12. Rencana

3 jam berlalu, mereka membolos pelajaran terakhir untuk mengerjakan tugas. Sementara Melody masih tertidur pulas dipelukan Glan. Dia sangat lelah karna semalam hanya tidur sebentar.

Kriing! Kriing! Kriing!

bel terakhir sudah berbunyi , membuat Melody terbangun dan mengerjapkan matanya berkali kali.

"pelajaran sudah selesai, dan kami sudah menyelesaikan setengah tugas kelompok, sisanya kita lanjutkan besok!" sahut Aril sambil membereskan bukunya. Terlihat wajahnya sangat kusut karna otaknya berfikir keras.

Melody menggaruk tengkuknya dan menggeliat, "hoaaam, tapi aku tidak membantu apa apa!" ucapnya sambil menguap.

"tidak apa apa, cepat sana cuci muka!" senyumnya sambil mengacak puncak rambutnya pelan.

"kalian jangan pergi! aku akan segera kembali!" ucapnya lalu beranjak pergi menuju toilet.

"aaah mengantuk sekali!" dengusnya merasa kesal karna dia terus menguap. Matanya sangat berat dan tubuhnya menjadi lemas sekali. Namun begitu melihat Angelica yang sudah berdiri dihadapannya, matanya langsung melotot dan hampir meloncat keluar, dia memutar badannya dan cepat cepat pergi. Namun sebelum itu, Angelica berhasil mencengkram tangannya dengan kuat.

"tunggu!"

Melody diam mematung, dia sama sekali tidak ingin melirik ke belakang dan merasakan tangan dingin Angelica yang terasa merambat ke seluruh tubuhnya. Seketika bulu kuduk meremang karnanya, mengingat pagi tadi tatapan Angelica sangat tajam seperti akan membunuhnya.

"ayo ikut denganku!" Angelica menuntunnya sampai tiba didepan pintu gudang barang rusak, yang jaub dari pantauan guru dan murid, dan tidak diawasasi kamera pengawas.

"ki-kita mau a-apa disini?" tanya Melody terbata-bata

Angelica mengangkat tangannya dan mencekik Melody.

"uhuk, uhuk..le...paskan" wajahnya mulai memerah dan ia kesulitan bernafas. Membuat gadis itu meronta ronta namun cengkramannya semakin kuat.

"Rupanga kau sudah berani menantangku ya? baru dua minggu lalu aku memperingatkanmu jangan dekati Aril, tapi selama itu justru kau malah lebih dekat dengannya!" ucapnya dengan sorot mata tajam lalu dia membuka pintu gudang dan mendorong Melody dengan kasar.

"selamat bersenang senang!" ucapnya lalu mengunci pintu dan pergi.

"heey buka pintunya!, disini gelap sekali, aku takuut!" teriaknya beriiringan dengan gedoran pintu yang keras.

"ada kami disini!" ujar seseorang dari arah belakanh.

Sontak, Melody langsung melirik dan melihat dua orang siswa sudah menyeringai dengan tatapan mesum. Sudah pasti mereka akan melakukan hal yang macam macam. Namun ini diluar kendali Sandy Melody bisa melakukan apapun sesuai keputusannya sekarang.

Sementara diruang perpustakaan, Aril mulai gusar menghadapi sikap Glan. Dia tidak punya topik lain untuk membuatnya bicara. Dia terlalu pendiam, tentu saja karna dia hanya akan cerewet pada Melody dan kakaknya.

"kenapa Alexa lama sekali?" gumamnya mulai khawatir.

"aku pergi!" ucapnya langsung beranjak pergi

"kau akan mencari Alexa kan? aku ikut!" sahutnya langsung membuntuti Glan.

Merekapun segera pergi ke toilet, namun tidak menemukan Melody disana. kemudian mereka beralih ke kelas, ke ruang guru, kelapangan dan ketempat lainnya. namun tetap tidak ketemu

Glan mulai panik dan khawatir. Tidak mungkin kalau Melody pulang begitu saja.

"mungkin dia ada urusan penting, jadi pulang terburu buru!" sahut Aril

Praank!

samar samar terdengar sebuah barang pecah. Mereka langsung mencari sumber suara dan akhirnya tiba digudang.

"Alexa!"

"Melody!"

ucap mereka hampir bersamaan saat melihat Melody turun dari jendela yang dipecahkannya dengan tangan penuh darah.

Melihat itu, Aril segera mendobrak pintu dan mendapati dua siswa yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

"ada yang menyuruh mereka!" ucap Melody

"ini tidak bisa di biarkan, mereka harus dihukum, siapa orang yang menyuruh mereka?" seru Aril penuh emosi .

Melody hanya menggelang pelan. dia sangat kelelahan menghadapi Kedua siswa itu dengan memukuli mereka menggunakan besi yang kebetulan ada disana.

