Rei hanya tersenyum tipis, pandangannya lurus ke depan, tapi matanya memancarkan kehangatan yang jarang terlihat.

Rendi pun kembali melanjutkan bicaranya, nadanya kini serius. "Tapi Tania-mu itu sudah menikah, Rei, sebaiknya kamu nggak usah ikut campur."

"Rend... kamu dengar sendiri tadi, kan," balas Rei, suaranya tenang tapi tegas. "Rumah tangga Tania sedang tidak baik-baik saja, suaminya secara terang-terangan menipu Tania, membawa masuk selingkuhannya ke rumah mereka."

"Iya, Rei, tapi Tania juga ternyata bukan wanita yang bodoh, kan? Dia wanita yang cerdik, Rei. Aku rasa dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri," timpal Rendi, prihatin. "Aku cuma khawatir kalo kita ikut campur, mungkin saja bisa membuat rencana yang sudah Tania susun akan berantakan, Rei."

Mendengar ucapan Rendi, Rei tampak seperti orang berpikir, pandangannya menerawang. Di dalam hatinya, ia setuju dengan pendapat Rendi. Mereka tidak boleh mengganggu konsentrasi Tania.

"Kita bisa bantu Tania dari jauh, Rend," ujar Rei akhirnya, sebuah ide terlintas di benaknya. "Ya, misalnya, kamu minta seseorang awasi semua gerak-gerik Dika. Aku rasa cara seperti itu aman, kamu ataupun aku nggak perlu turun tangan langsung."

"Minta seseorang untuk selidiki di mana Dika kerja, atau kamu bisa tanya Luna, setelah itu, taruh mata-mata kita di dalam perusahaan tersebut."

Mendengar ide Rei dan juga nama Luna, Rendi langsung bergidik, teringat interaksi kocaknya di kafe.

"Heemmm, Rei," keluh Rendi, ekspresinya lucu. "Aku nggak tau sahabat Tania si Luna itu terbuat dari apa, nggak ada anggun-anggunnya dikit, nggak seperti Tania."

Rei tertawa geli mendengar keluhan Rendi, sebuah tawa lepas yang jarang terdengar. Ia langsung teringat bagaimana tomboy nya Luna saat di kampus dulu. Mereka berdua melanjutkan perjalanan, dengan rencana baru yang kini mulai terbentuk dalam bayangan.

...----------------...

Sore itu, suasana di rumah Dika terasa berbeda. Matahari mulai condong ke barat, mewarnai langit dengan jingga. Dika lebih dulu pulang dari kantornya, sementara Tania—yang sengaja pulang terlambat—masih berada di kantor.

Mobil Dika memasuki pekarangan. Farah, yang sudah menunggu, menyambutnya di depan pintu dengan senyum lebar. Ekspresinya adalah kebahagiaan murni; dia senang bisa menyambut Dika layaknya seorang istri sesungguhnya, peran yang selama ini ia idamkan.

"Mas, udah pulang?" sapa Farah manja, nadanya tulus.

Dika awalnya menjaga jarak, pandangannya melirik ke sekeliling rumah, khawatir Tania sudah pulang dan ada di rumah. "Iya, Sayang," jawabnya, sedikit kaku.

Farah yang menyadari kekhawatiran Dika, tersenyum dan berbisik, "Tania belum pulang, Mas. Kayaknya dia lembur."

Mendengar itu, ekspresi Dika langsung berubah. Kekhawatirannya lenyap, digantikan oleh seringai puas. Dia langsung mulai bermanja-manja dengan Farah. Keduanya saling merangkul mesra, berjalan masuk ke dalam rumah, menikmati momen "suami-istri" palsu mereka di bawah pengawasan tersembunyi. Farah menyukai hal itu, merasa mimpinya menjadi kenyataan.

Tanpa mereka sadari, Tania sedang menyaksikan semuanya dari ponselnya di kantor. Melalui kamera tersembunyi yang ia pasang, dia melihat setiap gestur, setiap sentuhan, dan setiap kebohongan yang dipertontonkan oleh Dika.

Wajah Tania mengeras, matanya memancarkan amarah dingin. Dia menahan napasnya, mengepalkan tangannya, tapi tetap tenang. Dia merekam semua bukti itu, membiarkan kemunafikan mereka terekam dengan jelas.

..........

Dika dan Farah berjalan menuju ruang keluarga. Di sana, Ibu Dika sedang bersantai sambil membaca majalah. Ibu Dika langsung berdiri, wajahnya mengeras, saat melihat putranya masuk ke dalam rumah sambil merangkul wanita lain di dalam rumah Dika dan Tania.

"Dika, keterlaluan kamu, ya!" bentak Ibu Dika, suaranya sarat akan kekecewaan. "Jangan mentang-mentang nggak ada Tania, kalian berdua berbuat seenaknya!"

Dika melepaskan rangkulannya dari Farah, wajahnya kesal. "Aduh, Ibu, tolonglah jangan berisik. Aku capek, loh, Bu. Kita kan sudah sepakat, Bu, Ibu cukup diam saja, dan ikuti semua sandiwara ini. Kalo nggak, Ibu masih ingat kata-kata aku, kan?" Nada suaranya penuh ancaman.

