Maaf untuk karya ini sangat banyak pengguna kata yang typo harap dimaklumi. Saya mengejar kata dan juga males revisi!!!
~
Pemuda itu, bernama Long Fai. Dia adalah seseorang mahasiswa yang sedang merayakan acara kelulusan bersama temanya. Namun karena Long Fai sangat sembrono, dia kencing di makam keramat sehingga mengakibatkan jiwanya di pindahkan ke dunia Kultivator.
Di kehidupan kedua Long Fai adalah tuan muda keluarga Long selama 15 tahun dia di benci sebagian pecundang karena tidak memiliki basis kultivasi.
Di anggap pecundang, sampah yang terkenal, bahkan keluarga sendiri tidak menganggap dirinya ada, penghianat wanita yang dia cintai sehingga dia mengalami keputusasaan.
Dia pergi ke tebing untuk meredam ke marahhanya, namun tanpa sebab ada cahaya yang dari langit langsung memasuki ke tubuh dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nori Fai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Bab 33
"Apakah yang di katakan kamu itu benar?" Tiba-tiba Nalan Hu menatap ke arah Long Fai dengan semangat.
"Iya betul, aku bersedia datang untuk menemui ayah kamu." Kata Long Fai dia sambil mengunyah daging dan menatap Nalan Hu.
"Ok jika seperti itu, dalam empat hari lagi, aku akan menemui kamu." Kata Nalan Hu dia tersenyum lebar.
Saking semangat, karena Long Fai bersedia untuk datang ke kaisar Nalan dia sampai lupa untuk makan, dia bangun dari duduknya langsung ingin meninggalkan Long Fai dengan semangat.
"Apakah kamu begitu semangat, hei kamu jangan pergi... Habiskan daging ini..!" Kata Long Fai dia cemberut.
Jika makanan sebanyak ini, di makan diri sendiri, dia tidak tahu apakah akan muntah apa tidak.
"Ini... Heheheh." Nalan Hu malu, dia ahirnya duduk lagi dengan cangung.
Untuk menghilangkan rasa malu karena begitu girang, Nalan Hu membuat topik. Dia berkata seperti ini. "Jika kamu sudah tiba di istana, maka aku akan memperkenalkan adik aku yang bernama Nalan Rua."
"Puf!"
Begitu kata-kata di dengarkan oleh Fai, dia langsung tersedak, Long Fai menatap ke Nalan Hu dengan berkedut.
Tapi Long Fai tidak mengatakan yang sebenarnya, dia hanya menganguk setuju, tanpa pamrih.
"Oh iya aku dengar kakak kamu, Long Yu akan keluar dari retreat.
Tatapan Long Fai menjadi serius, setelah mendengarkan apa yang di ucapkan oleh Nalan Hu. Dia bingbang ketika dia bertemu saudara kandung, apakah akan ada permusuhan atau sebaliknya.
Tapi firasat Long Fai berkata bahwa dia seperti kebanyakan orang lain. Yaitu, dia akan mencemoh karena anda sampah.
Tapi Long Fai sudah tidak peduli selagi dia tidak nakal dengan dirinya, maka Long Fai akan diam dan tidak peduli.
"Belum lama ini, ketika Long Yu pergi untuk ritreat dia akan mengatakan, untuk mengungkapkan perasaan dirinya kepada aku." Nalan Hu berkata dengan raut yang sangat rumit
"Apa hubunganya dengan aku?" Long Fai bingung, dan curiga dengan kata-katan Nalan Hu.
"Humpp, aku hanya ingin berkata saja." Nalan Hu berkata dengan cemberut, sambil memeluk kedua tanganya. Entah kenapa melihat perilaku Long Fai yang tidak begitu peka, dia sangat kesal hinga ingin memukuli.
"Aku curiga?" Long Fai menatap Nalan Hu dengan retrotis, dia menebak bahwa anda mengatakan keluh kesah kepada orang lain, dengan itu orang lain akan begitu dermawan untuk menolong anda.
