BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA

...HAPPY READING!!...

"Mora, senin nanti kamu sudah bisa sekolah di SMA Bagaskara, tempat Farez sekolah sekarang."

"Loh? Kenapa di tempat Farez?" ucap Farez sedikit protes.

"Lalu dimana lagi? Siapa yang mau jaga Mora kalau kalian beda sekolah?" kata Kinara menyahut.

"Farez nanya aja Bunda," kata Farez.

"Kamu mau kan Mora?" tanya Prama pada menantunya.

"Insyaallah, Mora mau kok Yah," kata Mora.

"Emang bisa ya pindah sekolah di akhir semester? Apalagi udah kelas akhir," celetuk Farez bertanya.

"Itu dia kamu gak tau! Keluyuran aja terus!" omel Kinara. Farez hanya bisa bersabar dalam hati nya, ia bertanya saja kena omel.

"Bisa Farez, semua nya sudah Ayah urus. Jadi Mora, kamu tinggal masuk saja nanti," kata Prama.

Kelas 12 masih dapat mengajukan pindah sekolah dengan catatan belum sampai pada waktu pengiriman data ke Dinas Pendidikan sebagai peserta Ujian Sekolah di sekolah yang sebelumnya.

"Kapan Yah?" tanya Mora.

"Senin, sehabis Farez menerima rapor," sahut Kinara. "Kamu jum'at kan pembagian rapor?" kali ini Kinara bertanya pada Farez.

"Iyaa Bunda," sahut Farez.

"Jadi senin nya Mora bisa langsung masuk."

"Gimana saja indentitas Mora Bun?" tanya Farez.

"Kamu tenang aja, pihak sekolah tidak ada yang tau tentang status kalian," jawab Kinara.

"Kayak nya Mora berangkat bawa mobil sendiri aja ya Yah?" tanya Kinara meminta pendapat pada suaminya. Prama berpikir sejenak. "Mora gimana? Mau?"

"Mora gak bisa bawa kendaraan Yah," kata Mora.

"Yasudah, Farez kamu berangkat bersama istrimu," final Prama.

"Loh Yah? Apa gak ketahuan itu?" kata Farez.

"Jangan dengarkan kata orang-orang nanti, penting kalian sudah sah, jadi tidak masalah. Mereka hanya tidak tau status kalian," ujar Prama.

"Kamu gak masalah kan Mora?"

"Gak masalah kok Yah."

"Berarti sudah selesai. Dan ada satu lagi yang ingin Ayah bicarakan," Prama menggantung kalimatnya. Pria paruh baya itu merogoh saku celananya mengambil sesuatu didalam sana.

Prama mengeluarkan satu kunci dari kantong celananya, namun ada yang janggal dari itu. Itu adalah kunci rumah, namun bukan kunci rumah ini, itu yang membuat Farez bertanya-tanya.

Prama meletakkan kunci rumah itu diatas meja. "Ini untuk kalian."

"Maksudnya Yah?" tanya Mora.

"Hadiah dari kami, atas pernikahan kalian. Kalian bisa tinggal di rumah yang sudah kami beli untuk kalian," sahut Kinara menjelaskan.

"Tapi kenapa Bun?" tanya Farez.

"Supaya kalian mandiri, jadi kalian tidak bergantung pada kami," jawab Kinara.

"Jadi kita harus banget tinggal disana Bun?" kali ini Mora bertanya. Ia sedikit terkejut dengan pernyataan itu, jujur ini sangat jauh dari apa yang telah ia bayangkan. Tinggal berdua di satu rumah dengan laki-laki yang baru menyandang status suami bagi nya. Apa Mora akan bisa nantinya?

"Iya, tapi itu terserah kalian mau pindah kapan. Kami tidak memaksa," sahut Prama. "Kalian mau kan?"

Mora melirik ke Farez di sebelahnya, sementara cowok itu hanya diam saja, seperti sedang berfikir.

"Farez mau," final Farez.

Mora menatap penuh kearah Farez, ia terkejut. Sungguh.

