NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Akan Menikah

Di dalam mobil, Hansel sedang berusaha membersihkan rambut Kaila yang basah akibat terkena jus alpukat hasil perbuatan Mika tadi.

Hansel mengelap rambut Kaila dengan lembut menggunakan tissue basah. Sementara Dika sedang mengemudikan mobil mereka.

“Lain kali tidak usah makan di kantin. Makanlah bersamaku,” ucap Hansel dengan lembut saat hening sejak mereka masuk ke dalam mobil tadi. Dika melirik sesaat melalu kaca spion di depannya.

“Maafkan saya sudah merepotkan, Tuan,” sahut Kaila sambil menunduk karena kepalanya sedang di bersihkan oleh Hansel. Dirinya masih takut setelah melihat sisi mengerikan dari Hansel tadi malam.

“Jangan panggil aku tuan lagi, kita akan segera menikah.” Perkataan Hansel seketika membuat Kaila mendongak dan menatap mata Hansel dengan matanya yang sayu.

Hansel balas menatap juga lalu sedetik kemudian dia mencium kening Kaila. Mendapat perlakuan seperti itu, terang saja membuat perasaan Kaila menjadi campur aduk.

Tidak lama kemudian mereka telah sampai di area parkir apartemen. Di gedung apartemen ini tidak ada orang lain yang tinggal selain mereka saja. Satu unit milik Dika pun tidak dia tempati dan dia malah tinggal di mansion keluarga Hansel, karena tidak ada dari keluarga Hansel yang tinggal di mansion, hanya para pengurus rumah tangga saja yang selama ini masih menjalankan tugas mereka.

Maka Dika pun di tugaskan oleh ayah Hansel untuk tinggal sekaligus mengawasi mansion.

Sekarang ini mereka sudah masuk ke dalam apartemen. Hansel, Kaila dan juga Dika ikut masuk ke apartemen.

“Selamat siang, Tuan, makan siang sudah siap,” ucap asisten rumah tangga yang menyambut kedatangan mereka. Hansel hanya menjawab dengan anggukan.

“Mandilah, setelah itu ke meja makan. Sepuluh menit,” ucap Hansel pada Kaila. Kaila segera mengikuti perintah sang calon suami.

Sedangkan Hansel dan Dika tidak langsung ke dapur, melainkan menuju ruang kerja untuk membahas sesuatu.

“Hansel, sepertinya Paman marah besar tentang pernikahanmu,” lapor Dika, saat menutup pintu ruang kerja setelah mereka telah berada di dalamnya.

Mendengar itu Hansel hanya tersenyum sinis.

“Hampir seluruh hidupku, aku selalu mengikuti semua kemauannya. Maka di sisa hidupku, aku akan memilih jalanku sendiri meski harus menentangnya,” ucap Hansel, menatap Dika serius.

Dika mengangguk setuju dengan keputusan Hansel. Bagi Dika, sudah saatnya untuk Hansel mendapatkan jalan hidupnya sendiri.

“Aku akan selalu ada bersamamu,” janji Dika, seraya menepuk bahu Hansel yang sedang duduk di kursi kerjanya.

Mereka berdua saling memiliki satu sama lain. Dika hanya punya Hansel yang dia anggap sebagai keluarga satu-satunya. Sedangkan Hansel hanya punya Dika yang selalu mengerti dan ada untuk membelanya dari sikap otoriter sang ayah.

Bergerak diam-diam dan rapi di belakang ayahnya. Hansel pun berhasil membangun perusahaannya sendiri di sebuah pulau dan di bantu oleh Dika dan Zein. Dan Zein lah yang ditugaskan untuk menjalankan perusahaan tersebut. Namun, Zein meninggal dua tahun yang lalu akibat tertembak peluru nyasar. Sehingga Hansel dan Dika harus lebih bekerja keras lagi dalam menjalankan bisnis mereka tanpa adanya Zein.

“Bagaimana rencana pernikahanku?” tanya Hansel.

”Aku sudah membuat jadwal dengan penghulu dua hari ke depan. Karena waktu persiapan hanya tiga hari, maka acaranya hanya di dalam kamar hotel presidential suite milikmu.” Ya, di hotel Richard’s itu terdapat kamar khusus milik Hansel dan keluarganya.

“Kenapa begitu?” Hansel terdengar kurang puas.