"aku mau pulang!" rengeknya sambil menarik kerah baju Glan.

tanpa bicara, Glan langsung membopongnya dan pergi melewati Aril begitu saja. Membuat pria itu merasa bodoh dengan memandangi keduanya.

Resya yang melihat hal itu dari kejauhan menghentakan kakinya dengan kesal, dia terus menggerutu pada Angelica yang hanya bersikap tenang.

"hanya begitu saja? kau malah membuat Alexa semakin dekat dengan Glan!"

"tenang dulu, ini baru permulaan, sekarang akan ada jarak antara Melody dan Aril!" senyumnya lalu pergi.

disisi lain, Glan menyetir mobilnya dengan kecepatan standar. Sesekali dia mengelus puncak rambut Melody yang terus meringis kesakitan. "bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai dirumah sakit!"

"Aku mau pulang, bukan kerumah sakit!" dengusnya.

"tapi tanganmu terluka!"

"tidak apa apa ini sudah biasa terjadi!" Melody segera membekap mulutnya sendiri . Dia lupa kalau Glan sama sekali tidak tahu apa apa tentang dirinya dimasa lalu.

"maksudmu?"

"aah bukan apa apa kok!" cengirnya kekanak kanakan.

"kalau kau menganggapku sebagai sahabatmu, bagi masalahmu padaku, jangan memendamnya sendiri!" kini nada suaranya mulai meninggi.

"aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir!"

"justru itu, saat kau tak ingin membuatku khawatir kau malah membuatku semakin khawatir!"

"tapi-"

"sudah jangan bicara lagi!" tegasnya.

Melody hanya diam dan menundukan kepala, baru kali ini Glan terlihat marah karna kekhawatirannya.

Sampai tiba di rumah besar Glan, tak ada percakapan diantara mereka. padahal Melody meminta untuk mengantarkannya pulang, bukan malah membawannya kerumah besar Keluarga Algalasta ini. Membuatnya kesal saja.

"apa kau marah padaku?" tanyanya sambil memperhatikan wajah Glan yang serius memerban lukanya.

Hening!

Glan sama sekali tidak meresponnya.

"Alga aku sedang bicara padamu!"

Dia masih diam tak acuh.

"Alga!!!" sentaknya sambil menghempaskan tangan Glan dengan kasar.

Dia masih tetap terdiam dengan tatapan mata yang tajam. Membuat nyali gadis itu menciut dan menundukan kepalanya dalam.

"maaf, suaraku terlalu keras!"

tanpa sepatah katapun, Glan kembali menarik lengan Melody dan melanjutkan memerban lengannya.

entah kenapa, saat sedang marah dia menjadi bisu.

Namun Melody tak henti gentinya mengoceh untuk membuat dia mau bicara.

"dengar!" akhirnya suara berat itu terdengar lirih.

"bisakah kau tidak berhubungan dengan lelaki manapun? cukup aku saja!"

tidak melakukan hubungan dengan lelaki manapun? kenapa pertanyaan itu amat menyakitkan hatinya? Melody menundukan kepalanya dalam dan mulai menangis. Membuat Glan semakin khawatir dan mendekap Melody kedalam dekapan hangatnya.

"aku tidak pernah ingin melakukan hubungan apapun dengan banyak lelaki. Aku...aku...aku sama sekali tidak pernah menginginkannya, tapi kenapa semua ini selalu terjadi padaku? hiks...hiks..." tangisnya semakin menjadi jadi. Dia menarik narik kerah baju Glan, dan sesekali memukuli dada bidangnya. Menggigit bahunya dan mencakar lengannya seperti kucing liar, setelah itu dia kembali memeluknya dengan erat. Memang aneh, tapi begitulah dia melampiaskan kekesalannya.

Glan yang menjadi korbannyapun hanya diam, . Dia hanya bisa memberikan sentuhan lembut untuk menenangkannya.

"sudah berhenti!" Glan mengelus rambutnya penuh sayang. Membuat gadis musim semi itu berhenti menangis dan menatapnya.

"maafkan aku!" ucapnya dengan suara sangau karna tangis.

Glan terkekeh pelan, Lalu dia mencubit pipinya pelan, dan menggesekan hidungnya pada hidung Kecil Melody. "dasar kucing liar!"

