Ranjang Panas Tuan Muda

Happy Reading.

Tuan Ken berbaring kembali di ranjang king sizenya setelah meminum obat yang biasa ia konsumsi. Pria itu hanya bisa tenang ketika sudah mengkonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter itu. Setiap Tuan Ken sakit, dia pasti akan mendapatkan mimpi buruk atau bahkan berhalusinasi.

Tuan Ken memang memiliki trauma saat masih kecil, dia yang saat itu berusia tujuh tahun melihat bagaimana ibunya mengakhiri hidupnya. Kenzo saat itu menangis dan meminta ibunya untuk tidak pergi ketika dia memergoki ibunya melakukan bunuh diri.

Ammy sudah berdiri di atas kursi dan kepalanya sudah dimasukkan ke dalam sebuah tali yang digantung pada tiang melintang yang ada di dapur.

Kenzo yang baru datang di kediaman sang ibu saat kabur dari sekolah karena merindukan ibunya dan menaiki angkot untuk kerumahnya, langsung menjerit ketika dia terlambat menolong ibunya. Kenzo kecil hanya bisa menangis, meraung dan berteriak memanggil sang ibu yang sudah menggantung.

Hingga sampai usianya yang ke tiga puluh tahun ini dia masih bergantung pada obat ketika halusinasi itu datang dan terkadang membuatnya sampai menjerit dan menangis.

Sesakit itu yang dirasakan Kenzo kecil, dia memiliki trauma luar biasa karena menemukan ibunya meninggal dengan cara yang mengenaskan.

"Tuan, istirahatlah, saya akan kembali ke kamar agar tuan tidak terganggu," suara merdu Rea menginterupsi Kenzo dan membuyarkan lamunannya tentang masa lalunya.

Kenzo menatap Rea dan tersenyum. "Namamu Rea, bukan?" Tebak Kenzo dan langsung diangguki oleh wanita itu.

"Iya Tuan, nama saya Rea, pelayan baru yang kemarin masuk," jawab Rea menunduk. Entah kenapa Rea merasa tidak kuat jika harus menatap mata Kenzo berlama-lama.

"Mulai hari ini dan seterusnya kamu akan saya tempatkan di kamar ini untuk menjaga saya, kamu akan menjadi pelayan pribadi saya, dan tidak perlu mengerjakan pekerjaan yang lain. Apakah kamu mengerti?" Rea langsung mengangguki ucapan tuannya itu.

"Baik Tuan, saya bersedia menjadi pelayan pribadi tuan dan juga selama 24 jam saya akan melayani keinginan Tuan, karena saya telah menyepakati kesepakatan kerja kita kemarin, jadi saya bersedia melakukan apapun yang Tuan inginkan," jawab Rea dengan senyuman tulus di wajahnya.

Tentu saja Rea merasa senang karena dihargai seperti ini, dulu saat di tempat kerjanya, Rea selalu mendapatkan perlakuan yang tidak baik, terkadang dia juga mendapatkan teror dari orang-orang yang tidak menyukainya.

Entah kenapa, Rea juga tidak tahu. Terkadang juragannya yang pria begitu baik padanya, tapi juragan wanitanya yang tidak menyukainya.

"Bagus,, aku suka orang yang penurut seperti itu, kalau begitu aku juga mau mengatakan sama kamu, kamu harus bersedia melayani di atas ranjang kapanpun aku mau!" Rea terkejut dengan ucapan Tuan Kenzo.

Bola matanya hampir keluar ketika mendengar ucapan pria itu yang mengatakan dia harus melayaninya di atas ranjang.

Apa maksudnya ini? Rea tidak mengerti, apa maksud Tuan Kenzo yang menyuruhnya melayani di atas ranjang? Apakah melayani seperti ketika dia sakit. Rea hanya berani menerka-nerka dalam hati.

"Gimana? kamu bisa kan? kamu sanggup?"

"Maksud Tuan melayani di atas saja itu seperti apa?" Tanya Rea polos.

"Kamu pasti sudah tahu apa yang aku pikirkan dan inginkan, kamu sudah dewasa dan tahu semua arti dari kata-kataku itu!"

Sebenarnya Rea tahu, tetapi dia hanya berusaha menyangkal dan menanyakan lebih jelasnya lagi kepada Tuannya itu.

"Ta-tapi tuan,, apakah hal itu termasuk dalam kontrak kerja saya di sini?" Tanya Rea dengan sedikit takut.

"Ya, tentu saja. Kamu tidak perlu khawatir aku akan menambahkan gajimu dua kali lipat dari gaji setiap orang yang bekerja denganku, kamu tidak pernah khawatir tentang urusan uang karena aku memiliki banyak uang dan aku bisa memberikanmu banyak uang,, bagaimana?"

Rea memikirkan dengan sangat hati-hati permintaan Tuan Kenzo ini. Rea berpikir dia memang sangat membutuhkan uang banyak untuk pengobatan ibunya. Kalau bekerja sebagai pelayan saja dia mendapatkan gaji yang besar di rumah ini, bagaimana kalau dia meminta pada Kenzo untuk menaikkan gajinya menjadi tiga kali lipat dan dia pasti bisa memberikan pengobatan terbaik untuk ibunya.

Sekali lagi Rea memikirkan hal itu, mungkin ini demi ibunya bisa menyanggupi permintaan Tuan Kenzo ini.

"Baiklah Tuan ,,, saya menerima pekerjaan dari anda, saya terima!"