"Bagus itu!" seru Kinara girang. "Kamu gimana Mora, setuju kan?" tanya Kinara berharap.

Mora menghembuskan nafasnya perlahan. "Mora ikut kata Farez aja Bunda."

Mora setuju.

***

"Akhir nya lo masuk juga Rez!" seru Saka girang sebab Jumat ini Farez masuk kembali.

"Apa kabar lo! Empat hari gak masuk, hampa gak ada lo Rez," sahut Javas.

"Alah," cibir Farez malas.

Jum'at ini Farez masuk kembali untuk mengambil rapor nya. Tentu tanpa Bunda atau Ayah nya. Sebenarnya sebelumnya sudah diberitau untuk membawa orang tua untuk mewakilkan mengambil rapor karena ada beberapa hal yang akan disampaikan. Namun apa yang bisa Farez lakukan. Kinara dan Prama satu hari sebelum hari dimana Farez menerima rapor, mereka pergi ke luar kota yang kata nya ada urusan mendadak.

Lagipula Farez sudah biasa, dan ia tidak sendiri ada Javas dan Saka yang sama-sama tidak membawa orang tua nya. Alasan nya simple, Javas yang tidak ingin repot-repot membawa Mama nya, dan Saka yang tidak ingin merepotkan Mama nya untuk datang ke sekolah, kalau kata dia ambil sendiri juga bisa.

"Serius Rez, gak ada lo rasa nya hampa banget gitu, gak bisa ngapa-ngapain. Ibarat kata nih ya, kita itu udah kaya lem sama prangko yang terus sama-sama," kata Javas sedikit menggelikan.

"Najis," kata Farez geli.

"Dramatis dia Rez," cetus Saka yang sama geli nya.

"Apanihhh!" seloroh Gisa yang tiba-tiba saja datang entah dari mana. "Kayak setan lo! Tiba-tiba dateng," kata Saka.

"Sialan," umpat Gisa. Gadis itu memandang Farez. "Baru masuk lo Rez, kemana aja lo. Nih gue kasih tau ya, temen lo berdua ini kalau gak ada lo gila nya ilang Rez suer! Jadi alim, jadi diem anak nya."

"Trus gue mikir gini, lo gak masuk dampaknya bagus," cetus nya menyeleneh.

"Bagus pala lo!" sembur Javas.

"Ya bagus lah, kalian jadi alim kemarin walau cuma empat hari. Ya setidaknya gak menuh-menuhin buku catatan malaikat lah ya kalau kalian buat dosa mulu," kata Gisa dengan santainya berjalan menuju bangkunya.

"Sialan lo Sa!" seru Javas kesal.

"Orang tua lo gak dateng lagi Rez?" tanya Saka hati-hati.

"Kayak biasa."

"Why? Alasan yang sama lagi?" tanys Javas.

"Gue gak mau bahas itu," kata Farez dingin.

"Oke, kita bahas yang seneng-seneng," kata Javas.

"Anyway, gimana sama pernikahan lo?" Tanya Saka dengan memelankan kata 'pernikahan' agar tidak ada yang mendengar.

"Biasa aja."

"Lah? Maksud gue, lo belum..."

Plak.

"ADAW!" pekik Saka kuat hingga membuat seisi kelas menoleh padanya.

"Otak lo Sak Sak! Ngeres mulu!" sembur Javas.

"Ahli surga gue Jav," dalih nya.

"Ahli surga tai kucing!" balas Javas pedas.

"Emang gak setia kawan banget lo ya, sekali kali kek nyenengin hati temen," kata Saka melas.

"Ogah!"

Farez hanya diam menyaksikan perdebatan tak penting kedua temannya itu. Lalu mata Farez tak sengaja menangkap Hana yang melewati kelasnya, membawa setumpuk buku paket.

"Eh neng Hana! Mau dibantu gak!" seru Saka tak tau malu. Sehingga Hana pun yang baru melewati kelas mereka kembali berjalan mundur. "Oh, hai Sak. Gak usah gak papa kok, gue bisa sendiri," tolak Hana yang masih berdiri didepan kelas.

