Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).

Cin Hai, Yi Feng dan Ma Qiau mengumpulkan kayu bakar sudah lumayan banyak, tiga ikat besar sudah mereka dapat kan.

"Bagai mana kalau kita istirahat dulu Cin Hai, kan kayu bakar yang kita kumpulkan sudah cukup banyak!" ujar Yi Feng mengusulkan.

"Ya Cin Hai, Yi Feng benar, kita istirahat saja dulu!" sahut Ma Qiau.

"Baiklah!, kalian ikut aku, kita istirahat di pondok kakek ku, tidak jauh dari tempat ini!" Cin Hai segera berjalan menuju kearah pondok kakek Guan, yang dia buat di tengah hutan untuk berteduh bila kebetulan kehujanan.

Pondok seukuran dua depa persegi itu, dibuat cukup tinggi, seukuran tinggi tiga depa dari tanah, dengan lantai serta dinding nya terbuat dari kulit kayu kenanga, dan atap nya dari daun palm hutan.

"Kalian berdua istirahatlah dulu, aku mau mencari sesuatu dulu!" ujar Cin Hai sambil melangkah menjauhi kedua sahabat nya itu.

Sementara itu, Yi Feng dan Ma Qiau langsung naik ke pondok untuk merebahkan tubuh mereka yang kelelahan itu.

Tidaklah terlalu lama, Cin Hai pun Datang dengan menenteng se ekor kancil yang dia dapat dari berburu tadi.

Isi perut kancil itu sudah di bersihkan nya.

Rupanya Yi Feng dan Ma Qiau sudah tertidur karena kecapean mengumpulkan kayu bakar, sehingga tidak tahu jika Cin Hai mendapatkan seekor kancil gemuk.

Dengan mempergunakan batu api, Cin Hai menyalakan api untuk memanggang kancil itu.

Sebentar saja, aroma panggang kancil pun menyebar ke sekitar pondok.

"Yi Feng!, ..... Yi Feng!, .... bau apa ini?, seperti nya enak sekali?" tanya Ma Qiau pada Yi Feng.

Yi Feng bangkit dari tidur nya , hidung nya mengendus udara di sekitar nya, "kau benar, ini seperti aroma daging bakar Ma Qiau!" .......

"Iya, seperti nya berasal dari bawah pondok Yi Feng" .....

"Benar!, ayo kita lihat, siapa tahu Cin Hai membakar sesuatu untuk makan kita!" ......

Kedua sahabat itu bergegas turun ke bawah pondok.

Dan benar saja, mereka melihat Cin Hai sedang membakar sesuatu di api.

"Kemarilah kalian!, lihatlah aku dapat seekor kancil gemuk untuk makan siang kita, juga beberapa rebung bakar!" kata Cin Hai melambaikan tangan nya pada Yi Feng dan Ma Qiau.

"Waaaoooo!, kau ternyata hebat Cin Hai, kau sangat pandai memanah!" puji Ma Qiau tulus.

"Ini sudah matang Ma Qiau, bawalah keatas pondok, dan kau Yi Feng bawa bumbung air itu, aku membawa rebung rebung ini!" kata Cin Hai sambil mengumpulkan batang rebung yang sudah dia bakar itu.

Mereka bertiga segera naik kembali keatas pondok sambil membawa kancil bakar.

Di dalam pondok, Cin Hai menghampar kan daun pisang hutan sebagai alas, lalu menyayat daging kancil itu menjadi irisan kecil kecil, dihamparkan diatas daun pisang bersama rebung yang sudah dia bersihkan juga.

Cin Hai mengambil bumbung bambu kecil yang di gantung di sudut pondok, membuka tutup nya, lalu menaburkan bubuk garam yang ada di dalam nya, keatas daging kancil dan rebung itu.

"Ayo buka nasi nya, kita makan sama sama!" ajak Cin Hai pada kedua sahabat nya itu.

"Hmm!, rasa nya enak sekali Cin Hai, setiap hari seperti ini aku mau!" ujar Ma Qiau sambil mengunyah daging kancil nya.

"Kalau setiap hari seperti ini, kapan waktu kita belajar nya?" tanya Yi Feng.

"Cin Hai tanpa belajar, bisa hidup!" sanggah Ma Qiau lagi.

