Setelah di rasa sudah cukup kuat tubuhnya, Senopati pun akhirnya di buang ke dunia manusia oleh kerajaan. Namun Senopati justru malah semakin suka dengan keadaannya, karena dia bisa lari dari tugasnya untuk mencari keberadaan Tyas di dunia manusia.
"huft, syukur lah bisa ke dunia manusia lagi. Sekarang aku harus bisa hidup di sini. Minimal punya anak istri di sini lah dari bangsa kucing juga" Senopati bergumam dalam hatinya
Dalam perjalanannya, Senopati di kejutkan dengan suara kucing betina yang minta tolong (dalam bahasa kucing yang pasti). Kucing itu di perkosa oleh kucing jantan, namun kucing betina itu terus saja memberontak. kucing itu tidak ikhlas kalau harus melayani nafsu bejad kucing jantan di jalanan.
Melihat kejadian itu, Senopati pun langsung menghajar kucing jantan yang berusaha memperkosa kucing betina. Cukup seru pertarungan mereka, namun kucing jantan pelaku percobaan pemerkosaan pun akhirnya keok juga. Kucing itu pun pergi meninggalkan Senopati dan kucing betina yang jadi incarannya tadi.
( Bicara dalam bahasa kucing)
"terima kasih tuan sudah menolongku dari kucing jantan itu" Kucing betina
"sama sama. Aku hanya kebetulan lewat jalan ini saja. Ternyata ada kucing yang berniat jahat ke kamu" Senopati
"sekali lagi terima kasih tuan" kucing betina
"siapa namamu?" Senopati
"namaku Arin tuan, nama tuan sendiri siapa?. Sepertinya tuan bukan kucing dari wilayah sini" kucing betina yang ternyata bernama Arin
"aku Seno. Asalku memang bukan dari sini, aku berasal dari kerajaan kucing di alam ghoib. Namun aku merupakan kucing biasa sepertimu juga" Senopati
"salam kenal ya tuan, permisi tuan aku pamit dulu. Ayahku sudah menunggu di rumah " Arin
"apa kau belum punya suami?" Senopati
"belum tuan" Arin
Mereka berdua pun akhirnya berpisah. Senopati tidak tau dimana tempat tinggal Arin, sedangkan Arin sendiri juga tidak tahu tempat tinggal Senopati. Ya pertemuan yang begitu saja seperti itu.
Sementara di rumah Haikal. Dia sedang asyik ngasih makan kucing kucingnya, sementara Tyas sedang duduk di tepian jendela menghadap ke luar. Dia sedang melamun sambil melihat Haikal memberi makan kucing piaraannya.
"Haikal, namamu Haikal kan?" Tyas teriak
"iya ada apa?. Aku memang Haikal" Haikal
"sudah beberapa minggu aku di sini, belum pernah aku manggil namamu" Tyas
"kalau namamu?, tidak adil dong kalau kamu saja yang tau namaku, sedangkan aku tidak tau" Haikal
"namaku Dyah Purwaningtyas. Tapi panggil aku Tyas saja lebih enak " Tyas
"ya sudah Tyas. Kamu sini lah, main sama kucing kucingku" Haikal
"ogah, aku lagi malas sekarang. Dari semalam pikiranku kacau banget nih" Tyas
"kacau kenapa lagi?" Haikal
"kata kakekku. Ada prajurit istana yang mencari keberadaanku di dunia manusia" Tyas
"ini sudah kita bicarakan semalam kan?. Apa sih yang kamu khawatirkan?. Kalau memang mereka datang, ya kita lawan saja." Haikal
"kamu serius?" Tyas
"ya aku serius lah. Aku tidak takut kalau memang posisiku tidak salah. Aku akan melawan " Haikal
"terima kasih ya" Tyas
"iya, ayo turun sini main sama kucing yang lain" Haikal
Tyas pun akhirnya turun dari jendela. Dia menuju ke Haikal yang sedang asyik memberi makan kucing kucing piaraannya.
Tiba tiba dari semak semak di samping rumah Haikal, ada seekor ular yang masuk melewati pagar rumahnya. Haikal pun langsung mode waspada
"Tyas awas. Ada tamu tidak di undang ini" Haikal
"hem sudah tenang saja, biar aku yang hajar ini ular " Tyas
Tyas pun mengeluarkan sedikit kekuatannya. Dari ujung jarinya keluar cahaya berwarna biru yang cukup terang, cahaya itu melesat tepat mengenai kepala ular itu. Seketika ular itu langsung terbakar jadi ular panggang.
