NovelToon NovelToon
Penebusan Ratu Malam

Penebusan Ratu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Keluarga / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Di tengah gelapnya dunia malam, seorang Gus menemukan cahaya yang tak pernah ia duga dalam diri seorang pelacur termahal bernama Ayesha.

Arsha, lelaki saleh yang tak pernah bersentuhan dengan wanita, justru jatuh cinta pada perempuan yang hidup dari dosa dan luka. Ia rela mengorbankan ratusan juta demi menebus Ayesha dari dunia kelam itu. Bukan untuk memilikinya, tetapi untuk menyelamatkannya.

Keputusannya memicu amarah orang tua dan mengguncang nama besar keluarga sang Kiyai ternama di kota itu. Seorang Gus yang ingin menikahi pelacur? Itu adalah aib yang tak termaafkan.

Namun cinta Arsha bukan cinta biasa. Cintanya yang untuk menuntun, merawat, dan membimbing. Cinta yang membuat Ayesha menemukan Tuhan kembali, dan dirinya sendiri.

Sebuah kisah tentang dua jiwa yang dipertemukan di tempat paling gelap, namun justru belajar menemukan cahaya yang tak pernah mereka bayangkan.

Gimana kisah kelanjutannya, kita simak kisah mereka di cerita Novel => Penebusan Ratu Malam.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Ketegangan di antara mereka begitu pekat, seolah udara di koridor itu telah habis tersedot oleh drama yang terjadi di balik pintu operasi. Arsha, sang Gus yang biasanya tenang dengan tasbih di jemarinya, kini tidak bisa lagi hanya berdiri diam melihat kekacauan itu.

Keyakinannya bahwa manusia harus berikhtiar semaksimal mungkin sebelum berserah diri mendorongnya untuk bertindak.

​Saat seorang suster pria berlari keluar dari ruang operasi dengan wajah penuh peluh dan gurat kepanikan, Arsha bergerak cepat. Dengan satu gerakan tegas namun tidak kasar, ia mencekal lengan suster tersebut.

​"Ada apa di dalam?" tanya Arsha dengan suara bariton yang dalam, tenang namun menekan. Matanya menatap tajam, menuntut penjelasan yang jujur. "Kenapa semua orang berlarian?"

​Suster pria itu terengah-engah, matanya melirik ke arah pintu operasi sebelum menatap Arsha. Ia mengenali sosok di depannya, seorang tokoh muda yang dihormati di kota ini.

​"Maaf, Gus Arsha, saya harus segera mengambil suplai tambahan," jawab suster itu dengan nada mendesak.

​"Jelaskan dulu kondisinya. Sebagai penanggung jawab, saya berhak tahu," Arsha tidak melepaskan cengkeramannya, meski tekanannya sedikit melunak.

​Ayesha mendekat dengan langkah gemetar. Wajahnya sudah seputih kertas, menunggu kalimat yang paling ia takuti. Suster itu menghela napas pendek, lalu menjawab cepat.

​"Ibu Ratih tiba-tiba kritis. Terjadi komplikasi pendarahan hebat yang sulit dikontrol. Dokter Satya sedang melakukan tindakan darurat. Permisi, Gus!"

​Suster itu melepaskan diri dan kembali berlari. Kalimat itu menghantam Ayesha seperti godam raksasa. Pendarahan hebat. Kondisi kritis. Kata-kata itu berputar di kepalanya seperti badai. Lututnya seketika lemas, dan ia hampir saja jatuh jika Arsha tidak dengan sigap menahan lengannya.

​"Tidak... tidak mungkin..." isak Ayesha. Suaranya pecah, menjadi bisikan pilu. "Tadi Ibu baik-baik saja... Ibu sudah berjanji..."

​Ayesha menutup wajahnya dengan kedua tangan, tangisannya pecah. Arsha terdiam, rahangnya mengeras hingga otot-otot di lehernya menegang. Sebagai seorang Gus, ia diajarkan untuk tegar di depan musibah, namun melihat Ayesha yang hancur, ada denyut kepedihan yang asing di dadanya.

​Ia ingin merangkulnya untuk menenangkan, namun ia teringat akan adab dan batasan. Ia tetap berdiri di sisi Ayesha, menjadi tiang yang kokoh agar wanita itu tidak tumbang.

​"Dengarkan aku, Ayesha," bisik Arsha, suaranya terdengar sangat rendah dan penuh kelembutan yang dalam. "Jangan menyerah pada takdir sebelum ia benar-benar digariskan. Dalam kitab yang kupelajari, doa bisa mengubah garis yang samar. Tetaplah berprasangka baik pada Sang Pencipta. Aku telah mendatangkan dokter terbaik, dan selebihnya adalah urusan langit. Jangan biarkan hatimu kosong dari harapan."

​Ayesha menggeleng dalam keputusasaan. "Aku tidak punya siapa-siapa lagi, Arsha... Kalau Ibu pergi, aku tidak tahu harus bagaimana."

