NovelToon NovelToon
PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: CACING ALASKA

Paijo, pria kampung yang hidupnya berubah setelah mengadu nasib ke Jakarta.

Senjata andalannya adalah Alvarez.

***

Sedikit bocoran, Paijo hidupnya mesakke kek pemeran utama di sinetron jam lima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACING ALASKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Paijo, Suzy, Dan Mbok Sarni

Apartemen Cassandra berada di lantai 29 sebuah tower mewah di Jakarta Selatan. Tempat itu terasa seperti studio konten dengan pencahayaan hangat, cermin besar, dan rak berisi berbagai properti aneh yang tak semua orang bisa pahami fungsinya.

Cassandra—mahasiswi jurusan komunikasi yang juga influencer dengan followers sejuta lebih di TikTok—memang bukan tipe biasa. Dalam dunia gigolo Jakarta, dia dikenal sebagai klien yang doyan roleplay. Bukan yang umum-umum saja. Pernah sekali dia menyuruh Paijo jadi “mas-mas Indomaret”, lengkap dengan rompi biru dan topi.

Kali ini? Ia menyambut Paijo dengan setelan blazer hitam, kacamata bulat, dan rambut disanggul. Tampangnya seperti dosen killer yang baru turun dari dunia K-Drama.

"Kamu murid baru yang telat masuk kelas saya, ya?" ucap Cassandra sambil menjentikkan jarinya ke udara, berjalan anggun ke arah Paijo yang baru masuk.

Paijo tersenyum canggung. “Saya nyasar lift, Bu. Tapi saya siap dihukum.”

"Hmm. Duduk. Telungkup. Dan jawab dengan jujur, berapa panjang... Alvarez?"

Paijo nyaris terbatuk. Ia mengangkat alis. “Mbak Cassandra serius mau tahu?”

"Of course. Followers-ku kemarin banyak yang DM, katanya aku harus review. Masa iya jadi host ‘Ngobrol Pagi’ tapi nggak pernah nyobain langsung?” Cassandra berbicara dengan wajah yang tepat di depan muka Paijo, tangannya mengusap Alvarez. Membangunkannya.

Paijo garuk kepala yang tidak gatal. Dunia ini memang gila.

Cassandra mendekat. Mereka mulai masuk ke dalam permainan mereka. Wanita itu membuka kandang Alvarez dan melihat senjata andalan Paijo menjuntai berdiri seperti monas. Menantang siapapun yang melihatnya.

"Oh Alvarez, dikau sangat aesthetic dengan bentuk yang menggoda iman," ucap Cassandra sambil membasahi bibir dengan ujung lidah. "Sluuurff"

Cassandra langsung menyentuh kepala Alvarez dengan ujung lidah, dan membuat benda sepanjang 22 CM berkembang pesat hingga urat-uratnya terlihat keras. Wanita mana pun tak akan ada yang bisa menahan diri.

Paijo mencoba menikmati. Tapi saat semua mulai memanas, saat sentuhan mulai mengisi ruang, pikiran Paijo justru tidak di tempat itu.

Ia memejamkan mata. Dan dalam gelapnya kelopak matanya, muncul wajah Suzy.

Bukan Cassandra yang ada di depannya. Tapi Suzy. Suara lembutnya, cara ia menyebut “Mas Paijo” dengan pelan, dan ekspresi getir waktu mereka bicara tentang keluarganya di taman. Paijo ingat bagaimana senyum gadis itu seolah menyembunyikan hujan deras di baliknya.

Ketika Cassandra mendaratkan kecupan cepat di pipinya dan hendak memimpin "adegan", Paijo refleks menahan pelan.

"Ada apa?" tanya Cassandra, heran.

"Saya... butuh air putih dulu, Mbak. Tiba-tiba tenggorokan saya kering."

Cassandra menatapnya, mencurigai sejenak, tapi lalu tertawa. “Kamu kok kayak grogi? Baru pertama kali roleplay sama dosen cantik ya?”

Paijo hanya mengangguk sambil pura-pura batuk.

Tak lama kemudian, ketika Cassandra sudah tertidur kelelahan—entah karena anggur atau karena puas dengan permainannya—Paijo duduk di ujung ranjang.

Ia menatap langit Jakarta dari balik kaca. Kotanya terang. Tapi hatinya terasa gelap.

Ia membatin, Kenapa wajah Suzy terus muncul? Ini nggak sehat, Jo.

