BAB 8 : WEDDING DRESS

"Mora sudah belum??"

"Sebentar Umii!"

Mora berlari menuruni tangga lantaran teriakan Umi nya. "Kenapa mendadak sih Umi?"

"Abi mu lupa memberi tau kemarin, Umi aja baru tau tadi malam. Mau kasih tau tadi pagi tapi kamu nya buru-buru."

"Kan bisa sabtu atau nggak minggu Umi? Kenapa harus hari ini?"

"Hari itu udah mepet sama tanggal nikah kalian, nanti kamu yang kewalahan," kata Umi.

"Della! Ayo udah belum?" Umi meneriaki anak bungsu nya itu.

"Udah Umii!" Sahut Della dari arah tangga.

"Ayo kita berangkat sekarang, Abi udah nunggu didepan."

Disepanjang perjalanan, Mora mendengar voice note bacaan ayat Al-quran, sesekali ia mengikuti bacaan yang ia dengar.

Ketika lampu merah, Abi mengentikan mobil nya. Mora memandang jendela mobil nya, terlihat disana pasangan suami istri yang tengah menikmati waktu berdua. Sangat serasi, Mora seketika terbayang dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Apa ia akan seperti itu juga?

Tak lama lampu hijau kembali menyala, membuat Abi kembali menjalankan mobilnya segera. Mora mengalihkan pandangannya dari jendela, matanya beralih pada ponsel di pangkuannya. Ia membayangkan ketika ia dan Farez benar-benar menikah nanti. Itu cukup menyita pikiran nya saat ini.

Sekitar pukul setengah tujuh mereka tiba di kediaman besar Pramana Altezza, Abi Umi Mora dan Della turun dari mobil. Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama.

"Assalamualaikum," ucap Abi seraya memencet bel rumah. Tak lama keluar Prama dan Kinara dari balik pintu, dengan perasaan senang mereka menyambut kedatangan mereka.

Mereka duduk di ruang tamu bersama, berbincang ringan seraya menunggu Kinara yang tengah membuat minuman. Tak lama Farez turun dari tangga, dengan pakaian kasual nya.

Celana kain, dan kaos putih polos yang pas di tubuhnya. Farez menyalami punggung tangan Umi dan Abi sebelum akhirnya duduk di samping Prama. Walau begitu, ia masih tau tentang sopan santun.

Belum semenit Farez datang, Kinara datang dari dapur dengan nampan di tangannya, yang berisikan minuman dan beberapa camilan ringan.

"Ini silahkan diminum," kata Kinara menyajikan di atas meja.

"Repot-repot sekali," kata Umi.

"Oh iya Mora, kamu nanti pergi ke butik sama Farez aja ya, ditemenin Della," ujar Prama.

Kinara tersenyum. "Gak dong, kami udah liat baju-baju nya sebelumnya, Umi dan Abi mu juga sudah kami perlihatkan. Nah kamu tinggal cocokin aja baju nya, biar sekalian Farez liat," kata Kinara.

Mora memandang Farez sedetik lalu kembali menundukkan pandangannya. "Iya Bunda."

"Yasudah, Farez kamu bawa mobil Ayah," Prama memberikan kunci mobil nya pada Farez yang langsung diterima oleh Farez.

"Farez tolong jaga Mora dan Della ya," pesan Umi.

"Iya Umi," jawab cowok itu.

***

...OUTFIT YANG DIKENAKAN FAREZ 👆🏻👆🏻...

...OUTFIT YANG DIKENAKAN MORA 👆🏻👆🏻...

Mereka tiba di butik yang sudah Kinara beritahu letak nya sebelumnya. Ini salah satu butik terkenal di Jakarta, dan selalu mendapat banyak pesanan wedding dress.

Farez turun terlebih dahulu, lalu diikuti dengan Mora dan Della.

Ketika mereka masuk, salah satu karyawan disana langsung menyambut mereka dengan sangat ramah. "Halo tuan, nona, silahkan ikut kami ruangannya disana," kata nya menunjukkan. Ia adalah karyawan yang sudah ditunjuk Kinara untuk memantau dan membantu Farez dan Mora disana.

"Tuan, nona, ini gaun pengantin pilihan nyonya Kinara, silahkan di coba nona," kata karyawan itu pada Mora. Awal nya Mora meliriri Della namun gadis itu hanya mengangguk saja. Sedangkan Farez sudah duduk manis di sofa yang disediakan.