“Paman mengancamku tadi malam,” jawab Dika ragu. “Tapi aku pastikan kalian akan menikah,” lanjutnya berjanji, dia sangat bisa Hansel andalkan dan tidak pernah gagal.

“Dimanapun aku tidak masalah. Bahkan tanpa kehadiran mereka sekalipun,” ucap Hansel dingin.

Dika pun mengangguk. Setelah selesai dengan pembahasan pernikahan, mereka lalu keluar ruangan dan menuju dapur untuk makan siang.

Rupanya, Kaila sudah duduk di kursinya menunggu Hansel dan Dika. Hansel tersenyum melihatnya.

“Maaf menunggu lama,” ucap Hansel saat mendekat lalu mengusap kepala Kaila. Kaila pun tersenyum tipis merasa senang dengan sikap Hansel. Setelah mendengar dari mulut Hansel bahwa lelaki itu akan menikahinya, Kaila tentu menjadi lega dengan statusnya.

Mereka bertiga lalu makan bersama. Setelah selesai makan siang, Hansel dan Dika harus segera kembali ke kantor. Sedangkan Kaila tinggal di apartemen bersama Gavin, pengasuh dan asisten rumah tangga. Tak lupa Hansel juga mengancam para pekerjanya, jika kejadian semalam sampai terulang lagi, maka mereka akan dihabisi olehnya.

Saat ini, Kaila sedang bermain bersama Gavin di atas tempat tidur kamarnya. Gavin sudah mulai aktif, ingin mencoba membalikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri serta berceloteh dengan sangat menggemaskan.

Kaila tertawa lucu sekaligus gemas sekali melihat putranya itu. Dia lalu merekam kegiatan Gavin dengan handphone-nya lalu mengirimkannya pada Astrid.

Tidak lama kemudian muncul video call dari Astrid. Segera Kaila sambungkan.

“Hei…” kata suara di layar ponsel Kaila

“Hei…” balas Kaila.

“Mana keponakan tampannya aunty..”

Kaila lalu mengarahkan layar ponselnya kearah Gavin yang masih aktif bergerak. Terdengar suara tertawa Astrid di sana.

“Hei tampan.. Aunty kangen… jangan cepat besar dulu yaa, tunggu aunty pulang..” kata Astrid gemas.

Kaila lalu mengarahkan kamera ke wajahnya.

“kamu masih di Bali?” tanya Kaila. Astrid mengangguk.

“Aku kembali lima hari lagi.”

Kaila seketika terdiam, teringat pada ucapan Hansel di mobil tadi bahwa mereka akan segera menikah. Tapi belum tahu kapan. Dan dia harus memberitahukan Astrid.

Melihat ekspresi Kaila yang hanya diam saja Astrid lalu bertanya.

“Hei ada apa? Apa terjadi sesuatu?”

“Eh… As... aku bertemu dengan Hansel...” kata Kaila terbata-bata, mengingat Astrid sangat benci pada Hansel yang sudah berbuat jahat padanya.

“Iya. Aku tau. Di kantormu, kan? Dia CEO disana...” sahut Astrid, mengingat waktu Kaila pernah bercerita tentang pertemuannya dengan Hansel juga Mika di kantor tempat dia magang.

“Yaa.. tapi kami bertemu lagi setelah nya.”

“Dimana?”

“Sebenarnya aku ingin berbicara langsung sama kamu As...”

“Aku takut kamu salah paham...” sambung Kaila. Dia takut jika tiba-tiba diberitahu dengan cara seperti ini, Astrid akan marah padanya karena telah mau menerima Hansel begitu saja.

Astrid menghela nafas. “Baiklah simpan ceritamu itu sampai aku kembali, ya.”

“Baiklah.. kabari aku saat kamu kembali,” ucap Kaila sedikit lega.

Astrid mengangguk dan tersenyum lalu mengakhiri video call-nya.

Setelah selesai berbicara dengan Astrid, membuat Kaila mengantuk. Dia ingin tidur tapi sebelumnya lebih baik memberi asi pada Gavin dahulu agar nanti tidak mengganggu tidur siangnya.

Kaila masih setengah sadar saat merasa ada yang membelai kepalanya. Perlahan dia pun membuka matanya dan mendapati keberadaan Hansel yang ada di depannya, dalam posisi badan menunduk dan tangannya sedang membelai kepala Kaila.

