NovelToon NovelToon
Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.

Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.

Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.

Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 4

Malam itu, Desa Batu Angin tertidur lelap di bawah selimut bintang yang tipis. Angin yang menjadi nama desa bersiul lembut, sebuah lagu pengantar tidur bagi para penduduk yang lelah. Namun, di dalam gubuk keluarga Jian, seorang anak laki-laki berusia enam tahun duduk bersila di atas ranjang kayunya yang keras. Matanya terpejam, tetapi jiwanya terbakar dengan semangat yang belum pernah ia rasakan dalam kehidupan fananya.

Harapan adalah api. Dan malam ini, Tian Feng akan menggunakan api itu untuk memulai penempaan.

Benaknya tenggelam dalam lautan informasi yang diberikan oleh Yao Ling. Teknik Penempaan Tulang Naga Abadi. Bab pertamanya berjudul: Membuka Gerbang Fana, Memasukkan Energi Langit.

Tidak seperti teknik kultivasi biasa yang menyerap Dou Qi melalui titik-titik akupunktur dan menyimpannya di Dantian, teknik ini brutal dan langsung. Ia menuntut sang kultivator untuk membuka seluruh pori-pori di tubuh gerbang fana dan secara paksa menarik energi liar dari langit dan bumi langsung ke dalam daging dan tulang.

"Kau yakin ingin melakukan ini, Nak?" Suara serak Yao Ling bergema di benaknya. "Tidak ada jalan untuk kembali begitu kau memulainya."

"Cerewet," balas Tian Feng dalam pikirannya, dan ia pun mulai.

Menggunakan kontrol jiwa yang luar biasa, ia mulai merasakan dunia di sekitarnya. Dou Qi di Wilayah Barat sangatlah tipis dan keruh, seperti air di genangan berlumpur. Namun, bagi Tian Feng yang jiwanya pernah merasakan energi kosmik murni, menemukannya adalah hal yang mudah.

Langkah pertama: membuka gerbang. Ia mengendurkan setiap otot, setiap serat di tubuhnya. Ia membayangkan dirinya sebagai wadah kering yang dilempar ke laut.

Langkah kedua: menarik energi. Dengan satu tarikan mental yang kuat, ia menyedot partikel-partikel Dou Qi di sekelilingnya.

Seketika, rasa sakit yang tak terbayangkan menyerang.

Rasanya seperti ribuan jarum es menusuk setiap pori-pori kulitnya secara bersamaan. Dou Qi yang liar dan tidak murni merangsek masuk ke dalam tubuhnya yang rapuh, bukan melalui jalur meridian yang aman, tetapi langsung merobek jalannya melalui pembuluh darah dan daging.

Tian Feng menggertakkan giginya begitu keras hingga gusinya berdarah. Keringat dingin membasahi dahinya. Tubuhnya gemetar hebat. Ini adalah penyiksaan murni. Setiap inci tubuhnya menjerit kesakitan.

"Sekarang bagian yang sulit," bisik Yao Ling di benaknya, suaranya terdengar sedikit tegang. "Pilih satu tulang. Fokuskan semua energi liar itu ke sana. Jangan biarkan menyebar, atau tubuhmu akan meledak dari dalam."

Tian Feng memilih target terkecil: tulang di ujung jari kelingkingnya.

Dengan kehendak bajanya, ia memaksa aliran energi yang kacau itu untuk bergerak menuju satu titik. Prosesnya seperti mencoba menggembalakan sejuta lebah yang marah melewati lubang jarum. Energi itu melawan, merobek apa pun yang dilewatinya.

Ketika energi itu akhirnya terkumpul di tulang kelingkingnya, rasa sakitnya berubah. Dari tajam menjadi tumpul, seolah sebuah palu raksasa sedang menghancurkan tulangnya dari dalam menjadi serbuk. Panas yang membakar diikuti oleh dingin yang membekukan.

"Aaargh..." Sebuah erangan lolos dari bibirnya yang tergigit.

"Fokus, bodoh!" bentak Yao Ling. "Ini adalah 'Penempaan'! Gunakan jiwamu untuk membungkus energi itu! Jangan melawannya, bentuk dia! Paksa dia untuk menyatu dengan serbuk tulangmu dan membangunnya kembali!"

Nasihat itu datang di saat yang genting. Tian Feng, dengan sisa-sisa kesadarannya, membungkus tulang kelingkingnya dengan kekuatan jiwanya yang agung. Ia bertindak sebagai palu dan landasan spiritual. Ia menghancurkan, memadatkan, dan membentuk kembali energi dan materi tulang itu berulang kali.

Di kehidupan lampau, ia pernah menyaksikan bintang-bintang ditempa di jantung nebula. Proses ini, dalam skala besar, terasa sama dahsyatnya.