Mora pun mengikuti arahan karyawan tersebut, masuk di salah satu ruang ganti untuk mencoba beberapa dress pilihan Kinara.

Della duduk di sofa bagian kiri sedangkan Farez dibagian kanan, jadi posisi mereka di sofa yang berbeda. Kedua nya fokus pada ponsel mereka, ingin membuka topik pun Della rasa itu tidak berguna. Calon kakak ipar nya itu sangat cuek.

Lima belas menit lamanya, akhirnya Mora keluar dengan dress pertama. Della sempat terpukau dengan penampilan kakaknya, terlihat elegan dan sangat dewasa.

Farez pun terdiam ditempat nya, memandang Mora dari atas hingga bawah. Masih dengan cadar yang menempel diwajahnya, Mora menundukkan kepalanya tak ingin bersitatap dengan mata elang itu.

"Ada berapa dress?" tanya Farez.

"Ada tiga tuan," sahut karyawan itu dengan sopan.

"Coba yang lain," titah Farez yang langsung diangguki oleh karyawan itu. Sementara dalam hati Mora mencak-mencak kesal, sebenarnya gaun ini sudah lebih dari kata bagus, dan untuk mengganti dress itni membutuhkan waktu yang lama.

Namun apa boleh buat? Mora hanya bisa menurut saja. Ia pun mengikuti karyawan itu untuk kembali masuk kedalam ruang ganti.

"Loh kak? Yang tadi gak bagus emang?" tanya Della heran.

"Gak." Singkat padat dan jelas.

Della menggeleng kecil, padahal jelas-jelas dress tadi yang Mora kenakan sudah sangat memukau baginya. Mungkin selera Farez berbeda dari nya, entah lah.

Dua puluh menit berlalu, Mora kembali keluar dengan dress kedua. Della lagi-lagi hanya bisa mengangakan mulutnya saking terpukau nya. Ia rasa ini lebih bagus dari yang pertama.

"Bagaimana tuan?" tanya Karyawan itu.

"Kak, aku rasa ini bagus," celetuk Della.

"Ganti." Ucap Farez tak ingin dibantah.

"Tapi—" potong Mora.

"Gak ada tapi tapi-an. Nurut sama calon suami lo."

"Malam-malam gini kok gerah ya," monolog Della membuka suara. Gadis itu mengipasi wajahnya dengan tangannya.

"Ac segede itu masih gerah?" ucap Farez dengan polosnya.

"Iya gerah!" sahut Della gedeg. Gadis itu kembali membuka ponselnya untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Aneh," gumam Farez.

Terakhir, Mora keluar dengan dress simple namun elegan. Dress terakhir lah yang mampu mengambil perhatian Farez, bahkan cowok itu mampu tak berkedip.

Cantik. Batin nya.

Della mematung ditempatnya, ia bahkan tak percaya yang ada didepannya ini adalah kakaknya.

"Wah, aku gak bisa berword-word lagi teh, cantik banget!" jerit Della tertahan.

"Bagusan yang pertama gak sih Del?" tanya Mora.

"Gak. Bagusan ini," potong Farez menjawab.

"Tapi ini dress nya ribet," cicit Mora.

"Dress mana yang gak ribet? Kalau gak mau ribet pake celana aja," cetus Farez.

"Udah teh, ini bagus kok," kata Della menyetujui Farez.

Mora menghela nafas panjang. "Yaudah."

***

Diperjalanan pulang, Mora terus memandang kearah jendela. Della sibuk memainkan ponselnya sedari tadi, Mora tak ingin menganggu adik nya itu.

Selama perjalanan, ada satu objek yang menyita perhatian Mora. "Stop!" katanya.

Dengan cekatan Farez mengerem laju mobilnya. "Kenapa?"

"Kenapa teh?" tanya Della yang turut bingung.

"Liat deh, kasian.." Mora menunjuk kearah anak jalanan yang tengah mengemis di tepi jalan. "Udah malem gini, tapi mereka masih aja ngemis," kata Mora prihatin.

"Bukan urusan gue," celetuk Farez.

"Gak boleh gitu!" ucap Mora ngegas. Tanpa aba-aba Mora langsung turun dari mobil.

Farez yang terkejut lantas ikut turun dari mobil untuk mengikuti Mora. "Loh kok turun semua," Della pun turut turun namun hanya berdiam di samping mobil.

Della membulatkan mata nya ketika melihat ada motor yang melaju dari arah kiri menuju kearah Mora. "TEH AWAS!"

