NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terluka

Cinta Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24

Pencopet itu mulai melayangkan tendangan kakinya ke arah Antonio dan Antonio pun sudah siap melayani serangan dari pencopet itu.

Untung saja Antonio dulu ketika masih di bangku sekolah pernah iku kegiatan beladiri.

"Bugh!!' Antonio melayangkan pukulannya pada pencopet itu dan mengenai kepala pencopet itu.

Laras meringis melihat kejadian itu, pencopet itupun balik melayangkan tinjunya pada kepala Antonio dan lagi-lagi Antonio bisa mengelak pukulan copet itu.

"Bugh!!' lagi-lagi pukulan Antonio mengenai kepala pencopet itu dan membuat tubuh pencopet itu terhuyung.

Antonio tidak mau lengah meskipun pencopet itu sudah kelihatan kepayahan, Antonio tetap dengan posisi bersiap-siap menerima serangan yang tiba-tiba saja di layangan oleh copet itu.

Tak di sangka ketika pencopet itu membalikkan tubuhnya dia sudah menggenggam sebilah pisau kecil di tangan kanannya dan dengan membabi buta pencopet itu menyerang ke arah Antonio.

Antonio yang kaget melihat pencopet itu mengeluarkan senjata tajamnya, berusaha dengan sekuat tenaga untuk menangkis pisau yang di gunakan pencopet itu untuk melukai dirinya.

Laras semakin ketakutan melihat perkelahian itu, dia tidak mau terjadi apa-apa dengan Antonio.

Laras mengikuti setiap gerakan dalam perkelahian itu dan pencopet itu semakin membabi buta karena pisaunya masih tidak bisa melukai lawannya.

Antonio menangkis serangan demi serangan brutal dari pencopet itu tapi nahas insting Antonio luput karena tiba-tiba pencopet itu punya kesempatan mengarahkan pisaunya ke bagian lengan kiri Antonio.

Dan benar saja lengan kiri Antonio sobek tergores pisau yang di layangkan oleh pencopet itu.

Pencopet itu kemudian langsung kabur melihat Antonio terluka.

"Brengsek," umpat Antonio sambil sedikit meringis memegangi lengannya yang terluka.

Laras berlari kencang menghambur ke arah Antonio yang terlihat kesakitan.

"Pak, pak Antonio!" pekik Laras shock ketika melihat lengan Antonio mengeluarkan darah segar.

"Laras," ucap Antonio ketika melihat Laras datang.

"Pak, kita harus segera ke rumah sakit itu lukanya cukup parah pak," Laras panik bukan kepalang.

Lalu Laras memapah Antonio dan mendudukkannya di rerumputan di sekitar tempat itu.

"Pak Antonio sabar ya, saya akan hubungi ambulan," Laras mulai menelpon rumah sakit dan meminta ambulan untuk datang ke tempatnya.

Antonio meringis kesakitan sambil memegangi lengannya, Laras menangis melihat itu dia merasa sangat bersalah karena menyebabkan kejadian buruk ini pada Antonio.

"Pak, maafkan saya karena menolong saya pak Antonio jadi terluka begini," ucap Laras masih menangis.

Antonio berusaha tersenyum meski rasa sakit di lengannya makin menjadi.

"Tidak apa-apa Laras, yang penting kamu selamat," ucap Antonio sendu menatap Laras.

Keduanya saling menatap dan mengunci tatapan mereka masing-masing lalu Antonio memegang tangan Laras dengan perlahan sambil berkata lembut padanya " jangan menangis, aku akan baik-baik saja Laras," ucap Antonio menggenggam tangan Laras.

Laras mengatupkan kedua bibirnya sambil tak lepas menatap Antonio, Laras tahu Antonio sedang menghibur dirinya padahal sebenarnya Antonio sedang merasakan kesakitan karena luka robek di lengannya itu.

Tiba-tiba mobil ambulan pun sudah datang dan dengan segera para petugas memapah Antonio untuk berbaring di atas ranjang pasien yang di bawa petugas ambulan itu dan memasukkannya ke dalam ambulan.

Laras ikut masuk ke dalam ambulan menemani Antonio menuju ke rumah sakit.

Antonio di baringkan di atas ranjang pasien yang di bawa petugas ambulan tadi.

Dengan segera perawat yang ada di dalam ambulan itu mulai memasang infus di tangan Antonio.