"wow langsung kena ulti " Haikal
"haha kamu tenang saja. Selama ada aku, rumahmu akan aman. Tapi ada satu yang aku khawatirkan, kalau ada orang jahat datang ke sini dan memiliki kekuatan lebih tinggi dari aku. Ya otomatis aku yang akan kalah menghadapinya kan" Tyas
"yaa sudah tenang saja. insyaallah semuanya akan baik baik saja kog" Haikal.
"kamu kog bisa sepede itu lo. Coba bayangkan kalau tiba tiba ada iblis mengincar kamu di dalam rumah, terus kamu tidak punya kekuatan apa apa untuk melawannya. Apa kamu tidak mati beneran?" Tyas
"hem hidup dan mati itu di tangan Allah. Kalau aku harus mati karena iblis, ya tidak apa apa. berarti memang aku sudah waktunya mati. Tapi kalau aku belum waktunya mati, mau di hajar oleh siapapun. Ya tetap saja aku akan hidup" Haikal
"aku kog jadi suka ya cara berfikirmu. Tapi aku harus bisa bikin kamu punya kekuatan. Setidaknya kamu tidak mati konyol nanti" Tyas
"hehe ide bagus "Haikal
Dari sini lah, keduanya mulai saling menguntungkan. Haikal mengajari Tyas ilmu agama, sedangkan Tyas mengajari Haikal ilmu bela diri. Hem sungguh pasangan yang serasi ya, sayangnya kog mereka susah untuk bersatu. Mungkin tidak manusia berjodoh dengan siluman kucing??. Jawabannya sih mungkin kalau memang gusti Allah yang berkehendak demikian. Apa sih yang tidak mungkin? Ya kan
Hari demi hari terus berganti. Tidak terasa juga persahabatan Haikal dan Tyas kini makin akrab saja, bahkan mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih.
Dalam perjalanan persahabatan antara Haikal dan Tyas. Mereka berdua saling melindungi, bahkan saat ada seorang laki laki mau melecehkan Tyas. Haikal pun tidak segan segan menghajar laki laki itu. Sementara, kalau ada yang jahat mau memasuki rumah Haikal, maka Tyas lah yang akan menghajarnya sampai kapok.
Beberapa kali Tyas di ajak ke komunitas pecinta kucing. Namun akhir akhir ini dia di ajak sebagai manusia, wujud manusia bukan sebagai kucing. Banyak juga teman Haikal yang iri dengan kedekatan Tyas dan Haikal, karena bagi mereka seorang Tyas itu terlalu wah untuk Haikal yang aduh. Namun nyatanya Tyas selalu berada di dekat Haikal
Malam ini Haikal dan Tyas di dalam kamarnya
"mas aku boleh tanya sesuatu?" Tyas
"ya silahkan" Haikal
"apa mas tidak takut jomblo seumur hidup?" Tyas
"takut lah, tapi...." Haikal
"tapi apa?" Tyas
"kenapa kamu tanya seperti itu?" Haikal
"ya kau mas selalu bersamaku, bahkan teman teman mas bilang kita pacaran. Kira kira bagaimana ada cewek yang mau mendekatimu mas?" Tyas
"ya kalau pun tidak ada yang mendekatiku juga tidak apa apa. kalau tidak ada manusia yang mendekatiku, ya kamu kan bisa" Haikal
"hem tapi mas, aku ini .." Tyas
"hehehe aku tahu kamu kucing tapi apa salahnya?. kau pun juga makhluk Tuhan yang memang pantas di cintai" Haikal
Wajah Tyas langsung memerah. Sejatinya Tyas memang mulai nyaman dengan Haikal, namun dia memang menjaga jarak. Tyas tidak yakin bisa bersatu dengan Haikal.
Tiba tiba listrik pun mati. Rumah Haikal jadi gelap gulita. Di luar rumah buanyak sekali suara kucing sahut sahutan
"ada apa ini?" Haikal
"ada antri sembako murah kali. Kan harga sembako lagi naik" Tyas
"aku serius, kira kira ada apa. Kog di luar ada banyak kucing " Haikal
"tidak ada apa apa. Kita lihat ke luar yuk. Ada kejutan buat mas di luar " Tyas
"ada apa sih?" Haikal
"udah keluar saja " Tyas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments