Dantian nya Cacat.

Tanpa ada seorang pun yang mengetahui jika Cin Hai sudah merambah ranah Alam Taruna tingkat menengah, bahkan kakek Guan dan nenek Mou Ni serta leluhur Lau Bin Ong juga tidak tahu.

Setelah kejadian itu, kini Cin Hai tidak lagi merasa berat dan kelelahan memikul dua gentong air ke puncak bukit Tung Hai.

Kini ember yang dia bawa berganti dengan ember besar, namun Cin Hai masih belum merasa berat, sambil berlari, dia memikul dua ember besar air dari sungai menuju ke puncak bukit Tung Hai.

Kakek Go Guan dan nenek Mou Ni serta leluhur Lau Bin Ong sangat takjub melihat peningkatan tenaga Gwa Kang Cin Hai yang melesat begitu cepat sekali.

Sedangkan untuk tenaga Lwe kang (tenaga dalam) peningkatan nya sungguh sangat pesat, ini dibuktikan dengan diri nya yang tidak lagi cepat lelah.

Kini hampir setiap hari, Cin Hai menyempatkan diri menemui kakek Sin Kai Sian, sekedar memberikan sebungkus nasi.

Mungkin karena merasa sangat cocok dengan sifat Cin Hai, maka, setiap pertemuan mereka, sambil ngobrol, kakek Sin Kai Sian menceritakan satu teori ilmu silat, jurus Sin Kai Thien Tin (pengemis sakti menggoncang langit) kepada Cin Hai.

Cin Hai yang memang memiliki daya ingat luarbiasa, serta di barengi dengan kecerdasan nya yang diatas rata rata, sehingga meskipun kakek Sin Kai Sian memperlihatkan jurus silat nya cuma sekali saja, dia dapat mengingat serta merekam nya di dalam kepala nya secara lengkap dan sempurna.

Dia bahkan bisa menyadari, dimana inti kekuatan dan kelemahan jurus itu secara terperinci.

Hal itulah yang membuat kakek Kai Sin Sian sangat menyukai Cin Hai.

Tanpa terasa, sudah satu musim kembali berlalu, kini usia Cin Hai telah tujuh tahun.

Selama satu tahun itu, tidak sekali pun para suhu, bahkan sang Patriak sendiri yang mau mengajarkan Cin Hai jurus jurus silat ataupun berkultivasi.

Meskipun begitu, dibawah bimbingan kakek Guan dan nenek Mou Ni, diam diam Cin Hai berhasil menguasai semua jurus Sin Houw (harimau sakti ) hingga tingkat menengah.

bahkan tanpa sepengetahuan siapapun juga, Cin Hai kini juga telah menguasai jurus Sin Kai Thien Tin (pengemis sakti menggoncang langit) hingga tingkat ke enam, dari sembilan tingkatan.

Meskipun kini tingkat kultivasi Cin Hai sudah mencapai ranah Alam Taruna tingkat akhir, namun dalam penglihatan semua orang, tingkat kultivasi Cin Hai ini mandek di ranah Alam Taruna awal saja, tidak naik naik lagi, hal itu sebenar nya, berkenaan dengan kultivasi nya yang di sembunyi kan oleh kakek Sin Kai Sian.

Mungkin karena itulah, para suhu bahkan sang Patriak tidak memandang sebelah mata pun kepada Cin Hai ini, karena dianggap memiliki Dantian yang cacat serta kultivasi yang terbatas.

Hanya kakek Guan dan nenek Mou Ni yang dengan tekun, serta kasih sayang yang tulus, tetap mengajarkan Cin Hai berbagai ilmu bela diri serta tehnik kultivasi, meskipun mereka tahu, jika itu tidak membuahkan hasil, mereka terus tanpa lelah, tetap berharap, satu saat, ada keajaiban yang terjadi pada Cin Hai cucu angkat mereka itu.

Cin Hai memang pandai menyembunyikan semua nya, hal itu dia lakukan, atas nasihat kakek Pang Sin Sian yang tahu jika orang orang tahu kecerdasan Cin Hai, maka akan banyak orang yang mencoba mencelakai diri nya yang dianggap ancaman besar bagi mereka di kemudian hari.

Hari ke hari, Cin Hai kalau selesai mengambil air, dia akan pergi kehutan untuk mencari kayu bakar.

Atau, kalau juga tidak pergi kehutan, dia akan merawat pohon pohon di sekitar halaman perguruan silat itu.

Karena menganggap Cin Hai idiot, para murid perguruan silat itu tidak pernah mempersoalkan keberadaan Cin Hai saat mereka latihan silat.

Bahkan sesekali, para murid tingkat dasar maupun tingkat menengah, sengaja membully diri nya, dengan berbagai macam kelakuan.

Tetapi tidak semua manusi itu baik, dan sebalik nya, tidak semua manusia itu juga jahat.

Diantara banyak nya murid murid tingkat dasar, ada dua orang yang sangat suka menemani Cin Hai, yaitu Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau.

Bermula ketika dua orang anak ini baru pertama kali nya masuk ke perguruan, mereka diwajibkan mengisi gentong gentong besar terlebih dahulu selama satu musim penuh.

Pada suatu hari, kedua nya terjatuh akibat terlalu lelah mengangkut air.

Kebetulan saat itu ada Cin Hai di dekat tempat itu, mungkin karena kasihan melihat kedua nya, Cin Hai segera menolong nya, menyuruh kedua nya beristirahat di bawah pohon, dan dia yang menggantikan tugas kedua murid perguruan Sin Houw itu.

Semenjak itulah dia berteman dengan Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, seperti sahabat sejati .

Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau ini berasal dari kota Sentao, sebuah kota menengah di timur perguruan Sin Houw atau di hilir sungai Chong.

Di Utara kota Sentao ini ada sebuah kota yang sangat besar bernama kota Song, sebuah ibukota propinsi di jaman pemerintahan kaisar Alexia sebelum sirna di telan pralaya.

Sedangkan di sebelah barat perguruan silat Sin Houw ini terdapat bentangan sebuah pegunungan yang sangat besar dan tinggi, yaitu pegunungan Kwan Lun.

Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, di waktu waktu luang, sering berkunjung ke pondok kakek Guan, sekedar untuk ngobrol dengan Cin Hai atau kadang kadang mengajak Cin Hai untuk berlatih bersama sama.

Karena kedua anak ini termasuk anak orang kaya, maka tidak sulit bagi mereka untuk membeli sumberdaya seperti pil dan ramuan herbal, sehingga kini kultivasi mereka sudah mencapai ranah Alam Taruna tingkat menengah, suatu pencapaian yang termasuk cepat untuk tataran manusia biasa.

Kedua anak ini pula lah yang sering memberikan Cin Hai pakaian, karena tubuh mereka yang hampir sama besar nya itu.

Bagi Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, Cin Hai adalah manusia lugu yang berhati baik, suka menolong, alasan itulah maka mereka suka berteman dengan nya.

Siang itu, setelah selesai mengambil air di sungai, Cin Hai bersiap siap untuk pergi ke hutan di belakang perguruan, untuk mencari kayu bakar.

Baru saja dia meletakan bekal yang di persiapkan oleh nenek Mou Ni di dalam bungkusan, tiba tiba dari arah perguruan, muncul Yi Feng dan Ma Qiau.

"Hai Cin Hai!, jadi kah hari ini kau mau ke hutan mencari kayu bakar?" tanya Yi Feng .

"Tentu saja jadi Yi Feng!, memang nya ada apa?" tanya Cin Hai.

"Kami ikut ya Cin Hai!, kalau kami ikut, kan kayu bakar nya bisa lebih banyak yang kita dapatkan!" ujar Ma Qiau.

Kakek Guan muncul, "kalau sekira nya merepotkan kalian, lebih baik tidak usah nak!" .....

"Ah tidak kek, kami suntuk seharian di rumah, kami juga ingin keluar perguruan sesekali!" ujar Yi Feng.

"Ya sudah lah kalau begitu, tetapi hati hati!, ini bawa bekal kalian!" nenek Mou Ni meletakan bekal di dekat kedua anak itu.

