6. Benih kebencian

benih kebencian

Resya berjalan menyusuri jalan beraspal, jarak rumahnya dari rumah glan tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu 10 menit saja jika jalan kaki.

hatinya terasa dipenuhi kobaran api, buliran air mata jatuh membasahi pipinya. Wajar saja karna ini pertama kalinya dia jatuh cinta, dia selalu menutup hatinya untuk orang lain, dan saat sekarang dia mulai membuka hatinya untuk Glan, pria itu selalu saja berpaling darinya. Bahkan tak pernah meliriknya sekalipun, atau mininal memberi perhatian sedikit saja untuknya, Memang bodoh, tapi itulah perasaan cinta

"semua ini karna Melody, kalau saja dia tidak kembali pada kehidupan Glan, dia pasti akan membuka hatinya untuku, Menyebalkan" geramnya.

"Resya!" seseorang memanggilnya dari arah belakang

Refleks, Resya berhenti dan membalikan badan, melihat orang yang menanggilnya itu. Tak jauh dari arahnya, seorang pria berbadan tegap dengan kulit cokelat terbakar matahari sedang menyeringai melambaikan tangan kearahnya.

Resya mengerutkan alisnya mengingat siapa pria itu, setelah beberapa saat diapun mengenalinya, dia adalah Satria, mantan kekasihnya yang ia tinggalkan 2 tahun lalu, yah karna dia tidak mencintainya

"apa kabar?" tanyanya begitu sampai dihadapan Resya.

"sedang apa kau di sini? jangan mengganggu kehidupanku lagi" ucapnya dengan ketus

"aku masih mencintaimu, kembalilah padaku" senyumnya

"menjijikan!" cibirnya lalu berlari meninggalkan Satria.

Satria memicingkan kepalanya dan tersenyum jahat. "kau tidak akan bisa lepas dariku" ucapnya lalu melenggang pergi.

Hari sudah mulai gelap, Melody segera pamit pulang, baru saja Glan akan mengantarkannya namun dia menolak karna rumahnya tidak terlalu jauh.

"Melody!" panggil Glan sebelum Melody jauh darinya.

"iya?" Melody langsung membalikan tubuh dan menatapnya.

"aku minta nomor ponselmu" ucapnya sambil memperlihatkan ponsel hitam yang digenggamnya.

"oh baiklah" senyumnya langsung mengambil ponselnya dan mengetikan deretan nomor ponselnya di ponsel Glan, setelah itu dia berikan kembali

"terima kasih"

"bisa minta yang lain selain terimakasih?"

"apa?"

"sebuah ciuman"

Tanpa menunggu, Pria itu langsung melangkah mendekat dan memberi kecupan singkat di pipinya. Membuat Melody langsung terpaku, tak menyangka jika dia akan menciumnya di situ.

"terimakasih" cengirnya tampak bodoh lalu dia pergi tanpa pamit karna terlalu gugup.

"ekhm, aku senang melihatmu bahagia" ujar sang kakak sambil merangkul bahu adiknya.

Glan tersenyum tipis dan menatap Gray yang senyumnya hilang seketika

"kenapa?" tanya Glan

"tentang Resya, aku jadi merasa bersalah padanya, dia begitu mencintaimu..." ucapnya

Sesaat, Glan diam bergeming. Bagaimanapun Gray menghadirkan Resya untuk kebahagiaannya.Memang seharusnya dia tidak bertanggung jawab karna Resya mencintainya. Tapi mungkin, kalau dibicarakan baik baik, dia pasti akan mengerti.

"serahkan saja dia padaku" ucapnya lalu masuk kedalam dan pergi kekamarnya.Mengambil ponsel dan menghubungi Resya.

"hallo!" ucap suara lembut itu begitu mengangkat sambungan telponnya.

"apa kita bisa bertemu malam ini?" tanyanya tembak langsung.

Hening!

tak ada suara dari telponnya, Sejenak Glan melihat ke layar ponselnya,

tapi sambungan telponnya tidak mati.

"hallo!"

"ah iiya iya bisa, dimana kita akan bertemu?" tanya suara itu begitu terbata bata, mendengar dari suaranya dia sangatlah senang.

"di bukit"

"baiklah"

Tuuut!

Resya yang menutup sambungan telponnya, jantungnya mulai berdetak kencang, matanya berkaca kaca , baru kali ini Glan menghubunginya duluan dan dia mengajaknya bertemu. Resya segera membersihkan diri dan bersiap siap.

