Setelah kematian ayahnya, pak Haris. Otomatis Selfie hidup sendirian saja sekarang di rumah sebesar itu. Sebenarnya Haikal tidak mau peduli dengan Selfie, namun keadaan malah membuatnya terpaksa berhubungan dengan Selfie.
Seperti kebiasaan orang di sini, setiap ada orang meninggal. Maka di rumahnya akan mengadakan tahlilan sampai 7 hari ke depan, begitu juga Haikal yang harus mengikuti tahlilan di rumah Selfie.
"maaf ini ya, malam ini aku harus ikut tahlilan dulu di rumah Selfie, itu rumahnya pak Haris " Haikal
"iya " Tyas
"aku tinggal tidak apa apa kan? " Haikal
"iya " Tyas
"serius?" Haikal
"hem iya yaa bawel, sana pergi " Tyas
"jaga rumah ya. Kalau ada apa apa, kamu bisa langsung kasih tau aku " Haikal
"hem kalau tidak segera pergi, aku lempar lo ini " Tyas
Akhirnya Haikal pun segera pergi dari pada di lempar ikan. Memang saat ini Tyas sedang lahap makan ikan.
Haikal pergi menuju rumah Selfie. Untuk mengikuti acara tahlilan dalam kematian ayahnya. Para warga sekitar pun juga berbondong bondong kumpul untuk mengikuti acara tahlilan atau kirim doa bersama. Lebih tepatnya para laki laki saja yang saat ini berkumpul.
sementara itu di rumah Haikal, Tyas sedang asyik makan ikan pemberian dari Haikal. Di kulkas masih banyak persediaan ikan untuk makan Tyas selama seminggu ke depan.
"Haikal baik juga. Kalau aku di sini, di kasih makan seperti ini terus. Bisa beneran gendut aku lo " gumam Tyas sambil terus memakan ikannya.
Saat sedang asyik, Tyas merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Memang Tyas memiliki firasat yang cukup akurat, saat ini dia sedang merasakan ada hal buruk yang akan terjadi di rumah Selfie.
"ehh ini, gawat Haikal dan para warga dalam bahaya !. Bagaimana ini aku menyampaikan ke mereka semua " Gumam Tyas dengan pandangannya yang sangat tajam.
"tenang lah cucu ku, firasatmu memang benar akan ada hal buruk yang terjadi di rumah tetanggamu. Tapi kakek pastikan tidak akan ada korban jiwa malam ini " Bisikan di telingan Tyas dari kakeknya.
"syukurlah kakek kalau seperti itu. Tyas hanya tidak bisa membiarkan hal buruk terjadi kepada orang yang sudah merawat Tyas selama ini " Tyas
"sudah, kamu jangan khawatir. Nanti kakek yang akan menghilangkan ancaman tersebut " Mbah Suro, kakek dari Tyas yang bertapa di suatu tempat di alam manusia juga
Tyas merasakan ada yang berniat jahat di rumah Selfie tapi Tyas belum tau, ada apa di balik firasatnya tersebut.
Sementara di rumah Selfie, dimana Haikal sedang mengikuti Tahlilan kematian pak Haris, orang tuanya Selfie.
Di sana sedang khusyu' melantunkan doa tahlil. Namun tiba tiba listrik mati, serta di belakang rumah Selfie ada suara teriakan seorang cewek. Seketika para bapak yang mengikuti tahlilan pun berhenti, mereka semua pun memutuskan untuk melihat sumber suara teriakan tadi.
"aneh, kenapa rumah ini saja yang mati listrik. Di rumah lain tidak mati " Ucap pak Rt
"ayo kita lihat di belakang rumah, tadi ada suara teriakan dari belakang rumah " pak Ustad
sebelum semuanya pergi ke belakang rumah Selfie yang merupakan kebun sayur milik keluarganya. Haikal menyalakan Listrik dulu, karena ternyata daya listrinya di matikan saja. Bukan karena gangguan apapun.
