Di temukan oleh seseorang di pinggir jalan dengan keadaan sangat kurus dan lemas Senia di bawa pulang dan di rawat dan dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian .
Ketika suatu hari kedua orang tuanya secara paksa membawanya pulang ke rumah dengan berbagai macam alasan membuat Senia merasa bingung antara bertahan bersama keluarga baru atau kembali bersama kedua orang tuanya .
Kejadian demi kejadian kembali teringat dipikirannya dan menyadarkannya akan perbuatan kedua orang tuanya di masa lalu tapi ia mempunyai rencana sendiri .
Ikuti terus kisahnya sampai selesai .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 PINGSAN
Pagi hari di sekolah Senia sedang mengerjakan soal semester akhir kenaikan kelas . Pikiran fokus tapi hatinya tidak karena perasaannya tidak baik-baik saja . Tiba-tiba ia pingsan akhirnya tidak selesai menyelesaikan soalnya .
Teman sampingnya terkejut melihat Senia tidur , ia tidak tahu kalau Senia pingsan lalu memanggil guru .
"Bu Nurma , Senia tidur ," panggil Nia teman yang duduk di sebelah .
Bu Nurma berjalan mendekati tempat duduk Senia menegur .
"Senia , bangun kamu sedang mengerjakan soal ujian . Kalau mau tidur di rumah , bangun Senia ," bentak Bu Nurma dengan kasar .
Senia tidak bergerak dan tidak memberi respon membuat Bu Nurma curiga sambil menggoyang tubuh Senia kemudian keluar memanggil seorang guru pria untuk datang ke kelas .
"Pak Darma tolong ke kelas saya , ada seorang siswa pingsan ," perintah Bu Nurma dengan wajah panik .
Pak Darma segera beranjak dari tempat duduk dan berlari ke kelas Bu Nurma . Ia melihat Senia pingsan dengan wajah pucat langsung membawa keluar kelas dan membawa ke ruang UKS .
"Ada apa dengan siswa ?" tanya pak Darma penasaran .
"Saya tidak tahu ,Pak ," jawab Bu Nurma dengan perasaan takut . Ia melihat kondisi fisik Senia semakin kurus merasa kasihan juga kagum karena Senia termasuk siswa pintar .
" Tubuh Senia panas apa perlu kita bawa ke rumah sakit ?" pak Darma memberi ide .
“Iya Pak , saya setuju ," sahut Bu Nurma .
Pak Darma membawa Senia menuju mobil kantor sementara Bu Nurma tetap mengajar karena tidak ada guru pengganti .
Pak Darma bersama petugas UKS membawa Senia ke rumah sakit .
Sampai di rumah sakit Senia langsung mendapat perawatan dari dokter spesialis anak .
Dokter Anwar terkejut ketika memeriksa kondisi Senia yang sangat lemah kemudian mengajak Pak Darma dan Bu Rahayu ke ruangannya .
“Ada apa dengan kondisi Senia ,Dok ?" tanya Pak Darma merasa tidak enak .
"Siswa bapak mengalami kekurangan cairan dan nutrisi dalam tubuh sehingga daya tahan menurun , apakah ada orang tua ?" jelas dokter Anwar lalu bertanya .
Dua guru saling pandang lalu menatap dokter .
“Ada Dok ," jawab keduanya bersamaan .
Kalau begitu berikan resep ini pada siswa dan tolong beritahu orang tua siswa agar memperhatikan pola makannya ,“ lanjut Dokter Anwar .
"Terimakasih ,Dok . Kalau begitu kami permisi ," Pak Darma dan Bu Rahayu keluar dari ruangan .
“Bagaimana ini ,Pak . Kalau menurut saya kedua orang tua Senia sepertinya memang sengaja melakukan hal buruk pada anaknya ,buktinya Senia semakin dewasa bukan semakin tumbuh sehat tapi kurus , tidak seperti siswa lainnya . Saya kasihan melihatnya ,“ kata Bu Rahayu menebak .
Pak Darma merasa kasihan melihat Senia ia juga bertanggung jawab pada siswanya .
"Kita ke rumah orang tua Senia memberitahu keadaan Senia yang sedang di rawat di rumah sakit," ajak Pak Darma
"Baik ,Pak . Saya setuju kalau begitu sekarang saja kita ke rumah Senia ," Bu Rahayu menyetujui ide Pak Darma .
Keduanya langsung pergi ke rumah Senia . Begitu sampai mereka turun melihat keadaan rumah Senia sangat sederhana namun bersih dan tertata sangat rapih . Pak Darma mengetuk pintu dan akhirnya pintu di buka oleh seseorang dari dalam .
"Silahkan masuk Pak ,Ibu . Ada keperluan apa ya , atau anak saya bandel dan bikin ulah di sekolah ?" tanya Aluna bertubi-tubi.
Kedua guru tersebut saling menatap heran dengan pertanyaan ibunya Senia lalu tersenyum .
“Begini Bu , maaf bukannya kami mencampuri urusan keluarga ibu , kami datang ke sini memberitahu kalau anak ibu bernama Senia masuk rumah sakit karena kondisinya sangat lemah ," jelas Pak Darma .
Aluna nampak berpikir sejenak mendengar penjelasan guru kelas Senia .
"Benarkah , padahal sejak pagi dia terlihat biasa saja bahkan Senia banyak melakukan pekerjaan rumah tidak apa-apa kok bisa masuk rumah sakit ," kata-kata Aluna membuat kedua guru terkejut bukannya prihatin tapi seolah hal tidak begitu penting .
“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan Bu , anak ibu kurang cairan dan nutrisi dalam tubuh dan anak ibu kami perhatikan sangat kurus dan kurang sehat apakah ibu tidak ada rasa empati sedikitpun ?" kata Bu Rahayu merasa geram dengan Aluna yang menganggap sepele kondisi Senia .
"Iya Bu guru , saya tahu nanti saya menjenguknya di rumah sakit setelah saya selesai bekerja ," sahut Aluna dengan santai .
Kedua guru Senia geleng-geleng kepala mendengarnya .
"Baiklah kalau begitu kami permisi pulang ," kedua guru berpamitan .
"Terimakasih sudah memberitahu ," jawab Aluna sambil menutup pintu .
“Sayang , apa kita jadi pergi sekarang ?" tanya seorang pria muncul dari kamar Aluna sambil merapikan pakaiannya menghampiri Aluna .
"Jadi dong tunggu aku siap-siap dulu ," jawab Aluna masuk kamar mengganti pakaiannya dan berhias dengan sangat cantik setelah itu keluar menemui pria tersebut yang tak lain adalah selingkuhannya .
Mereka pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang dengan mengendarai mobil yang di parkir jauh dari rumah agar tidak ketahuan para tetangga .
"Sayang , aku mau menjenguk Senia dulu boleh ?" Aluna dengan hati-hati takut pria itu melarangnya bertemu dengan Senia .
"Tentu saja boleh , di rumah sakit mana aku antar ," jawab pria itu sambil menyetir tersenyum manis .
"Terimakasih sayang , kamu baik banget ," sahut Aluna .
Mereka sampai di parkiran rumah sakit , hanya Aluna yang turun dan masuk ke dalam rumah sakit mencari ruang rawat Senia . Setelah bertanya pada suster ia berjalan menuju ruang Senia .
Pintu ruang rawat di buka nampak seorang gadis kurus dengan selang infus ditangannya terlihat sangat pucat . Aluna mendekati anaknya hatinya tidak bisa berbohong melihat kondisi anaknya sangat memperihatinkan merasa sakit tapi egonya terlalu tinggi .
"Maafkan ibu , harus melakukan semua ini . Ibu tahu ini sangat berat untukmu tapi ibu tidak berdaya . Kamu harus dewasa sebelum waktunya dan ibu mohon sama kamu bertahanlah dan sembuhlah secepatnya agar bisa keluar dari rumah sakit , biaya rumah sakit sangat besar dan ibu belum mampu mencarikan dananya ," kata Aluna sambil menetaskan airmata .
Tanpa Aluna sadari Senia sudah bangun tapi tidak membuka mata dan Senia mendengar semua perkataan Aluna hatinya merasa sakit bahkan lebih sakit dari biasanya . Tapi tubuhnya sangat lemah bergerak saja tidak kuat . Kenapa tidak ada rasa empati sedikitpun dari ibunya padahal ibu yang melahirkannya .
Seorang dokter akan masuk mendengar perkataan Aluna merasa heran , kenapa masih ada seorang ibu tega pada anaknya . seorang anak butuh kasih sayang dan kehangatan kedua orang tuannya justru tega ditelantarkan di saat kondisinya sangat kritis .
"Senia , mengertilah dan pahami kondisi keluarga kita . Kamu bukan lagi anak-anak yang bermain bersama teman-teman di luar sana tapi kamu juga harus membantu ibu ," kata Aluna sebelum meninggalkan ruangan .
semasa hidup aja bian tak pernah kasih uang jajan sm mu tak pernah sayang pada mu 🤭🤣🤣🤣