NovelToon NovelToon
Suami Tukang Sapu Ternyata Miliarder

Suami Tukang Sapu Ternyata Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Arjuna menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.

Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Setelah berbincang dengan istrinya sebentar, Arjuna langsung pergi dari rumah. Tanpa mengatakan apapun, kini ia pergi tanpa memberitahu orang rumah.

Kini ia berdiri di depan sebuah rumah. Rumah mewah yang sebelumnya sempat ia datangi.

Arjuna menatap rumah itu. Tak lama, beberapa orang menyambut kedatangannya dengan hormat.

"Akhirnya, kamu kembali lagi kesini, Arjuna" Ucap Mario sebelum Arjuna sempat menyapa.

"Kenapa diam? duduklah! Kakek sangat merindukan mu" Kakek Mario segera membawa Arjuna untuk duduk. Kali ini ia sangat senang, karena ia bisa melihat cucunya kembali.

"Kamu benar kakek ku?" Tanya Arjuna. Wajahnya sempat menatap dalam laki-laki patuh baya di depannya namun detik berikutnya ia begitu serius dan entah kenapa Arjuna ingin mendengarnya sekali lagi dari pria yang ada di depannya ini untuk meyakinkan dirinya.

Mario sedikit menghela nafas, "Kamu masih meragukan kakek?" tanyanya balik.

Arjuna masih diam. Nampak Mario sangat mengerti, kemudian ia berdiri, mengambil sebuah album besar di dalam lemari.

"Ini foto-foto ayahmu bersama kakek dari ia kecil, hingga ia dewasa. Difoto terakhir, kakek menyimpan satu foto pernikahan ibu dan ayahmu dulu" Jelasnya sembari meletakan Album foto di depan Arjuna.

"Lihatlah!" serunya lagi dan Arjuna meraih buku album tersebut.

Satu persatu ia lihat dengan seksama. Air matanya terjatuh ketika melihat foto terakhir. Sebuah foto pernikahan kedua orang tuanya.

"Kakek.... ternyata kamu benar kakek ku" Arjuna segera menghamburkan pelukannya kepada Mario.

Mario pun tak kuasa menahan air mata. Pelukan yang begitu lama ia nantikan. Pelukan yang sejak dulu sangat ia rindukan. Walaupun anaknya telah tiada, ia bersyukur masih bisa memeluk cucunya. Baginya, didalam darah Arjuna masih mengalir darah anaknya, dan rasanya akan sama seperti dirinya memeluk anaknya sendiri.

"Maafkan aku, Kek. Maaf karena sudah meragukan mu" ucap Arjuna lagi.

"Kakek mengerti, Nak. Ini bukan salahmu. Salah kakek karena tidak berada disisimu selama ini, hingga kamu sendiri tidak mengenal kakek."

"Sekarang, kamu adalah cucu kakek. Cucu satu-satunya yang kakek miliki. Jangan pergi meninggalkan kakek lagi" pinta Mario.

"Hemm... " Arjuna mengangguk setuju.

Setelah itu, keduanya berbicara banyak hal. Arjuna juga menceritakan kehidupannya selama ini bersama kedua orang tuanya. Kakek Mario merasa bersalah atas kehidupan yang pahit yang cucunya rasakan.

"Sekarang, kamu tanda tangani surat pengalihan harta warisan ini atas namamu! Semua aset serta perusahaan akan kakek serahkan kepadamu sepenuhnya. Kakek hanya ingin menikmati masa tua kakek denganmu saja" ujar Mario setelah pengacara keluarganya datang.

Arjuna nampak diam. Ia terlihat ragu mengambil keputusan.

"Kenapa?" tanya kakek lagi, melihat Arjuna yang terlihat ragu.

"Aku tidak mengerti bagaimana mengelola perusahaan. Selain itu, aku juga takut jika nanti aku melakukan kesalahan" jawab Arjuna.

Kakek Mario memegang bahu cucunya lembut, "Kakek yakin kamu bisa, Arjuna. Kamu bisa belajar. Ada sekertaris Marvin yang akan mengajarimu bagaimana mengelola perusahaan. Kamu jangan takut, semua bisa di atasi selagi kamu mau mengenal hal baru dan mau belajar"

Arjuna menghela nafas perlahan, "Baik kek. Aku siap untuk belajar" jawabnya mantap.

Mario lalu tersenyum senang. Setidaknya cucunya ini memiliki semangat juang yang tidak mudah goyah.

Setelah melakukan serah terima, Arjuna berpamitan untuk pulang.