Untuk pertama kalinya, Paijo merasa bersalah. Dia tahu, dia masih seorang gigolo. Tapi kenapa kini hatinya seolah tak lagi milik dunia itu?

Kenapa sekarang, setiap dia menyentuh orang lain... dia merasa sedang mengkhianati seseorang yang bahkan belum menjadi miliknya?

...****************...

Langit Jakarta sore itu sedang bersahabat. Awan-awan tipis menggantung manis, tidak terlalu mendung, tidak terlalu cerah. Di trotoar kawasan Senopati, Paijo dan Suzy berjalan berdampingan, masing-masing membawa gelas kopi susu kekinian yang baru saja mereka beli di kedai kecil di pojokan jalan.

Suzy mengenakan blouse putih longgar dan celana jeans biru muda. Rambutnya dikuncir setengah, wajahnya segar tanpa riasan berlebihan. Paijo memandangi perempuan itu sesekali dengan senyum geli yang tak bisa ditahan.

"Saya baru sadar," ujar Paijo sambil menyeruput kopinya, "kalau Mbak Suzy ternyata suka kopi susu juga. Saya kira cewek-cewek sekarang minumnya yang hijau-hijau, matcha atau apalah itu namanya."

Suzy menoleh sambil terkekeh. "Aku minum kopi karena kamu ajak, Mas Paijo. Tapi ternyata enak juga."

Paijo hendak menjawab, tapi ponselnya tiba-tiba bergetar. Di layar muncul tulisan besar: Mbok Sarni.

Ia langsung panik.

"Eh, maaf, Mbak. Sebentar ya. Ini penting."

Suzy mengangguk. Paijo menjauh beberapa langkah dan menjawab panggilan video call itu. Kamera langsung menyorot wajah Mbok Sarni yang keriput tapi penuh semangat, mengenakan daster batik dengan latar belakang dapur kampung.

"JOOOO! Kowe iki lho, piye kabarmu, Le?"

"Alhamdulillah, Mbok. Sehat, sehat..." Paijo tersenyum kaku.

Tiba-tiba suara Mbok Sarni mengeras sambil melongok ke arah layar, "Lho! Iki sopo, Jo? Cantik tenan! Oalah, pacarmu ya?"

Suzy, yang mendengar itu dari jarak dekat, sontak tertawa. Paijo langsung panik, mencoba menjauhkan ponsel dari Suzy sambil berkata buru-buru, "Mbok! Iki temen, temen kerja! Ora pacarku!"

"TEMEN? Opo maneh kuwi. Ndelok gayamu, Jo, kayak jaman muda'e Pakde Marjuki. Nggondeli wedok ayu..." suara Mbok Sarni semakin kencang, disertai suara ayam berkokok di kejauhan.

"Mbok, aku tutup dulu ya. Nanti tak telpon lagi. Lagi di jalan ini..."

"Oalah, wis yo. Tapi salam kulo ten Suzy!" Mbok Sarni melambai sebelum akhirnya layar mati.

Paijo menoleh ke arah Suzy yang masih menahan tawa.

"Maaf ya, Mbak. Mbok Sarni memang gitu orangnya. Mulutnya enggak punya filter."

Suzy menggeleng, masih tersenyum. "Enggak apa-apa, Mas. Lucu malah. Tapi… Mbok Sarni itu siapa?"

"Nenek saya mbak. Dia yang rawat saya sejak kecil di kampung. Bisa dibilang, dia satu-satunya keluarga yang saya punya."

Suzy mengangguk pelan. "Pantes sayang banget ya sama kamu."

Ada jeda beberapa detik sebelum Suzy bertanya lagi, kali ini dengan nada lebih hati-hati.

"Ngomong-ngomong, Mas Paijo... Kamu sebenarnya kerja apa sih di Jakarta?"

Pertanyaan itu datang seperti peluru pelan yang menghantam dada. Paijo diam sesaat, mencoba menyusun kata-kata yang tidak akan membuka pintu menuju kenyataan pahit yang ia sembunyikan.

"Saya..." Ia menghela napas. "Saya freelance, Mbak. Model lepas. Kadang ikut casting, kadang bantuin temen bikin konten. Ya… gitu-gitu, lah. Belum tetap sih."

Suzy mengangguk pelan. Tidak terlihat mencurigai, tapi juga tidak terlihat sepenuhnya percaya.

