NovelToon NovelToon
Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arjunasatria

Yan Ruyin, nama yang membuat semua orang di Kediaman Shen jijik. Wanita genit, pengkhianat, peracun… bahkan tidur dengan kakak ipar suaminya sendiri.

Sekarang, tubuh itu ditempati Yue Lan, analis data abad 21 yang tiba-tiba terbangun di dunia kuno ini, dan langsung dituduh melakukan kejahatan yang tak ia lakukan. Tidak ada yang percaya, bahkan suaminya sendiri, Shen Liang, lebih memilih menatap tembok daripada menatap wajahnya.

Tapi Yue Lan bukanlah Yan Ruyin, dan dia tidak akan diam.

Dengan akal modern dan keberanian yang dimilikinya, Yue Lan bertekad membersihkan nama Yan Ruyin, memperbaiki reputasinya, dan mengungkap siapa pelaku peracun sebenarnya.

Di tengah intrik keluarga, pengkhianatan, dan dendam yang membara.
Bisakah Yue Lan membalikkan nasibnya sebelum Kediaman Shen menghancurkannya selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arjunasatria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Cahaya matahari pagi menyelinap pelan melalui celah jendela kayu, jatuh miring di lantai kamar Yue Lan. Udara masih dingin, membawa aroma kayu dan embun yang belum sepenuhnya menguap. Kediaman Shen terasa terlalu tenang pagi itu, seolah semua suara sengaja ditahan.

Yue Lan sudah bangun sejak lama.

Ia duduk di kursi dekat meja, punggungnya tegak, kedua tangannya terlipat di pangkuan. Pandangannya tidak lepas dari satu benda di atas meja sebuah buku bersampul usang. Sampulnya kusam, sudut-sudutnya terkelupas, dan judulnya hampir tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan saksama.

Buku itu tampak biasa.

Terlalu biasa.

Tidak bercahaya. Tidak bergerak. Tidak menunjukkan keanehan apa pun.

Justru karena itu, Yue Lan merasa tidak nyaman.

“Kalau aku tidak membukamu,” gumamnya pelan, lebih seperti bertanya pada dirinya sendiri, “apa kau akan tetap ada?”

Ia menghela napas, lalu meraih buku itu. Jari-jarinya dingin saat menyentuh sampulnya. Dengan gerakan perlahan, ia membuka halaman pertama.

Kosong. Halaman berikutnya juga kosong.

Yue Lan mengerutkan alis. Dadanya terasa sedikit mengempis, seperti ada sesuatu yang baru saja ditarik menjauh.

“Jadi aku memang berhalusinasi,” katanya lirih.

Ia hampir menutup buku itu kembali ketika pintu kamar terbuka pelan.

Xiaohe masuk sambil membawa baskom berisi air hangat. Langkah gadis itu ringan, seperti selalu, namun berhenti seketika saat melihat Yue Lan sudah duduk rapi.

“Nyonya,” ucap Xiaohe, “Anda sudah bangun?”

“Aku tidak bisa tidur,” jawab Yue Lan singkat.

Xiaohe mendekat, meletakkan baskom di tempatnya. Ia melirik buku di atas meja, lalu kembali menatap wajah majikannya.

“Karena buku itu?” tanyanya hati-hati.

Yue Lan tidak langsung menjawab. Pandangannya masih tertuju pada halaman kosong di depannya.

“Xiaohe,” katanya kemudian, suaranya tenang, “menurutmu… apakah seseorang bisa mengetahui masa depannya?”

Xiaohe terdiam. Ia tampak berpikir keras, sesuatu yang jarang ia lakukan ketika berhadapan dengan pertanyaan seperti itu.

“Hamba tidak mengerti maksud Nyonya,” jawabnya akhirnya.

“Anggap saja,” lanjut Yue Lan pelan, “hidup seseorang sudah ditulis oleh orang lain. Setiap langkahnya, setiap pilihannya.”

Xiaohe mengerutkan kening, lalu tersenyum kecil, canggung. “Kalau begitu… hamba tidak ingin membacanya.”

“Kenapa?”

“Karena kalau akhirnya sudah diketahui,” kata Xiaohe jujur, “hidup akan terasa sempit. Seperti berjalan di lorong yang sudah ditentukan.”

Yue Lan menunduk sedikit. Jawaban itu lebih tepat daripada yang ia duga.

“Kau benar,” katanya pelan.

Ia kembali membuka buku itu.

Kali ini, ia menunggu.

Beberapa detik berlalu. Lalu, di hadapan matanya, huruf-huruf mulai muncul.

Bukan tiba-tiba. Bukan sekaligus.

Seperti tinta yang meresap perlahan ke dalam serat kertas.

Yue Lan menahan napas. Bukan karena takut, melainkan karena ada perasaan asing yang muncul sebuah firasat yang belum jelas bentuknya.

Pertemuan pertama.

Dua kata itu terpatri jelas.

Jantungnya berdetak lebih cepat, tapi tetap teratur. Ia menyadari setiap detaknya.

“Pertemuan siapa…?” bisiknya.

Ia tidak menutup buku itu. Tangannya justru menahannya agar tetap terbuka.

Huruf-huruf kembali muncul, satu demi satu, seolah penulisnya sengaja memberi waktu.

Di taman belakang kediaman Shen, Shen Liang bertemu seorang wanita.

