BAB 10 : SAH

...HAPPY READING!!...

Hari demi hari sudah mereka lewati, waktu demi waktu sudah mereka jalani, dan saat ini waktu nya untuk mereka siap menghadapi kenyataan didepan mereka.

Pernikahan sudah ada didepan mata, mereka tak bisa menghindar lagi. Karna tepat hari ini, akad nikah mereka akan dilaksanakan.

Mora sebelumnya bersama Umi Abi dan Della sudah berangkat ke gedung pernikahan mereka yang berada di Jakarta, dan saat ini Mora berada di satu ruangan dimana Mora tengah dirias oleh MUA.

Mora memandang diri nya dari pantulan cermin didepannya, ia melihat dirinya yang tampil berbeda hari ini. Riasan yang ada di wajah nya sungguh sempurna, sangat cantik.

MUA yang merias Mora adalah perempuan, itu juga permintaan Mora sendiri. Karna dengan itu Mora bisa leluasa membuka cadar nya.

"Wah, Mba nya kelihatan cantik pasti calon suami mba nanti bakal pangling deh," ujar MUA itu.

Mora hanya tersenyum kikuk menanggapi pujian itu. Mora pun mengambil cadarnya yang ada di atas meja, lalu memasangkan nya kembali. Ia memandang wajahnya dengan penuh tekad, ia pasti bisa melewati semua ini.

***

Gedung tempat Farez dan Mora akan melakukan akad, cukup ramai, yang dihadiri oleh beberapa rekan kerja Prama, dan kenalan Kinara. Juga keluarga terdekat yang turut hadir disana.

Farez yang tengah duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan penghulu didepannya sudah panas dingin ditempat. Keringat dingin terasa mengalir dari keningnya.

Farez takut salah bicara ketika ia mengucapkan ijab qobul, ini adalah pengalaman pertama baginya, wajar saja jika ia merasa gugup apalagi usia nya yang masih muda.

"Sudah siap?" tanya penghulu itu pada Farez. Farez melirik kearah Prama yang berada di samping kanan nya dan Abi yang berada di samping kiri nya.

Prama mengangguk pelan untuk meyakinkan anaknya itu. Farez menghela nafas panjang, perlahan ia mengangguk mantap. "Siap."

"Baik, tolong jabat tangan saya," instruksi penghulu itu. Farez langsung menjabat tangan penghulu didepannya dengan rasa percaya diri.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan engkau Farez Byantara Altezza bin Prama Byantara Altezza dengan Zamora Levannia binti Ardi Hasan dengan mahar emas murni seberat 50 gram dan uang sebesar 500 juta juga seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap penghulu itu dengan suara lantang.

Farez memejamkan matanya sejenak seraya mengambil nafas, dan perlahan ia mengangkat mic nya. "Saya terima nikahnya Zamora Levannia binti Ardi Hasan dengan mahar tersebut dibayar tunai!" balas Farez dengan tegas dan lancar.

Prama menghela nafas lega setelah mendengar itu begitu juga dengan Abi. "Alhamdulillah," ucap syukur Abi.

"Para saksi sah?"

"SAH!" ucap semua orang yang berada di gedung di itu serempak.

***

"SAH!"

Mora menitikkan air mata nya tepat ketika para tamu mengucapkan kata sah. Saat ini ia telah sah menjadi seorang istri. Dan kehidupan barunya akan dimulai saat ini.

"Ayo keluar teh, udah ditunggu dibawah," ucap Della menjemput Mora di ruang rias.

Della membawa Mora keluar dari ruang rias, berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah. Seluruh pasang mata tertuju pada mereka, terutama Mora pengantin perempuan di acara itu.

Gadis cantik itu terlihat berbeda sekarang, sangat cantik dibanding hari biasanya. Mora sangat anggun ketika mengenakan wedding dress yang sangat elegan.

...dress Mora...

Cantik. Itu lah kesan pertama nya ketika melihat Mora yang turun bersama Della. Walau wajah nya terhalang oleh cadar yang menutupi wajahnya, namun Farez dapat merasakan kecantikan seorang Zamora.

Mora menempati dirinya disebelah kiri Farez, yang memang disediakan untuk dirinya.

Umi dan Abi menitikkan air mata nya terharu, putri sulung nya sudah bukan sepenuhnya milik mereka, karna putri nya sudah menjadi milik suaminya. Mereka sedih karna Mora tidak akan tinggal lagi bersama mereka, namun mereka senang karna Mora akan menjalankan hidup baru nya yang lebih baik kedepannya.

Mereka sepenuhnya percaya kepada Farez untuk menjaga putri sulung mereka.

"Bisa dipasangkan cincin pernikahan nya," instruksi penghulu pada kedua remaja didepannya.

Farez mengambil cincin berlian di kotak cincin atas meja, cincin yang simple namun memiliki harga yang fantastis, tidak terlalu nampak jika itu adalah cincin pernikahan. Farez mengambil tangan kanan Mora dan memasang kan cincin itu pada jari manis Mora yang sangat pas ukurannya.

Itu lah kali pertama seorang lelaki selain Abi nya yang menyentuh dirinya, dan begitu pula Farez, yang pertama kali menyentuh Mora setelah bertemu beberapa waktu lalu.

Lalu Mora gantian memasang cincin ke jari manis Farez, lalu setelahnya Mora mencium punggung tangan Farez yang sekarang telah menjadi suaminya dan akan menjadi imam nya hingga nanti di akhirat.

Farez turut mengecup kening Mora, bertepatan dengan itu air mata Mora kembali menetes. Ia tidak sedih, melainkan ia senang karna ia bisa menjalankan keinginan orang tua nya dan ia senang bisa menjadi istri dari suaminya.

Kini dirinya bukan lagi tanggung jawab Umi dan Abi nya melainkan tanggung jawab Farez sebagai suaminya.

"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri, semoga selalu sakinah mawadah dan warahmah," kata sang penghulu.

"Amiin."

***

Pukul tujuh malam acara mereka telah selesai. Setelah menyalami beberapa tamu kaki mereka terasa pegal, terutama Mora yang menggunakan heels. Hanya tinggal beberapa tamu saja yang masih berbincang dengan tamu lainnya jadi Mora dan Farez memutuskan untuk duduk.

Mora memijat kaki nya yang terasa sangat pegal setelah berdiri kurang lebih satu jam. Mulut nya meringis kecil karena ternyata kaki nya tergores oleh heels nya dan itu terasa perih.

"Kenapa?" tanya Farez yang mendengar ringisan Mora.

Mora memandang Farez, ia sudah tidak lagi takut karna sekarang posisi nya sudah sah, bukan dosa malah akan menjadi pahala nya sebagai istri. "Kegores dikit," sahutnya.

"Mau turun?" tawar Farez. Mora tampak menimang-nimang tawaran itu. "Boleh?" tanya nya.

Farez merotasikan bola matanya. "Boleh lah, ayo." Farez membawa Mora turun dari atas altar, tiba dibawah mereka menemui keluarga mereka dulu untuk meminta izin.

"Yah, Bun kayak nya Mora udah gak bisa diatas. Tuh, kaki nya kegores kena heels," tunjuk Farez pada kaki Mora.

"Aduh, kok bisa nak?" tanya Kinara.

"Mungkin karna gak terbiasa pake heels kali ya Bun, jadi nya gini," kekeh Mora.

"Alay sih lo," cetus Farez.

"Farez!" tegur Prama.

"Yasudah, kalian kekamar saja. Kamar kalian sudah disiapkan diatas, kalian bisa pergi," ujar Umi.

"Tunggu dulu, ini pesan Abi untuk kamu Farez. Kalau kalian sewaktu-waktu ada masalah, tolong selesaikan secara baik-baik. Jangan sampai ketika kalian bertengkar kata talak keluar dari mulut mu Farez." Ujar Abi menegaskan.

"Kata talak itu walau hanya ucapan tapi itu akan berlaku, dan itu sakral jika diucapkan oleh lelaki. Karna kata talak hanya bisa diucapkan oleh laki-laki. Kamu harus ingat itu," lanjut Abi.

"Iya Abi, Farez paham," jawab Farez yang mendengar jelas pesan Abi padanya. Mau bagaimana pun juga beliau tetaplah orangtuanya juga, yang harus ia patuhi ucapannya.

"Dan ini dari Ayah, kalian jangan buru-buru untuk memiliki anak. Karna posisi kalian masih sekolah, jalan kalian masih panjang," pesan Ayah.

"Iya Ayah," sahut Farez dengan ogah-ogahan.

"Jangan iya-iya aja Farez," ucap Kinara mengingatkan.

"Iya Bunda Farez denger kok," jawab cowok itu memandang Bunda nya.

"Oh iya teh, selamat ya atas nikah nya. Gak rugi kan teteh terima perjodohan ini? Jadi nya nanti tidur ada yang nemenin teteh," goda Della dengan muka sok polos nya.

Mendengar ucapan itu, para orang tua meledakkan tawa mereka termasuk Della sendiri. Mora sudah tak tahan lagi, ia malu sekarang.

Farez melirik kearah Mora, cowok itu menggenggam tangan Mora, membuat gadis itu langsung menatap dirinya.

"Diem lo bocil!" cetus Farez pada Della.

"Farez izin kekamar," ucap laki-laki itu lagi.

"Iya sana, langsung istirahat aja," sahut Kinara.

Farez pun membawa Mora menaikki tangga dengan terus menggenggam tangan mungil Mora.

"Mereka serasi ya," celetuk Umi yang melihat kedua remaja itu.

"Iya, semoga ini jalan yang terbaik ya," sahut Kinara.

"Amiin."

***

sudah, masalah pertama selesai, lnjut lagi lusa juseyoo dadaa 👋🏻

Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!