"Aku akan kembali esok pagi" ucap Arjuna.

"Kenapa tidak menginap? Ini adalah rumahmu" ucap Mario.

"Aku belum bercerita. Sebenarnya aku sudah menikah dan memiliki istri kek." Jawab Arjuna.

Mario terlihat terkejut. Ia sama sekali belum mengetahui tentang pernikahan cucunya, "Benarkah? Lalu kenapa tidak membawa istrimu kemari?" Ujarnya lagi.

"Mereka tidak mengetahui siapa aku sebenarnya. Mereka hanya mengetahui kalau aku adalah orang miskin"

"Aku belum siap untuk memberitahunya saat ini, Kek. Beri aku waktu untuk bicara kepadanya"

"Selain itu, aku ingin kakek menyembunyikan identitas ku kepada semua orang. Selain itu juga, aku harus memantaskan diri terlebih dahulu, setelah aku berhasil dan bisa mengelola semua nya baru aku akan mengatakan siapa aku. Tunggu waktu yang tepat, baru aku akan mempublikasikan identitas ku secara publik" jelas Arjuna kepada kakeknya.

Kakek Mario hanya mengangguk paham. Ia merasa bangga karena Arjuna tidak begitu mudah menggunakan identitas aslinya sekedar ingin dipandang, melainkan Arjuna lebih memilih memantaskan diri terlebih dahulu baru akan menunjukkan identitas aslinya.

Arjuna segera pulang setelah menjelaskan semuanya kepada kakeknya. Hari juga sudah mulai sore, sudah seharusnya ia pulang sebelum semua orang mencarinya di rumah.

"Itu dia,,,, dia sudah pulang Ma" Tukas Laura cepat menunjuk Arjuna setelah melihat Arjuna di ambang pintu. Semua orang menatap kedatangan Arjuna dengan wajah mengintimidasi.

Arjuna nampak bingung. Namun masih melangkah masuk.

"Kamu kan yang mencuri Jam tangan Kak Bagas. Ayo ngaku!" Desak Laura.

"Aku tidak..... "

"Alah,, Kamu mau ngelak lagi? hah? Baru saja disuruh membersihkan rumah, kamu sudah berani mencuri" Sera memotong ucapan Arjuna.

"Tapi saya benar-benar tidak mengambil apapun" Arjuna membela diri.

"Di rumah ini yang tidak memiliki barang-barang mahal itu cuma kamu, Arjuna. Lalu siapa lagi kalau bukan kamu pencurinya" Tegas Bagas.

"Lagipula, kamu pasti belum pernahkan memiliki jam tangan yang harganya puluhan juga? Kamu pasti irikan dan pengen banget punya jam tangan? itu sebabnya kamu mencuri jam tangan kak Bagas" sambung Laura menuduh Arjuna.

"Saya tidak menyangka, tidak hanya miskin harta, kamu juga seorang pencuri. Malu sekali saya punya menantu seperti kamu, Arjuna. Dosa apa sehingga membuat anak saya jatuh hati kepada pria miskin seperti kamu" William ikut berkomentar dan mencurahkan kekecewaannya.

"Saya benar-benar tidak mencuri, Pa. Kalian harus percaya sama aku" mohon Arjuna lagi.

"Alah. Bawa aja dia ke kantor polisi, Pa. Biar jera aja si pencuri ini" Tukas Laura lagi memotong perkataan Arjuna.

"Bener, bawa aja Pa. kita harus bertindak kepada pencuri ini. Dasar tidak tau malu" Sera manambahkan.

"Jika mau kebenarannya, kita lihat cctv" Celine tiba-tiba datang dan seketika membuat semua orang terdiam.

.

.

.

Bersambung.

1
sitanggang
good
Usmi Usmi
jelaskan lah Arjuna sblm Ter lambat
MelodyStar
lanjutkan🤩
Usmi Usmi
agak kurang pintar juga Arjuna ini
Bilall
up lgi thor
Bilall
ok
Bilall
up thor
Supardi
keren dan mengasyikan.
Herman Herman
lanjut thoor gpl
D'ken Nicko
lanjut
D'ken Nicko
up yg banyak thor.
D'ken Nicko
upnya lama amat thor
D'ken Nicko
jangan lama2 thor upnya
D'ken Nicko
jangan lama2 upnya thor. semangat
Glastor Roy
up next ya min yg banyak
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): siap kak
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama lama up thor
D'ken Nicko
lanjut
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): siap kak 😊
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama2 thor. up lagi
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): oke kak.... terimakasih sudah mampir 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!