Antonio memejamkan matanya sejenak untuk menahan rasa sakit yang mulai menjalar di lengannya.

Laras melihat itu dia tahu Antonio sedang menahan rasa sakitnya.

Dengan perlahan Laras menggenggam tangan Antonio sambil berkata "pak,bertahan ya sebentar lagi kita sampai di rumah sakit," ujar Laras masih menggenggam tangan Antonio dengan erat.

Antonio merasakan kehangatan yang masuk ke dalam aliran darahnya, genggaman tangan Laras membuatnya nyaman dan tenang.

Dengan perlahan Antonio membuka matanya dan menatap Laras yang ada di hadapannya.

"Iya," jawab Antonio membalas genggaman tangan Laras.

Setiba di rumah sakit dengan segera petugas mengeluarkan Antonio dari dalam ambulan, Laras juga mengikuti langkah petugas yang membawa Antonio masuk ke dalam ruang IGD.

Laras menunggu di luar ruang IGD, Laras berjalan mondar mandir merasa gelisah dengan keadaan Antonio.

"Mudah-mudahan sakit yang di alami pak Antonio tidak parah," ucap Laras sambil berdiri di depan pintu ruang IGD.

Setelah beberapa menit kemudian terlihat pintu IGD itu terbuka dan keluar seorang perawat dan dokter,Laras berjalan mendekati dokter dia ingin menanyakan tentang keadaan Antonio.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Laras pada dokter yang memeriksa Antonio barusan.

Dokter itupun menjawab Laras " mbk keluarganya pasien?" tanya dokter itu pada Laras.

"Iya," jawab Laras sekenanya.

"Begini mbk, pasien banyak kehilangan darah jadi butuh perawatan untuk beberapa hari di sini," ucap dokter itu.

"Oh iya dok, terimakasih," ujar Laras pada dokter muda itu yang kemudian pergi meninggalkan Laras sendiri.

"Gara-gara aku pak Antonio jadi kehilangan banyak darah akibat luka tusukan pisau dari pencopet tadi," Laras kembali merasa bersalah yang menyebabkan Antonio begini.

Perlahan Laras berjalan masuk ke ruang IGD tempat Antonio mendapat penanganan tadi.

Laras melihat Antonio sedang terbaring di atas ranjang pasien, Laras berjalan semakin mendekat ke arah Antonio.

Antonio melihat Laras yang akan menghampiri dirinya.

"Pak," panggil Laras ketika sudah berdiri di samping ranjang Antonio.

"Iya Laras," jawab Antonio pada Laras.

"Bagaimana keadaan pak Antonio?" tanya Laras dengan wajah sangat khawatir.

"Aku tidak apa-apa Laras, kamu tidak perlu khawatir ya," Antonio menenangkan Laras.

"Kata dokter, pak Antonio kehilangan banyak darah dan harus di rawat untuk beberapa hari di sini," ujar Laras sendu.

"Iya," ucap Antonio.

Kemudian datang beberapa perawat mendekat ke arah Antonio dan Laras.

"Permisi mbk, kami akan pindahkan pasien ke kamarnya," ucap salah seorang perawat kepada Laras.

"Oh ya silahkan," jawab Laras.

Lalu kedua perawat itu mulai mendorong ranjang pasien tempat Antonio tidur, Laras mengikuti jalan perawat itu dari belakang.

Antonio di pindahkan ke kamar Bougenville kamar kelas satu di rumah sakit itu.

Kedua perawat itupun memasukkan Antonio ke dalam kamar itu dan setelah merapikan letak ranjang pasien dan menata letak infus, kedua perawat itupun pergi meninggalkan kamar Antonio.

Laras duduk di sebuah kursi yang terletak di samping tempat tidur Antonio sambil memperhatikan Antonio yang sedang berbaring di sana.

Antonio menoleh pada Laras dan berkata padanya "Laras, kamu pulang saja, kamu istirahat saja di rumah," ucap Antonio.

"Tapi pak, pak Antonio tidak ada yang menemani bagaimana kalau nanti bapak perlu apa-apa tidak ada yang membantu bapak," ucap Laras.

Antonio tersenyum "benarkah kamu sangat mengkhawatirkan aku Laras?" batin Antonio sambil menatap Laras.

1
partini
mira Mira ,,novel rumah tangga tuh bacanya bikin mengsedihhhh nyesek
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!