Kisah Dua Saudara.

Lama Cin Hai berdiri menatap kearah pondok yang tadi masih ada, kini ternyata berubah menjadi sebatang pohon Ara besar.

Banyak yang ada pada sang suhu yang tidak dia mengerti, jasad kering kerontang itu, tubuh bercahaya yang mirip seorang pemuda itu, lalu pondok sang Suhu ternyata cuma sebatang pohon Ara besar.

lalu kemana lenyap nya energi qi murni yang di berikan sang suhu tadi, kenapa sekarang dia tidak merasakan ada gejolak apapun di dalam tubuh nya, yang seharus nya sekarang dia sudah menerobos ketingkat yang lebih tinggi lagi, tetapi tidak terjadi apa pun, seakan energi maha besar itu tertidur di dalam tubuh nya.

Perlahan dia bangkit, di gali nya lubang yang cukup besar untuk menguburkan jasad sang suhu.

Bagai mana pun juga, jasad kering kerontang itu adalah jasad Sin Kai Sian Suhu nya.

Laki laki tua itulah yang pertama kali dengan tulus mengakui diri nya sebagai murid, mentransfer energi qi murni untuk nya, hingga tubuh nya sendiri kering kerontang.

Meskipun jasad sang Suhu telah mati, tetapi dia tahu jika Sukma sang Suhu sudah menjelma menjadi seorang Dewa sejati.

Kali ini, meskipun dia harus menguburkan jasad suhu nya itu, tetapi tidak ada tangis dan kesedihan, yang ada adalah kebahagiaan, mendapat kenyataan jika sang suhu sudah muksa menjadi seorang Dewa.

Kenangan bersama sang suhu selama tiga tahun ini sangat berkesan di dalam hati Cin Hai.

Setelah melakukan sembahyang di atas makam sang Suhu, Cin Hai berpamitan.

"Suhu, terimakasih atas bimbingan Suhu selama ini, saya berjanji akan mengingat dan menjalankan semua petuah Suhu, saya juga ingin seperti Suhu, menjadi seorang Dewa sejati, bimbing jalan saya Suhu!, permisi l, murid mu mohon diri" ucap Cin Hai sebagai salam terakhir nya.

"Jangan khawatir nak!, kau satu satu nya murid ku, aku akan selalu menyertai perjalanan mu, meskipun aku sudah tiada lagi, tetapi energi qi murni ku itu masih ada dan hidup di dalam diri mu, energi itu sengaja ku segel di dalam Dantian mu, dan dilepaskan perlahan lahan agar tubuh mu tidak hancur berkeping keping, itulah guna nya kau ku suruh ke Utara, cari lembah Dewa Maut, dan temui seseorang disana, katakan jika kau adalah murid ku, dengan nya, kau akan mampu memaksimalkan energi qi murni yang ku berikan kepada mu itu, pergilah secepat nya nak, aku akan selalu ada untuk mu murid tersayang ku, dan ingat pesan Suhu mu ini!" tiba tiba telinga Cin Hai mendengar suara sang guru seperti berasal dari dalam telinga nya sendiri.

"Baiklah Suhu!, tee cu akan menjalankan semua perintah yang Suhu berikan!" ucap Cin Hai dengan keyakinan yang kuat.

Dengan sekali genjot, tubuh anak laki laki yang baru berusia sepuluh tahun itu melesat keatas dahan pohon, lalu melompat dari dahan ke dahan, hingga dalam waktu yang sebentar saja, dia sudah berada di pintu belakang perguruan silat Sin Houw.

Saat Cin Hai tiba di pondok, saat itu kakek Guan dan nenek Mou Ni sedang berbincang bincang berdua di teras depan pondok mereka.

"sudah selesai nak?" tanya nenek Mou Ni saat melihat Cin Hai datang.

Cin Hai duduk di samping nenek Mou Ni, "iya nek , eh nenek tahu tidak lembah Dewa Maut di Utara itu nek?" tanya nya.

Sepasang suami istri yang sudah tua itu terperanjat mendengar pertanyaan dari cucu angkat mereka itu.