​Arsha memejamkan mata sejenak, menghirup napas dalam untuk menguatkan batinnya sendiri. "Kau punya kontrak denganku, ingat? Dan kontrak itu berarti kau adalah amanah bagiku. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian, apa pun yang terjadi."

​Setengah jam berlalu seperti ribuan tahun. Setiap detik detak jam di dinding terasa seperti hantaman yang menyiksa. Ayesha masih duduk bersimpuh, sementara Arsha berdiri tak jauh darinya, bibirnya terus bergerak dalam zikir yang tak putus.

​Lalu, bunyi klik pintu besar itu terdengar. Lampu merah di atas pintu padam. Dokter Satya melangkah keluar perlahan. Bahunya merosot, wajahnya penuh peluh, namun yang paling menghancurkan adalah tatapan matanya yang penuh penyesalan.

​Ayesha langsung berdiri, kakinya tersandung namun ia berhasil bangkit dengan sisa tenaga terakhir. Arsha ikut melangkah maju, wajahnya kaku, menanti kalimat pertama dari sang dokter.

​"Dokter..." suara Ayesha tercekat. "Ibu... Ibuku sudah keluar, kan?"

​Dokter Satya menghela napas panjang, sebuah napas kekalahan. Ia menatap Ayesha, lalu beralih ke Gus Arsha dengan rasa hormat yang getir.

​"Nona Ayesha... Gus Arsha... Kami sudah melakukan segala cara yang dimungkinkan oleh ilmu medis. Kami mencoba resusitasi berulang kali... tapi tubuh Ibu Ratih tidak lagi merespons. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Beliau mengembuskan napas terakhir pada pukul 10.15 tadi."

​Dunia seolah berhenti berputar bagi Ayesha. "TIDAK!!"

​Jeritan itu keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Ayesha jatuh terduduk di lantai, memukul dadanya yang terasa sesak luar biasa. Raungan keputusasaannya memecah kesunyian koridor mewah itu.

​"Ibu! Jangan tinggalkan aku! IBU!"

​Arsha terpaku. Untuk pertama kalinya, kekuasaan dan harta keluarganya terasa tidak berarti di hadapan maut. Ia menatap Dokter Satya dengan mata yang berkaca-kaca namun tetap berusaha tegar. Ia melihat Ayesha yang bersimpuh di lantai, meratapi dunianya yang baru saja runtuh.

​Arsha berlutut di samping Ayesha, namun kehadirannya terasa sangat dekat. Ia mengulurkan tangannya, bukan untuk memeluk, melainkan untuk memberikan perlindungan emosional.

​"Ayesha..." suara Arsha bergetar penuh empati. "Istighfar, Ayesha. Jangan biarkan lisanmu mengucapkan hal yang membuat perjalanan Ibumu menjadi berat. Beliau sudah pulang ke tempat yang tidak ada lagi rasa sakit."

​Ayesha menepis tangan Arsha dengan lemah, tenggelam dalam histeris. "Anda bohong! Ibu tidak mungkin pergi! Arsha, katakan padanya dia salah!"

​Arsha tidak membantah. Ia membiarkan Ayesha meluapkan segala kepedihannya. Di atas lantai dingin itu, sang Gus ikut menundukkan kepala, matanya terpejam rapat menahan air mata yang hampir jatuh. Ia tidak hanya berduka untuk Ibu Ratih, tapi ia merasakan luka Ayesha seolah itu adalah lukanya sendiri.

​"Aku di sini, Ayesha," gumam Arsha pelan di tengah raungan wanita itu. "Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu melewati kegelapan ini sendirian. Ini adalah janjiku, bukan lagi sekadar kontrak di atas kertas."

​Rahang Arsha mengeras, ia menatap lurus ke arah pintu operasi dengan tekad baru. Badai ini mungkin telah merenggut nyawa Ibu Ratih, namun Arsha bersumpah di dalam hatinya untuk menjadi pelabuhan terakhir bagi jiwa yang sedang hancur di sampingnya ini.

...----------------...

Next Episode....

**Hai para pembaca setia**...

**Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bahagia yaa**...

**Ngomong-ngomong, kalian suka nggak sih dengan kisah Arsha dan Ayesha**?

**Perjalanan mereka masih panjang, penuh rasa, luka, dan kejutan yang sayang banget kalau dilewatkan**....

**Jadi, jangan ke mana-mana**....

**Pantengin terus ceritanya, ikuti setiap babnya, dan temani Arsha & Ayesha hingga kisah ini menemukan bab terbaiknya**.

**Terima kasih sudah setia membaca**....

**See You**.

1
🌹Widianingsih,💐♥️
duhh .. Arsya..jangan jatuh cinta pada Ayesha, nanti akan mendatangkan masalah besar
🌹Widianingsih,💐♥️
benar-benar cobaan berat bagi seorang Gus , bagaimana nanti jika ada yang tau. ...pasti fitnah besar yang datang !
duh Gusti nu maha agung.... selamatkan keduanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!