Farez yang melihat itu langsung berlari kencang dan menangkap lengan Mora lalu menarik nya dengan cekatan hingga Mora terselamatkan dari insiden tersebut.

Della menghela nafas lega melihat itu. Mora yang terkejut dengan apa yang terjadi mematung sejenak.

"LO CARI MATI HAH?!" bentak Farez spontan.

Mora memandang Farez sejenak, namun Mora melepas paksa genggaman tangan Farez dari lengannya. "Bukan muhrim," kata Mora.

"Lo gak tau berterima kasih ya?"

"Makasih," kata Mora menatap Farez dengan beraninya. Namun ia kembali pada niat awalnya, Mora berjalan menuju anak jalanan itu yang diikuti Farez dibelakangnya.

"Dek, udah malam kok masih disini?" Tanya Mora pada salah satu anak disana.

"Kami lagi cari uang buat makan kak," jawab salah satunya.

"Iya kak, kalau gak gini kami gak bisa makan," sahut satunya lagi. Mora memandang prihatin kearah anak jalanan itu yang berjumlah empat orang.

Mora berjongkok mensejajarkan posisinya dengan anak-anak itu. "Kalian belum makan?"

"Belum kak," sahut mereka. Mora menoleh kebelakang dimana Farez berada. "Apa?" tanya cowok itu sensi.

"Boleh minta tolong?" Mora berdiri dari posisi nya, kemudian menghampiri Farez. "Beliin makanan buat anak-anak itu. Kasian, mereka pasti laper banget. Aku janji bakal ganti uang nya. Aku gak bawa uang soalnya.." kata Mora meminta.

Farez memerhatikan wajah Mora walau gadis itu tengah menunduk, terlihat raut tulus dari wajah gadis itu. "Tunggu disini."

Hal itu membuat senyum diwajahnya terbit. Farez menghampiri stan makanan yang berada dekat dari jarak nya. Seraya menunggu Farez, Mora mengajak anak-anak itu duduk di rerumputan hijau.

"Kalian setiap hari ngemis kayak gini?" tanya Mora.

"Iya kak, cuma ini cara nya supaya kami bisa makan," sahut Lala, yang paling dewasa dari ke empat nya.

"Kalau gak ngemis berarti kalian gak makan?"

"Kalau ada yang kasih sedekah kami makan tanpa ngemis kak, itu pun jarang. Kalau gak ngemis ya kami gak makan," sahut anak laki-laki yang bernama Bimo.

"Kalian ngemis sampai malam?"

Lala menggelengkan kepalanya. "Mau gimana lagi kak," jawabnya.

Farez datang membawa satu kantong kresek berisi empat bungkus makanan dan minuman botol didalamnya. Cowok itu memberikan kantong itu pada Mora yang langsung diterima oleh gadis itu.

"Kakak ada makanan, ini buat kalian. Kalian makan ya," kata Mora memberikan makanan itu pada mereka.

"Wahh! Makasih kak!" Kata Lala dengan perasaan senang.

"Makasih nya jangan sama kakak, sama kakak ini karna dia yang udah beli makanan ini," ujar Mora menunjuk Farez.

"Makasih ya kak untuk makanannya!" ucap mereka serempak.

Ada perasaan berbeda dihati Farez mendengar ucapan anak jalanan itu barusan, seperti ada rasa senang tersendiri.

"Habis ini kalian pulang kemana?" tanya Mora.

"Kami gak pulang, karna kami gak punya tempat tinggal kak," sahut Bimo.

Farez yang tertarik untuk mendengar anak jalanan itu turut duduk di samping Mora. "Orang tua kalian?" tanya Mora dengan hati-hati.

"Kami gak tau orang tua kami dimana, jadi kami selalu cari ruko yang udah tutup buat dijadiin tempat tidur," ujar Lala.

"Nama kamu siapa?" tanya Mora.

"Aku Lala kak, nama kakak siapa?"

"Mora."

"Nama kakak cantik. Ini pacar kakak?" tunjuk Lala pada Farez.

"Calon suami kakak," jawab Mora. Farez sontak menoleh memandang Mora, bibir nya tertarik sedikit mengulas senyum tipis.

"Oh gitu ya kak, semoga nanti pernikahan nya lancar ya kak. Semoga kakak bahagia terus!"

"Amiin," jawab Mora dan Farez.

***

"Dari mana aja teh? Kok lama banget?" Tanya Della yang kesal sebab ditinggal sendiri.

