BAB 9 : GEBY

...HAPPY READING!! ...

Jum'at adalah hari pts terakhir, karna itu banyak dari murid SMA Bagaskara yang bersorak senang. Karna setelah ini mereka akan menikmati yang nama nya classmeting. Dimana mereka masuk tanpa belajar. Bukankah itu menyenangkan?

Sebelum bell masuk, ketiga pria ini tengah asyik nongkrong di kantin sekolah, sembari menunggu jam pertama masuk. Mereka duduk di paling pojok belakang yang tempat nya jauh dari keramaian.

"Rez, gimana soal nikahan lo?" tanya Saka tiba-tiba.

Javas memandang Saka heran. "Kepo banget lo?"

"Emang lo nggak?" Saka memberi wajah julidnya.

"Kepo sih," kata Javas cengengesan. Saka membalas itu dengan merotasikan matanya malas.

"Jadi Rez?" tanya Saka kembali.

"Senin."

"Anjir?" umpat Javas spontan. "Seriusan lo? Kok cepet banget?"

"Jadi ntar classmet lo gak masuk dong?" ujar Saka lesu.

Farez mengedikkan bahu nya tak acuh. "Mau gimana lagi? Semuanya ditangan bokap gue," kata Farez terdengar pasrah.

"Lo udah siap?" tanya Javas.

"Siap gak siap gue harus siap," jawab Farez dengan pelan. Cowok itu memfokuskan pandangannya pada satu objek yang menyita perhatian nya.

Orang itu adalah Hana, ia tidak sendiri melainkan berdua dengan satu orang pria disampingnya. Mereka tengah berdiri didepan stan penjual minuman.

Saka dan Javas mengikuti arah pandang Farez, ketika mereka melihat itu mereka mengerti. Lantas mereka memiliki ide untuk mengisengi temennya itu.

"Ekhemm! Panas ya mantan deket cowo lain!" seru Saka namun tidak keras hanya mampu didengar mereka bertiga.

"Jangan-jangan mereka pdkt lagi?" timpal Javas memanasi.

Farez menatap dingin kearah Hana disana, otaknya menyuruh dirinya untuk pergi menghampiri Hana, namun hatinya berkata lain.

"Kalau masih suka bilang Rez! Gosah dipendem, sakit," kata Javas dramatis.

"Bener tuh! Kasian kan perasaan lo ditahan-tahan, kalau emang udah gak suka ya move on lah Rez!" sambut Saka.

Kedua cowok itu asik mengisengi Farez, melihat guratan dileher cowok itu membuat Javas dan Saka menyemburkan tawanya.

Tanpa sepatah kata lagi, Farez pergi meninggalkan kedua temannya dan meninggalkan area kantin.

***

"Mora, gimana sama persiapan pernikahan kamu?" tanya Zizah ketika jam istirahat tiba.

"Aku gak tau jelas Zi, soal nya semua diurus Abi dan Ayah Prama," kata Mora.

"Ayah Prama?" beo Zizah.

"Ayah nya calon suami aku."

Zizah sontak tersenyum aneh. "Ciee udah calon suami ajaa," ucap nya menggoda.

"Ih apaan sih Zi! Aku serius!" seketika pipi Mora terasa memanas.

"Iya-iya, anyway kamu nanti akad nya dimana?" tanya Zizah yang sudah menyiapkan pertanyaan itu sadari tadi.

"Kata Abi, di Jakarta. Bukan disini, disana Ayah Prama udah urus segalanya. Mulai gedung, dekor dan lain-lain. Aku aja gak tau menau itu," kata Mora.

"Kamu berangkat kapan?"

"Minggu Zi kata Abi, disana aku bakal sewa rumah buat sementara sampe nanti hari aku nikah," jawab Mora.

Ditaman yang sepi mereka dapat bertukar cerita sepuasnya. Tanpa takut merasa terganggu.

"Kenapa gak disini aja? Kalau gitu, besok hari terakhir kamu disini dong? Kita bakal jarang ketemu," ucap Zizah merasa sedih.

"Mau gimana lagi Zi, semua nya udah diatur sedemikian mungkin, aku gak bisa seenaknya ngatur itu ini."

"Jadi kamu udah siap untuk nikah nanti?" tanya Zizah lagi. Mora terdiam sejenak sebelum menjawab. "Insyaallah aku siap Zi."

***

Bell pulang telah berbunyi lima menit yang lalu, siswa siswi SMA Bagaskara berhamburan keluar. Farez, Saka dan Javas sekarang berjalan menuju parkiran.

"Eh Rez, ntar ke cafe biasa dulu sebelum balik mau gak?" tawar Javas. "Gue pengen hiling, bosen dirumah," sambungnya.

"Gak bisa gue Jav, gue mau jagain adek gue habis pulang sekolah," kata Saka tak enak hati.

"Kalau gitu kita kerumah lo aja gimana? Nyokap lo gak dirumah kan?" ucap Farez.

"Kerja lah, paling babysiter aja," jawab Saka.

"Boleh tuh, gimana Sak?" timpal Javas menyetujui.

"Boleh-boleh aja sih, adek gue malah seneng ada temennya," kata Saka.

Mereka pun mengendarai motor mereka masing-masing menuju rumah Saka. Mereka mengendarai motor secara beriringan dengan Farez ditengah dan dikedua sisi diisi oleh Javas dan Saka.

Lima belas menit kemudian, mereka telah tiba di kediaman Saka. Rumah minimalis yang nyaman untuk ditinggali.