"Apa? , lembah Dewa Maut?, kau jangan gila dengan mendatangi tempat aneh itu Cin Hai, memang nya ada apa sampai kau ingin tahu tentang lembah Dewa Maut itu nak?" tanya kakek Guan penasaran.

"Hm Begini kek!, nek!, ada seorang laki laki yang sangat tua sekali bergelar Sin Kai Sian yang mengatakan jika Dantian saya akan pulih menjadi Dantian manusia normal, jika saya mau menemui seseorang di lembah Dewa Maut itu kek!" ujar Cin Hai dengan terpaksa berdusta pada kedua orang tua itu.

Mendengar penuturan dari cucu nya itu, sepasang suami istri tua itu sangat terperanjat sekali.

"Apa?, .... Sin Kai Sian? , bagai mana ciri ciri nya nak?" tanya kakek Guan penasaran.

"Orang nya tinggi, kurus kering, lalu baju nya terbuat dari tambalan tambalan kek!" Cin Hai menjelaskan ciri dari Suhu nya

Lama sekali kedua orang tua itu terdiam dan saling pandang.

"Nak!, mungkin ini satu keberuntungan mu yang luar biasa nak, jika yang kau katakan itu benar, kakek Sin Kai Sian itu menghilang dari Dunia ramai ini semenjak kakek buyut ku masih kecil, beliau lah manusia satu satu nya yang sempat berjumpa dengan sosok manusia legendaris itu, itu pun saat Beliau masih kecil dan kakek Sin Kai Sian sudah kakek kakek tua, kakek tua itu pula yang memberikan satu jurus silat Sin Houw Liong Cam yang menjadi andalan perguruan silat ini nak!" ujar kakek Guan menjelaskan.

"Jadi?, kalau begitu, berarti kakek buyut nya kakek lah orang yang mendirikan perguruan ini?" tanya Cin Hai.

"Ya, kakek buyut ku lah pendiri pertama perguruan silat Sin Houw ini l, beliau tidak mempunyai anak laki laki, hanya memiliki seorang anak gadis yang menikah dengan kakek buyut nya Lau Bin Ong leluhur perguruan ini , sedangkan putri dari kakek buyut ku itu, memiliki dua orang putra dan putri, yang putra merupakan kakek dari Lau Bin Ong, sedangkan yang perempuan adalah nenek ku, itulah penyebab kenapa aku tidak bisa meninggalkan perguruan ini, karena perguruan ini di dirikan oleh leluhur ku!" ujar kakek Guan.

Kini Cin Hai mengerti, kenapa kakek Guan seperti nya sangat terikat dengan perguruan ini, ternyata beliau keturunan dari pendiri perguruan.

"Kalau kakek Sakti itu yang berkata seperti itu, berarti itu benar, bisa jadi yang dia suruh kau temui itu adalah kakak seperguruan beliau sendiri!" ujar nenek Mou Ni mengemukakan pendapat nya.

"Ya itu pasti Mou Ni, siapa lagi yang dimaksud kan kakek tua itu kalau bukan dia!" sahut kakek Guan.

"Nek!, kek!, Cin Hai tidak mengerti siapa yang kalian maksudkan itu!" ucap Cin Hai dalam ketidak mengertiannya.

"Eeh Begini nak, konon menurut cerita dari mulut ke mulut, bahwa kakek Sin Kai Sian itu memiliki seorang kakak seperguruan yang juga sangat sakti bergelar Sin Tiauw Giam Lo Ong (Rajawali sakti sang Malaikat maut), tetapi watak mereka berbeda sekali, kalau Sin Kai Sian berjiwa kasih sayang, tidak dengan kakak nya yang berjiwa brangasan, kejam, dan tidak mengenal ampun itu, siapa saja yang tidak dia sukai, akan dia bunuh dengan senang hati, tidak perduli dia pendekar, orang biasa, tua, muda, bahkan anak anak sekalipun, asal dia tidak suka, maka dengan mudah nya dia mencabut nyawa mereka, bahkan para Dewa langit pun tidak berdaya menghadapi kelakuan Sin Tiauw Giam Lo Ong ini, hingga satu ketika, seorang Dewata tua terpaksa turun tangan, memenjarakan Sin Tiauw Giam Lo Ong di sebuah lembah, siapa saja bebas keluar masuk lembah itu, cuma Sin Tiauw Giam Lo Ong yang tidak bisa keluar dari dalam lembah itu, tetapi rupanya, kegemaran Sin Tiauw Giam Lo Ong membunuhi orang orang tidak juga berhenti, hingga siapa saja yang berani memasuki lembah itu, akan menemui kematian nya, semenjak itulah, lembah itu di namakan, lembah Dewa Maut!" kakek Guan mengakhiri cerita nya.