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

kalau Melody minum pil KB berati dia dan client ga pake pengaman dong bisa jadi kena penyakit nanti si Melody
dan Alga belum tahu kehidupan Melody yang sekarang.ihh malah ngeri tapi kasihan sama Melody

2022-06-13

2

Maria Suharti

Maria Suharti

kasihan melodi
jln hidupnya.pamannya ky binatang SJ
smgga dapat karmanya

2022-04-22

1

Tri

Tri

kasihan juga ini melody...hidunpnya terlunta lunta

2022-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai lagi
2 2. Kenangan
3 3. Itukah dia?
4 4. Kembalinya persahabatan
5 5. Kebersamaan
6 6. Benih kebencian
7 7. Cewe menyeramkan
8 8. Hadiah
9 9. Salah faham
10 10: Aldrich
11 11. cinta jajar genjang
12 12. Rencana
13 13. Terpaksa menjadi biasa
14 14. Belum berakhir
15 15. Ancaman!
16 16. Tidak tahu lagi!
17 17. Kesempatan atau permintaan
18 18. Bahagia mereka lebih penting
19 19. Sesama teman!
20 20. Katakan seperti itu saja
21 21. Melody atau Resya?
22 22. aku senang mendengarnya
23 23. Haruskah?
24 24. Calon Bibi baru?
25 25.. Semakin rumit!
26 26. Dimana harga dirimu?
27 27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30 29. Antara Melody dan Sandy
31 30. Don't Forget Me
32 31. Keluarga yang unik!
33 32. Adik kakak yang tidak biasa
34 33. Bikin repot saja!
35 34. Kembali padaku!
36 CURHAT DULU AH!
37 35. Janji!
38 36. kau berharga bagiku
39 37. Perpisahan
40 38. Taburan Mawar
41 39. Kau seperti dirinya
42 40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43 41. Lepaskan cintamu!
44 42. Jangan pergi
45 43. Berakhir dengan ketidakpastian
46 44. Alisya
47 45. Hem...
48 46. Keras kepala!
49 47. Masalah yang menguntungkan
50 48. Berkat dirimu Alice
51 49. Bunga Carnation
52 50. Nasib begitu mempermainkanku
53 51. Janji persahabatan!
54 52. Kembalikan semua milikku!
55 53. 5 tahun berlalu
56 54. kemana harus ku cari?
57 56. Apa yang terjadi?
58 57. Tanpa sadar (21+)
59 58. Berakhirlah penantian!
60 59. Tanda tanya
61 60. Bersamamu
62 61. Festival kembang api
63 62. Hampir saja
64 63. Karna dirimu
65 64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66 65. Kau tidak sendiri!
67 66. Lalu apa yang salah?
68 67. Jangan paksa takdirmu
69 68. Ayo menikah!
70 69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71 70. Tiga pengantin (final episode)
72 71......
73 72. Novel baru
74 Seaseon 2?
75 Sudah Up
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Memulai lagi
2
2. Kenangan
3
3. Itukah dia?
4
4. Kembalinya persahabatan
5
5. Kebersamaan
6
6. Benih kebencian
7
7. Cewe menyeramkan
8
8. Hadiah
9
9. Salah faham
10
10: Aldrich
11
11. cinta jajar genjang
12
12. Rencana
13
13. Terpaksa menjadi biasa
14
14. Belum berakhir
15
15. Ancaman!
16
16. Tidak tahu lagi!
17
17. Kesempatan atau permintaan
18
18. Bahagia mereka lebih penting
19
19. Sesama teman!
20
20. Katakan seperti itu saja
21
21. Melody atau Resya?
22
22. aku senang mendengarnya
23
23. Haruskah?
24
24. Calon Bibi baru?
25
25.. Semakin rumit!
26
26. Dimana harga dirimu?
27
27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30
29. Antara Melody dan Sandy
31
30. Don't Forget Me
32
31. Keluarga yang unik!
33
32. Adik kakak yang tidak biasa
34
33. Bikin repot saja!
35
34. Kembali padaku!
36
CURHAT DULU AH!
37
35. Janji!
38
36. kau berharga bagiku
39
37. Perpisahan
40
38. Taburan Mawar
41
39. Kau seperti dirinya
42
40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43
41. Lepaskan cintamu!
44
42. Jangan pergi
45
43. Berakhir dengan ketidakpastian
46
44. Alisya
47
45. Hem...
48
46. Keras kepala!
49
47. Masalah yang menguntungkan
50
48. Berkat dirimu Alice
51
49. Bunga Carnation
52
50. Nasib begitu mempermainkanku
53
51. Janji persahabatan!
54
52. Kembalikan semua milikku!
55
53. 5 tahun berlalu
56
54. kemana harus ku cari?
57
56. Apa yang terjadi?
58
57. Tanpa sadar (21+)
59
58. Berakhirlah penantian!
60
59. Tanda tanya
61
60. Bersamamu
62
61. Festival kembang api
63
62. Hampir saja
64
63. Karna dirimu
65
64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66
65. Kau tidak sendiri!
67
66. Lalu apa yang salah?
68
67. Jangan paksa takdirmu
69
68. Ayo menikah!
70
69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71
70. Tiga pengantin (final episode)
72
71......
73
72. Novel baru
74
Seaseon 2?
75
Sudah Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!