BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN

...HAPPY READING!!...

Usai melaksanakan sholat isya, Mora melanjutkan dengan muraja'ah Qur'an di kamarnya. Umi dan Abi nya menelfon akan pulang besok pagi, selang beberapa menit Mora muraja'ah ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Mora menghentikan aktifitasnya sejenak, menaruh Qur'an yang berada di tangan nya ke atas meja. Gadis itu masih menggunakan mukena nya, jadi ia tidak perlu lagi menggunakan jilbab. Ia pun membuka pintu kamar, terlihat Della yang berdiri didepan kamarnya.

"Della? Ngapain?" tanya Mora.

"Aku mau setor muraja'ah aku, Umi kan lagi gak dirumah, jadi aku setor nya sama teh Mora dulu," kata Della.

"Oh gitu, yaudah ayo masuk." Della dan Mora sama-sama duduk di ranjang dengan posisi berhadapan. Della memulai muraja'ah nya dengan begitu seirus, namun berbanding balik dengan Mora. Gadis itu tidak fokus dalam mendengarkan setoran Della.

Pikirannya melayang kemana-mana hingga untuk fokus pun sulit rasanya. Della sadar ketika melihat Mora yang hanya termenung, ia pun berhenti membaca. Gadis SMP itu memerhatikan raut bingung di wajah cantik kakaknya.

"Teh, kenapa bengong!" tegur Della membuat Mora tersentak dan lamunan nya buyar seketika. "Eh! Udah selesai?" tanya Mora gelagapan.

"Teteh gak dengerin ya? Kok aku liat dari tadi bengong terus, teh Mora kenapa?" tanya gadis itu.

"Maaf Del, teteh gak fokus. Lanjutin muraja'ah nya."

"Gak teh, percuma kalau teteh gak fokus. Cerita teh kenapa?"

Mora menghela nafas panjang sebelum berkata. "Teteh.. dijodohin Del."

"HAH?!" teriak Della spontan.

"Astaghfirullah," ucap Mora terkejut.

"Eh, maaf teh. Habis nya Della kaget. Teteh serius? Kok bisa?" tanya Della beruntun.

"Serius Del, kamu aja kaget apalagi teteh."

"Terus, teteh mau?" tanya Della memastikan.

Mora menggeleng. "Bingung Del. Teteh gak mau nolak permintaan Umi dan Abi, tapi ini terlalu sulit buat teteh. Sampe sekarang teteh belum kasih jawaban," ungkap Mora dengan raut wajah yang memprihatinkan.

Della pun turut bingung jadinya, ia harus senang atau sedih? Ia senang, kalau kakak nya benar-benar menikah, ia akan memiliki abang ipar. Namun ia juga sedih, pasti kakak nya itu bingung dan tak tau harus apa sekarang.

"Teh, Della yakin di balik semua ini ada hikmahnya. Dan Della juga yakin, Umi dan Abi gak mungkin ngelakuin ini kalau bukan atas dasar kebaikan," ujar gadis yang menduduki bangku kelas 3 SMP itu. Di umurnya yang masih dibilang remaja, namun cara ia berbicara sudah menandakan betapa dewasa nya dia. Dewasa tidak dilihat dari umur bukan?

"Iya Del, teteh paham. Cuma sekarang teteh bingung jawaban apa yang harus teteh kasih nanti."

"Saran aku, teteh dengerin kata hati teteh. Jangan terima karna terpaksa, karna itu gak baik untuk kedepannya. Kalau teteh emang gak mau, ngomong sama Umi dan Abi pelan-pelan, mereka pasti ngerti kok," ucap Della membuat Mora semakin dilanda kebingungan.

"Makasih ya Del saran nya," kata Mora. Della mengangguk ceria. "Omong-omong, teteh udah tau siapa yang bakal dijodohin sama teteh?" tanya Della penasaran.

Mora menggeleng tanda tak tau. "Umi sama Abi juga belum kasih tau Del."