"Ya nak, itulah cerita turun temurun yang di tuturkan oleh orang orang tua kepada anak dan cucu nya" ujar nenek Mou Ni menambahkan.

Cin Hai termenung mendengar cerita yang di tuturkan oleh kakek dan nenek angkat nya itu, rasa ada kengerian yang merasuk kedalam hati nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Lanjutkan Thor

2024-04-11

0

xin hao cu

xin hao cu

awalnya ini novel berkisah tentang dunia kang aow,,tpi di gabungkan dengan dunia kuktivator biar menarik

2024-04-07

3

Umar Muhdhar

Umar Muhdhar

m

2024-02-29

2

lihat semua
Episodes
1 Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2 Pembantaian Sadis.
3 Kepedihan hati dua anak manusia.
4 Berusaha bangkit .
5 Bertahan untuk Hidup .
6 Bertarung dengan Serigala Hitam .
7 Serigala yang Terluka.
8 Terpisah.
9 Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10 Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11 Dantian nya Cacat.
12 Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13 Di Tempa Dendam Kesumat.
14 Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15 Kisah Dua Saudara.
16 Mencari Lembah Dewa Maut.
17 Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18 Bertemu Si Tua Gila.
19 Jurus San I Koay Sian.
20 Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21 Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22 Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23 Pertarungan Pertama .
24 Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25 Arogansi Penjaga Gerbang.
26 Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27 Galau nya Hati Tiga Dara.
28 Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29 Dara Cantik, tapi Pemarah.
30 Pengemis Buta.
31 Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32 Bertemu Sahabat Lama
33 Tantangan Dara Sombong.
34 Mendapat Pelajaran Pahit.
35 Meniti Jejak Takdir.
36 Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37 Kejatuhan Bulan.
38 Kekaguman sang Dewi.
39 Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40 Pertarungan Dimulai.
41 Tewas nya Siang Ti Kui.
42 Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43 Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44 Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45 Petaka Karena Keras Kepala.
46 Amukan Thien Giok.
47 Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48 Kesedihan Dewi Li Hwa.
49 Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50 Naga Laut Utara.
51 Di Istana Dewa Naga.
52 Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53 Membujuk Putri Manja.
54 Perguruan Teratai Putih.
55 Terjebak rasa Congkak.
56 Tindakan yang Gagal
57 Misteri Tuan Penolong.
58 Ang Coa Sian Li.
59 Ang Coa Ong Ya.
60 Tuan muda Duan.
61 Ang Coa Chu Kiam.
62 Tiba di Kota Tao.
63 Benang merah mulai tersingkap.
64 Jejak di Tengah Rimba.
65 Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66 Dinasti Quon.
67 Dendam Klan Duan.
68 Swan Niang di Culik.
69 Mendatangi Markas Klan Duan.
70 Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71 Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72 Pertarungan.
73 Sang Patriak Klan Duan.
74 Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75 Akhir Kisah Klan Duan.
76 Ma Bin Lo Mo.
77 Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78 Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79 Ilmu Jit Yang.
80 Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81 Teror di Desa Makuo.
82 Hui Kui.
83 Ang Hui Kui
84 Xioyang Bo Ti.
85 Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86 Arogansi Klan Tuo.
87 Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88 Kebejatan Klan Tuo.
89 Tok Ji Shin Cui.
90 Tok Ji Shin Cui.
91 Murka.
92 Pertarungan di Malam Hari.
93 Pengawal Dinasti Quon.
94 Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95 Penyesalan Ban Jiu.
96 Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97 Ada Api Dendam.
98 Hawa Sihir.
99 Pembunuh Bayaran.
100 Pemancing Tua yang Aneh.
101 Korban Ketamakan.
102 Siocia yang Angkuh.
103 Akibat terlalu Arogan.
104 Bertemu Lagi.
105 Dara Dara Cantik
106 Hukuman Jadi Selir
