"sebenarnya disini yang mesum siapa Aku atau kamu ,honey"! tanya bhara laki laki yang kini sedang mengungkung tubuh Zahra ,gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah.
Zahra terdiam ,sungguh kali ini dia tidak bisa berkutik ketika bhara menindihnya saat ini, gadis yang selalu penasaran dengan rasanya bercinta ,sepertinya akan merasakannya di bawah belenggu serangan CEO posesif yaitu tuan bhara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 2
15 menit berlalu akhirnya Zahra sudah sampai di sebuah sekolah ternama di kota tersebut.
"Terimakasih kak"!!
Kata Zahra sebelum keluar dari mobil sang kakak.
" Iyaa, sama sama".
Jawab sinta lali melajukan kembali mobil nya menuju sebuah perusahaan di bidang properti.
Kegiatan Sinta hanya kerja dan kerja tanpa memperdulikan dirinya yang sudah berusia 25 tahun, bukankah sebagai wanita umur segitu sudah cukup matang untuk menikah.
Walaupun cantik namun Sinta sangat pemalu dan minder jika dekat dengan laki laki selain rekan kerja nya.
"Zahra.. " Sapa laki laki tampan di sekolah tersebut.
Riski, pemain basket di sekolah tersebut, memiliki tinggi 170,dan wajah tampan.
Sudah sejak lama Riski mengagumi sosok baik hati seperti Zahra.
Namun Zahra bilang ingin fokus sekolah, karena tidak ingin mengecewakan keluarganya.
"Berangkat sama siapa".
Tanya Riski yang tahu jika Zahra kadang berangkat sekolah menggunakan bis, kadang naik taxy online kadang juga di antar tukang ojek.
" Tadi nebeng sama kakak".
Sahut Zahra dengan senyum manisnya.
"Zahra"!!
Panggil Renita, reni lebih tepat panggilan yang.
Sahabat Zahra sejak masih SD.
" Hai.. "!!
" Tumben sudah datang'
Tanya reni yang saat itu sedang berjalan dengan pacarnya darell yang juga masih sekolah di satu sekolahan namun beda jurusan.
"Yaa, bolehkan sekali kali tidak telat".
Sahut zahra sambil cengengesan.
"Hahahaa"Reni pun hanya mempu tergelak mendengar jawaban yang keluar dari mulut zahra.
Pagi itu di sebuah perumahan elit.
Bhara yang sudah siap dengan setelan kantor.
Kini terlihat menuruni anak tangga.
"Selamat pagi tuan".Sapa beberapa pelayanan yang berpapasan dengannya.
" Hemmmm".
Sahut bhara yang nampak dingin sikapnya pagi ini.
"Bik, panggil seluruh pelayanan untuk berkumpul disini'.
Kata bhara kepada bik sri. Salah satu pelayan tertua di rumah bhara.Bik sri adalah pelayan yang dulu menjaga sangat kakek waktu masih hidup.Dan kini bik sri di tugaskan menjadi kepala pelayan dari 10 pelayan yang bekerja di rumah besar tersebut.
"Baik, tuan".Jawab bik sri bergegas manggil seluruh pelayan dirumah tersebut untuk menghadap boss nya.
" Selamat pagi tuan"!!
Sapaan silih berganti dari pelayan yang satu per satu mulai kumpul.
"Sudah semua, tuan".
Kata bik sri saat menghitung jumlah karyawan sekaligus pak satpam di rumah tersebut.
Bhara menatap seluruh pelayan yang bekerja dengannya.
Masih pelayan lama yang sudah bertahun tahun ikut keluarga Aditama.
" Aku akan pindah dari rumah ini, jika kalian masih ingin bekerja dengan ku, maka aku beri waktu untuk hari ini mengemasi barang barang kalian,".Kata bhara tegas sengan sorot mata menatap satu persatu pelayan di hadapan nya.
"Pi-pindah".
Sahut bik sri, sontak menutup mulutnya saat sorot mata bhara menatap ke arah bik sri.
" Hemmmmm"!
Sahut bhara.
"Kenapa pindah'.
Begitulah isi pikiran bik sri saat ini.
" Sudah, silahkan kembali bekerja, dua hari lagi kita akan pindah rumah, jika ada yang keberatan cepat beritahu bik sri agar aku bisa membayar kinerjanya. "Kata bhara lagi sambil beranjak dari duduknya menuju halaman depan dimana Kelvin sudah menunggu.
"Baik, tuan".
Sapa semuanya dengan sopan.