Cin Hai menatap kedua sahabat nya itu agak lama, "kalian berdua beruntung masih punya orang tua, dan orang tua kalian menitipkan kalian ketempat ini dengan biaya yang tidak sedikit, tentu dengan harapan supaya kalian bisa menjadi manusia berguna, aku sudah tidak memiliki semua itu, kakak ku satu satu nya juga sudah terpisah entah kemana?, jangan sia siakan harapan orang tua kalian, aku masih beruntung memiliki kakek Guan dan nenek Mou Ni yang menyayangi aku seperti cucu kandung nya sendiri, semua orang tahu aku anak yang memiliki Dantian cacat, maka nya semua orang menghindari sampah seperti aku, cuma kalian berdua yang mau bersahabat dengan ku!" ....

Yi Feng dan Ma Qiau menatap kearah Cin Hai dengan rasa iba sekali.

"Cin Hai!, dengarlah, meskipun orang orang menganggap kamu sampah, tetapi bagi kami, kau layak di sebut malaikat, hati mu tulus, satu hal lagi, Tian menganugerahkan Gwa Kang yang besar kepada mu , itu sangat mengagumkan sekali bukan?, kau bisa mengangkut ember besar tanpa berhenti dari sungai ke puncak Tung Hai!" ujar Yi Feng berusaha menghibur nya.

"Tetapi Dantian adalah inti dari Lwe kang, tanpa Dantian, Lwe kang juga tidak mungkin ada, apa lagi Sin Kang yang sebenar nya bagian lain dari Lwe kang, aku tidak mungkin memiliki semua itu!" ......

Cin Hai menatap kedua sahabat nya itu dengan tersenyum, "ayo makan lah lagi sekuat kalian, aku sudah sangat terbiasa hidup di tengah hutan bersama kakak ku dulu, bagi ku ini masalah sepele saja!" .....

Menjelang sore hari, mereka pulang dengan memikul masing masing seikat kayu bakar.

Karena hari belum terlalu sore, Cin Hai berpamitan dengan nenek Mou Ni untuk mandi ke sungai.

Setelah mendapatkan ijin dari nenek Mou Ni, Cin Hai segera pergi ke sungai lewat pintu belakang perguruan itu.

Cin Hai membawa sisa pinggang kancil dan rebung bakar serta nasi kearah sungai.

Sebenar nya, bukan mandi tujuan nya, tetapi menemui kakek Sin Kai Sian.

Setelah melewati hutan beberapa saat, akhirnya Cin Hai tiba di pondok kakek Sin Kai Sian yang sederhana sekali.

"Kakek!, Uu, kakek!, Cin Hai datang kek!" seru nya.

Laki laki tua renta itu keluar dari pondok nya dengan bertumpu pada tongkat bambu milik nya.

"Ada apa nak!, kenapa berteriak teriak seperti itu?" tanya nya.

"Ini kek, aku bawakan untuk kakek, tadi aku mencari kayu bakar bersama dua teman ku, sambil berburu tentu nya, dan aku dapat seekor kancil gemuk kek, ini makan lah, ku sisakan untuk kakek" ucap Cin Hai sambil menyerahkan bungkusan berisi nasi, beserta daging kancil dan rebung.

Kakek Pang Sin Sian menyambut pemberian dari Cin Hai.

"Ayo masuk kedalam Yo!" ajak kakek Sin Kai Sian mengajak Cin Hai masuk kedalam pondok nya.

Kakek Sin Kai Sian makan dengan lahap nya, hingga sebentar saja, makanan itu tandas di buat nya.

Setelah beberapa saat berlalu, kakek Sin Kai Sian memanggil Cin Hai agar duduk mendekat ke pada nya.

"Ada apa kek?" .....

"Kau tahu tentang ilmu Gin Kang?" tanya kakek Sin Kai Sian tiba tiba.

Sambil menggelengkan kepala nya, Cin Hai menjawab, "tidak tahu kek, ilmu apa lagi itu?" .....

"Ilmu Gin Kang adalah ilmu meringan kan tubuh, agar kau bisa bergerak seringan kapas dan selincah burung Hong , yang apa bila telah mencapai puncak nya, kau bisa mengendalikan dirimu, agar mengembang di udara seperti burung terbang, kau mau nak?" tanya kakek Sin Kai Sian.