Yue Lan menutup buku itu perlahan.

Tangannya gemetar tipis.

“Bukan aku,” katanya pelan. Suaranya rendah, tapi tegas. “Bukan Yan Ruyin.”

Ia membuka kembali halaman itu.

Wanita itu tidak banyak bicara. Ia tidak memaksa, tidak berisik, dan tidak menuntut apa pun.

Yue Lan membaca kalimat itu sekali lagi.

Sudut bibirnya terangkat sedikit, bukan dalam senyum, melainkan kesadaran yang pahit.

“Jadi seperti ini,” gumamnya. “Inilah selera tokoh utama pria.”

Ia menatap halaman itu lama.

“Bukan wanita seperti Yan Ruyin,” katanya lebih lirih.

Xiaohe melangkah mendekat, raut wajahnya semakin bingung. “Nyonya… hamba sungguh tidak melihat tulisan apa pun.”

“Aku tahu,” jawab Yue Lan.

Ia menutup buku itu dan berdiri. Gerakannya tenang, tapi pikirannya jauh dari kata damai.

“Xiaohe,” katanya kemudian, menatap lurus ke depan, “ingat satu hal.”

Xiaohe langsung menegakkan tubuh. “Apa, Nyonya?”

“Jika suatu hari aku berubah lagi,” ujar Yue Lan perlahan, “jangan langsung percaya.”

“Nyonya…?”

Ketukan terdengar di pintu, memotong kalimat Xiaohe.

Gadis itu bergegas membuka pintu.

Qin Mo berdiri di luar, wajahnya tenang seperti biasa.

“Nyonya Yan,” katanya formal, “Tuan Muda Shen Liang meminta Anda datang ke taman belakang siang nanti.”

Yue Lan mengangkat kepala. “Apakah beliau menyebutkan alasannya?”

“Tidak.”

Yue Lan mengangguk. “Baik.”

Qin Mo pergi.

Xiaohe menutup pintu, lalu menoleh cemas. “Nyonya… taman belakang itu jarang didatangi.”

“Aku tahu.”

Pandangan Yue Lan kembali jatuh pada buku di meja.

Pertemuan pertama.

“Xiaohe,” katanya sambil meraih jubahnya, “bantu aku bersiap.”

Saat ia mengenakan pakaiannya, gerakannya perlahan, seolah memberi waktu pada pikirannya untuk menyatu dengan kenyataan.

“Xiaohe,” ujarnya akhirnya, “sepertinya hari ini aku akan bertemu seseorang.”

“Siapa, Nyonya?”

Yue Lan tersenyum tipis.

“Orang yang seharusnya menjadi tokoh utama wanita,” katanya. “Atau… orang yang akan mengubah segalanya.”

Ia melangkah keluar kamar.

Satu langkah. Lalu satu lagi.

Di benaknya, satu kalimat bergema pelan namun jernih.

Kalau cerita ini mulai melenceng…

aku harus tahu ke mana arahnya.

1
Jas Merah
Benci banget imtrik wanita begini ngk ada greget" nya, saya skip yh thor
sahabat pena
hadeuh bangga kau bgt jadi pebinor shen wei🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
klo memang mereka sdh mulai tumbuh benih2 cinta lbh baik mengikhlaskan dan pergi memulai hidup baru, berpetualang keliling dunia, atau membangun bisnis kerajaan. kan waktu di dunia modern MC nya ada wanita karier, mandiri, dan pekerja keras.
Dessy C: iya kak 😁 kalo kita pasti udah begitu ya... tapi berhubung ini cerita jadi di bikin rumit kalo aku buat yue lan seperti yang kita mau nanti ceritanya selesai kak 🙈
total 1 replies
Novishane
ceritanya menarik buat yg baca ikut terbawa suasana dengan rasa yg campur aduk di setiap episodenya...
semangat thor jangan lupa ngopi☕️
Novishane
berasa nonton drama jantungan gaaes..campur aduk..lanjut thor...😍
Dessy C: makasih kaka komentar nya ... 🥰
total 1 replies
lin
bacanya menegangkan dan bikin penasaran, kira2 akan ada drama pelakor atau drama cinta segitiga 🤭
Dessy C: terus lanjut bacanya ya kak... jangan di tinggalkan 🥰
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Dessy C: siap kak 🙏
total 1 replies
sahabat pena
kecewa nih... MC nya lemah. kan bisa tendang itu..
sahabat pena
kenapa lemah bgt MC nya? ga bisa ngelawan.. aduh netizen 😥
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
mudah - mudahan ada sistem atau ruang dimensi... biar bisa merubah nasib
kriwil
berpindah jiwa kalau tidak punya kekuatan juga meyo young🙄
kriwil
udah bekas batu perhatian 🙄
kriwil
selingkuh mungkin karna lakinya lebih peduli sam si merongrong sama bini nya sok angkuh cuek 🙄
Dessy C: Makasih kaka udah mampir membaca ceritaku 🙏
total 1 replies
kriwil
mungkin suami mu jg selingkuh sama kakak ipar 🤣
Urwatun Nafisa
ceritanya bagus,di tunggu karnya nya muncul tiap saat,terimakasih othor kesayangan
Dessy C: siap kak💪
total 1 replies
Urwatun Nafisa
menunggu kelanjutannya thor,terimakasih buat karya barunya
Dessy C: makasih kaka udah baca 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!