"Di balik tirai kesedihan dan kehilangan, seorang wanita muda bernama luna menemukan kekuatan untuk meninggalkan masa lalunya dan memulai perjalanan baru. Dengan hati yang terluka namun penuh harapan, Luna menapaki jalan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Apakah dia akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian di ujung perjalanan ini, ataukah dia akan terus di kejar oleh bayang-bayangan masa lalu? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
Di tempat yang berbeda terdengar desahan-desahan memenuhi udara, membawa aroma hasrat yang berdenting di setiap sudut ruangan. Dua sosok manusia tanpa busana terpaku dalam tarian hasrat dia atas tempat tidur, gerakan mereka sarat dengan hasrat tak terperikan yang membuat ruangan temaram bergetar. Cahaya lampu kuning, yang berada di atas meja menjadi satu-satunya saksi bisu pergulatan yang luar biasa itu. Mereka berhenti sudah pukul dini hari, malam pertama yang tadinya untuk Luna dan Arjuna malah di ganti kan malam panas Arjuna dan indri.
"Maafkan aku ya Tuhan telah, berbohong kepada ibu mertua ku tentang suamiku" ucap Luna dalam hati.
"Bagaimana kalo kita sarapan duluan, kalo tunggu Arjuna bangun bisa kelaparan kita, hahahaha" ucap ayah Arjuna sambil bercanda
"Sayang pagi ini ayah akan balik ke kampung, karena ada pekerjaan yang tidak bisa ayah tinggalkan" ucap ayah Luna.
"Kok cepat sekali ayah, apa ayah tidak rindu kepada Luna" ucap Luna sedih
"Ayah minta maaf sayang, tapi ada pekerjaan yang tidak bisa ayah tinggalkan" ucap ayah Luna dengan lembut.
"Ya sudah sayang, ayo habiskan sarapan kamu dulu, habis itu kita antar ayah kamu ke terminal bagaimana" ucap Ibu mertua Luna dengan lembut menenangkan menantu nya yang lagi sedih.
Setelah selesai mereka langsung ke terminal di antar langsung oleh sopir
"Ayah kalo ayah sudah sampai jangan lupa memberi kabar kepada Luna" ucap Luna
"Iya sayang kalo jaringan di kampung sudah stabil , kamu tau sendiri kan di sana bagaimana. ucap ayah Luna
"ayah pergi dulu sayang"
"Ini ada sedikit rezeki untuk besan " ucap Ibu mertua Luna
"Tidak usah besan, " ucap ayah Luna menolak pemberian ibunya Arjuna.
"Aku minta besan jangan tolak yah" ucap Ibu Arjuna sambil tersenyum
"Iya aku ambil, aku berangkat dulu Luna sayang"
"Iya ayah" ucap Luna
"Ayo kita pulang sayang" ucap Ibu mertua Luna
Di dalam mobil Ibu mertua Luna bertanya kepada Luna apa yang sebenarnya terjadi.
"Luna apa Ibu boleh bertanya? " ucap Ibu mertua Luna
"Apa itu Buuu" ucap Luna
"Kamu jujur sama Ibu, Arjuna dari semalam tidak pulang ke rumah kan" ucap Ibu Arjuna sambil menatap lurus ke depan" maafkan Ibu sayang, maafkan Ibu yang tidak bisa mendidik putra Ibu"ucap Ibu mertua Luna sambil menangis
"Ibu tidak usah sedih Luna tidak apa-apa kok" ucap Luna sambil menggenggam tangan Ibu mertua nya, dan tersenyum kepada Ibu mertuanya dan terlihat baik-baik saja.
"Ibu fokus saja kepada kesehatan Ibu" ucap Luna lagi
"Makasih sayang" ucap tulus ibu Sintia
"Hmmm kamu besok mulai masuk kuliah kan" ucap Ibu Sintia
"Iya buuu" balas Luna
"Bagaimana kita singgah di mol sambil dandan agar kamu terlihat lebih cantik besok, tunjukkan sama Arjuna bahwa kamu tidak kalah cantik ke pada pacarnya itu" ucap Ibu Sintia
"Pakkk kita singgah di mol dulu yaaa" ucap Ibu Sintia kepada pak supir
"Baikkk buuuu," ucap pak supir patuh
Di tempat lain Arjuna yang baru terbangun merasa kelelahan, karena perbuatan mereka semalam,
"Astaga baby, bangun " ucap Arjuna membangun kan Indri
"Apa seee, aku masih ngantuk" ucap Indri sambil menguap.
"Ini sudah jam berapa, sudah jam 12 loooo, aku harus segera pulang sebelum ke dua orang tuaku tau bahwa aku tidak ada dari semalam" ucap Arjuna yang bangun dengan tergesa-gesa sambil memungut pakaian yang berserahkan di lantai.