Tentu saja Cin Hai dengan sangat antusias sekali, menyatakan keinginan nya untuk menguasai ilmu Gin Kang itu.

Kakek Pang Sin Sian segera menjelaskan teori teori tentang ilmu Gin Kang, serta mengajarkan tehnik tehnik latihan nya.

"Ketahuilah nak, jurus ilmu Gin Kang ini bernama Hui Fung yang terdiri dari sembilan tingkat, bila kau sudah menguasai tingkat yang ke sembilan, terbang bukan masalah sulit bagi mu!" tutur kakek Sin Kai Sian.

Ilmu Gin Kang bernama Hui Fung (angin berkelebat) ini sebuah ilmu meringankan tubuh yang sudah sangat langka sekali, sama langka nya dengan ilmu silat Sin Kai Thien Tin (Pengemis sakti menggoncang langit) yang diajarkan kakek Sin Kai Sian pada Cin Hai itu.

Langka, karena jurus jurus dan ilmu Gin Kang ini sudah sangat lama sekali tenggelam oleh jaman, tidak ada seorang pun yang menguasai nya setelah Sin Kai Sian menghilang dari rimba persilatan, seperti lenyap ditelan Bumi, sekedar menjadi legenda dari mulut ke mulut saja lagi. Dan entah bagai mana cerita nya, sehingga tiba tiba saja Dewa pengemis itu muncul kembali di tanah Fangkea ini lagi.

...****************...

Terpopuler

Comments

Roni Sakroni

Roni Sakroni

luar biasa thor

2024-05-16

0

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Mantul Thor

2024-04-11

1

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

bukannya kalau gingkang atau peringan tubuh...tidak ada tingkatannya...biasanya hanya tingkat dasar...sampai sempurna...