Cin Hai segera menenteng busur panah di bahu nya, berangkat menuju ke hutan di belakang perguruan.

Busur panah itu dibuatkan oleh kakek Guan yang mengetahui jika Cin Hai pandai mempergunakan panah.

Busur panah itu di buat dari batang bambu gading yang sangat kuat, dengan gagang nya terbuat dari tanduk rusa, serta anak panah nya bermata besi.

"Ayo kita berangkat!" ajak Cin Hai menenteng golok di pinggang nya, berjalan kearah belakang perguruan silat Sin Houw ini.

Di tembok belakang perguruan silat ini ada sebuah pintu untuk keluar masuk tanpa lewat gerbang depan.

Ketiga sahabat itu berjalan mengikuti jalan setapak yang di buat kakek Guan mengarah kedalam hutan.

...****************...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Lanjutkan Thor

2024-04-11

2

Umar Muhdhar

Umar Muhdhar

e

2024-02-28

2

y@y@

y@y@

🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟

2024-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2 Pembantaian Sadis.
3 Kepedihan hati dua anak manusia.
4 Berusaha bangkit .
5 Bertahan untuk Hidup .
6 Bertarung dengan Serigala Hitam .
7 Serigala yang Terluka.
8 Terpisah.
9 Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10 Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11 Dantian nya Cacat.
12 Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13 Di Tempa Dendam Kesumat.
14 Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15 Kisah Dua Saudara.
16 Mencari Lembah Dewa Maut.
17 Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18 Bertemu Si Tua Gila.
19 Jurus San I Koay Sian.
20 Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21 Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22 Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23 Pertarungan Pertama .
24 Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25 Arogansi Penjaga Gerbang.
26 Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27 Galau nya Hati Tiga Dara.
28 Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29 Dara Cantik, tapi Pemarah.
30 Pengemis Buta.
31 Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32 Bertemu Sahabat Lama
33 Tantangan Dara Sombong.
34 Mendapat Pelajaran Pahit.
35 Meniti Jejak Takdir.
36 Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37 Kejatuhan Bulan.
38 Kekaguman sang Dewi.
39 Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40 Pertarungan Dimulai.
41 Tewas nya Siang Ti Kui.
42 Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43 Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44 Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45 Petaka Karena Keras Kepala.
46 Amukan Thien Giok.
47 Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48 Kesedihan Dewi Li Hwa.
49 Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50 Naga Laut Utara.
51 Di Istana Dewa Naga.
52 Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53 Membujuk Putri Manja.
54 Perguruan Teratai Putih.
55 Terjebak rasa Congkak.
56 Tindakan yang Gagal
57 Misteri Tuan Penolong.
58 Ang Coa Sian Li.
59 Ang Coa Ong Ya.
60 Tuan muda Duan.
61 Ang Coa Chu Kiam.
62 Tiba di Kota Tao.
63 Benang merah mulai tersingkap.
64 Jejak di Tengah Rimba.
65 Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66 Dinasti Quon.
67 Dendam Klan Duan.
68 Swan Niang di Culik.
69 Mendatangi Markas Klan Duan.
70 Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71 Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72 Pertarungan.
73 Sang Patriak Klan Duan.
74 Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75 Akhir Kisah Klan Duan.
76 Ma Bin Lo Mo.
77 Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78 Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79 Ilmu Jit Yang.
80 Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81 Teror di Desa Makuo.
82 Hui Kui.
83 Ang Hui Kui
84 Xioyang Bo Ti.
85 Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86 Arogansi Klan Tuo.
87 Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88 Kebejatan Klan Tuo.
89 Tok Ji Shin Cui.
90 Tok Ji Shin Cui.
91 Murka.
92 Pertarungan di Malam Hari.
93 Pengawal Dinasti Quon.
94 Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95 Penyesalan Ban Jiu.
96 Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97 Ada Api Dendam.
98 Hawa Sihir.
99 Pembunuh Bayaran.
100 Pemancing Tua yang Aneh.
101 Korban Ketamakan.
102 Siocia yang Angkuh.
103 Akibat terlalu Arogan.
104 Bertemu Lagi.
105 Dara Dara Cantik
106 Hukuman Jadi Selir
107 Serangan Suara Tawa.
108 Sumpah Langit.
109 Rasa nya Takut.
110 Empat Pria Aneh.
111 Nalina Lenyap.