"Kamu kayaknya cocok sih. Punya wajah tegas, tinggi, terus... charming juga," ucap Suzy tanpa menoleh, seolah ingin mengalihkan pujian itu agar tidak terlalu frontal.

Paijo tersenyum kecil. Padahal pekerjaanku jauh dari kata charming, batinnya getir.

Sore itu mereka terus berjalan, membahas hal-hal kecil: makanan favorit, drama Korea, dan kenangan masa kecil. Tapi di dalam dada Paijo, perasaan tidak nyaman mulai tumbuh. Ia tahu, cepat atau lambat, kebohongan yang ia tanamkan akan menuntut untuk dibayar.

Namun untuk saat itu, ia hanya ingin menikmati langkah-langkah kecil di samping Suzy, tanpa bayang-bayang siapa dirinya sebenarnya.

...****************...

Jakarta pukul sepuluh pagi bisa dibilang bukan waktu terbaik untuk berkendara, apalagi untuk seorang Paijo Madindun yang baru bangun pukul delapan karena semalam lembur... bukan kerja, tapi melayani klien kaya yang doyan roleplay ala-ala sinetron.

Tapi pagi itu berbeda. Paijo bangun dengan semangat membara, bukan karena ada job malam, tapi karena dia dapat casting iklan.

"Iklan apa, Mas Paijo?" tanya Suzy di telepon dengan suara lembutnya yang bikin hati Paijo gemeteran, bukan karena takut—tapi karena suka.

Paijo menggaruk kepala, bingung menjawab. “Iya… semacam produk kesehatan gitu, Mbak.”

“Wah, keren dong. Aku boleh ikut nggak?”

“Eh…” Paijo menoleh ke arah brosur yang diberikan agensinya semalam.

CASTING IKLAN KONTRASEPSI PRIA — butuh model pria tinggi, proporsional, percaya diri, nyaman dengan adegan semi-komedi dan edukatif.

Bibir Paijo nyaris kaku. Tapi apa daya? Uang yang ditawarkan bikin mata berkaca-kaca. Belum lagi produsernya katanya kenal banyak orang iklan dan entertainment. Bisa jadi batu loncatan!

Akhirnya, setelah berpikir sejenak, Paijo mengiyakan ajakan Suzy. “Ya udah, ayo temenin saya, Mbak. Tapi jangan kaget ya.”

...🪱CACING ALASKA MODE🪱...

1
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Akhirnya mulai ada titik terang dari kehidupan bayang² paijo🤯
next thor jan lama² cape tauk nunggunya🚶‍♀️
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
tapi hatimu busuk nek 😶‍🌫️
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
dilema akut Jo 🥺
Tri Rahayuningsih
alvaresnya sensi
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir si klien 100 juta itu Suzy. ternyata bukan😒🙄
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
kok makin ngeselin sih Claudia 🤔🙄
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Jangan memaksa org untuk mencintaimu, meskipun kamu mencintainya

~Ali bin Abi Thalib~


Nah denger tuh Clau jdi manusia tuh jgn egoisss
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Nyenyenye klo gatel, garuk sndiri oeeee Clau gausah libatin anak org😤😤
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Innalillahi 😭😭😭
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
sedih bgt😭😭😭
sedih mbok sarni sakit, lebih sedih lagi kalimat mbok sarmi pake bahasa Jawa😭😭😭😭
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
nenek Claudia kepo bgt dechhhhh ma hidup paijo udh tuakkk juga😒
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
apa artinya oeee thor aku tak paham😕
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Hahhh😱😱😱
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
jreng jreng jreng😱😱😱😱
༄༅⃟𝐐Dena🌹
mencintai dg cara yg wajar?? terkesan membosankan enggak sii? entahlah 😁😁😁
༄༅⃟𝐐Dena🌹
Nell kok ga diberi tahu sii??😒😒😒
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
sakarepmu clau🙄
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
lubang bikinan ondel
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
cincin satu"nya petunjuk pun dh hilang
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
jgn bilang Paijo saudara tiri Suzy 🤔🤐
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻: gk mungkin itu sih. yg lebih mungkin si Andi itu yg bpknya Paijo..eh Andi atau sp itu 🙈🏃🏃🏃
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭: lebih Plotwist lagi klo seandainya Claudia itu mak kandungnya😭

apa ga ga hah heh hohh 🤣🤣🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!