"Kamu benar-benar sudah dibutakan nafsu, Dika! Kamu pikir perempuan seperti Farah masih mau sama-sama kamu, kalo kamu nggak punya apa-apa, haaah?" Ibu Dika menatap Farah dengan pandangan menghina. "Jangan lupa, Dika, kesuksesan kamu sekarang ada andil dari Tania, ada doa seorang istri!"

Dika tidak lagi menjawab ibunya, amarahnya sudah di ubun-ubun. Dika langsung pergi begitu saja, berjalan cepat bersama Farah ke arah kamar mereka di lantai atas.

Ibu Dika benar-benar kesal melihat putranya yang sudah sangat keterlaluan, hatinya dipenuhi keputusasaan.

Dika dan Farah sampai di kamar tidur tamu milik Farah. Dika membanting pintu, amarahnya masih tersisa karena konfrontasi dengan ibunya.

Farah, mencoba menenangkan Dika dan mengalihkan perhatiannya, mengerling nakal. "Mas, aku bantu hilangkan capeknya, yaa."

"Sayang... sekarang bukan waktu yang tepat," balas Dika, menahan diri. "Meskipun rasanya Mas ingin sekali, tapi Mas khawatir Tania tiba-tiba datang dan memergoki kita. Situasi di sini makin tegang."

Farah mendengus kesal. "Ayolah, Mas, Tania pasti masih lama pulang. Kita udah lama nggak bermesraan santai kaya gini, selalu nya tengah malam, itu pun kamu nggak bisa santai. Ini waktu yang tepat, Mas," goda Farah lagi, mendekat ke Dika.

"Kita lakuin di kamar Tania, yuk," ajak Farah, mencoba memanipulasi Dika.

Dika langsung gelagapan. "Jangan, Sayang! Ya, jangan!"

"Loh, kenapa, Mas? Mas kan udah janji, aku boleh masuk ke kamar Tania, aku pengen kita ngelakuinnya di atas kasur Tania!" tuntut Farah, matanya penuh amarah.

"Jangan, Sayang, ya!" tolak Dika, panik. "Belum waktunya! Nanti pasti kita akan melakukannya di sana, tapi nggak sekarang!" Dika tahu ada yang aneh dengan kamar Tania, atau dia hanya terlalu takut ketahuan.

Farah mendengus kesal, menyadari Dika terlalu penakut.

Bersambung...

1
Sunaryati
Kau hanya akan menggali kuburmu sendiri- Farah
Sunaryati
Ini yang emak tunggu
Sunaryati
Puas
Ma Em
Farah kamu tdk akan bisa melawan kecerdikan Tania , Tania bkn tandinganmu Tania bertindak dgn otak yg cerdik tapi Farah bertindak dgn nafsu bkn Tania yg akan hancur tapi Farah yg akan hancur
Sunaryati
Kutunggu kehancuran Dika dan istri barunya, serta kehilangan rumah yang ditempati sekarang
Batara Kresno
makasih thor udah up 2 bab,nah kan bosoh sh jadi jatuh kan
Batara Kresno: siap ditunggu upnya
total 2 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Sunaryati
Lanjut Thoor, emak ingin Dika dan Farah terusir dari rumah yang ditnggali sekarang.
Sunaryati
Bersoraklah kalian jika tidak malu jingkrak- jingkrak sekalian, dan selanjutnya kalian akan nangis, karena kebalikannya. Semua milik Dika jadi milik Tania karena Tania telah banyak mengumpulkan bukti perselingkuhan kalian lebih dulu, bahkan pengakuan Dika tentang selingkuh dirinya juga direksm oleh Tania, jadi kalian tidak bisa menyangkal. Sedangkan Tania dan Rey bisa menyangkal bahkan bisa membalikkan keadaan dengan tuduhan menfitnah
murni l.toruan
aduh kok aku yang jantungan ya...penasaran banget lanjutkan saja hai para pendosa
Batara Kresno
keren thor lanjut ditunggu upnya ya makasih
Batara Kresno
🤣🤣🤣🤣🤣mampus kan miskin miskin lho bodoh
yuni ati
Menarik/Good/
Eve_Lyn: terimakasih...
total 1 replies
yulian orthe
baru baca.. penasaran apa yg bakalan tania lakukan
Eve_Lyn: ayoo baca kak heheheh
total 1 replies
Batara Kresno
dikira tania bodoh justru kalian yg masuk jebakan 🤣🤣🤣🤣 kasihan dech lho nanti gigit jari mampus
Eve_Lyn: hahaha...
total 1 replies
murni l.toruan
Baru baca saja aku emosi jiwa, Luna temani Tania ya...buat Dika pecundang menyesal
Eve_Lyn: hehehe...terimakasih kak...jangan bosen baca yaa
total 1 replies
Sunaryati
Baru mampir langsung tertarik, ini yang emak suka istri terkhianati membalas dengan elegan membuat pengkhianat kerdil dan satunya kebakaran jenggot. Emak mau kasih 5⭐ jika Tania sudah lepas dari Dika, dan Farah terbongkar keburukannya
Eve_Lyn: terimakasih Mak... hehehehe
total 1 replies
Ma Em
Tania emang yg terhebat semangat Tania maju terus buat Dika dan gundiknya menyesal 💪💪💪
partini
good story 👍👍👍👍👍
Eve_Lyn: terimakasih kakak
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!