Seorang kakak miskin mendadak jadi sultan dengan satu syarat gila: Dia harus menghamburkan uang untuk memanjakan adik semata wayangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Rumah Lelang Para Dewa
Seminggu setelah keruntuhan Dinasti Adiguna, kehidupan di The White Manor berjalan sangat damai. Terlalu damai bagi Atlas.
Pagi itu, Atlas sedang duduk di tepi kolam renang, memperhatikan Orion yang sedang memberi makan ikan koi. Di retina matanya, Atlas sedang menelusuri System Shop.
Dia frustrasi. Saldo WP-nya 24.500. Obat jantung permanen harganya 1.000.000. Dengan kecepatan ini, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkannya. Padahal, kondisi jantung Orion seperti bom waktu. Meskipun ada Ring of Vitality, cincin itu hanya penopang, bukan penyembuh.
TING!
Sebuah notifikasi ungu—warna yang belum pernah muncul sebelumnya—berkedip di pandangannya.
[EVENT KHUSUS TERBUKA!]
[Undangan: The Celestial Auction (Lelang Surgawi).]
[Lokasi: Monte Carlo, Monaco.]
[Waktu: 2 Hari lagi.]
[Deskripsi Event:]
Sebuah pasar gelap tingkat tinggi yang diadakan setahun sekali oleh 'The System' di dunia nyata. Di sini, para pemegang kekuasaan dunia (dan pengguna sistem lain jika ada) memperebutkan item-item langka yang tidak dijual di Shop biasa.
[Item Utama Lelang:]
BluePrint: Clean Energy Reactor.
Land Deed: Private Island in Pacific.
[Angel’s Tear Vial (Grade A)] - Ramuan penstabil organ vital. Mampu menghentikan degenerasi penyakit kronis selama 5 tahun penuh.
Mata Atlas membelalak. Angel's Tear. Itu dia.
Itu bukan obat permanen, tapi itu bisa memberi Orion waktu 5 tahun hidup normal tanpa rasa sakit, sambil Atlas mengumpulkan 1 Juta WP.
"Sebastian," panggil Atlas, berdiri seketika.
"Ya, Tuan?"
"Siapkan Jet. Kita ke Eropa. Kemasi gaun terbaik Orion. Kita akan menghadiri pesta di Monte Carlo."
Monte Carlo, Monaco - 2 Hari Kemudian
Kota judi dan kemewahan itu menyambut kedatangan Gulfstream G650ER milik Atlas.
Malam harinya, sebuah Limosin Rolls-Royce hitam berhenti di depan Casino de Monte-Carlo yang legendaris. Bangunan bergaya Beaux-Arts itu bersinar keemasan ditimpa lampu sorot.
Pintu mobil dibuka.
Flash kamera paparazzi internasional meledak, mengira yang datang adalah bintang film Hollywood atau Bangsawan Eropa.
Atlas turun lebih dulu. Dia mengenakan tuxedo hitam bespoke (jahitan khusus) dari Savile Row, London. Rambutnya ditata rapi ke belakang, mempertegas wajah tampannya yang dingin.
Dia mengulurkan tangan.
Orion turun.
Dunia seakan berhenti berputar sejenak.
Orion mengenakan gaun malam haute couture berwarna midnight blue dengan taburan kristal Swarovski yang memantulkan cahaya seperti bintang di langit malam. Di lehernya, kalung Heart of Ocean bersinar angkuh. Cincin Ring of Vitality di jarinya berpendar samar, membuat kulitnya terlihat bercahaya sehat.
Dia terlihat seperti Putri Dongeng yang nyata.
"Kak... banyak banget kameranya," bisik Orion, meremas lengan Atlas.
"Tegakkan kepalamu, Tuan Putri. Mereka memotret karena mereka mengagumimu," bisik Atlas.
Mereka berjalan menaiki tangga karpet merah. Penjaga pintu, yang biasanya sangat selektif, langsung membungkuk hormat saat Atlas menunjukkan undangan digital berwarna ungu di ponselnya.
Undangan VVIP.