"Gausah malu-malu Han, kalau lo mau nih ada Farez yang siap bantuin lo!" sambung Javas dengan santai nya menunjuk Farez.

Farez memandang Javas dengan raut tak bersahabat nya. "Diem gak lo," desis Farez.

"Lo gimana sih Rez! Bantuin lah sana, lo gak kasian apa? Biar gitu-gitu dia mantan lo," kata Saka.

"Lo aja," tolak Farez.

Hana yang masih memperhatikan mereka dari luar sudah merasa keram ditangannya. Jujur buku paket yang ia bawa tidak ringan.

"Guys gue duluan ya, mau antar buku ke perpus dulu," pamit Hana lalu pergi dari sana.

"Tuh kan Rez, gimana sih lo! Pergi kan Hana nya, samperin sana!" suruh Javas.

"Lo nyuruh gue?"

"Kamu nanya?" sahut Saka dengan nada alif cepmek. Javas sontak menyemburkan tawanya, ia tidak dapat menahan tawanya lagi.

"Gue pukul lo Sak," Farez menatap tajam ke arah Saka. Sang empu yang ditatap demikian, hanya cengengesan tidak jelas.

"Sorry Rez, gue bercanda. Udah buru samperin si Hana noh!"

***

Hana berjalan di koridor, dengan kesusahan membawa buku paket sebanyak dua puluh buku ditangannya. Terlebih lagi buku itu tidak ringan sama sekali, membuat Hana kesusahan membawanya.

"Eoh!"

Hana tersentak kaget saat ada tangan yang mengambil setengah buku ditangannya. Hana menoleh melihat siapa itu, dan ternyata Farez yang sudah berada disampingnya. Mereka berjalan beriringan menuju perpus dengan tangan yang membawa buku paket.

"Kalau gak bisa jangan sok-sok an, apalagi ini banyak. Lo harusnya bawa setengah aja, atau minta bantu orang lain," celoteh Farez. Jauh didalam lubuk hatinya, ia masih perduli pada Hana.

Diam-diam Hana menerbitkan senyuman nya. "Gue gak tau mau minta tolong siapa, gue pikir tadi bisa jadi langsung gue bawa semua," kata Hana.

"Makasih ya," sambungnya.

Farez menolehkan kepalanya pada Hana. "Hm," sahutnya pendek. Ia kembali menatap depan dengan wajah tegas dan dinginnya membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona.

Hana dan Farez tiba di perpus, dan bersama menaruh buku itu diatas meja yang tersedia disana. Hana sempat mencuri pandang kearah Farez, lalu dengan sengaja ia memegang lengan Farez.

Farez menatap tangan Hana yang menggenggam lengan nya, lalu beralih menatap Hana dengan tatapan bertanya.

"Rez, lo benaran gak percaya sama gue? Kejadian itu—"

"Lepas," potong Farez. Cowok itu memandang dingin kearah gadis dihadapannya.

"Rez please.."

Tiba-tiba Farez menyentak lengannya hingga genggaman Hana terlepas darinya, dan membuat Hana sedikit terkejut. Mata Farez menatap nyalang kearah Hana. "Lo masih nanya?" kata Farez dengan alis yang terangkat sebelah.

"Rez tap—"

"Lo minta gue buat percaya sama lo, tapi omongan lo sama kelakuan lo malah berbanding balik," ucap Farez dingin.

"Gimana gue bisa percaya sama lo?"

"Aku jujur! Itu salah paham aja Rez, aku mau kita balikan lagi kayak dulu," pinta Hana.

"Balikan? Semudah itu lo minta balikan?" Farez mundur satu langkah agar menjauh dari Hana. Cowok itu menggeleng pelan lalu berkata. "Gak Han, apa yang udah lo rusak itu yang harus lo terima," tekan Farez.

"Dulu, ya dulu. Sekarang ya sekarang, keadaan nya udah beda," setelah itu Farez pergi meninggalkan Hana sendiri di perpustakaan.

***

babay sampai ketemu lusaa 👋🏻👋🏻

Terpopuler

Comments

Marza Tillah

Marza Tillah

semangat author

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!