NovelToon NovelToon
Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepakat

"Maafkan aku." Timo langsung memeluk istrinya diatas tempat tidur. Sherly kaget, karena Timo sudah ada disampingnya.

"Jauh mas, aku jijik." Timo tidak melepaskan. Dia semakin memeluk istrinya dengan erat. Di buka baju istrinya dengan paksa dan dia melakukan adegan penyatuan dari belakang. Masuk tanpa ada halangan.

"Kamu menularkan penyakit buat saya."

"Saya tidak melakukan hubungan badan dengan Dara."

"Oooo namanya Dara. Siapa dia?"

"Dokter Koas." Timo langsung melihat vidio cctv dari Timo pulang ke rumah sakit, Dara menciumnya yang tidak sadar sampai Sherly datang.

"Aku jijik mas."

"Aku sudah bersihkan badanku." Timo tetap menjalankan aksinya. Meskipun Sherly menolak namun tubuhnya menerima apa yang Timo berikan. Mereka bersetubuh beberapa gaya mereka lakukan. Timo bermain sedikit keras. Sampai Sherly lemas. Dia mendesah terus menerus dan melakukan beberapa kali pelepasan. Sampai pada puncaknya Timo melepaskan benih didalam rahim Sherly. Namun Sherly sudah melakukan steril pada kandunganya diusia tiga puluh tujuh tahun, waktu dia mengalami keguguran. Pendarahan hebat yang hampir membuat dia meninggal.

"Maafkan mas, maafkan mas."

"Kamu jahat mas. Aku marah loh, sakit hati."

"Maafkan aku, yang tidak dewasa ini. Mas tidak ada hubungan apapun dengan anak itu dokter muda itu. Dia hanya terobsesi dengan mas."

"Sudah tua. Makanya jangan tebar pesona."

"Mas mohon maaf sayang."

Handphone Timo berbunyi. Dia melihat telephone dari papanya.

"Hallo."

"Nora panas tiga puluh enam derajat cari maminya dan kamu. Sudah ketemu Sherly?"

"Papa...."

"Puji Tuhan. Maafkan Timo nak. Telephone Noah ya."

Sherly langsung cepat menganti bajunya, karena baju yang dia pakai daster mamanya sudah dirobek Timo. Terpaksa dia mengangkat baju robek itu, Timo tersenyum. Timo sedang berbicara vidio call dengan Nora gadis kecilnya.

"Papi sama mami?"

"Iya sayang."

"Mami, pulang ya dede ngak mau jauh dari mami."

"Kaka juga, pulang ya."

"Iya papi dan mami pulang, tetapi selesai urusan disini. Besok siang papi dan mami balik Jakarta." Timo sudah menghubungi Jefry ke rumah memeriksa Nora, dia datang bersama istri dan kedua anaknya. Anak pertamanya Yusuf sedang pendidikan di Akademi kepolisian.

"Mba Dara temani Nora ya?"

"Ngak mau, mba pulang. Mba Nora sama mas Noah aja."

"Ade Jo pelit sama mba Nora." Jo adalah buah cinta Jefry dengan Grace, Jefry membagi kasih sayangnya rata dengan kedua anak sambungnya. Panas Nora sudah turun. Memang dia kangen sama mami dan papinya.

Semalam Sherly dan Timo tidur pukul tiga subuh. Mereka menyelesaikan masalahnya.

"Maafkan mas yang tidak dewasa ini. Tetapi jujur mas tidak mau pisah jauh dari ade. Mas ngak sanggup."

"Berarti mas tidak mengijinkan ade sekolah?"

"Ade boleh sekolah, tetapi jangan jauh."

"Mas jurusan yang mau ade ambil ini hanya ada di universitas dua ini." Timo melihat istrinya dengan mata yang sudah berlinang air. "Hanya dua tahun mas."

"Mas ikut dengan anak - anak. Kita dua belajar sambil mengurus mereka."

"Mas mau belajar bersama ade?"

"Iya sayang."

"Oke berarti kita di sekolah." Setelah di baca brosur universitas dan rumah sakit mereka sepakat di Korea Seoul National University. Di kota Seoul biar sekolah kedua anak mereka juga dekat. Pagi jam delapan, mereka nyekar ke makam orangtua serta adek Sherly. Selesai dari makam mereka langsung ke Jogja karena jam sebelas siang mereka akan berangkat kembali ke Jakarta. Tidak ada bagasi, karena ceritanya ini istri kabur dari rumah.

Di dalam pesawat, Sherly hanya tertidur bersadar di bahu suaminya. Timo mengelus kepala istrinya. "Jangan coba - coba kabur dari mas, hukumannya seperti sekarang masih terasa."

"Nakal." Timo tersenyum. Sepanjang perjalanan memang Sherly agak kesulitan sampai mereka membeli salep yang digosokkan di organ intim istrinya untuk mengurangi rasa perih itu. Mereka mampir di toilet umum dan Timo permisi mengoleskan bagi istrinya.