"Yaudah kalo gitu, Della balik ke kamar dulu," pamit Della. Dengan senang hati Mora mempersilahkan, dan ketika adik nya itu sudah keluar dari kamarnya, pikiran nya kembali terbayang pada ucapan Umi dan Abi nya. Perkataan Della pun terbesit di pikiran nya, ada benar nya memang.

Untuk kesekian kalinya Mora menghela nafas, pikiran nya benar-benar dipenuhi jawaban apa yang akan ia berikan nanti. Memikirkan hal itu saja sudah membuat kepalanya seakan ingin pecah.

***

Dua hari kemudian.

Jakarta, sabtu 13.34 WIB.

"Iya, baik. Waalaikumsalam."

"Apa kata Kyai Hasan Yah?" tanya Kinara penasaran. Prama yang baru saja mematikan ponselnya langsung memandang istinya. "Mora belum juga kasih jawaban sampe sekarang, sama kayak Farez. Jadi biar jelas, kita diundang kesana besok, sekalian tanya sama anak-anak apa jawaban mereka. Biar tidak ada salah paham," jelas Prama.

"Wah bagus itu, jadi biar jelas semua nya," timpal Kinara. Disela mereka berbincang, Farez keluar dari kamarnya dengan jaket denim yang sudah melekat sempurna ditubuhnya.

"Farez, mau kemana kamu?" tanya Kinara. Farez menghentikan langkahnya, berbalik memandang Kinara. "Mau main sama temen Bun," kata nya.

"Tadi malam kamu pulang udah larut, sekarang kamu mau main lagi?" tanya Prama tak habis fikir.

"Farez bosen di rumah Yah," cetus Farez.

"Yasudah, tapi sebelum jam delapan kamu sudah pulang," kata Kinara tak ingin dibantah. Farez memandang Kinara tidak senang. "Loh Bun? Gak bisa gitu dong," bantah Farez.

"Nurut atau gak sama sekali?" Kinara menatap tajam putra nya itu. Farez menghela nafas berat. "Oke, jam delapan Farez pulang," final nya.

Kinara tersenyum senang. "Good boy. Dan ya satu lagi, besok pagi kita berangkat ke bandung, ke rumah calon istri mu, biar jelas semuanya kita obrolin disana. Kamu sudah ada jawaban belum?"

Farez ingin muntah rasanya mendengar kata 'istri' itu. "Nanti Farez pikirin lagi Bun," ucap nya seadanya.

"Pokoknya besok kamu harus sudah menyiapkan jawaban, dan Bunda harap jawaban kamu tidak mengecewakan Bunda nantinya," ujar Kinara dengan sungguh-sungguh.

Farez menatap mata Kinara yang memancarkan harapan padanya. "Farez pergi dulu," tanpa salam cowok itu pergi begitu saja.

"SALAM NYA NAK!" teriak Kinara menggelegar seluruh rumah. Prama yang berada disampingnya pun terjengkit kaget.

"LUPA! ASSALAMUALAIKUM!" sahut Farez dari luar.

"Waalaikumsalam," jawab Prama dan Kinara. Mereka geleng-geleng melihat tingkah anak nya itu.

***

"Umi? Ini ada apa kok pada beres-beres? Trus ini kenapa di dekor rapi gini?" tanya Mora pada Umi nya. Karna ia bingung ketika baru keluar dari kamar dengan gamis dan cadar diwajahnya, ia sudah melihat para santriwati yang membantu Umi nya membereskan ndalem.

"Ada tamu spesial yang mau datang besok, jadi semua nya disiapkan hari ini," ucap Umi pada Mora. Dekoran nya bukan dekoran yang mewah, namun hanya di rubah sedikit saja.

"Tamu spesial? Siapa?"

"Calon suami kamu dan keluarga nya. Jadi kamu besok harus siap-siap ya nak. Besok Umi mau kamu sudah menyiapkan jawaban kamu, biar sama-sama enak. Umi gak maksa kamu untuk jawab iya, tapi Umi harap itu jawaban kamu," ujar Umi. Jujur saja Umi nya sangat berharap pada jawaban Mora.

"Jadi... Besok yang mau dijodohin sama Mora bakal dateng kesini?"

