NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Hampir Ketahuan

Nala masuk ke dalam kamar dengan wajah kebingungan. Ia bingung harus mulai dari mana merapikan kamarnya dan apa-apa saja yang harus dibenahi. Rasa gugupnya belum benar-benar hilang dan sekarang dirinya harus bergerak cepat.

Siapapun yang melihatnya jelas tau, bahwa kamar ini bukan sekedar tempat belajar.

Sementara Gaza merasa ini kesempatan baik untuknya memperbaiki hubungannya dengan Nala. Walaupun istrinya belum menyetujui waktu 90 hari yang dirinya minta, setidaknya berada satu ruangan dengan Nala dalam waktu yang lama bisa membuat mereka semakin dekat.

“Baju-baju kamu dan perlengkapan lainnya biar Mas yang pindahkan ke kamar sebelah. Kamu rapikan sisanya saja.” Gaza juga bergerak cepat, membuka lemari baju Nala dan mengambil semua pakain yang Nala gantung dan beberapa yang dilipat.

Nala panik saat Gaza membuka laci yang berisi pakaian dalamnya. Tapi tanpa berfikir panjang, Gaza memasukkan semuanya ke dalam tas kecil.

“Gak usah banyak-banyak, palingan Nenek sebentar aja disini,” ucap Nala saat melihat lemari bajunya sudah mulai kosong.

Gaza hanya tersenyum, bahkan pria itu ingin memindahkan semua barang Nala ke kamarnya.

“Nenek akan curiga,” ucap Gaza pelan, tapi gerakan tangannya cepat dan teratur.

Nala membiarkan, toh pria itu sendiri yang capek. Dua puluh menit, kamar sudah rapi, hanya beberapa buku kuliah Nala yang ia tinggalkan demi memperkuat alasan bahwa kamar tersebut digunakan untuk belajar, Gaza mungkin sibuk merapikan barang Nala di kamar sebelah. 

“Sudah rapi aja,” celetuk Zanna yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar. 

Nala kaget, ia melirik sekitar mencari keberadaan Nenek Puspa. Beruntung wanita tua itu tidak ikut naik dan heran melihat semua barang Nala di pindah ke kamar Gaza.

“Kenapa tiba-tiba datang ke sini? ini ide kamu ya?” tebak Nala kesal.

Zanna menggeleng, ia memilih masuk ke kamar Nala yang sedikit kosong. “Nenek yang mau, aku mah ikut aja. Siapa tau ada yang bisa aku bantu.”

Nala menatap ke arah Zanna. “Ada, kamu perlu bantu aku sesuatu.” 

Zanna segera menjauh, ‘sesuatu’ yang Nala maksud tidaklah sesederhana itu. 

“Apa?” tanya Zanna ragu.

Nala diam, ia menatap Zanna yang entah kemana justru membuat dirinya ragu untuk bercerita. 

“Gak jadi,” ucap Nala.

Zanna menghela nafas lega, bukannya tidak mau membantu. Zanna hanya takut jika itu membuatnya bimbang.

“Sudah, jangan banyak berfikir…” Zanna memperhatikan Nala dalam baju tidurnya. “Gak menarik banget sih,” ucap Zanna setelah menilai piyama yang Nala kenakan, sangat sederhana, tertutup dan tidak menonjolkan lekuk tubuhnya. 

“Suka-suka yang pakailah, yang penting nyaman.” Nala menjawab sembari duduk disisi tempat tidur

“Selama ini pakaian kamu begitu? gak pernah mencoba yang menantang gitu biar dilirik sama Mas Gaza?” tanta Zanna.

Nala menggeleng, ia tidak akan menggunakan sesuatu dengan tujuan untuk memikat Gaza. Baginya ia sudah menurut dan berbakti pada Gaza itu sudah cukup.

“Lagian sudah mau cerai, aku memutuskan untuk berdiskusi mengenai dokumen gugatan. Mungkin besok atau lusa aku mau bertemu dengan Dani. Aku minta maaf, jika nanti kamu dan Kania akan menjadi saksi. Untuk bukti?” Nala diam, ini yang sangat sulit lakukan. Bagaimanapun tak ada bukti kekerasan atau pertengkaran. Dirinya dan Gaza terlalu damai tapi terlalu banyak menyakiti.

“Bukti? bagaimana?” Zanna penasaran, ia tak menyangka dari semua yang dirinya lakukan, Nala tetap pada pendiriannya.

