NovelToon NovelToon
Ini Bukan Ragaku

Ini Bukan Ragaku

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Dokter / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Si4l, apa yang wanita itu rencanakan?
Mengapa setelah surat cerai kutandatangani, dia justru ... berubah?”
...
Lyara Elvera, seorang gadis yang tak merasakan keadilan di keluarganya. Kedua orang tuanya hanya memusatkan kasih sayang pada kakaknya, sementara Lyara tumbuh dengan rasa iri dan keinginan untuk di cintai

Namun, takdir berkata lain. Sebelum kebahagiaan menyentuhnya, Lyara meregang nyawa setelah terjatuh dari lantai tiga sebuah gedung.

Ketika ia membuka mata, sosok misterius menawarkan satu hal mustahil, kesempatan kedua untuk hidup. Tiba-tiba, jiwanya terbangun di tubuh Elvera Lydora, seorang istri dari Theodore Lorenzo, sekaligus ibu dari dua anak.

Namun, hidup sebagai Elvera tak seindah yang terlihat. Lyara harus menghadapi masalah yang ditinggalkan pemilik tubuh aslinya.

“Dia meminjamkan raganya untukku agar aku menyelesaikan masalahnya? Benar-benar jiwa yang licik!”

Kini Lyara terjebak di antara masalah yang bukan miliknya dan kehidupan baru yang menuntut penebusan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang

Setelah menempuh perjalanan panjang, Lyara akhirnya tiba di sebuah tempat yang begitu akrab di ingatannya. Tempat itu dulu menjadi saksi bagaimana dirinya tumbuh dan belajar tentang kehidupan.

Ia turun dari taksi yang membawanya, menggandeng tangan mungil Eira, bocah kecil yang kini menjadi pusat dunianya. Eira menatap sekeliling dengan bingung, rasa asing menyelip di matanya yang polos. Sementara Lyara, hanya mampu berdiri mematung, menatap ke depan dengan tatapan tak percaya.

“Kenapa jadi ... ruko?” gumamnya pelan, suara itu terdengar bagai angin yang patah di tengah udara.

Di hadapannya, berdiri lima bangunan ruko baru yang berjejer rapi, tampak megah dan modern. Tak ada lagi halaman kecil tempat ia dulu bermain. Semua hilang dan lenyap digantikan bangunan dingin tanpa kenangan. Lyara menatap sekeliling. Semua telah berubah.

Ya, memang sudah lima tahun berlalu sejak ia terakhir kali di tempat ini. Tapi siapa sangka, perubahan bisa sedrastis ini? Ia menekan pelipisnya yang terasa pening, bibirnya berdecak pelan.

“Astaga ... lima tahun. Aku tahu pasti banyak yang berubah, tapi ... bukan seperti ini. Sekarang, di mana aku harus mencari rumah mereka?” gumamnya getir.

Lyara datang bukan untuk melepas rindu pada keluarganya, bukan. Ia datang hanya ingin melihat dari kejauhan, seperti apa kehidupan orang tuanya dan kakaknya sekarang ... setelah kem4tiannya. Dan satu hal yang masih menghantui pikirannya, kenapa ia tak bisa kembali ke raganya sendiri? Apa yang sebenarnya terjadi?

“Mama mau buang Eilaaa?” tanya Eira tiba-tiba, suaranya lembut dan polos, namun cukup untuk menyadarkan Lyara dari lamunannya.

Lyara tertegun, lalu berlutut dan menatap mata anak itu dengan lembut. “Tentu saja tidak, Sayang. Mama cuma ingin ajak Eira bertemu seseorang. Tapi ... sepertinya tidak jadi.”

Ia tersenyum kecil, meski di balik senyum itu terselip luka yang tak terucap. “Ayo, kita pulang, ya?”

Keduanya pun kembali naik ke taksi. Tanpa Lyara sadari, dari dalam sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh, seorang pria memperhatikan mereka dengan tatapan heran.

“Elvera ... dan Eira?” gumam pria itu, keningnya berkerut. “Ngapain mereka di daerah ini? Apa Theo tahu?”

Ia segera mengeluarkan ponselnya, menempelkan ke telinga. Suara sambungan terdengar lama tak dijawab, hingga akhirnya seseorang mengangkat.