"Iya Mora, Umi sudah siapkan gamis untukmu. Kamu pakai besok," kata Umi nya dengan raut bahagia tercetak disana. Mora senang melihatnya, ia ingin terus melihat itu di wajah Umi nya, namun mengingat jawaban dirinya, apakah senyum diwajah Umi nya akan tetap tercetak disana?

"Iya Umi."

***

"Wei bro! Kenapa lo, dateng-dateng udah kusut aja tu muka!" seru Javas ketika Farez baru datang di cafe tempat biasa mereka kumpul.

"Bacot lo!" sembur Farez galak. Cowok itu duduk di salah satu kursi disana. Tampak dari raut wajahnya cowok itu tengah gelisah.

Saka dan Javas melihat itu. "Lo kenapa Rez? Kayak banyak pikiran gitu. Cerita kali ma kita," ucap Saka. "Iya Rez, mana tau kita bisa bantu lo kan?" timpal Javas.

"Gue dijodohin."

"HAH?!" seru kedua nya kaget. Suara mereka sungguh besar hingga seluruh pengunjung cafe memperhatikan mereka.

"Pelanan dikit anj*ng!" desis Farez kesal.

"Ya maap, nama nya kaget. Reflek gitu Rez," kata Saka membela diri.

"Tapi lo serius ini? Gimana ceritanya?" tanya Javas gregetan.

"Panjang lah ceritanya, inti nya besok gue, bokap nyokap pergi ke bandung tempat tu cewek. Gue bingung, sampe sekarang gue belum nemuin jawaban apa yang bakal gue kasih nanti," ucap Farez frustasi.

"Wait wait, lo kenapa baru cerita sekarang?"

"Penting?" tanya Farez sekenanya.

"Ini nih, berasa gak dianggep temen rasanya," kata Saka melangsa.

"So, lo udah tau cewek nya kayak gimana?" tanya Javas.

"Belom, gue juga kepo sama muka tu cewek sampe bokap nyokap gue ngebet gue buat nikah sama dia," gerutu Farez.

"Cakep kali," ceplos Saka.

"Gue gak peduli mau dia cakep atau engga, inti nya gue pengen nolak perjodohan ini," kekeh Farez.

"Gue heran deh, lo kan masih sekolah, kenapa orang tua lo bisa kepikiran buat nikahin lo?" pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut Saka yang sedari tadi ia simpan.

"Gue juga gak ngerti sama jalan pikiran mereka. Ini gue harus gimana coba, nyokap gue mohon banget supaya gue terima. Tapi masalah gue aja gak kenal sama tu cewek!" Farez mengeluarkan semua unek-unek.

"Menurut gue sih, lo terima aja. Toh, lo gak rugi kan, lo dapet enak nya," cetus Javas yang langsung mendapat tampolan keras dari Saka. Javas menjerit kaget, ia mengelus kepala nya yang terasa ngilu.

"Apa yang lo pikiran hah?" Saka memasang wajah galaknya. Seketika nyali Javas ciut begitu saja melihat raut wajah Saka. "Gue bercanda sumpah, Rez bercanda doang gue!"

Farez mendengar itu semakin pusing jadinya. Tidak ada solusi yang bisa ia dapatkan. Farez menelungkup kan wajah nya di lipatan tangan diatas meja. Farez saat ini benar-benar terlihat frustasi.

Javas dan Saka merasa iba melihatnya. Namun kapan lagi melihat Farez seperti ini? Yang biasanya hanya wajah datar yang diperlihatkan namun berbeda dengan sekarang.

"Udah lah Rez, terima aja. Mungkin orang tua lo punya rencana sendiri, pasti buat kebaikan lo juga percaya deh ma gue," ucap Saka.

Farez mengangkat wajahnya kembali. "Lo mau gue hidup sama cewek yang sama sekali gak gue kenal apalagi gue cinta?" kata Farez dengan wajah datarnya yang sangat menyebalkan.

"Cinta itu bisa dateng seiring berjalannya waktu men, jadi lo jalani aja."

***

Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!