Entah berapa lama waktu berlalu. Saat rasa sakit mencapai puncaknya hingga ia hampir kehilangan kesadaran, tiba-tiba semuanya berhenti. Energi liar itu telah dijinakkan, menyatu sepenuhnya dengan tulangnya. Aliran hangat yang nyaman menyebar dari jari kelingkingnya, membawa serta kekuatan yang samar namun nyata.

"Hah... hah... hah..." Tian Feng terengah-engah, tubuhnya terbaring lemas di ranjang, basah kuyup oleh keringat yang berwarna kehitaman dan berbau busuk. Itu adalah kotoran yang dikeluarkan dari sumsum tulangnya.

Di tengah kelelahannya, ia merasakan sesuatu yang baru di dalam tubuhnya. Sebuah benang energi yang sangat tipis, nyaris tak terasa, tetapi ada. Murni dan miliknya.

Ia berhasil. Dou Zhi Qi, Tingkat 1.

"Aku berbohong," kata Yao Ling tiba-tiba, nadanya aneh, campuran antara syok dan kekaguman. "Sembilan puluh sembilan dari seratus orang mati saat pertama kali mencoba. Yang satu persen sisanya menjadi gila karena rasa sakit. Kau... kau monster kecil."

Tian Feng tidak membalas. Ia terlalu lelah. Ia jatuh ke dalam tidur terlelap dalam hidupnya, tidur yang penuh dengan rasa sakit namun juga pencapaian.

Keesokan paginya, sinar matahari menyelinap masuk melalui celah dinding. Mei Li masuk untuk membangunkan putranya dan terkejut melihatnya sudah duduk terjaga, menatap tangannya sendiri. Ia juga terkejut dengan bau busuk yang menyengat di dalam ruangan.

"Feng'er, bau apa ini?" tanyanya sambil membuka jendela. Ia kemudian menyentuh dahi Tian Feng, khawatir putranya sakit. "Wajahmu tidak sepucat biasanya, Nak. Kau terlihat... lebih baik."

Tian Feng menatap ibunya dan memberinya senyuman kecil yang tulus, sebuah pemandangan yang sangat langka. "Aku baik-baik saja, Bu."

Setelah ibunya pergi, ia kembali menatap tangannya. Ia mengepalkan jarinya. Masih kepalan tangan kecil seorang anak, lemah dan tidak berarti di mata dunia.

Tetapi ia tahu bedanya. Di ujung jari kelingkingnya, tulangnya kini sekeras baja. Dan di dalam tubuhnya, benang Dou Qi pertama telah lahir.

Satu tulang. Masih ada 205 lagi yang harus ditempa, pikirnya, matanya berkilat dengan tekad yang dingin.

1
kang baca
wahhhh kakek koplak ini, meninggalkan cucunya berdua duaan dengan lawan jenis 😅🤣🤣🤣
kang baca
g jelas nih ceritanya... tian feng bukan murid sekte qing Yun tapi bisa ikut..
kang baca
tian feng awalnya hanya tamu kok tiba2 bisa ikut turnamen... g ada cerita kalau dia sudah gabung sekte tersebut
Henry Ivan R
mantap Thor
Sen Liong
memang bodoh dr awal mcnya., bawa kroco yg bikin ribet. apalagi ad betina yg egois ,jd malas ksh like.
Sen Liong
sukurin, omelin aja mc bodoh bin pandir ini, tololnya gak baik" agik jd mc.
Sen Liong
kekuatan fisik dou sheng puncak gk bisa ngalahin 5 dou zhong, ckckckckck.
Sen Liong
macam polisi india mc nya.
Sen Liong
ini baru novel paling keren, gak kayak novel sebelah, kultivasi br seupil ud bucin bucinan.
Alfa Kristanti
/Heart//Heart//Heart//Heart/
kang baca
lawan guy aja yang dou zong *9 sepele aja kok... lah ini lawan dou zong *6 mati2an... g konsisten lu thor
Parwoko Solo
miskin saja banyak gaya, emas tidak diambil, padahal butuh sumber daya yang banyak
Athoillah Ibnu Tarmidi
bagus
Dieng April
blm baca bab berikutnya ya,aku yakin nanti si guisha lolos pake retakan ruang ..
Dieng April
cerita ,kalimat dan katakatanya sama dgn saat tian peng pertama ketemu lin Qinger dulu...wkwkwk otor malas nulis cuma copy paste.trus ganti bbrp kata
Parwoko Solo
ini cerita ter aneh yang aku baca, masak perang sekte yang maju muridnya, tetuanya trus pada ngapain?
Adung Riyadi
Luar biasa
kang baca
4 thor
kang baca
masa g ada peninggalan2 yang didapat ya
kang baca
memang didalam hutan air jelek ya..??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!