2024-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2 Pembantaian Sadis.
3 Kepedihan hati dua anak manusia.
4 Berusaha bangkit .
5 Bertahan untuk Hidup .
6 Bertarung dengan Serigala Hitam .
7 Serigala yang Terluka.
8 Terpisah.
9 Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10 Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11 Dantian nya Cacat.
12 Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13 Di Tempa Dendam Kesumat.
14 Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15 Kisah Dua Saudara.
16 Mencari Lembah Dewa Maut.
17 Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18 Bertemu Si Tua Gila.
19 Jurus San I Koay Sian.
20 Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21 Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22 Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23 Pertarungan Pertama .
24 Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25 Arogansi Penjaga Gerbang.
26 Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27 Galau nya Hati Tiga Dara.
28 Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29 Dara Cantik, tapi Pemarah.
30 Pengemis Buta.
31 Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32 Bertemu Sahabat Lama
33 Tantangan Dara Sombong.
34 Mendapat Pelajaran Pahit.
35 Meniti Jejak Takdir.
36 Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37 Kejatuhan Bulan.
38 Kekaguman sang Dewi.
39 Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40 Pertarungan Dimulai.
41 Tewas nya Siang Ti Kui.
42 Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43 Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44 Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45 Petaka Karena Keras Kepala.
46 Amukan Thien Giok.
47 Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48 Kesedihan Dewi Li Hwa.
49 Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50 Naga Laut Utara.
51 Di Istana Dewa Naga.
52 Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53 Membujuk Putri Manja.
54 Perguruan Teratai Putih.
55 Terjebak rasa Congkak.
56 Tindakan yang Gagal
57 Misteri Tuan Penolong.
58 Ang Coa Sian Li.
59 Ang Coa Ong Ya.
60 Tuan muda Duan.
61 Ang Coa Chu Kiam.
62 Tiba di Kota Tao.
63 Benang merah mulai tersingkap.
64 Jejak di Tengah Rimba.
65 Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66 Dinasti Quon.
67 Dendam Klan Duan.
68 Swan Niang di Culik.
69 Mendatangi Markas Klan Duan.
70 Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71 Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72 Pertarungan.
73 Sang Patriak Klan Duan.
74 Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75 Akhir Kisah Klan Duan.
76 Ma Bin Lo Mo.
77 Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78 Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79 Ilmu Jit Yang.
80 Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81 Teror di Desa Makuo.
82 Hui Kui.
83 Ang Hui Kui
84 Xioyang Bo Ti.
85 Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86 Arogansi Klan Tuo.
87 Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88 Kebejatan Klan Tuo.
89 Tok Ji Shin Cui.
90 Tok Ji Shin Cui.
91 Murka.
92 Pertarungan di Malam Hari.
93 Pengawal Dinasti Quon.
94 Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95 Penyesalan Ban Jiu.
96 Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97 Ada Api Dendam.
98 Hawa Sihir.
99 Pembunuh Bayaran.
100 Pemancing Tua yang Aneh.
101 Korban Ketamakan.
102 Siocia yang Angkuh.
103 Akibat terlalu Arogan.
104 Bertemu Lagi.
105 Dara Dara Cantik
106 Hukuman Jadi Selir
107 Serangan Suara Tawa.
108 Sumpah Langit.
109 Rasa nya Takut.
110 Empat Pria Aneh.
111 Nalina Lenyap.
112 Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113 Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114 Pertarungan di Kuil Tua.
115 Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2
Pembantaian Sadis.
3
Kepedihan hati dua anak manusia.
4
Berusaha bangkit .
5
Bertahan untuk Hidup .
6
Bertarung dengan Serigala Hitam .
7
Serigala yang Terluka.
8
Terpisah.
9
Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10
Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11
Dantian nya Cacat.
12
Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13
Di Tempa Dendam Kesumat.
14
Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15
Kisah Dua Saudara.
16
Mencari Lembah Dewa Maut.
17
Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18
Bertemu Si Tua Gila.
19
Jurus San I Koay Sian.
20
Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21
Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22
Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23
Pertarungan Pertama .
24
Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25
Arogansi Penjaga Gerbang.
26
Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27
Galau nya Hati Tiga Dara.
28
Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29
Dara Cantik, tapi Pemarah.
30
Pengemis Buta.
31
Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32
Bertemu Sahabat Lama
33
Tantangan Dara Sombong.
34
Mendapat Pelajaran Pahit.
35
Meniti Jejak Takdir.
36
Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37
Kejatuhan Bulan.
38
Kekaguman sang Dewi.
39
Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40
Pertarungan Dimulai.
41
Tewas nya Siang Ti Kui.
42
Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43
Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44
Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45
Petaka Karena Keras Kepala.
46
Amukan Thien Giok.
47
Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48
Kesedihan Dewi Li Hwa.
49
Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50
Naga Laut Utara.
51
Di Istana Dewa Naga.
52
Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53
Membujuk Putri Manja.
54
Perguruan Teratai Putih.
55
Terjebak rasa Congkak.
56
Tindakan yang Gagal
57
Misteri Tuan Penolong.
58
Ang Coa Sian Li.
59
Ang Coa Ong Ya.
60
Tuan muda Duan.
61
Ang Coa Chu Kiam.
62
Tiba di Kota Tao.
63
Benang merah mulai tersingkap.
64
Jejak di Tengah Rimba.
65
Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66
Dinasti Quon.
67
Dendam Klan Duan.
68
Swan Niang di Culik.
69
Mendatangi Markas Klan Duan.
70
Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71
Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72
Pertarungan.
73
Sang Patriak Klan Duan.
74
Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75
Akhir Kisah Klan Duan.
76
Ma Bin Lo Mo.
77
Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78
Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79
Ilmu Jit Yang.
80
Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81
Teror di Desa Makuo.
82
Hui Kui.
83
Ang Hui Kui
84
Xioyang Bo Ti.
85
Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86
Arogansi Klan Tuo.
87
Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88
Kebejatan Klan Tuo.
89
Tok Ji Shin Cui.
90
Tok Ji Shin Cui.
91
Murka.
92
Pertarungan di Malam Hari.
93
Pengawal Dinasti Quon.
94
Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95
Penyesalan Ban Jiu.
96
Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97
Ada Api Dendam.
98
Hawa Sihir.
99
Pembunuh Bayaran.
100
Pemancing Tua yang Aneh.
101
Korban Ketamakan.
102
Siocia yang Angkuh.
103
Akibat terlalu Arogan.
104
Bertemu Lagi.
105
Dara Dara Cantik
106
Hukuman Jadi Selir
107
Serangan Suara Tawa.
108
Sumpah Langit.
109
Rasa nya Takut.
110
Empat Pria Aneh.
111
Nalina Lenyap.
112
Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113
Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114
Pertarungan di Kuil Tua.
115
Akhir Pertarungan di Kuil Tua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!