NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12. CINTA YANG MULAI BERSEMI

Sebenarnya ada apa dengan hatiku ini...?

“Dona, kamu kok bengong? kamu sedang melihat apa?” Suara Bayu membuatku sangat kaget.

Aku pun segera menoleh ke arah Bayu, “aku gak lihat apa-apa kok, Bay” jawabku padanya.

Aku pun segera bergabung kembali dengan teman-teman dan memilih barang-barang yang mau dibeli.

Setelah selesai belanja kami langsung ke kasir, untuk membayar semua yang telah kami beli tentunya dengan uang hasil patungan kami.

Setelah selesai berbelanja, Lidya mengajak kami semua untuk makan di rumah makan yang ada di depan supermaket itu.

Kami pun setuju karena memang hari sudah mau sore, dan memang kami semua belum makan. Karena, sepulang dari kampus kami langsung berbelanja.

Kami para wanita masuk duluan ke rumah makan itu sedangkan yang pria masih menyimpan barang- barang di dalam mobil.

Ketika kami baru masuk di dalam rumah makan itu, aku melihat kak George dan kak Kinan ternyata ada makan di sana juga.

Aku maunya pura-pura tidak melihat mereka berdua. Tapi kak George sudah keburu melihat dan memanggilku, “Dona...” Aku pun mau tidak mau segera berjalan menghampiri mereka. Sedangkan Lidya, Riri, dan Nita sudah mengambil tempat di sebelah kiri dan sudah duduk di sana.

“Kak George dan kak Kinan ada di sini juga ternyata?” jawabku dengan pura-pura kaget.

Aku melihat cara kak Kinan menatapku seperti yang tidak suka. Tapi, diapun tetap menegurku juga, “Dona, kamu dengan siapa kesini?” tanyanya basa-basi.

"Aku dengan teman-teman kelompokku. kami habis belanja untuk persiapan mendaki gunung. karena kami merasa lapar, kami mampir di sini untuk makan." jelasku pada mereka berdua.

Tidak lama Bayu, Chandra, Boy, dan Arga masuk ke dalam rumah makan. Kak George pun memanggil Bayu, dan Bayu pun menghampiri kami.

"George, kamu di sini juga. dengan kak Kinan ya? kalian berdua habis darimana?" tanya Bayu.

"Kami berdua tadi dari supermaket belanja untuk keperluan hari kamis." jawab kak Kinan.

Aku dan Bayu pun saling berpandangan, akhirnya kami berdua pun pamit untuk kembali ke teman-teman kami.

Karena, kami ada 8 orang kami memilih duduk lesehan saja di saung supaya lebih enak.

Aku masih melihat dari jauh betapa mesranya kak Kinan dengan kak George. dan mungkin aku memang harus melupakan teman masa kecil sekaligus cinta pertamaku.

Aku menarik nafas dan Bayu pun menatapku, "kamu baik-baik aja kan Don? aku lihat kamu seperti sedang memikirkan sesuatu?" tanyanya padaku.

"Gak kok Bay, aku baik-baik aja." jawabku sambil tersenyum padanya.

Sepertinya kak George tidak tau kalau aku adalah teman kecilnya yang pernah dia janjikan dulu. mungkin dia memang sudah melupakanku.

Selesai makan kami pun segera pulang kembali ke rumah masing-masing karena kami sudah sangat lelah dengan aktivitas kami seharian ini.

***

Tidak terasa besok adalah hari dimana kami akan berangkat menuju gunung Salak. Dan sudah dua hari ini hubunganku dengan Bayu semakin dekat. Kak George pun aku lihat semakin dekat dengan kak Kinan, mungkin sudah saatnya bagiku untuk melupakan teman masa kecilku itu.

***

Aku terbangun di pagi hari ini dengan penuh semangat. Karena, hari ini aku bersama teman-teman akan berangkat ke Gunung Salak untuk kegiatan mapala kami.

TOK.. TOK.. TOK..

“Dona, kamu sudah bangun?” tanya mama padaku dari luar kamarku.