Kaila sedikit kaget, dia pun langsung bangun begitu pula dengan Hansel yang lantas berdiri. Kaila duduk ke tepi tempat tidur dengan menurunkan kedua kakinya. Lalu Kaila mendongak menatap ke arah Hansel.

Hansel tersenyum. Senyum yang akhir–akhir ini sering Hansel tunjukkan pada Kaila. Seingat Kaila, waktu masih pacaran dahulu, tidak pernah sekalipun Hansel tampak tersenyum.

“Kenapa tidur jam segini?”

Kaila lalu melirik ke arah jam dinding. Ternyata jam 6 sore.

“Maaf saya ketiduran,” jawab Kaila pelan.

“Mandilah setelah itu ke ruang makan.” Kaila mengangguk. Setelah itu Hansel keluar dari kamar itu.

Kaila bangun dari duduknya lalu melihat ke arah box bayi, tidak ada Gavin di dalamnya.

“Mungkin bersama pengasuh,” gumamnya. Lalu bergegas pergi untuk mandi.

Setelah mandi, Kaila langsung melangkah ke ruang makan sesuai perintah dari Hansel. Di sana dia melihat Hansel yang sedang menggendong Gavin sambil berdiri lalu menoleh ke arahnya saat menyadari kehadiran Kaila. Tiba-tiba perasaan di hati Kaila menghangat. Pemandangan ini, adalah mimpi yang dia harapkan sejak Gavin datang menghuni rahimnya.

“Ayo makan.” Ajak Hansel sambil menyerahkan Gavin pada pengasuhnya.

Setelah mereka selesai makan, Kaila berfikir sejenak. Dia punya banyak hal yang harus di pertanyakan soal rencana pernikahan yang tadi pagi diucapakan oleh Hansel. Dia lalu mengekori Hansel dari belakang.

Hansel menyadari kalau Kaila mengikutinya. Saat membuka pintu ruang kerja, dia pun membuka pintunya lebar-lebar dengan sengaja.

“Masuklah,” kata Hansel tanpa menoleh ke belakang dan terus masuk ke dalam.

Kaila tersentak. Bagaimana Hansel bisa tahu kalau dia ada di belakangnya? Tapi Kaila segera masuk saja lalu menutup pintunya. Sedangkan Hansel sudah duduk di kursi kerjanya.

Kaila lalu melihat ke arah sofa panjang di depan meja kerja Hansel dan duduk disana.

Hansel memperhatikan Kaila. Kaila lalu menyadari kalau Hansel pasti menunggu apa yang mau dia tanyakan.

“Tuan. Soal ucapan tuan tadi pagi tentang menikah…” Ucapan Kaila menggantung. Sangat gugup ketika bicara sambil ditatap oleh Hansel. Apa lagi yang menatap telihat sangat serius sekali. Makin gugup dia.

“Kita akan menikah besok lusa…” jawab Hansel saat tidak mendengar lanjutan dari pertanyaan Kaila.

“Besok lusa?” batin Kaila bertanya-tanya.

Melihat Kaila hanya diam saja, Hansel lantas mengeluarkan beberapa lembar kertas berukuran sedang.

“Ini kartu undangan. Berikanlah pada tante dan juga temanmu itu.” Hansel menaruh kartu undangan itu di meja. Kaila segera berdiri dan meraihnya lalu memandangi kartu undangan yang hanya ada tulisan nama mereka serta tanggal dan tempat acara. Bahkan tidak ada foto mereka di situ. Jelas saja, mereka kan tidak pernah melakukan foto pre wedding.

“Foto saja kartu undangan ini lalu kirim pada mereka. Sebelum tiba sampai hari pernikahan nanti, kamu dan Gavin tidak aku perbolehkan keluar dari pintu apartemen ini,” kata Hansel tegas.

Kaila merasa bingung kenapa seperti itu. Dia lalu membuka mulut nya ingin bertanya namun sudah di potong duluan oleh Hansel.

“Kembalilah ke kamarmu. Lakukan saja seperti yang aku bilang. Aku tidak suka di bantah,” ucap Hansel memberikan ultimatumnya.

Kaila pun mengangguk lalu langsung beranjak pergi, takut jika sampai bersuara lagi dan Hansel akan marah padanya. Seperti apa yang lelaki itu perbuat pada para pekerja di apartemen, akibat dirinya yang berusaha kabur tadi malam. Anehnya, dia yang berbuat salah, tapi tak sedikitpun Hansel marah padanya.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!