Kemana Hati Berlabuh ( Nosung )
Di lorong kelas yang bising, Jeno bersandar di loker dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari sosok itu. Sosok yang sudah beberapa bulan ini mengisi hari-harinya dengan getaran aneh di dada.
0
0
Kebun Mawar
Dua gadis muda duduk dimeja cafe depan meja bar tempatku bekerja sebagai barista. Tampilannya seperti gadis muda kebanyakan dengan fasion santai. "Cafenya bagus ya Lyn, ada kebun mawar di sampingnya.
0
0
Kamu dan Kenangan Itu
Jarum jam masih menunjuk angka tiga dini hari saat aku melihatmu menangis, meratapi tubuh wanita yang bersimbah darah di pergelangan tangannya. Kau berulang kali meneriakkan namanya, sambil terus meng
0
6
Waran Mencari Warna
Orang berbadan tinggi itu pernah bilang, "Untuk bisa sukses, kau harus menghabisi jatah gagalmu." Karena itu, aku tidak pernah menyerah mengejar tujuanku. Menemukan warna yang tidak pernah ada. Warn
0
4
Malaikat Kecil
Sore itu hujan turun dengan deras membasahi seluruh tubuhku. Aku berlari sambil melindungi diriku dari hujan dengan sebuah syal kacil. Aku frustasi, beberapa tahun belakangan ini hidupku terasa dijat
0
0
Arek wedok dan cidung hitam
Ia datang seperti senja, tenang, teduh, tapi menggetarkan dada. Langkahnya pelan, namun cukup untuk membuat waktu diam. Wajahnya— bukan sekadar cantik yang mudah kau sebut, tapi cantik yang membuat
0
2
Merkurius
Di tengah sunyi nya malam, diriku menengadahkan kepalaku dan melihat ke arah langit yang tengah di penuhi oleh beberapa bintang yang bersinar, ‘Nggak boleh ngeledek gitu, aku juga anak IPA' Kembali
0
5
JANJI!
Suatu siang di padang rumput hijau yang terbentang luas, di bawah naungan sebuah pohon besar yang menjulang tinggi, seorang anak kecil bernama Verona duduk sambil terisak. Ia tersesat saat bermain. K
0
0
11 tahun
Seorang anak yang ceria sedang bermain dengan bola baseballnya, bola itu adalah bola yang dia dapatkan disaat menonton sebuah pertandingan, yang telah di tandangi oleh idolanya. Disaat dia kemudian m
0
3
Bencana di malam hari
Bencana di malam hari di sebuah pulau yang sangat besar terdapat negara yang bernama Prosperus, negara ini berdiri sejak tahun Oktober 1946 negara ini berdiri dari dua serangan yaitu jajahan Inggri
0
0
Kertas di laci meja
Di sebuah sekolah SMA,di kelas IPA ada seorang siswa ,siswa itu sangat pendiam ,tapi cerdas ,nama siswa itu Alex Noerdin.Saat jam pelajaran Alex menemukan surat di dalam laci mejanya, isinya ( hai )
0
1
Cinta mengkhianati mu
hujan di suatu malam petir-petir menyambar. saat ini Leony sedang duduk di cafe sendirian sambil mengerjakan tugas kuliah nya. hpnya bergetar, terlihat ada pesan anonim yang masuk, saat dia membuka pe
0
0
Aku Dan Kematian
1. Prolog Namaku adalah sesuatu yang mungkin tak lagi berarti ketika kau membaca kisah ini. Sebab pada akhirnya, aku hanyalah salah satu dari miliaran jiwa yang berjalan di bumi, menunggu giliran untu
0
0
Selalu ada Jalan
Hujan sore itu turun deras. Langit kelabu, petir sesekali menyambar, dan suara hujan membasuh atap rumah seperti lagu yang menenangkan sekaligus menyayat hati. Maria duduk di tepi ranjang, memandang
0
3
Dalam Tangan Tuhan
– BADAI DI AWAL Petir menggelegar, membelah langit sore yang kelabu. Di dalam kamar kontrakan yang sempit, Zeva terduduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangannya. Getaran notifikasi membuat jantun
0
3
Pulang kerja di tengah malam
Langit sudah gelap pekat ketika Dika mengunci pintu kantor. Jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. Setelah lembur menyelesaikan laporan, ia bergegas menuju motor yang terparkir di depan gedun
0
0
Cinta Yang Terlambat
Pagi yang cerah. Bagas tiba di kantor lebih awal dari biasanya dan itu membuatnya bahagia. Bagaimana tidak. Bagas hampir setiap hari terlambat masuk kantor. Meski tak lebih dari sepuluh menit, tapi
0
2
Jam Saku dan Dua Ibu
Maya membuka etalase kecilnya setiap pagi, menyusun arloji jadul di antara cangkir dan buku catatan tua. Jam Saku, bengkel sekaligus toko benda-benda bekas yang diberi nyawa kembali. Pelanggan datang
0
0
Refleksi di Balik Kaca
Cahaya sore menembus kaca jendela kamar, memantul di permukaan meja rias. Aku, Liana, duduk memandangi bayanganku di cermin. Awalnya hanya pantulan biasa aku tahu itu aku. Tapi hari itu, pantulan itu…
0
0
Bayangan di Lorong Sekolah
Rani berdiri di depan cermin toilet sekolah, menatap wajahnya yang pucat. Rambutnya sedikit berantakan, hasil dari dorongan keras yang baru saja ia terima di lorong. Tawa mengejek tadi masih terngiang
0
0