Sampai waktu menunjukan puku 19:45. Glan sudah menunggu kedatangan Resya diatas bukit. Namun lima belas menit berlalu dia tak kunjung datang juga. Glan mengalihkan pandangannya ke langit dan melihat indahnya kerlap kerlip bintang

"maaf sudah membuatmu menunggu lama" ucap Resya saat sudah tiba disampingnya

Glan melirik dan terpukau melihat penampilannya, Sangat cantik dan Elegan, seperti seorang putri kerajaan.

"kau mau bicara apa?" tanya Resya tak lepas dari senyumnya

"terima kasih!" Glan memegang bahu Resya dan menatapnya lekat lekat

"untuk apa?"

"semuanya"

Lagi lagi Resya tersenyum, Malam ini pria berambut hitam pekat itu terlihat begitu romantis, dengan wajah datar seperti itu pun dia tetaplah terlihat tampan.

"aku mencintaimu" dua kata itu tiba tiba terlontar dari mulutnya, Resya sudah tak bisa menyembunyikan perasaannya lagi.

"apa kau bisa melakukan satu hal saja untukku?" tanya Glan penuh harap

"apapaun itu, akan kulakukan" ucapnya penuh percaya diri.

"berhenti mencintaiku, aku tidak bisa membalas perasaanmu"

DEGH!

Seperti ada sebilah pisau yang menusuk hatinya, Resya diam mematung dan menatap Glan dengan tatapan yang menyedihkan, jauh dari dugaannya dia kira Glan akan memberinya kesempatan untuk menetap dihatinya, tapi tidak, dia terlalu berharap lebih, kenapa dia bisa berfikir seperti itu? bodoh memang.

"selama ini, aku selalu bersabar menghadapi sikapmu, tapi kenapa? kenapa kau tidak pernah memberiku sedikitpun perhatianmu padaku? , apakah gadis bernama Melody itu begitu berarti bagimu? apa kau tidak ingat kalau dia yang membuatmu menderita? selama ini kau tidak pernah melihat orang orang yang menyayangimu, coba lihat kakakmu? dia sangat memohon padaku agar bisa membuatmu bahagia, dia sangat mempercayaiku, tapi kau? bahkan kau sama sekali tidak peduli semua itu" Resya mengeluarkan semua unek uneknya

"maaf" hanya itu kata yang terucap dari mulutnya, Memang benar, selama ini Glan tidak pernah peduli apapun, hanya kegelapan yang dia lihat

"maaf saja tidak cukup" Resya mengerucutkan bibirnya kesal

"lalu?"

"jadikan aku sahabatmu, seperti layaknya seorang sahabat" senyumnya.

"baiklah"

satu sahabat lagi, mungkin itu tidak masalah.

Bruk!

Resya mendekap Glan dan menyembunyikan wajahnya ditengkuknya.

********

pukul 06 10 pagi.

Drrrt

Drrrt

Drrt

getaran ponsel diatas nakas membangunkan tidur nyenyak Glan, dengan mata yang masih tertutup dia meraba raba mengambil ponselnya dan mengangkat sambungan telpon dari Resya.

"hm" sahutnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"ayo kita berangkat bersama hari ini, ayahku membelikan mobil baru" ucapnya begitu antusias.

"hmm, aku menunggumu" ucapnya malas, semalam dia bicara penuh emosi, tapi hari ini begitu baik. memang aneh, tapi entahlah, Glan tidak pernah memahami keunikan seorang wanita.

Glan langsung menutup sambungan telponnya,

dan mengetik pesan untuk Melody dia lupa menghubunginya semalam.

Glan: selamat pagi, Melody ini aku!

Setelah beberapa saat dia mendapat balasan.

Melody: Aku siapa?

Glan: Alga

Melody: Alga siapa?

Glan: Alga milikmu, hanya milikmu

Melody: 😂, katakan itu di sekolah

Glan tersenyum dan segera bergegas,

sementara Gray sudah menyiapkan sarapan diatas meja, meskipun rumah ini cukup besar, tapi tak ada seorangpun pembantu mereka hidup mandiri dan saling membantu satu sama lain soal membereskan rumah

Terpopuler

Comments

Surabaya Honda

Surabaya Honda

Wonderful 🙏☺️

2023-11-11

0

Badatul Alba

Badatul Alba

maaf ya saudaraku tp kan bkn salah melodi yah kacuan kacian klo dia di salah kan usia 1,6 bln yatim piatu 7 th kakak meninggal,trus di urus paman ibliis tu gmn doong😭