Ruang Lelang Bawah Tanah (The Golden Hall)
Di balik kasino umum, ada lift rahasia yang membawa mereka ke ruang bawah tanah yang dilapisi emas.
Di sini, tamu undangannya bukan sembarang orang kaya. Ada Raja Minyak dari Timur Tengah, Oligarki Rusia, Raja Teknologi dari Silicon Valley, dan Bangsawan Eropa Tua.
Atlas dan Orion duduk di meja bundar nomor 7.
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya," suara pembawa acara bergema. "Selamat datang di Celestial Auction. Mata uang yang digunakan malam ini adalah USD (Dollar Amerika). Segala transaksi dijamin kerahasiaannya."
Lelang dimulai.
Barang-barang awal hanyalah "pemanasan". Lukisan Picasso (Terjual $150 Juta), Berlian Merah ($80 Juta). Atlas tidak tertarik. Dia hanya minum champagne sambil sesekali menyuapi Orion anggur.
"Baiklah. Item selanjutnya. Ini adalah item medis legendaris yang ditemukan di reruntuhan kuno Himalaya."
Sebuah tabung kaca kecil berisi cairan berwarna keemasan dibawa ke panggung.
[Angel’s Tear Vial]
"Cairan ini diklaim bisa menyembuhkan atau menunda penyakit mematikan apa pun. Penawaran dimulai dari $50 Juta (Sekitar 750 Miliar Rupiah)."
Atlas langsung mengangkat paddle (papan penawaran) nomor 7.
"$100 Juta," kata Atlas tenang.
Ruangan hening. Langsung menawar dua kali lipat di pembukaan?
"Nomor 7 menawar 100 Juta! Ada lagi?"
Di meja seberang, seorang pria muda berwajah Arab dengan jubah putih dan banyak cincin emas mengangkat papannya. Dia adalah Pangeran Rashid, salah satu orang terkaya di Dubai.
"$150 Juta," kata Rashid santai, sambil melirik Orion dengan tatapan tertarik.
Atlas tidak berkedip. "$200 Juta."
Rashid tertawa. "$300 Juta."
Orion menarik lengan jas Atlas. "Kak! Itu mahal banget! Jangan!"
"Uang bisa dicari, Rion. Kesehatan kamu nggak ada tokonya," jawab Atlas.
Atlas menatap Pangeran Rashid.
"$500 Juta (7,5 Triliun Rupiah)," Atlas menyebut angka itu seolah memesan nasi goreng.
Pangeran Rashid mengerutkan kening. Dia kaya, tapi mengeluarkan 7,5 Triliun tunai untuk satu obat itu gila.
"Siapa orang Asia itu?" bisik Rashid pada asistennya. "Cari tahu."
"500 Juta sekali... dua kali..."
"Tunggu!" Rashid mengangkat papan lagi. Tapi bukan untuk menawar uang.
"Saya menantang Tuan di meja 7," kata Rashid lantang. "Uang membosankan. Bagaimana kalau kita bertaruh? Saya akan mundur dari lelang ini, tapi jika saya menang dalam satu putaran Roulette di luar, Nona cantik di sebelah Anda harus makan malam dengan saya."
Hening. Suasana menegang.
Atlas perlahan menaruh gelasnya. Dia menatap Rashid dengan tatapan The King's Presence yang membuat suhu ruangan turun 10 derajat.
"Anda ingin bertaruh?" tanya Atlas dingin.
"Ya. Anda takut?" tantang Rashid.
Atlas berdiri.
"Baik. Tapi taruhannya diganti. Jika saya menang, Anda mundur dari lelang DAN Anda memberikan ladang minyak Anda yang di Laut Utara kepada saya."
"Dan jika saya kalah?" tanya Atlas.
"Saya ambil semua aset Anda. Termasuk wanita itu."
Atlas menyeringai. Seringai iblis.
Dia punya Sistem. Dia punya Wealth Points yang bisa membeli Skill: Absolute Luck (Keberuntungan Mutlak) di Shop seharga 1.000 WP.
"Deal," kata Atlas. "Siapkan rodanya."