“Halo, Theo. Aku lihat istrimu di daerah Cempaka. Kamu tahu? Dia datang bawa Eira. Masalah kalian masih belum selesai, ya?”

.

.

.

.

.

Sebelum pulang, Lyara memutuskan mampir ke sebuah minimarket kecil. Ia ingin membeli sedikit camilan untuk Eira dan untung saja ia menemukan uang tunai di tas milik raga yang kini ia tempati. Tidak banyak, tapi cukup untuk membeli beberapa hal sederhana. Kartu lain yang ia temukan? Ia bahkan tak tahu PIN-nya.

“Eilaaaa mau ini,” ujar si kecil sambil menunjuk cokelat di etalase kasir, matanya berbinar.

“Ambil, ambil yang Eira mau,” ucap Lyara sambil mengelus lembut kepala anak itu. Ia tersenyum, untuk sesaat, dunia terasa normal.

Saat ia melangkah mundur, langkahnya tiba-tiba terhenti saat tanpa sengaja menabrak seseorang. “Aduh, maaf! Maaf sekali!” ujarnya panik, sementara orang itu hanya tertawa kecil.

“Tidak apa-apa, Kak.”

Tanpa Lyara sadari, tangan mungil Eira menggapai sesuatu di dekat kasir, benda kecil yang tak menarik perhatian siapa pun. Lalu, meletakkannya di meja kasir.

“Jadi totalnya tiga ratus lima puluh ribu, Kak,” ucap kasir sopan.

“Mahal amat,” gumam Lyara setengah kaget, tapi ia tetap membayar dengan uang yang ada. Mereka pun akhirnya pulang, membawa kantong belanjaan tanpa tahu bahwa ada sesuatu yang asing ikut terbawa di dalamnya.

Sesampainya di rumah, suasana terasa tegang. Theodore tampak mondar-mandir di teras, wajahnya pucat dan penuh kecemasan. Begitu melihat Lyara datang sambil menggendong Eira, lelaki itu langsung berlari, merebut anaknya dari pelukan Lyara dengan kasar.

“Kamu ngapain bawa Eira pergi jauh, hah?! Kamu mau apain putriku?!” pekiknya, emosi meledak begitu saja.

Lyara mengerutkan kening. “Aku kan udah bilang, cuma ajak Eira jalan-jalan. Apa kamu pikir aku mau jual anakku sendiri? Serius, Theo? Otakmu udah dicuci sama nenek peoooot itu, ya?”

“Setidaknya Zeya lebih baik dari kamu!” balas Theodore dingin sebelum melangkah pergi, meninggalkan Lyara yang membeku di tempat.

Jantung Lyara berdegup kencang, d4danya terasa sesak. Ada sesuatu yang berbeda, ini bukan hanya emosinya. Tubuh yang kini ia tempati, sedang bereaksi. Ia bisa merasakan amarah, sakit hati, dan kepedihan yang bukan miliknya.

Ia menghela napas pelan, mencoba menenangkan diri. “Tenang, Lyara ... tenang,” bisiknya pada diri sendiri. Lalu ia masuk ke dalam rumah sambil membawa kantong belanjaan itu.

“Belanja, Nyonya?” sapa Bi Nina, sambil mengelap meja makan.

Lyara tersenyum lemah. “Iya, aku membeli camilan. Aku lihat kulkas sepi, jadi aku beli beberapa.”

Bi Nina menghampiri dan melihat isi kantongnya. Begitu melihat mie instan dan soda kaleng, matanya langsung membulat.

“Ya ampun, sembunyiin cepat, Nyonya! Sembunyiin!” serunya panik.

“Lho, kenapa, Bi?” tanya Lyara heran.

“Kalau Tuan lihat, bisa marah besar! Di rumah ini nggak boleh ada makanan beracun kayak begini!”

Lyara berkedip, kebingungan. “Beracun apanya? Aku dari kecil sampai berhenti bernapas, makan beginian nggak pernah keracunan tuh.”

Bi Nina menatapnya aneh. Lyara langsung menyadari ucapannya keliru dan buru-buru menambal, “Maksudku, sampai sekarang aku tetap sehat-sehat aja!” ujarnya dengan senyum canggung.

Bi Nina hanya geleng-geleng kepala dan cepat-cepat menyembunyikan belanjaan itu ke dalam lemari dapur.

