BAB 16 : BELANJA VERSI MORA

...HAPPY READING!!...

"Pamit ya Bunda, Ayah."

"Iya, kalian hati-hati dijalan ya. Baik-baik disana nanti, sering-sering main kesini," pesan Bunda.

"Iya Bunda pasti," kata Farez.

"Kalau sudah sampai beri tau kami," ucap Prama.

"Iya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Diperjalanan dua insan itu diam dalam pikiran masing-masing. Farez fokus menyetir, sementara Mora melihat objek di liat jendela.

Farez menggunakan mobil nya yang sebenarnya hadiah ulangtahun nya yang ke 17. Namun Farez yang lebih mencintai motor Kawasaki W175 TR SE nya itu, membuat mobil nya tidak terpakai, dan inilah pertama kali nya Farez menggunakan mobilnya.

Ditengah perjalanan, tiba-tiba rintik hujan berturunan, yang lama-kelamaan berubah menjadi hujan yang lebat. Kaca mobil langsung memburam akibat tumpukan air yang memercik, lantas Farez menyalanya wiper mobil untuk menghalau air itu.

Mora memeluk tubuhnya, akibat udara yang terasa dingin. Padahal kaca mobil sudah ia tutup rapat. Namun rasanya tetap saja dingin. Farez sempat melirik kearah Mora, lalu Farez meminggirkan mobilnya ketepi jalan.

Mora yang bingung lantas bertanya. "Kok berhenti? Udah sampe?"

Farez tak menjawab, cowok itu malah menjulurkan tangannya ke jok belakang untuk mengambil jaket nya yang ia taruh disana.

Cowok itu langsung memberi nya kepada Mora. "Pake."

Mora mengambil jaket tersebut, ia berterima kasih kepada Farez yang sudah meminjamkan jaket nya kepada dirinya.

"Makasih."

"Hm."

Perjalanan berlanjut, hingga akhirnya mereka tiba di tujuan mereka. Hujan pun berangsur reda seiring waktu berjalan. Farez turun lebih dulu dari mobil, untuk menurunkan koper-koper mereka dari dalam bagasi.

Mora ikut turun setelah Farez, ia ingin membantu membawa koper yang jumlahnya ada tiga koper. Namun Farez mencegah nya dengan alasan "berat."

Mau tak mau Mora menurut, mengekori cowok itu masuk kedalam rumah minimalis yang ukurannya cukup besar jika untuk ukuran mereka.

Pertama kali menginjakkan kakinya disini, Mora merasakan kembali ke rumah nya yang ada dibandung. Suasana yang hampir mirip dengan disana, itu membuat Mora rindu.

Namun Mora harus membuang jauh-jauh angan-angan nya untuk kembali kesana dalam waktu dekat ini, ia rasa cukup mustahil. Jarak dari Jakarta ke Bandung saja membutuhkan waktu 4-5 jam.

Farez meletakkan koper mereka di ruang tamu tepat dimana mereka berdiri sekarang. Rumah ini memiliki dua lantai, yang dibawah ada satu kamar dan diatas dua kamar.

Kondisi rumah ini cukup rapi, seperti nya sudah dibersihkan sebelumnya. Semua interior nya pun tersusun rapi, tidak ada celah sama sekali. Mereka tinggal menempati saja.

"Dapur disana, kamar kita diatas pintu hitam, terus dibelakang ada kolam," kata Farez menunjuk tempat itu satu persatu.

"Kolam?" beo Mora.

"Gue gak bisa kalau gak ada kolam renang nya asal lo tau."

Mora mengangguk paham. "Aku boleh liat isi dapur?"

"Pergi aja."

Mora masuk kedalam dapur yang cukup luas jika untuk dirinya sendiri disana, bahkan sangat lapang. Disana sudah tersedia meja pantry yang langsung ada dua kursi disana, dan pasti nya ada wastafel. Juga kulkas dua pintu.

...gambaran dapur...

Saat Mora melihat isi kulkas, masih tidak ada apa-apa disana. Lemari nya pun kosong, hanya ada piring, gelas dan alat makan lainnya, juga alat masak saja. Tidak ada bahan makanan disana.