Aku pun tanpa menjawab, segera membuka pintu kamar dan mempersilakan mama untuk masuk ke dalam kamarku.

“Sepertinya hari ini kamu semangat sekali?” tanya mama

“Tentu aku semangat ma, hari ini kan kami akan mendaki gunung Salak. Itu merupakan hal yang sangat menyenangkan untukku.”

“Bagaimana hubunganmu dengan Bayu?” tanyanya lagi padaku

“Baik-baik saja ma, bahkan kami semakin dekat.” Jawabku dengan santai.

“Mama mau berbicara sedikit dengan kamu, boleh?” tanya mama.

Aku pun menganggukkan kepalaku dan segera duduk di samping mama di atas sofa yang ada di dalam kamarku.

“Ada apa ma? Apa yang mau mama bicarakan denganku?”

“Mama mau tau bagaimna perasaanmu terhadap George dan Bayu?” tanya mama

Aku bingung maksud dengan pertanyaan mama.

“Maksud mama bagaimana? Dona gak ngerti, ma.” Ucapku.

"Begini sayang, kamu kan sekarang sudah mulai dekat dengan Bayu, dan Bayu pun sudah menyatakan perasaannya sama kamu.

Tapi, apakah kamu sudah memberikan jawabannya kepada Bayu sampai pada hari ini?" tanya mama.

"Aku belum memberikan jawaban, ma? aku masih ragu dengan perasaanku kepada Bayu, ma." jawabku dengan menundukkan kepala.

"Mama hanya minta kamu jangan memberikan harapan palsu, nak. Bayu anak yang baik, mama dan papa setuju kalau kamu dengan dia. mama hanya minta kamu lupakan saja George, biarkan saja seperti itu. Jalani saja hubungan dengan orang yang pasti dan benar-benar mencintaimu, nak. kalau memang nanti kalian berjodoh tidak akan lari ke mana." ucap mama padaku.

Aku mendengar nasehat dari mama, dan aku rasa nasehat dari mama itu ada benarnya juga.

"Ma, terimakasih atas nasehatnya, dan benar kata mama sudah waktunya aku untuk melupakan kak George." jawabku sambil memeluk mama.

Aku akan memberikan kesempatan untuk Bayu, aku memang mempunyai rasa untuk Bayu hanya saja aku masih ragu.

tapi aku yakin dengan seiring berjalannya waktu, cinta ini pasti akan bersemi.

"Ya udah kamu siap-siap sayang, mama ke bawah dulu ya." ucap mama sambil mencium keningku.

Aku melihat jam di dinding kamarku. ternyata, sudah jam delapan pagi. aku pun segera bergegas mandi karena jam 10 kami semua sudah harus berkumpul di kampus.

Selesai mandi aku memeriksa kembali semua barang bawaanku. dirasa sudah lengkap, aku segera menyandang tas carrier dan segera turun ke bawah untuk siap makan pagi.

"Kamu sudah siap, nak. makan dulu, nanti pak sopir baru antar kamu ke kampus. apalagi barang bawaan kamu banyak begitu." ucap mama padaku.

Aku pun menganggukkan kepalaku dan segera makan.

Selesai makan, aku pun segera berpamitan hanya dengan mama. karena, papaku sedang di kantor, dan kedua adik kembarku sedang sekolah.

Mama membekali aku dengan kue-kue dan juga minuman dan sedikit uang.

Pak Parman, supir pribadi kami segera mengantarkan aku menuju kampus. waktu tempuh dari rumahku menuju kampus hanya 1 jam saja.

pak parman mengantarkan aku sampai ke dalam kampus, sampai di dekat kantor mapala.

Dari dalam mobil aku dapat melihat teman-temanku sudah pada datang dan masuk ke dalam ruangan mapala. aku pun segera menyuruh beliau berhenti, lalu aku pun segera turun dari dalam mobil.

