"Selain meninggalkan hutang dengan jumlah banyak, almarhum papa juga meminta kamu untuk menikah dengan tuan Jean, yang merupakan pemilik perusahaan King'X." ucap mama seraya mengusap air mata.
"Tapi ma, Kak Sena mengatakan jika tuan Jean adalah laki-laki tua yang lumpuh. tidak mungkin aku yang masih muda belia menikah dengan pria yang layak dipanggil kakek?" tolak Vella.
"Mama, juga tidak mengetahui kebenarannya. tapi kita tidak mempunyai pilihan lain, nak."
"Ini benar-benar gila! ma. mana mungkin aku akan menikah dengan pria yang mama sendiri belum pernah melihatnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hatiku sakit
Vella sengaja mengurung diri dalam kamar, bahkan dia berusaha untuk menghindari Alex. paling tidak hal itu bisa menjaga perasaan nya yang tengah terluka. Alex yang penasaran melihat perubahan sikap Vella mulai mencari tahu, tidak butuh lama bagi Alex, atas kerja keras asisten Rey. Alex langsung mengetahui akar permasalahannya yang berawal dari Vidio yang dikirimkan Natali.
"Sial...sial, kenapa Natali mengirimkannya. bagaimana jika opa mengetahui hal ini." Alex terlihat gusar, dia membuang asal ponselnya dan langsung menuju kamar Vella.
"Vella, buka pintunya."
Ceklek, Alex langsung masuk begitu berhasil membuka dengan kunci cadangan. nampak Vella tengah berusaha menyembunyikan wajahnya dengan fokus pada buku yang sedang dua baca.
"Vella, semua yang kamu lihat tidak sesuai dengan kenyataannya." ucap Alex yang bingung harus dari mana memulai kata-katanya.
Vella berlagak cuek, seakan tidak ingin dan mau tahu dengan penjelasan apapun yang akan diutarakan Alex. karena dia sadar akan status pernikahan mereka.
Vella hanya diam, membiarkan Alex tetap berbicara. karena dia yakin tidak ada rekayasa dalam Vidio tersebut.
"Kamu kenapa diam?" Alex semakin dibuat kesal dengan sikap diam Vella.
"Jadi, aku harus bagaimana?" ucap Vella.
"Dengarkan, aku sedang berbicara dengan mu. bukan dengan patung!" teriak Alex, Vella yang merasa terprovokasi langsung membalas menata tajam kearah Alex.
"Aku sadar dari awal bagaimana pernikahan kita, sehingga aku tidak akan peduli dengan apa yang kamu lakukan dengan kekasih mu. bukankah dari awal kita sudah sepakat, dan aku juga tidak diperbolehkan untuk ikut campur urusan mu." ucap Vella seakan menjadi tamparan keras bagi Alex.
"Jadi kamu berfikir seperti itu?"
"Ya, aku juga tidak pernah mengganggap ada hubungan kita. bahkan aku juga sudah tidak sabaran seandainya kamu menceraikan aku untuk bisa bebas berhubungan dengan Natali, jangan takut. aku akan membantu mu berbicara dengan opa, agar dia merestui kalian berdua." Vella semakin berani bersuara.
Rahang Alex tiba-tiba mengeras setelah mendengar kata-kata cerai keluar dari mulut Vella, darahnya seolah langsung mendidih hingga ubun-ubun.
"Cerai? jadi kamu sangat ingin menjadi janda dariku agar bisa bersama Jeremi?"
"Jeremi? apa maksudmu Alex, permasalahan kita tidak ada hubungannya dengan pria itu. bahkan aku tidak pernah dekat dengannya, pertemuan kami hanya kebetulan saja." balas Vella.
Alex menarik tangan Vella, lalu mendorong gadis itu hingga terjerembab jatuh di atas ranjang. dengan kasar Alex membuka paksa pakaian nya lalu menindihnya dari atas dengan seringai yang sulit untuk diartikan.
Vella yang ikut terbakar emosi, meronta-ronta mendorong keras Alex, tapi tenaganya selalu kalah banyak. bahkan Alex sudah hampir membuka seluruh pakaiannya, dengan ciuman yang membabi buta. Vella merasa bibirnya kebas akibat ciuman brutal Alex.
"Patuh dan menurut lah, jika kamu ingin hidup baik-baik saja dalam kendali ku." bisik Alex yang mulai memperlakukan Vella dengan sedikit lembut, Vella menyerah lambat namun pasti dia akirnya mengikuti permainan Alex.
Kedua terhanyut dalam asmara yang memabukkan, keduanya sudah sama-sama polos. Alex tidak bisa lepas dari tubuh Vella, ada rasa bangga tersendiri memiliki istri yang masih perawan, Vella juga perempuan pertama yang sudah merenggut keperjakaan Alex. seolah ada satu ikatan batin yang membuat mereka saling terikat satu sama lain.
Vella memejamkan mata, sedangkan ke-dua tangannya dikalungkan di leher Alex. menikmati penyatuan yang tiada taraa. meskipun keduanya sadar pernikahan mereka tanpa diawali cinta dan perjodohan. dan rasa ego masing-masing yang belum menyadari perasaan cinta yang mulai tumbuh bersemi.
Selesai percintaan panas, Alex ambruk tertidur disebelah Vella. yang masih menatap kearahnya terutama bagian bibir Alex. seketika bayangan ciuman panas Alex dan Natali kembali melintas, membuat Vella melonggos kesal seraya memejamkan mata, berusaha keras menyingkirkan bayangan yang hanya membuat hatinya sakit.
Malam bergulir dengan damai, dimana kedua pasangan ini tidur pulas seraya berpelukan. tidak ada tuntutan yang diminta suami, ataupun penolakan keluar dari bibir Vella. semua larut dengan perasaan masing-masing tanpa ingin menjelaskan ataupun memberi penjelasan lagi.
maaf aku skip ya....
kenapa semua harus ada kekerasan sexsual sih......