"Kayak nya harus belanja," gumam Mora.

Mora kembali ke ruang tamu, Farez masih disana dengan memainkan ponselnya. "Farez, gak ada bahan makanan di dapur. Disini ada supermarket atau minimarket yang jual bahan masakan gak?"

Farez mengalihkan pandangan dari ponsel ke Mora. "Lo mau belanja?" Tanya nya.

"Iya."

"Ayo gue anter."

***

"Farez kamu suka makan apa?"

"Mau beli daging gak?"

"Suka sayur gak?"

"Farez sini jangan jauh-jauh ih!" Dengan sabar Farez mendorong troli belanjaan mereka yang sudah hampir penuh.

"Farez ntar malem mau dimasakin apa?"

"Apa aja." Sahut Farez mendengar celotehan antusias dari Mora. Gadis bercadar itu tak berhenti berceloteh sepanjang supermarket, Farez sampai pusing mendengarnya.

"Apa lagi yang kurang?" Mora menghitung barang belanjaan mereka dengan telunjuknya.

"Kurang? Ini udah banyak gila!"

"Satu lagi deh, ya?" kata Mora meminta.

Melihat mata teduh itu membuat Farez menganggukkan kepalanya saja.

Yes.

Mora pun membawa Farez ke tempat cemilan, rak-rak yang tersusun penuh dengan aneka cemilan, sampai Mora bingung harus mengambil yang mana.

"Yang mana ya?" Monolog nya.

"Ambil aja semua kalau bingung, gue pegel nih," keluh Farez yang cukup lelah mengikuti Mora kesana-kemari dengan membawa troli yang isinya tidak sedikit.

Bibir gadis itu maju selangkah mendengar ucapan Farez. Ketika melihat marshmellow mata nya sontak berbinar. Ia pun mengambil dua bungkus besar marshmellow dan menaruh nya di troli.

"Buset, apa gak sakit gigi lo makan itu segini banyak?"

"Engga," sahut Mora. Gadis itu sangat mencintai marshmellow.

"Udah?" tanya Farez memastikan.

"Udah."

Farez membawa troli mereka ke arah kasir. Karna lelah mengantri, ia memilih keluar. Sebelum keluar ia memberikan dompet hitam nya kepada Mora. "Buat bayar."

Lantas tangan lentik itu mengambil dompet Farez, cowok itu langsung pergi keluar, dengan alasan "memanasi mobil."

Saat giliran Mora, gadis itu mendorong troli kearah kasir. "Dihitung dulu ya mba." Dengan sabar Mora menunggu, hingga akhirnya selesai. Ia tak menyangka belanjaan nya sampai tiga kantong besar. Ia berjalan membawa tiga kantong itu keluar supermarket.

Farez yang melihat Mora membawa tiga kantong belanjaan itu langsung mengambilnya dari tangan Mora. "Gila lo, belanja apa aja sampe tiga kantong gini?"

"Tadi kamu liat kan? Ada sayur, daging, telur, bumbu masak, bawang, garam, merica, kaldu ayam, le—"

"Sst! Udah, gak kelar-kelar ntar. Ayo balik, gue capek!"

Farez mengambil troli di sebelahnya, lalu menunjuk dalam troli. Mora mengerutkan kening nya bingung, apa maksud Farez?

"Jarak mobil dari sini jauh, lo mau nenteng tiga kantong itu sampe mobil?"

Mora menggeleng. "Yaudah naik."

"Kamu gak ada niat jahat kan?" Mora memicingkan matanya.

"Gak ada Ra, buruan!"

Mora berusaha mempercayai omongan Farez, perlahan ia menaiki troli itu dengan memegang rok nya agar tidak terbuka. Farez membantu Mora dengan memegang tangan gadis itu.

Farez menaruh tiga kantong belanjaan itu di pangkuan Mora, gadis itu langsung memeluk nya. Kaki nya bergerak lucu di luar troli.

"Siap?"

Anggukan antusias itu menjadi jawaban dari pertanyaan Farez. Dengan semangat cowok itu mendorong troli menuju mobil mereka. Mora tertawa senang saat Farez mendorong nya dengan kuat.