"Samperin anak jalanan, kasian mereka belum makan," jawab Mora.

Della mengangguk paham. Farez kembali menjalankan mobilnya untuk segera pulang.

"Oh ya Del, kamu bawa uang?" tanya Mora pada Della.

Farez melirik Mora dari kaca depan mobil yang berada di etalase atas.

"Bawa kok teh," Della menunjukkan tas selempang nya. "Untuk apa teh?"

"Teteh mau pinjem," pinta Mora.

"Lo mau beli apaan?" sahut Farez.

"Gak beli apa-apa, buat ganti uang kamu tadi," kata Mora.

"Gak perlu," ucap Farez.

"Tapi aku gak enak, kan tadi aku udah janji bakal ganti."

"Lo ngerasa hutang budi sama gue?" tanya Farez.

Mora mengangguk dengan lugu.

"Gimana jadi nya kalau nanti gue jadi suami lo, trus lo pake duit gue. Lo bakal ngerasa hutang budi?"

"Itu beda lagi," cetus Mora.

"Gak perlu ganti, anggap aja tadi habis buang sampah," kata Farez dengan songongnya.

"Dasar sombong," gumam Mora.

***

🙌🏻🙌🏻

Episodes
1 PROLOG ~
2 BAB 1 : BINGUNG
3 BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4 BAB 3 : KEPUTUSAN
5 BAB 4 : PANIC ATTACK?
6 BAB 5 : KERIBUTAN
7 BAB 6 : TENTANG MEREKA
8 BAB 7 : PTS
9 BAB 8 : WEDDING DRESS
10 BAB 9 : GEBY
11 BAB 10 : SAH
12 BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13 BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14 BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15 BAB 14 : MANTAN?
16 BAB 15 : TILTE REMOVED
17 BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18 BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19 BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20 BAB 19 : BERITA GILA
21 BAB 20 : WHO?
22 BAB 21 : DIA?
23 BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24 BAB 23 : SATU KELOMPOK
25 BAB 24 : SOMETHING (?)
26 BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27 BAB 26 : MINGGU VIBES
28 BAB 27 : ABOUT EX
29 BAB 28 : GUE SUAMI LO
30 BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31 BAB 30 : BUTTERFLY
32 BAB 31 : AA'
33 BAB 32 : LUPA
34 BAB 33 : CEMBURU?
35 BAB 34 : GELISAH
36 BAB 35 : DAMAI
37 BAB 36 : DANGEROUS BOY
38 BAB 37 : TITLE REMOVE
39 BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40 BAB 39 : PASAR MALAM
41 BAB 40 : PERJALANAN
42 BAB 41 : BANDUNG
43 BAB 42 : GUS
44 BAB 43 : KELUH KESAH
45 BAB 44 : DANAU
46 BAB 45 : CINCIN
47 BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48 BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49 BAB 48 : PARFUM
50 BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51 BAB 50 : NENEK LAMPIR
52 BAB 51 : BALAPAN
53 BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54 BAB 53 : PRETTY
55 BAB 54 : PESTA
56 BAB 55 : MENJADI MASALAH
57 BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58 BAB 57 : RUMIT
59 BAB 58 : TITIK TERANG
60 BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61 BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62 BAB 61 : TENTANG UN
63 BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64 BAB 63 : SAYANG KATANYA
65 BAB 64 : LEMBARAN BARU
66 BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67 BAB 66 : TIKET LIBURAN
68 BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69 BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70 BAB 69 : BALI
71 BAB 70 : GET TO YOU
72 BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73 BAB 72 : TUNA