" Bik, kenapa pindah".Bisikan bisik pelayan pun mulai terdengar dan bertanya tanya.
"Sudah jangan Menggosip kita nurut saja dengan tuan muda, dari pada kita di pecat".Jelas bik sri yang sebenarnya juga penasaran.
" Apa ada hubungannya dengan masalah semalam".kata bik sri yang tak sengaja mendengar obrolan tuan muda dan istrinya masalah cerai.
"Kalau memang tuan muda bercerai dengan nini lampir itu, aku setuju 300 persen".
Gumam bik sri yang tidak suka dengan nona muda di keluarga aditama yang suka memerintah se enaknya dan pekerjaanya hanya keluyuran saat suaminya tidak ada dirumah, dan satu lagi sangat hobi menghambur hamburkan uang.
"Selamat pagi, boss'!Sapa kelvin yang sudah berdiri di samping mobil dengan pintu yang sudah terbuka.
" Hemmm"!
Sahut bhara dengan wajah datar seperti kanebo kering.Kelvin pun masuk kedalam kursi kemudi ketika bisa nya sudah berada di dalam mobil.Dan pagi itu mobil yang ditumpangi bhara pun membelah jalanan yang mulai ramai pengendara.
"Vin, apa kau sudah mengurus surat nya".Tanya bhara dengan tatapan tertuju di luar jendela.
" Sudah, boss"..
"Anda tinggal tunggu surat duda anda keluara".
'Dugh,,!!Bhara pun reflek menendang kursi kemudi.
" Sialan kau, kelvin".Pekik bhara yang kesal dengan ucapan asisten pribadinya itu.
"Apa kau senang jika aku jadi duda tampan".
" Yaaaa"!!Jawab kelvin reflek.
"Apaaa"!
Pekik bhara lagi.Dengan cepat kelvin menggelengkan kepalanya.
" Ya memang aku sangat senang, boss, setidaknya wanita itu berhenti menguras harta anda".Kata kelvin yang hanya berani berucap di dalam hati.
****Siang pun tiba.
Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba.
Para siswa siswi sudah pada berhamburan keluar dari gedung sekolah yang melelahkan otak dan pikiran mereka.
Sama halnya dengan zahra.
Yang saat ini juga sedang berjalan menyusuri koridor sekolahan dengan beberapa teman nya.
"Ra, aku tidak bisa pulang dengan mu, aku ada janji dengan darell".Kata Reni yang saat ini berjalan di samping zahra.
" Yaa, tidak masalah ".Sahut zahra .
" Kamu hati hati ya,, nanti aku belikan sesuatu untukmu"
Kata Reni sambil melambaikan tanganya.
Ok"!!
Sahut zahra sambil mengangkat jempolnya ke udara.Siang itu bhara dan kelvin yang baru saja selesai meeting.
"Sepertinya akan turun hujan ".Kata kelvin yang melihat angin kencang dan awan yang nampak sudah mulai gelap.
Di sebuah halte bis tak jauh dari sekolahan.Zahra berdiri sambil sesekali menatap ke kiri dan kanan.
" Kenapa bis yang kedua lama sekali ya".gumam zahra yang saat ini hanya membawa sebuah kartu untuk naik bis.
"Kenapa uangku pakai ketinggalan segala, tau gini kan aku bisa naik taxy, malah akan turun hujan lebat sepertinya".Batin zahra sambil sesekali merapikan rambut panjang nya yang sudah diterpa angin kesana kemarin.
" Vin, berhenti "
Dengan cepat kelvin pun menginjak rem saat bhara memintanya berhenti.
" Awass"!...Pekik bhara saat di atas halte bis ada ranting pohon tumbang
Dengan cepat bhara menarik tangan gadis berseragam putih abu Abu tersebut.
Bruk,!!
Bersamaan dengan rating pohon yang jatuh, bhara dan zahra juga jatuh.
Lengan bhara pun terkena goresan dari ranting yang cukup runcing hingga membuat kemejanya robek.
"Nona, apa kau baik baik saja. "Tanya bhara saat melihat ekspresi gadis kecil dihadapanya seperti akan menangis.
"Hikz,, lutut ku tergores om. "!!
" Apaaa"!!
Pekik bhara dengan mata membulat sempurna.
Bukanya kaget dengan ucapan zahra, tapi kaget karena dirinya yang tampan paro purna itu dipanggil om oleh gadis di hadapnya.
Kelvin yang sudah keluar dari mobil hanya bisa memalingkan wajahnya menahan tawa.