Timo dan Sherly menyampaikan keputusan mereka kepada orangtua., Timo mendukung keputusan istrinya dan dia pun berkeputusan dia berhenti bekerja alasan sekolah dan temani keluarga.

"Noah dan Nora ikut."

"Papa setuju."

"Mama juga. Yang penting jangan sampai kalian berpisah. Mama ngak mau." Mama Maria menangis. Sherly langsung memeluk mertuanya. Nora dan Noah juga ikut memeluk.

"Hanya dua tahun ma, pa. Selesai kami kembali ke Jakarta."

"Mama dan papa juga bisa kesana jalan - jalan, hanya di Korea."

"Iya, papa dan mama jaga rumah.Pasti kami akan liburan ke sana."

Semua urusan Sherly dan Timo juga anak - anak sementara di urus. Sherly ke sekolah kedua anaknya. Karena satu yayasan jadi tidak susah mengurusnya.

"Noah, kamu akan pindah ke Korea???"

"Tahu dari mana?"

"Aku dengar mami dan papi ngomong." Andara Christian sedang menangis didepan kekasihnya. Noah menenagkan Kekasihnya. Tanpa sepengetahuan orangtua mereka, Noah dan Andara berpacaran. Semenjak berada dikelas sepuluh sampai sekarang. Sebenarnya sudah dari kelas sembilan. Prestasi mereka juga bagus di bidang akademik. Noah itu idola disekolah banyak cewek cantik dan anak pejabat suka sama dia, bahkan terang - terangan menyatakan cinta. Namun dengan lembut Noah menolak, karena dia mau fokus sekolah, Dan dia sayang Andara Christian yang kadang cemburu. Namun dia itu peduli dengan Noah.

"Kita masih bisa telephone vidio call."

"Pasti cewek - cewek korea cantik - cantik."

"Sperti di drama korea yang kamu nontonkan. Pasti cantik lah."

"NOAH."

"Iya , iya ampun ampun."

Semua urusan sudah kelar. Timotius Johanes sudah keluar dari pekerjaannya di salah satu rumah sakit jantung. Dia lebih memilih menemani istrinya. Timo itu aslinya cemburu. Dia berusaha seminimal mungkin tidak membuat istrinya kecewa. Namun Sherly berharap Timo dewasa, apalagi anaknya sudah besar.

Keluarga Timo tidak susah dalam keuangan. Sebagai pewaris, Timo tidak bekerja juga kekayaannya masih banyak. Ketika di mengundurkan diri orangtuanya langsung menyetujui. Karena bagi mereka keluarga itu nomor satu.

Jefry dan keluarganya mengantar, Timo, Sherly, Noah dan Nora juga Tini. Om Roy ditugaskan sekarang jadi pengawal papa, karena pak Eko sudah tua. Di sudut ruangan, Sherly kaget melihat Andara menangis waktu mengantar kami, sekarang Noah sedang mendiamkan Andara.

"Mami ngak tahu kan, mas pacaran sama mba Andara."

"Husssttt, anak kecil mana tahu cinta - cinta."

"Mami Dede tahu loh. Dede perna dengar mas ngobrol dengan mba Andara."

"Dede ngak marah???"

"Mba Andara baik mami, dede sering dibeliin coklat dibawa ole - ole kalau mba pulang berlibur. Nyogok itu kan??? Benarkan mami???"

"Mba Andara dari dulu sayang sama dede kok."

"Mami di sekolah, teman - teman mas itu cerita, dede dengar."

Noah yang curiga dan yakin ada yang menguping dia bersama Andara, akhirnya memberanikan diri untuk melihat siapa yang tadi berbicara. Namun Sherly dan Nora sudah berjalan. Noah curiga sama mami dan dedenya. Di pesawat Noah duduk dibelah maminya. Sedangkan papinya disebelah dede.

"Sepertinya sayang mas ke mami terbagi deh, mami berasa ada yang bersaing dengan mami."

"No, mami. Mami perempuan nomor satu yang mas sayang."

"Dede nomor berapa?"

"Nomor terakhir."

"Tuh kan mami, papi. Pasti mba Andara nomor dua. Dede marah." Noah pucat karena adenya Nora menyebut nama Andara. Sementara Timo kebinggungan karena ada nama Andara. Sedangkan Sherly tersenyum.

"Mami, biar ada wanita cantik mami nomor satu di hati mami. Nomor dua tentu dedenya mas."

"Horeeeee mba Andara nomor tiga dong."

"Mba Andara anaknya uncle Jefry???"

"Iya dong. Papinya ngak bisa dapat maminya, ya anak papi yang dapat anaknya."Sherly berbisik ditelinga suaminya. Timo langsung mencium bibir Sherly istrinya.

"Mas akan hukum sayang." Sherly tersenyum. Nora meminta mau dekat ke jendela pesawat. Akhirnya kedua anak ini mengapit kedua orangtuanya.

1
Ceisye
terima kasih sarannya😊😊😊
Khusnul Khotimah
walau ceritany agak kaku tp masih bisa di nikmati .semagat berkarya💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!