Ketiga pria itu menaruh motor di garasi samping rumah, setelah itu mereka bersamaan masuk kedalam rumah.

"Geby, abang pulangg!" teriak Saka.

"Buset! Cocot lo gede amat anjir!" sewot Javas.

"Eh den Saka, non Geby ada di taman belakang den," ucap art rumah Saka.

"Sama babysister kan Bi?"

"Iya den," jawab art rumah Saka.

Saka memandang kedua temannya, "lo berdua duduk aja dulu, gue mau samperin adek gue dulu," ucap Saka.

Javas dan Farez pun duduk di sofa ruang tamu yang sudah tersedia, sementara Saka pergi menghampiri adik nya ditaman belakang.

Lalu tak lama, Saka kembali dengan membawa Geby di gendongan nya yang langsung disambut oleh Javas. Cowok itu mengambil alih Geby ke gendongannya, dengan gemas Javas mengunyel-unyel pipi tembam milik Geby.

Adik perempuan Saka yang baru mencapai umur satu tahun itu sangat disayanginya oleh abang-abang, terutama Javas dan Farez yang sama-sama tidak memiliki adik. Jadi mereka menganggap Geby adalah adik mereka juga, dan selalu senang jika diajak main kerumah Saka.

"Sumpah adek lo gemesin banget Sak, pengen gue bawa balik," ucap Javas gregetan mencubit kecil pipi Geby.

"Gak usah lo cubit-cubit tu pipi, nangis ntar," ucap Saka memeringati.

"Adek lo aja gak masalah, ya kan By?" Javas bertanya pada Geby yang disahuti dengan tawa riang dari anak itu.

"Tuh kan," Javas menyombong dirinya. Saka memasang wajah julid nya pada Javas, ia sedikit sensi jika adik nya lebih menyukai orang lain daripada diri nya.

Geby memberontak ingin turun dari gendongan Javas, dengan memukul kecil dada bidang cowok itu. "Napa lo cil?" tanya Javas.

"Minta diturunin itu," kata Saka memberitahu. Lantas Javas langsung menurunkan Geby tepat di karpet bulu yang lembut agar lutut Geby tidak tergores, sebab gadis kecil itu berjalan merangkak.

Tanpa mereka duga, Geby merangkak pada Farez yang tengah anteng duduk di sofa memperhatikan mereka.

Javas mendekat pada Saka lalu membisikkan sesuatu. "Sak, adek lo tau aja mana serbuk berlian," bisik nya.

"Gue khawatir gede nya dia gimana ntar," sahut Saka. Kedua cowok itu geleng-geleng kepala melihat kelakuan Geby.

Farez yang melihat Geby ada dibawah kakinya lantas mengangkat tubuh mungil itu keatas pangkuannya. Geby yang merasa senang itu bertepuk tangan riang sembari tertawa cekikikan.

Farez sedikit menaikkan ujung bibirnya mengulas senyum tipis, sangat tipis nyaris tak terlihat. Geby yang sangat aktif hingga memanjat dada bidang Farez membuat cowok itu was-was dengan memegang punggung Geby takut jika gadis kecil itu terjatuh.

"Lagi manja itu Rez," ucap Saka. Kedua cowok itu bergabunglah duduk di sofa seberang Farez.

"Adek lo ngomong apaan Sak?" tanya Javas yang tak mengerti ucapan Geby yang terus berceloteh.

"Lo kira gue penerjemah bahasa bayi?" cetus Saka menatap sinis kearah Javas. "Lo kan abang nya," cibir Javas.

"Ya tapi gak semua omongan dia gue paham ege!" cetus Saka menempeleng kepala Javas.

"Anj*ng!" umpat Javas spontan.

"Haus kayak nya," celetuk Farez tiba-tiba.

"Lo paham Rez?" tanya Javas.

"Gak, tapi adek lo dari tadi ngemut jari mulu," ujar Farez berkata.

"Yaudah gue bikinin dulu susu nya," Saka pun beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur untuk membuatkan Geby susu.

"Kayak nya lo paham banget soal ginian Rez," celetuk Javas memandang Farez yang dengan telaten menjaga Geby. Padahal anak itu sangat aktif namun Farez terlihat sabar menghadapi nya.

"Keliatan," jawab Farez dengan singkat.

"Udah siap lahir batin kayak nya lo buat jadi papa," kata Javas lagi dengan kekehan renyah. Cowok itu tengah menggoda Farez.

"Diem lo!" ketus Farez berkata.

"Nih Rez susu nya," ujar Saka yang datang membawa susu. Cowok itu memberikan nya pada Farez.

"Lo aja," tolak Farez.

"Gimana sih lo Rez, adek gue kalau udah ada lo berdua mana mau sama gue," kata Saka. "Udah nih lo aja, tinggal kasih aja itu," sambung nya.

Farez menghela nafas pelan, ia pun mengambil botol ditangan Saka lalu memberi nya pada Geby. Ketika melihat botol susunya, gadis kecil itu langsung tersenyum merekah dan menerima nya dengan senang.

Geby mengambil posisi berbaring di sofa, membuat Farez dengan cekatan memberi bantal sofa di pinggir agar Geby tidak terjatuh.

Tangan Farez tergerak untuk meng puk-puk pantat anak itu agar Geby bisa tenang, biasanya anak kecil jika di puk-puk akan lekas tidur.

Terbukti Geby yang sudah mulai meredupkan matanya sekarang.

"Lo udah bisa jadi ayah buat anak lo nanti Rez, telaten banget lo ngurus adek gue."

***

Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!