74 BAB 73 : PROMNIGHT
75 BAB 74 : SAVIRA
76 BAB 75 : OSPEK
77 BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78 BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79 BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80 BAB 79 : OFFICIAL
81 BAB 80 : PROYEK BESAR
82 BAB 81 : KEMANA?
83 BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84 BAB 83 : CEWEK GALAK
85 BAB 84 : PERESMIAN
86 BAB 85 : ZAWJATI
87 BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88 BAB 87 : FLASHBACK
89 BAB 88 : TETANGGA BARU
90 BAB 89 : PENDEKATAN
91 CASTING (FACE CLAIM)
92 BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93 BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94 BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95 BAB 93 : INSTA STORY
96 BAB 94 : KENCAN
97 update
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG ~
2
BAB 1 : BINGUNG
3
BAB 2 : MENUJU KEPUTUSAN
4
BAB 3 : KEPUTUSAN
5
BAB 4 : PANIC ATTACK?
6
BAB 5 : KERIBUTAN
7
BAB 6 : TENTANG MEREKA
8
BAB 7 : PTS
9
BAB 8 : WEDDING DRESS
10
BAB 9 : GEBY
11
BAB 10 : SAH
12
BAB 11 : BERUSAHA MENERIMA
13
BAB 12 : KEHIDUPAN BARU
14
BAB 13 : KEADAAN YANG BERBEDA
15
BAB 14 : MANTAN?
16
BAB 15 : TILTE REMOVED
17
BAB 16 : BELANJA VERSI MORA
18
BAB 17 : PELAJARAN PAGI BAGI FAREZ
19
BAB 18 : BERANGKAT BARENG
20
BAB 19 : BERITA GILA
21
BAB 20 : WHO?
22
BAB 21 : DIA?
23
BAB 22 : PERHATIAN KECIL
24
BAB 23 : SATU KELOMPOK
25
BAB 24 : SOMETHING (?)
26
BAB 25 : TENTANG KEHIDUPAN GISA
27
BAB 26 : MINGGU VIBES
28
BAB 27 : ABOUT EX
29
BAB 28 : GUE SUAMI LO
30
BAB 29 : KARNA KELOMPOK
31
BAB 30 : BUTTERFLY
32
BAB 31 : AA'
33
BAB 32 : LUPA
34
BAB 33 : CEMBURU?
35
BAB 34 : GELISAH
36
BAB 35 : DAMAI
37
BAB 36 : DANGEROUS BOY
38
BAB 37 : TITLE REMOVE
39
BAB 38 : EVENT SEKOLAH
40
BAB 39 : PASAR MALAM
41
BAB 40 : PERJALANAN
42
BAB 41 : BANDUNG
43
BAB 42 : GUS
44
BAB 43 : KELUH KESAH
45
BAB 44 : DANAU
46
BAB 45 : CINCIN
47
BAB 46 : HARUS MULAI TERBIASA
48
BAB 47 : SAKIT DAN BERKUNJUNG
49
BAB 48 : PARFUM
50
BAB 49 : SAKITNYA DATANG BULAN
51
BAB 50 : NENEK LAMPIR
52
BAB 51 : BALAPAN
53
BAB 52 : BENCI TAPI SAYANG
54
BAB 53 : PRETTY
55
BAB 54 : PESTA
56
BAB 55 : MENJADI MASALAH
57
BAB 56 : PENJELASAN YANG TERJADI
58
BAB 57 : RUMIT
59
BAB 58 : TITIK TERANG
60
BAB 59 : DIA DAN LUKANYA
61
BAB 60 : MASALAH PEMBALUT
62
BAB 61 : TENTANG UN
63
BAB 62 : UJIAN NASIONAL D-1
64
BAB 63 : SAYANG KATANYA
65
BAB 64 : LEMBARAN BARU
66
BAB 65 : KEKHAWATIRAN NYA
67
BAB 66 : TIKET LIBURAN
68
BAB 67 : BACK TO BANDUNG
69
BAB 68 : SUNSET BERSAMA MU
70
BAB 69 : BALI
71
BAB 70 : GET TO YOU
72
BAB 71 : HUJAN DAN SAKIT
73
BAB 72 : TUNA
74
BAB 73 : PROMNIGHT
75
BAB 74 : SAVIRA
76
BAB 75 : OSPEK
77
BAB 76 : MASALAH PAKAIAN
78
BAB 77 : A LITTLE EDUCATION
79
BAB 78 : TERLALU ABU-ABU
80
BAB 79 : OFFICIAL
81
BAB 80 : PROYEK BESAR
82
BAB 81 : KEMANA?
83
BAB 82 : HARI KELAHIRANNYA
84
BAB 83 : CEWEK GALAK
85
BAB 84 : PERESMIAN
86
BAB 85 : ZAWJATI
87
BAB 86 : BAHAGIA YANG SEDERHANA
88
BAB 87 : FLASHBACK
89
BAB 88 : TETANGGA BARU
90
BAB 89 : PENDEKATAN
91
CASTING (FACE CLAIM)
92
BAB 90 : PERDEBATAN KECIL
93
BAB 91 : RASA HANGAT DAN NYAMAN
94
BAB 92 : RAPAT PENTING KESEPAKATAN
95
BAB 93 : INSTA STORY
96
BAB 94 : KENCAN
97
update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!