2022-05-27

1

Elmiah

Elmiah

tap
tapi aku Kecewa melody dak gadis lagi kasian gran nya
tali

2022-05-19

4

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai lagi
2 2. Kenangan
3 3. Itukah dia?
4 4. Kembalinya persahabatan
5 5. Kebersamaan
6 6. Benih kebencian
7 7. Cewe menyeramkan
8 8. Hadiah
9 9. Salah faham
10 10: Aldrich
11 11. cinta jajar genjang
12 12. Rencana
13 13. Terpaksa menjadi biasa
14 14. Belum berakhir
15 15. Ancaman!
16 16. Tidak tahu lagi!
17 17. Kesempatan atau permintaan
18 18. Bahagia mereka lebih penting
19 19. Sesama teman!
20 20. Katakan seperti itu saja
21 21. Melody atau Resya?
22 22. aku senang mendengarnya
23 23. Haruskah?
24 24. Calon Bibi baru?
25 25.. Semakin rumit!
26 26. Dimana harga dirimu?
27 27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30 29. Antara Melody dan Sandy
31 30. Don't Forget Me
32 31. Keluarga yang unik!
33 32. Adik kakak yang tidak biasa
34 33. Bikin repot saja!
35 34. Kembali padaku!
36 CURHAT DULU AH!
37 35. Janji!
38 36. kau berharga bagiku
39 37. Perpisahan
40 38. Taburan Mawar
41 39. Kau seperti dirinya
42 40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43 41. Lepaskan cintamu!
44 42. Jangan pergi
45 43. Berakhir dengan ketidakpastian
46 44. Alisya
47 45. Hem...
48 46. Keras kepala!
49 47. Masalah yang menguntungkan
50 48. Berkat dirimu Alice
51 49. Bunga Carnation
52 50. Nasib begitu mempermainkanku
53 51. Janji persahabatan!
54 52. Kembalikan semua milikku!
55 53. 5 tahun berlalu
56 54. kemana harus ku cari?
57 56. Apa yang terjadi?
58 57. Tanpa sadar (21+)
59 58. Berakhirlah penantian!
60 59. Tanda tanya
61 60. Bersamamu
62 61. Festival kembang api
63 62. Hampir saja
64 63. Karna dirimu
65 64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66 65. Kau tidak sendiri!
67 66. Lalu apa yang salah?
68 67. Jangan paksa takdirmu
69 68. Ayo menikah!
70 69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71 70. Tiga pengantin (final episode)
72 71......
73 72. Novel baru
74 Seaseon 2?
75 Sudah Up
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Memulai lagi
2
2. Kenangan
3
3. Itukah dia?
4
4. Kembalinya persahabatan
5
5. Kebersamaan
6
6. Benih kebencian
7
7. Cewe menyeramkan
8
8. Hadiah
9
9. Salah faham
10
10: Aldrich
11
11. cinta jajar genjang
12
12. Rencana
13
13. Terpaksa menjadi biasa
14
14. Belum berakhir
15
15. Ancaman!
16
16. Tidak tahu lagi!
17
17. Kesempatan atau permintaan
18
18. Bahagia mereka lebih penting
19
19. Sesama teman!
20
20. Katakan seperti itu saja
21
21. Melody atau Resya?
22
22. aku senang mendengarnya
23
23. Haruskah?
24
24. Calon Bibi baru?
25
25.. Semakin rumit!
26
26. Dimana harga dirimu?
27
27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30
29. Antara Melody dan Sandy
31
30. Don't Forget Me
32
31. Keluarga yang unik!
33
32. Adik kakak yang tidak biasa
34
33. Bikin repot saja!
35
34. Kembali padaku!
36
CURHAT DULU AH!
37
35. Janji!
38
36. kau berharga bagiku
39
37. Perpisahan
40
38. Taburan Mawar
41
39. Kau seperti dirinya
42
40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43
41. Lepaskan cintamu!
44
42. Jangan pergi
45
43. Berakhir dengan ketidakpastian
46
44. Alisya
47
45. Hem...
48
46. Keras kepala!
49
47. Masalah yang menguntungkan
50
48. Berkat dirimu Alice
51
49. Bunga Carnation
52
50. Nasib begitu mempermainkanku
53
51. Janji persahabatan!
54
52. Kembalikan semua milikku!
55
53. 5 tahun berlalu
56
54. kemana harus ku cari?
57
56. Apa yang terjadi?
58
57. Tanpa sadar (21+)
59
58. Berakhirlah penantian!
60
59. Tanda tanya
61
60. Bersamamu
62
61. Festival kembang api
63
62. Hampir saja
64
63. Karna dirimu
65
64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66
65. Kau tidak sendiri!
67
66. Lalu apa yang salah?
68
67. Jangan paksa takdirmu
69
68. Ayo menikah!
70
69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71
70. Tiga pengantin (final episode)
72
71......
73
72. Novel baru
74
Seaseon 2?
75
Sudah Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!