“Aku akan melakukan pemeriksaan dan mungkin akan mencari bukti di rumah Bunda, Aku butuh bukti kedekatan Gaza dan Anggia.” Nala tersenyum hambar, ada luka yang ia tutupi dalam senyumannya.

Zanna hanya mengangguk, kali ini dirinya bisa melihat dengan jelas luka yang Nala tutupi. Zanna memang egois, ia ingin Nala bahagia tapi tanpa meninggalkan Kakaknya. Dirinya tidak bisa membayangkan jika kelak memiliki Kakak Ipar baru yang ternyata menjauhkan Kakaknya dari dirinya dan keluarga.

“La, kamu sudah pikirkan baik-baik? yakin mau pisah?” tanya Zanna sembari menatap Nala penuh harapan agar sahabatnya itu berubah pikiran.

“Pisah?” Puspa muncul di depan pintu. “Pisah apa? Nala dan Gaza tidurnya pisah?” tanya Puspa sembari menatap sekeliling kamar.

Nala dan Zanna segera bangkit, keduanya berusaha bersikap biasa saja. berharap Nenek Puspa tidak mendengar lebih dari itu.

“Gak, Nek. Nenek salah dengar.” Zanna segera merangkul Nenek Puspa dan membawanya duduk di sofa.

“Lalu apa? Kamu kelahi sama Gaza?” Puspa menatap Nala yang berdiri tak jauh darinya.

“Nek…” panggil Gaza, pria itu tiba-tiba muncul di depan pintu. “Aku sama Nala kelahi itu wajar. Tapi gak sampai pisah tempat tidur.” jelas Gaza sambil menggenggam tangan Nala.

Zanna menangguk, dirinya bahkan tidak berfikir ke sana. Zanna hanya tau rumah tangga tanpa pertengkaran.

“Gaza sering bikin kamu marah?” tanya Puspa kepada Nala.

Nala tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan. “Kadang ngeselin Nek,” jawab Nala.

“Baguslah, jangan sampai pisah kamar. Nenek masih ingin menimang cicit sebelum meninggal,” ucap Puspa sembari tersenyum lembut ke arah Nala.

“Oh itu, Nanti di bikin yang banyak sama Kak Gaza dan Nala. Pokoknya Nenek harus tungguin! Sekarang kita makan!” Zanna menutup obrolan yang mulai kehilangan arah itu. Ia membawa Puspa keluar kamar.

Nala menghela nafasnya lelah, ia melepas genggaman tangannya dari Gaza dan keluar tanpa melirik ke arah Gaza sedikit pun.

***

Malam semakin larut, Gaza sudah terlelap di sofa bed yang ada di kamarnya. Sementara Nala ia masih terjaga. Matanya tak bisa terpejam, mungkin tidak terbiasa dengan suasana kamar Gaza yang di dominasi warna abu-abu, sangat khas dengan Gaza yang pekerja keras dan dingin.

Nala masih diam, pikirannya melayang. Entah apa yang akan Bundanya lakukan jika dia membawa Anggia dalam kasus perceraiannya nanti. Mungkin dirinya akan dibenci atau diasingkan? 

Ting!

Satu notifikasi chat masuk ke telepon genggamnya. Nama Zanna tertera di sana. Nala mengerutkan keningnya, untuk apa Zanna mengirimkan pesan singkat selarut ini.

Zanna : P

Zanna : Bangun!

Zanna : Nenek mau masuk ke kamar kalian!

Nala segera bangkit, ia melirik Gaza yang tidur dengan nyenyak, kemudian beralih ke pintu kamar. Jelas pintu tidak terkunci, ia tahu karena dirinya yang terakhir masuk kamar.

“Akh… bagaimana ini?” tanya Nala panik. “Gak urus, malu tanggung sendiri!” ucap Nala kemudian berlari menuju sofa bed.

Nala berdiri sambil memikirkan tindakannya ia merasa darah di wajahnya menghilang entah kemana. Beberapa kali Nala menarik nafas demi meredam debaran jantungnya. Dengan cepat Nala menaiki sofa bed dan menindih sebagian tubuh Gaza, ia memeluk Gaza seolah-olah mereka tidur bersama. 

Gaza terkejut, ia menatap Nala yang berbaring sambil memeluknya. Tangannya reflek menahan tubuh Nala yang hampir jatuh. Bagaimanapun sofa bed itu sangat kecil untuk mereka berdua.