Tanpa mereka sadari, seluruh atensi orang didalam supermarket tertuju pada mereka. Iri dengan pasutri itu.

***

"Ra!"

"Apa!"

"Lo dimana?"

"Dapur Rez!"

Farez berlari menurui tangga menuju lantai bawah tepatnya dapur yang menjadi tujuannya. "Lo udah masak belom?"

"Ya belum lah, ini juga baru beres-beres habis belanja. Kalau kamu laper, pesen aja dulu, kalo engga ya tunggu aku sampe selesai masak," kata Mora.

"Lama gak?"

"Gak lama kalo cuma masak nasi goreng, mau?"

"Apa aja deh, gue laper," ucap Farez. Ia berjalan ke meja makan, menunggu Mora hingga selesai memasak dengan ponsel sebagai temannya. Kurang lebih sepuluh menit Mora habiskan untuk membuat nasi goreng untuk Farez.

Segera ia sajikan untuk Farez di meja makan. Farez langsung menyimpan ponselnya begitu Mora datang membawa satu piring nasi goreng untuknya.

"Satu piring doang? Lo gak?"

Mora nampak menimang-nimang pembicaraan, dan akhirnya dengan berani ia ucapkan. "Coba ganti panggilan kamu. Pake aku-kamu coba." Pinta Mora.

Farez yang tengah mengunyah itu lantas tersedak, buru-buru ia meminum air yang sudah tersedia diatas meja. "Gak usah aneh-aneh deh Ra," cetus nya.

"Emang itu aneh ya?"

"Aneh. Bagi gue."

Mora mengangguk paham. "Coba dulu," Mora masih mencoba membujuk.

"Gak bisa Ra."

"Gimana kalau aku yang pake lo-gue sama kamu?"

"Jangan!" Farez langsung menatap Mora.

"Kenapa?"

"Gak cocok, udah lo bagusan juga begitu," kata Farez sembarang.

"Rez aku boleh tanya?" tanya Mora nampak berfikir.

"Hm?" cowok itu masih fokus mengunyah nasi didalam mulutnya.

"Gimana waktu aku masuk sekolah nanti? Apa anak sekolah gak curiga kalau aku bareng sama kamu berangkat nya?"

"Bilang aja saudara," jawab Farez santai.

"Emang kamu punya saudara perempuan? Kamu aja anak tunggal," jawab Mora dengan pintarnya.

Farez menelan nasi terakhirnya, lalu meminum air nya hingga tandas tak tersisa. "Trus lo mau nya gimana?" Cowok itu menatap Mora.

"Ya gak usah berangkat bareng," ucap Mora dengan enteng nya. "Trus lo mau jalan kaki?"

"Di Jakarta gak mungkin gak ada angkutan umum kan?"

"Trus siapa yang bakal jaga lo? Kalau lo kenapa-kenapa dijalan gimana? Lo juga baru tau daerah sini kan, gak usah ngada-ngada Zamora."

"Emang kamu gak takut kalau kita berangkat bareng indentitas kita bakal ketahuan?" tanya Mora ragu.

"Apapun yang terjadi, lo itu udah jadi tanggung jawab gue Ra. Abi sama Umi nitip lo sama gue, dan gue gak bisa abaikan gitu aja," kata Farez memegang teguh prinsip nya sebagai laki-laki.

Mora sempat kagum mendengar tuturan Farez yang diluar nalar nya. Ternyata Farez orang yang sangat bertanggung jawab. Ada rasa senang didalam dirinya saat mengetahui hal itu, ia jadi merasa beruntung memiliki lelaki seperti Farez, walau belum sepenuhnya miliknya.

"Aku cuma mau kita gak usah berangkat bareng, ini juga demi nama baik kamu Farez."

"Lo tau kan dosa nya bantah suami?" tanya Farez.

"Dosa," jawab Mora.

"Nah lo gak mau dosa kan?"

Mora menggeleng.

"Nurut sama suami."

***

Terpopuler

Comments

darkside

darkside

AAAJAHWHWBSYEGHS😭😭😭😭

2023-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!