Pak Parman pun membantu aku untuk menurunkan barang-barang bawaanku dari dalam mobil. dan setelah semuanya beres, pak Parman pamit pulang dan aku pun mengucapkan terimakasih kepada beliau karena telah membantuku.

Setelah kepergian pak Parman, aku bingung harus dengan apa aku membawa barang-barangku. lalu tidak lama aku melihat Bayu datang menghampiriku.

"amu udah dari tadi, Don?" tanya Bayu.

"Aku barusan datang Bay, aku mau masuk ke dalam tapi aku bingung dengan barang-barangku ini." jawab aku kepadanya.

"Ya udah kamu masuk duluan sana ke ruangan mapala, awas nanti dimarahin kak George! nanti aku baru minta bantuan Boy mereka untuk menggabungkan barang-barang kelompok kita." jelas Bayu pdaku.

Aku pun mengangguk setuju dan mengucapkan terimakasih kepada Bayu. lalu aku pun bergegas masuk ke dalam ruangan mapala dan bergabung dengan Lidya, Riri, dan Nita.

"Kamu kok terlambat, say? kamu lihat tuh muka kak George udah macam vampire. hehehe...tapi vampire keren." canda Lidya padaku.

"Masa sih terlambat? perasaan aku udah ontime kok, say." ucapku pada Lidya sambil tertawa.

Kak George sempat menatapku sebentar lalu segera membuang wajahnya ke sembarang arah.

Tidak lama kemudian para senior mapala dan junior sudah berkumpul semua di ruangan mapala. kak George pun segera berdiri dan menyapa kami semua.

"Selamat siang dan salam lestari untuk teman-teman semua. saya sangat kecewa dengan para senior yang tidak bisa ontime, gimana kalian mau mengajari para junior kalau kalian sendiri saja tidak bisa disiplin!" kak George berbicara dengan suara yang keras.

"Kalau teman-teman semua merasa sudah tidak sanggup lagi untuk mengikuti kegiatan mapala ini, silakan kalian mengundurkan diri, tidak masalah juga untuk saya. Dan asal kalian tahu, saya sudah dari jam sembilan pagi di sini. saya sudah memberitahukan untuk para senior agar berkumpul jam 9 di sini, karena masih banyak hal yang harus kita persiapkan. tapi saya tunggu-tunggu tidak ada yang datang, malah baru datang jam segini, jam setengah 11. padahal kalian tau semua kalau kita akan berangkat jam 11."

"Sekarang saya tidak tau mau bagaimana lagi. tapi, ya sudahlah. Saya juga tidak mau mengecewakan para junior yang sudah pada semangat untuk jalan ke gunung Salak. saya ingatkan sekali lagi untuk lebih disiplin soal waktu, dan kak Kinan bisa memimpin doa mohon keselamatan dalam perjalanan, terimakasih." ucapnya dengan tegas.

kak Kinan pun segera berdiri dan mengajak kami untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing.

Selesai berdoa kami segera keluar dari ruangan mapala dan mulai mengecek barang bawaan kami masing- masing maupun per kelompok yang dibantu oleh para senior.

Tidak lama aku melihat kak George menghampiri kelompok kami. "bagaimana barang bawaan kalian sudah lengkap semua?" tanya kak George.

Kami semua pun menganggukkan kepala kepada kak George. dia pun sedikit berbisik saat berada di dekatku, "minta tolong jaga Bayu selama di gunung, dan jangan lupa ingatkan dia untuk minum obat, karena selama di gunung, saya tidak mungkin akan terus mengeceknya, jadi saya mohon bantuannya."

Ucap kak George dengan tegas padaku dan dia segera mengecek lagi barang bawaan teman- teman yang lain, tanpa mereka sadari dari tadi ada sepasang mata yang menatap penuh emosi kepada mereka berdua.

Setelah pengecekan barang-barang selesai. kami pun segera memasukkan barang-barang ke dalam mobil pick up dan kami semua segera naik de dalam bis dan siap untuk berangkat menuju gunung Salak.

***bersambung***

jangan lupa like dan comment ya...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!