"Humpp lupakan!" Tangan Nalan Hu, merasa gatal dan ingin sekali mencakar-cakar.
"Apakah, menurutmu..jika aku menerima Long Yu menjadi kekasih, bagai mana menurut kamu?" Nalan Hu berkata lagi.
Dan benar juga, apa yang di curigai Long Fai, ini memang kenyataan. Persetan dengan ingin menjadi dermawan, sehinga anda ingin menyelamatkan pahlawan kecantikan.
Tapi Long Fai, masih berpura-pura dia berkata. "Itu bagus dan sangat cocok. Apa lagi Long Yu juga memiliki wajah yang tampan di bandingkan dengan aku."
Dia Long Fai, ingin berkata lagi tapi, tiba-tiba dia melihat bahwa wajah Nalan Hu tidak sedap di pandang.
Nalan Hu pergi dengan mendadak.
"Hei... Apakah kamu akan pergi!" Kata Long Fai dia tidak peduli.
"Bukan urusan mu..!" Nalan Hu cemberut.
Melihat kepergian Nalan Hu, Long Fai, mengangkat bahu, dia tidak peduli sambil memakan lagi daging beruang.
Setelah selesai memakan daging beruang, dia ingat bahwa masih ada rumput obat liar yang belum dia tanamkan.
Long Fai bangun dari duduknya, menepuk pantat dia berjalan dan mengambil cangkul.
"Srak!"
"Srak!"
"Srak!"
Long Fai, mencangkul lagi tanah itu, dan mengemburkan. Setelah itu, dia menyiram tanah itu yang sudah di cangkul, kiranya tanah itu menjadi lunak.
Long Fai mengambil beberapa rumput obat.
Setelah beberapa menit kemudian...
"Yahhh... Ini sudah selesai!" Kata Long Fai dia sambil meregangkan ototnya dengan nyaman.
"Apa lagi ya?" Long Fai bingung dia merasa ada yang kurang tentang petani ini.
Long Fai berpikir, dengan melihat ke kiri dan kanan. Setelah itu, dia tersenyum cerah.
Dia ingat, bahwa di depan gubuk itu, ada sebuah pohon rimbun. Dia berencana mengunakan jurus penguatan benda.
Long Fai mendekati pohon rimbun nan besar itu. Setelah sudah dekat, tangan kanan Long Fai telapak menyentuh batang pohon yang besar. Setelah itu, dia mengunakan jurusnya.
"Tingkatkan...!" Long Fai berteriak dalam hati, dia meningkatkan pohon itu, tiga kali.
Setelah di tingkatkan, di melihat bahwa pohon itu bertambah tingi dan besar, dia juga merasa bahwa pohon ini menjadi gagah dan ada sedikit kuno.
"Gemercing!"
Pohon yang rimbun, mengeluarkan suara gemercing karena tertepa angin sepoi-sepoi.
Tangan kanan Long Fai memegang permukaan batang pohon itu, dia merasakan bahwa pohon itu, sudah memiliki batang yang sangat kuat.
Dia membuat ide, dengan itu Long Fai mengunkan batu bata untuk memukul batang pohon.
"Bang!"
Suara batu bata yang bertabrakan, dengan batang pohon.
"Ini!"
Long Fai yang melihatnya, berseru kagum. Dia bergembira apakah pekarangan yang dia tingali sekarang sudah menjadi harta karun ajaib?
Dengan kemungkinan ini, dia bisa berbaring tanpa berkultivasi seperti ikan asin dan anda hanya perlu menjual harata ajaib untuk menjadi taipan kaya.
Setelah sudah beres, dia hanya perlu penjaga ladang ini.
Setelah itu, dia tinggal memikirkan untuk menaruh hewan penjaga di sini.
Dengan itu dia setelah memikirkan cukup lama, Long Fai mengambil anjing hitam sebagai penjaga.
"Menggonggong!"
Anjing itu mengeluarkan suaranya, dia mendekati Long Fai dengan patuh.
"Kamu, di tugaskan untuk menjaga ladang ini, jika ada pencuri sikat saja, ke luar."