10: Aldrich

Malam ini, Melody duduk dibalik jendela menikmati hembusan angin malam yang sejuk, berkali kali dia melihat layar ponselnya berharap Glan akan memberinya kabar, namun sudah dua jam menunggu, masih tak ada kabar. Melody ingin sekali mengirim pesan untuknya. Namun dia kembali mengurungkan niatnya setelah apa yang terjadi siang tadi

BRAK!

tiba tiba saja seorang pria menggebrak pintu kamarnya dengan kasar. Melody segera menoleh dan kembali tak acuh setelah melihat seorang pria berambut putih seputih salju dengan bola mata biru laut itu masuk ke kamarnya.

"apa begini caramu menghargai tamu?, sudah dua jam aku menunggu, tapi kau malah mengabaikanku!" ucapnya dengan wajah yabg sudah merah padam.

Melody kembali melirik dan tersenyum miring

"apa begini caramu bertamu?"

Pria itu terdiam dan menatap Nelody dengan tajam. Yah, dia adalah Aldrich, Pria yang dikenalkan pamannya kemarin malam

"ayo kita kencan!" ajaknya sambil menarik lengan Melody, memang tidak kasar, tapi terasa sakit seperti orang yang tidak berperasaan.

"aku tidak mau!, aku sedang menunggu pacarku!" teriaknya sambil menghempaskan tangan Aldrich

"pacar siapa? aku lah satu satunya pacarmu, ayo cepat!" ucapnya lalu memanggul Melody.

"dasar pria jelek!, makhluk hina!, tidak tahu diri!, turunkan aku!!!" teriaknya sambil memberobtak dan menukuli punggul Aldrich.

"paman aku membawa gadisku!" teriaknya dari luar saat dia melempar Melody kedalam mobil

"iya, lakukan apapun sesuka hatimu!" sahut Sandy dari ambang pintu.

"aku tidak mau!, aku mau turun!, Alga toloongg!!" teriaknya sambil memukul mukul kaca mobil.

Seolah tak mendengar, Aril melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

"apa kau mau menyentuhku lagi?" tabyanya setelah suasana hening beberapa saat.

"tidak, maaf aku sudah berbuat kasar" senyumnya sambil mengelus rambut Melody. "Ayo kita makan di restoran bintang lima!" lanjutnya

Melody mengerutkan Alisnya tidak mengerti, Mahasiswa itu benar benar aneh, malam itu Aldrich terlihat begitu bringas dan menyeramkan. dan saat permainan diatas ranjang itu berlangsung, dia terus membisikan nama seorang gadis di telinganya.

"sudah sampai!" ucapnya membuat Melody sedikit terkejut. Lalu dia turun dan membukakan pintu mobil untuk Melody.

"mau pesan apa?" tanya Aldrich yang saat ini sedang membolak balikan buku menu makanan.

Melody agak bingung ditanyai seperti itu, dia sama sekali belum pernah berkunjung ke tempat semewah ini, meskipun dulu tinggal dikota, tapi dia tidak pernah kemana mana selain ke sekolah dan tentunya ke hotel hanya sekedar untuk melayani om om cabul lalu segera pulang. memang terdengar membosankan.

"Melody!" tegur Aldrich membuat Melody kembali tersadar.

"ah, mmm apa saja!" jawabnya tak bisa menyembunyikan kikuknya.

Aldrich hanya mengangguk dan segera pesan beberapa menu makanan, lalu dia menyerahkan kembali buku menu pada seorang Waitress yang sedari tadi ada disampingnya.

tak berapa lama, pesanan segera datang dan disajikan oleh seorang Waitress tadi.

"selamat menikmati!" senyumnya lalu melenggang pergi.

Sambil memandangi hidangan dihadapannya, Melody menelan ludahnya berkali kali. dia jadi agak canggung, lalu melirik ke sekitarnya dan melihat cara orang lain makan. Begitu tenang dan anggun. Orang kaya benar benar berbeda.

"ayo makan!" Sahut Aldrich sambil tersenyum kearahnya.

"bagaimana caranya makan ditenpat seperti ini? aku tidak pernah datang ke tempat semewah ini" ucapnya polos.

Aldrich tersenyum dan mencubit pipinya pelan. "makan seperti biasa saja!"