112 Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113 Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114 Pertarungan di Kuil Tua.
115 Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116 Dendam Quon Teo Wen.
117 Siluman Jalang.
118 Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119 Perkampungan ditengah Rimba.
120 Gerombolan Tok Gan Kwi.
121 Musnah nya Tok Gan Kwi.
122 Menyusuri Jejak Cin Hai.
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2
Pembantaian Sadis.
3
Kepedihan hati dua anak manusia.
4
Berusaha bangkit .
5
Bertahan untuk Hidup .
6
Bertarung dengan Serigala Hitam .
7
Serigala yang Terluka.
8
Terpisah.
9
Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10
Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11
Dantian nya Cacat.
12
Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13
Di Tempa Dendam Kesumat.
14
Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15
Kisah Dua Saudara.
16
Mencari Lembah Dewa Maut.
17
Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18
Bertemu Si Tua Gila.
19
Jurus San I Koay Sian.
20
Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21
Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22
Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23
Pertarungan Pertama .
24
Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25
Arogansi Penjaga Gerbang.
26
Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27
Galau nya Hati Tiga Dara.
28
Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29
Dara Cantik, tapi Pemarah.
30
Pengemis Buta.
31
Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32
Bertemu Sahabat Lama
33
Tantangan Dara Sombong.
34
Mendapat Pelajaran Pahit.
35
Meniti Jejak Takdir.
36
Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37
Kejatuhan Bulan.
38
Kekaguman sang Dewi.
39
Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40
Pertarungan Dimulai.
41
Tewas nya Siang Ti Kui.
42
Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43
Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44
Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45
Petaka Karena Keras Kepala.
46
Amukan Thien Giok.
47
Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48
Kesedihan Dewi Li Hwa.
49
Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50
Naga Laut Utara.
51
Di Istana Dewa Naga.
52
Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53
Membujuk Putri Manja.
54
Perguruan Teratai Putih.
55
Terjebak rasa Congkak.
56
Tindakan yang Gagal
57
Misteri Tuan Penolong.
58
Ang Coa Sian Li.
59
Ang Coa Ong Ya.
60
Tuan muda Duan.
61
Ang Coa Chu Kiam.
62
Tiba di Kota Tao.
63
Benang merah mulai tersingkap.
64
Jejak di Tengah Rimba.
65
Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66
Dinasti Quon.
67
Dendam Klan Duan.
68
Swan Niang di Culik.
69
Mendatangi Markas Klan Duan.
70
Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71
Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72
Pertarungan.
73
Sang Patriak Klan Duan.
74
Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75
Akhir Kisah Klan Duan.
76
Ma Bin Lo Mo.
77
Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78
Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79
Ilmu Jit Yang.
80
Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81
Teror di Desa Makuo.
82
Hui Kui.
83
Ang Hui Kui
84
Xioyang Bo Ti.
85
Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86
Arogansi Klan Tuo.
87
Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88
Kebejatan Klan Tuo.
89
Tok Ji Shin Cui.
90
Tok Ji Shin Cui.
91
Murka.
92
Pertarungan di Malam Hari.
93
Pengawal Dinasti Quon.
94
Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95
Penyesalan Ban Jiu.
96
Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97
Ada Api Dendam.
98
Hawa Sihir.
99
Pembunuh Bayaran.
100
Pemancing Tua yang Aneh.
101
Korban Ketamakan.
102
Siocia yang Angkuh.
103
Akibat terlalu Arogan.
104
Bertemu Lagi.
105
Dara Dara Cantik
106
Hukuman Jadi Selir
107
Serangan Suara Tawa.
108
Sumpah Langit.
109
Rasa nya Takut.
110
Empat Pria Aneh.
111
Nalina Lenyap.
112
Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113
Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114
Pertarungan di Kuil Tua.
115
Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116
Dendam Quon Teo Wen.
117
Siluman Jalang.
118
Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119
Perkampungan ditengah Rimba.
120
Gerombolan Tok Gan Kwi.
121
Musnah nya Tok Gan Kwi.
122
Menyusuri Jejak Cin Hai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!