107 Serangan Suara Tawa.
108 Sumpah Langit.
109 Rasa nya Takut.
110 Empat Pria Aneh.
111 Nalina Lenyap.
112 Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113 Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114 Pertarungan di Kuil Tua.
115 Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2
Pembantaian Sadis.
3
Kepedihan hati dua anak manusia.
4
Berusaha bangkit .
5
Bertahan untuk Hidup .
6
Bertarung dengan Serigala Hitam .
7
Serigala yang Terluka.
8
Terpisah.
9
Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10
Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11
Dantian nya Cacat.
12
Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13
Di Tempa Dendam Kesumat.
14
Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15
Kisah Dua Saudara.
16
Mencari Lembah Dewa Maut.
17
Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18
Bertemu Si Tua Gila.
19
Jurus San I Koay Sian.
20
Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21
Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22
Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23
Pertarungan Pertama .
24
Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25
Arogansi Penjaga Gerbang.
26
Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27
Galau nya Hati Tiga Dara.
28
Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29
Dara Cantik, tapi Pemarah.
30
Pengemis Buta.
31
Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32
Bertemu Sahabat Lama
33
Tantangan Dara Sombong.
34
Mendapat Pelajaran Pahit.
35
Meniti Jejak Takdir.
36
Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37
Kejatuhan Bulan.
38
Kekaguman sang Dewi.
39
Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40
Pertarungan Dimulai.
41
Tewas nya Siang Ti Kui.
42
Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43
Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44
Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45
Petaka Karena Keras Kepala.
46
Amukan Thien Giok.
47
Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48
Kesedihan Dewi Li Hwa.
49
Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50
Naga Laut Utara.
51
Di Istana Dewa Naga.
52
Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53
Membujuk Putri Manja.
54
Perguruan Teratai Putih.
55
Terjebak rasa Congkak.
56
Tindakan yang Gagal
57
Misteri Tuan Penolong.
58
Ang Coa Sian Li.
59
Ang Coa Ong Ya.
60
Tuan muda Duan.
61
Ang Coa Chu Kiam.
62
Tiba di Kota Tao.
63
Benang merah mulai tersingkap.
64
Jejak di Tengah Rimba.
65
Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66
Dinasti Quon.
67
Dendam Klan Duan.
68
Swan Niang di Culik.
69
Mendatangi Markas Klan Duan.
70
Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71
Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72
Pertarungan.
73
Sang Patriak Klan Duan.
74
Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75
Akhir Kisah Klan Duan.
76
Ma Bin Lo Mo.
77
Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78
Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79
Ilmu Jit Yang.
80
Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81
Teror di Desa Makuo.
82
Hui Kui.
83
Ang Hui Kui
84
Xioyang Bo Ti.
85
Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86
Arogansi Klan Tuo.
87
Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88
Kebejatan Klan Tuo.
89
Tok Ji Shin Cui.
90
Tok Ji Shin Cui.
91
Murka.
92
Pertarungan di Malam Hari.
93
Pengawal Dinasti Quon.
94
Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95
Penyesalan Ban Jiu.
96
Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97
Ada Api Dendam.
98
Hawa Sihir.
99
Pembunuh Bayaran.
100
Pemancing Tua yang Aneh.
101
Korban Ketamakan.
102
Siocia yang Angkuh.
103
Akibat terlalu Arogan.
104
Bertemu Lagi.
105
Dara Dara Cantik
106
Hukuman Jadi Selir
107
Serangan Suara Tawa.
108
Sumpah Langit.
109
Rasa nya Takut.
110
Empat Pria Aneh.
111
Nalina Lenyap.
112
Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113
Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114
Pertarungan di Kuil Tua.
115
Akhir Pertarungan di Kuil Tua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!