Melody hanya mengangguk pelan dan mulai mengambil garpu dan pisau, menusuk daging dan memotongnya dengan pisau, dan dengan sangat perlahan dia mulai melahapnya

lagi lagi Aldrich tersenyum, senyuman yang penuh rasa haru. tingkah Melody yang seperti itu benar benar mengingatkannya pada seseorang.

"waah ternyata enak sekali!" serunya tak bisa menyembunyikan prasaannya.

Melihat ada sedikit saus di sudut bibir Melody, Aldrich segera menyusutnya dengan jari telunjuk, lalu ia menjilatnya dengan penuh rasa cinta. "tidak perlu makan terburu buru!" senyumnya

"hah?!" Melody membulatkan pandangannya. Dia yakin wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting.

"dia menjilatinya, apa itu normal?" batinnya

...****************...

Pagi ini, Glan baru bisa mengirim pesan pada Melody. semalam dia dijaga ketat oleh Gray dan Resya. tidak boleh inilah, tidak boleh itulah, harus beginilah, harus begitula. Banyak sekali alasan Resya agar dia tidak bisa menghubungi Melody.

Glan: Selamat pagi

beberapa saat kemudian, Melody membaca pesannya namun tak dibalas.

"kau jangan dulu sekolah hari ini!" ucap Resya sambil menguguhkan segelas susu hangat padanya.

"aku tidak apa apa!" sahutnya masih fokus ke layar ponselnya. lalu menelpon Melody sampai berkali kali, Namun dia tidak mengangkatnya. membuat Glan berdecak kesal.

Resya tersenyum melihat kekesalannya sepertinya gadis itu sangat penurut dan terlalu merespon lebih ucapan orang lain.

"pergilah!, aku mau bersiap siap" titahnya

Resya menghela nafas berat lalu keluar, sambil sambil melihat layar ponselnya, sebuah notif pesan masuk dari nomor tidak dikenal

(nomor tidak dikenal)

aku mencintaimu😘

Resya mengerutkan alisnya tidak mengerti, lalu dia menghentikan langkahnya untuk membalas pesan tersebut

Resya: siapa kau?

Tak berapa lama dia menbalasnya lagi

(nomor tidak dikenal)

pacarmu😙

Resya memutar bola matanya malas, mungkin orang iseng saja, namun fikirannya mulai mengarah pada Satria.

"Selamat pagi!, terima kasih sudah menjaga adikku, kau sangat baik dan perhatian!" sapa Gray yang sibuk memasang dasinya di dekat sofa.

"tidak masalah, seharusnya Alexa datang kesini semalam, diakan orang yang paling dekat dengan Glan" ucap Resya mulai menpengaruhi fikiran Gray.

"benar juga ya, ah mungkin dia sedang sibuk!" ucapnya santai lalu dia segera menapaki anak tangga menuju kamar Glan, untuk melihat keadaan adiknya.

"adik, kau sudah baikan?" tanyanya begitu ia membuka pintu kamar.

Glan yang sedang mengancingkan seragamnya itu hanya mengangguk pelan.

Bruk!

"Syukurlah!"

Gray memeluknya dengan erat, dekapan hangat sang kakak yang penuh kasih sayang, namun terkadang, Glan malah merasa jijik dengan perlakuan kakaknya ini. Dia langsung saja mendorongnya.

"aku pergi!" tegasnya cepat cepat berlari. Dia mulai curiga kalau kakaknya itu Gay, tidak aneh karna di usianya yang sudah 28 tahun itu dia masih lajang dan fokus pada karirnya. dan juga dia tidak pernah tertarik pada gadis manapun, yah kecuali Melody. kasih sayang berlebihannya itu, benar benar membuatnya risih.

Terpopuler

Comments

Surabaya Honda

Surabaya Honda

Next Thor,, interesting 👍

2023-11-12

0

Anonymous

Anonymous

lanjut tor

2022-06-23

2

Badatul Alba

Badatul Alba

cocok klo reysa dg satria sama" gila over protective milik orang 😢

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai lagi
2 2. Kenangan
3 3. Itukah dia?
4 4. Kembalinya persahabatan
5 5. Kebersamaan
6 6. Benih kebencian
7 7. Cewe menyeramkan
8 8. Hadiah
9 9. Salah faham
10 10: Aldrich
11 11. cinta jajar genjang
12 12. Rencana
13 13. Terpaksa menjadi biasa
14 14. Belum berakhir
15 15. Ancaman!
16 16. Tidak tahu lagi!
17 17. Kesempatan atau permintaan
18 18. Bahagia mereka lebih penting
19 19. Sesama teman!
20 20. Katakan seperti itu saja
21 21. Melody atau Resya?
22 22. aku senang mendengarnya
23 23. Haruskah?
24 24. Calon Bibi baru?
25 25.. Semakin rumit!
26 26. Dimana harga dirimu?
27 27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30 29. Antara Melody dan Sandy
31 30. Don't Forget Me
32 31. Keluarga yang unik!
33 32. Adik kakak yang tidak biasa
34 33. Bikin repot saja!
35 34. Kembali padaku!
36 CURHAT DULU AH!
37 35. Janji!
38 36. kau berharga bagiku
39 37. Perpisahan
40 38. Taburan Mawar
41 39. Kau seperti dirinya
42 40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43 41. Lepaskan cintamu!
44 42. Jangan pergi
45 43. Berakhir dengan ketidakpastian
46 44. Alisya
47 45. Hem...
48 46. Keras kepala!
49 47. Masalah yang menguntungkan
50 48. Berkat dirimu Alice
51 49. Bunga Carnation
52 50. Nasib begitu mempermainkanku
53 51. Janji persahabatan!
54 52. Kembalikan semua milikku!
55 53. 5 tahun berlalu
56 54. kemana harus ku cari?
57 56. Apa yang terjadi?
58 57. Tanpa sadar (21+)
59 58. Berakhirlah penantian!
60 59. Tanda tanya
61 60. Bersamamu
62 61. Festival kembang api
63 62. Hampir saja
64 63. Karna dirimu
65 64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66 65. Kau tidak sendiri!
67 66. Lalu apa yang salah?
68 67. Jangan paksa takdirmu
69 68. Ayo menikah!
70 69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71 70. Tiga pengantin (final episode)
72 71......
73 72. Novel baru
74 Seaseon 2?
75 Sudah Up
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Memulai lagi
2
2. Kenangan
3
3. Itukah dia?
4
4. Kembalinya persahabatan
5
5. Kebersamaan
6
6. Benih kebencian
7
7. Cewe menyeramkan
8
8. Hadiah
9
9. Salah faham
10
10: Aldrich
11
11. cinta jajar genjang
12
12. Rencana
13
13. Terpaksa menjadi biasa
14
14. Belum berakhir
15
15. Ancaman!
16
16. Tidak tahu lagi!
17
17. Kesempatan atau permintaan
18
18. Bahagia mereka lebih penting
19
19. Sesama teman!
20
20. Katakan seperti itu saja
21
21. Melody atau Resya?
22
22. aku senang mendengarnya
23
23. Haruskah?
24
24. Calon Bibi baru?
25
25.. Semakin rumit!
26
26. Dimana harga dirimu?
27
27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30
29. Antara Melody dan Sandy
31
30. Don't Forget Me
32
31. Keluarga yang unik!
33
32. Adik kakak yang tidak biasa
34
33. Bikin repot saja!
35
34. Kembali padaku!
36
CURHAT DULU AH!
37
35. Janji!
38
36. kau berharga bagiku
39
37. Perpisahan
40
38. Taburan Mawar
41
39. Kau seperti dirinya
42
40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43
41. Lepaskan cintamu!
44
42. Jangan pergi
45
43. Berakhir dengan ketidakpastian
46
44. Alisya
47
45. Hem...
48
46. Keras kepala!
49
47. Masalah yang menguntungkan
50
48. Berkat dirimu Alice
51
49. Bunga Carnation
52
50. Nasib begitu mempermainkanku
53
51. Janji persahabatan!
54
52. Kembalikan semua milikku!
55
53. 5 tahun berlalu
56
54. kemana harus ku cari?
57
56. Apa yang terjadi?
58
57. Tanpa sadar (21+)
59
58. Berakhirlah penantian!
60
59. Tanda tanya
61
60. Bersamamu
62
61. Festival kembang api
63
62. Hampir saja
64
63. Karna dirimu
65
64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66
65. Kau tidak sendiri!
67
66. Lalu apa yang salah?
68
67. Jangan paksa takdirmu
69
68. Ayo menikah!
70
69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71
70. Tiga pengantin (final episode)
72
71......
73
72. Novel baru
74
Seaseon 2?
75
Sudah Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!