“Nenek mau ke sini!” jelas Nala sata melihat wajah Gaza yang terkejut.

Gaza masih mencernah, ia terus menatap Nala yang kini menarik selimut berniat menutupi tubuhnya dan Gaza.

“Nyangkut lagi,” ucap Nala saat melihat ujung selimut terjepit oleh kaki Gaza.

Belum sempat Nala membenarkannya, pintu kamar terbuka lebar. Nenek Puspa dan Zanna muncul bersamaan. Gaza segara menarik Nala dalam pelukannya, ia membungkus tubuh istrinya dengan selimut.

“Eh maaf-maaf!” ucap Puspa tapi tetap masuk seolah melihat apa yang terjadi di dalam kamar yang minim cahaya itu.

“Nenek? ada apa?” tanya Gaza setelah berhasil memahami situasi.

“Nek, sudah liatkan? Gaza dan Nala baik-baik saja. Gak ada pisah-pisah tidur.” Zanna menarik Puspa agar keluar dari kamar.

“Ya maaf, Nenek hanya ingin memastikan.” Suara Puspa jelas dibuat-buat, sebenarnya wanita tua itu tak merasa bersalah sedikitpun. “Lanjutin deh,” lanjut Puspa kemudian keluar dari kamar.

“Kak, jangan lupa pintunya dikunci!” Zanna berteriak sebelum pintu benar-benar tertutup.

Gaza memijat pelipisnya. Ia tak menyiksa Neneknya akan senekat ini. Bagusnya Nala bisa bertindak cepat, jika tidak? entahlah jawaban apa yang akan Gaza berikan.

Gaza menyibak selimut dan melihat Nala menutupi wajah dengan kedua tangannya. Sepertinya wanita itu sedang malu.

“Maafin Nenek!” bisik Gaza tepat di telinga Nala. Anehnya pria itu tak berniat melepas tangannya yang memeluk pinggang Nala.

Nala hanya mengangguk, ia tak berani menatap suaminya, ia malu dan takut. Bagaimana bisa ia menindih tubuh suaminya sendiri. Nala ingin menghilang dari bumi saat ini juga.

Gaza yang melihat itu semua hanya bisa tersenyum geli. Keberuntungan sedang berpihak padanya. Mungkin besok Gaza harus membelikan Neneknya hadiah, jika bukan karena wanita tua itu, mana mungkin Nala mau memeluknya seperti ini.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
partini
lah cuma gitu dong, istri mu merencanakan sesuatu yg gercep dong aihhhss dosen 1/2 ons susah
Agunk Setyawan
👍
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
kalea rizuky
bertele tele mau cerai ya gugat ke pengadilan agama alasannya uda g cocok g ada nafkah batin bilang aja suami mu masih suka kakak mu selingkuh secara gak langsung alias sembunyi2
partini
wih siang udah up ,,nek gimana mau dapat cicit orang mereka aja belum belah duren ,,ayo nek gercep
DewiKar72501823
author nya the best 👍🏻
partini
nafkah batin weh. ayo kalau kamu mau merek ga cerai cari cara dong biar ga jadi pasti tau lah dengan sedikit bubuk pasti bisa malam pertama
TRI FAA
ribet thorr,,coba drama ny d buat agar mreka sling mncintai😄
Reni Anjarwani
semanggat doubel up trs thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
bagus bgt ceritanya
Wayan Sucani
Kisahnya keren... yuk lanjutannya Thor
kalea rizuky
ngapain bertahan pasangan selingkuh mereka itu
kalea rizuky
egois bgt ajuin cerai kn bisa jangan goblok mertuamu aja suka ma kakak mu kan kakakmu jg lagaknya kayak pelakor munafik suamimu jg bloon
kalea rizuky
)cari pcr aja beres nala
Mundri Astuti
tuh Gaza, mang kamu doang yg tampan, Nala dikelilingi cogan", rasain cembokur cembokur dah
partini
aduh pak dosen wkwkwkk itu baru meeting sebelum KKN kalau dah KKN apa kamu bisa tidur teringat banyak cogan yg bersama istri mu
Mundri Astuti
mang aneh si, kesannya ada maksud lain dan ngga tulus
partini
terlalu cepat perubahan nya pasti rasanya aneh,,gaza jg belum menyadari rasa di hatinya kalau terbakar cemburu mungkin baru sadar dia menunggu part di mana Nala KKN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!