Lyara mengangkat bahu, lalu kembali memeriksa kantong plastik yang tersisa. Namun matanya tiba-tiba membulat begitu melihat sebuah benda di dalamnya, benda yang jelas-jelas tak ia beli.

Sebuah kotak kecil berwarna menc0l0k, bertuliskan merek terkenal, dan hanya digunakan oleh pasangan yang sudah menikah.

Wajah Lyara langsung memanas. “Ap—apa ini?! Kenapa ada lakban samurai di sini?!” serunya panik.

_____________________

1
Ade Irma
mungkin El ngak jahat tp ada seseorang yg membuatnya terlihat jahat..maybe..
Ade Irma
sampai bab ini masih sedih..☹️
Ade Irma
author..baru baca Bab 1 air mata ibu langsung merembes..👍
Mey Abimanyu
ini temenya lyara ya jemput di rumah itu kan
Ko
Dari awal smp akhir ceritanya seru bgt. Semua emosi menyatu. Aku sampe nangis bila tiba part sedih. Yg plg buat deg2an part sanatas mengambil alih jiwa & raga elvera/lyara. Emosi kali aku 😅 overall this is the best karya sci-fi yg aku pnh baca. Ceritanya kya gk msk akal tapi... pokoknya the best among the best! I love this masterpiece 😍❤️🫰
Ko
Sepupu
Ko
Wahhh.. Old money punya style😍😍
Hanania
Cerita Fantasi yg bagus, suka ceritanya gak berbelit-belit. Thanks Thor, sdh memberikan karya cerita yg bsg
Lia Lia
cerita Yang sangat menarik..
Ibelmizzel
terima kasih Thor karyany kren💪💪💪
Qaisaa Nazarudin
Pasti Jiwa Alvera mau kembali ke Raga nya tuh..Enak banget yah setelah masalah RTnya yg rumit selesai,Malah mau balik lagi ke raganya...
Qaisaa Nazarudin
Kan NYESEL KALIAN SEMUA,, PADA GAK ADA YG BENAR..
Qaisaa Nazarudin
Mami Dian juga,Terlalu sibuk dengan Kerja, Mengabaikan anak sendiri,Nyesel kan kamu sekarang...
Qaisaa Nazarudin
Theo juga sama dengan keluarga Lyara, Sama2 Egois,untungnya Theo walau bukan Elvera benaran taoi tetap aja Theo masih bisa bersama dengan Raganya Elvera..
Qaisaa Nazarudin
Ini lah kesalahan Ortu,Udah tau Anak mantu punya pasangan masing2,Tapj kenapa maksa banget mereka di Jodohin, Mending kalo bahagia,lha kalo menderita,yang ada gak ngerasain apa2 paling cuman bilang SABAR ,BERI SUAMI MU KESEMPATAN,Heran deh aku ANAK sendiri di SAKITI dan DISELINGKUHIN,malah buat Bodo aja,Anak KANDUNG serasa ANAK TIRI..
Qaisaa Nazarudin
Theo harus mengambil TINDAKAN ke Dokter Mike karena sudah menyalahi undang-undang kedokteran,menyalahgunakan kuasa..
Qaisaa Nazarudin
KELUARGA GILA,DAN MENANTU YA SI MIKE PUN GILA..
SEKARANG HIDUPLAH KALIAN SEMUA DENGAN PENUH PENYESALAN DAN RASA BERSALAH..😡😡😡😡😡
Qaisaa Nazarudin
SKAKMATT BUAT SEMUANYA...GIMANA MIKE??? KAYAK GAK ADA WANITA LAIN AJA YG BISA KAMU NIKAHIN,KELIHATAN BANGET KAMU EMANG SELINGKUH DI BELAKANG LYARA .
Qaisaa Nazarudin
UDAH MENINGGAL AJA BARU NGERASA TERLUKA,LHA SELAMA INI SELAMA HIDUP LYARA KALAIN KEMANA AJA?? NIH LAGI SATU BUKAN KAH MIKE ITU BERSAMA LYARA TAPI KENAPA MALAH NIKAH SAMA KAKAKNYA??? ANEH..APA MIKE SELINGKUH DI BELAKANG LYARA??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Apa Mike Nikah sama kakaknya Kyara kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!