Di belakang rumah, para bapak yang ikut ke belakang rumah di buat kaget dengan adanya jasad janin bayi. Serta Selfie yang duduk sambil menangis di samping jasad itu.
"ada apa ini?. Jasad bayi siapa itu?" tanya pak Rt
"aku tidak tau pak, tadi saat lampu mati. Aku melihat sekelebat bayangan dari belakang rumah. Aku kejar lihat pakai senter ternyata tidak ada orang. Tapi aku menemukan Jasad ini " Selfie
"ayo bapak bapak, kita angkat dulu jasad ini. Kita kafani kemudian kita makamkan segera " pak Rt memerintahkan bapak bapak yang ikut ke belakang rumah
sementara yang lain pada mengurus jasad bayi itu, Haikal justru memperhatikan Selfie dengan seksama. Ada yang janggal dari apa yang Haikal lihat dari Selfie, entah apa. Tapi Haikal percaya, ada sesuatu yang aneh dari Selfie.
Tadi siang saat pemakaman ayahnya, cara jalan Selfie masih biasa saja seperti orang pada umumnya. Namun malam ini Haikal melihat hal aneh, cara jalan Selfie tidak sama dengan yang tadi siang.
Karena penemuan jasad janin bayi yang kira kira baru berusia 7 bulan ini. Akhirnya tahlilan di rumah Selfie berhenti. Tidak berlanjut karena pada sibuk ngurus jasad janin bayi. Sementara Haikal malah duduk diam saja di pojok rumah Selfie. Malam ini dia juga tidak bertemu dengan Indra, seorang cowok yang kabarnya adalah mantan pacar dari Selfie.
Dalam diamnya, Haikal melamun. tiba tiba ada bisikan
"pulang sekarang, nanti aku jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di sana " suara dari Tyas di telinga Haikal
Haikal pun tersenyum. Dia pun memutuskan untuk pulang saja dari rumah ini.
"ada peristiwa apa tadi di rumah Selfie " Haikal
"sebentar, duduk saja dulu " Tyas
"iya cepet, aku penasaran ini " Haikal
"tadi aku merasakan ada orang yang berniat jahat di sana. Tapi aku tidak tau apa niat jahatnya. Tapi kata kakekku, kamu akan baik baik saja. Makanya aku tidak menyusulmu ke sana. syukur lah kamu bisa pulang " Tyas
"belum terjawab pertanyaanku. Sebenarnya ada peristiwa apa di rumah itu?" Haikal
"aku juga tidak tau, tapi ada yang berniat jahat. Seperti akan ada pembunuhan di rumah itu " Tyas
"iya, memang tadi ada pembunuhan tapi pembunuhan janin bayi. Aku tidak paham itu janin bayi dari mana. Kog tiba tiba ada di belakang rumah Selfie " Haikal
"ow. Berarti memang firasatku benar kalau memang ada pembunuhan di sana" Tyas
"tapi pelakunya siapa? Kan kamu bisa lihat gituan?" Haikal
"aku tidak bisa lihat wajahnya. Aku hanya bisa merasakan ada niat jahat saja. Mungkin kalau aku berada di dekat orangnya, pasti aku bisa yakin pelakunya siapa " Tyas
"ya sudah lah, aku mau makan dulu " Haikal
"lo tadi tidak makan kah? masa tahlilan kog tidak makan " Tyas.
"Belum sempat. Pada heboh karena ada jasad janin bayi tadi. kog kebetulan kamu juga nyuruh aku balik, ya sudah aku balik saja " Haikal
"hem ya sudah tidak apa apa. yang penting kamu harus hati hati, di rumah itu ada banyak kejanggalan " Tyas.
"iya yaa bawel " Haikal
"aku boleh minta ikan lagi yaa? " Tyas
"hey, tadi sudah makan 2 lo. Masih kurang kah? " Haikal
"kurang dong. Ini perutku masih kecil " Tyas sambil menunjukan perutnya yang sudah buncit.
"hem yaa sudah aku ambilkan di belakang. kamu di sini saja dulu. " Haikal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments