Tanah hijau yang subur. Pegunungan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun. Serta kota yang terlihat sangat sibuk di kejauhan.
Semua itu dibalut dengan cahaya matahari yang sedikit lebih jingga, atau lebih merah daripada cahaya matahari yang ada di dunia manusia.
Inilah dunia Iblis.
Tempat pelarian yang dituju oleh Eric dan juga Deus beserta dengan para petinggi Origin.
"Jadi.... Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Eric kepada Deus yang nampak sedang berdiri dengan tenang di tepi sebuah tebing. Memandangi Kota yang makmur di kejauhan itu.
Dengan tatapan mata yang sedikit sayu, Deus pun menjawab pertanyaan Eric.
"Kita akan bersembunyi di sebuah gua terlebih dahulu. Ada peluang para penjaga dunia itu mengejar melalui World Rift yang ada di wilayah Siera."
"Siera? Maksudmu Dragon Priestess yang pernah kau sebutkan dulu ketika aku pertama kemari?" Tanya Eric terkejut.
Deus pun mengangguk ringan sambil segera membalik badannya dan melangkah. Langkah kakinya begitu mantap dengan tongkat sihir yang terbuat dari tulang itu sebagai tumpuan tambahannya.
"Siera adalah salah satu Ratu Iblis yang ingin kujauhi. Maka dari itu kita harus menemukan tempat persembunyian yang bagus sebelum mereka menyebut namaku di wilayah Siera."
Dan dengan begitulah, Eric, Deus dan para petinggi Origin mencari sebuah gua yang cocok untuk persembunyian mereka. Tak lupa Eric juga mendirikan Dungeon dengan efek [Distorsi] yang meningkatkan kerahasiaan lokasi Dungeon itu.
Mereka pun beristirahat untuk segera memulihkan kekuatan mereka. Terutama Deus yang telah menerima luka yang sangat berat akibat ratusan tebasan yang diberikan oleh Valiant.
Sedangkan Eric?
Ia memutuskan untuk Log Out sebentar sambil melihat situasi di dunia nyata.
...***...
...Menara Kebijaksanaan...
...Lokasi Para Guardian...
"Bagaimana sekarang? Mengejar mereka ke dunia Iblis?" Tanya sang Guardian Elf.
"Hmm.... Entahlah. Aku tak begitu ingin berurusan dengan dunia Iblis." Balas sang Guardian Raksasa atau Giant itu.
"Aku setuju denganmu. Beberapa diantara mereka memiliki kekuatan yang bisa menyaingi kita. Terlebih lagi para Raja Iblis Kuno." Balas sang Guardian Dwarf.
Keributan pun terjadi diantara para Guardian. Mereka masih membahas mengenai apakah mereka harus menyusup masuk ke Dunia Iblis melalui Celah Dunia yang ada di bawah Menara itu, atau kah lebih baik mempersiapkan dunia manusia untuk menghadapi kedatangan mereka yang berikutnya.
Di tengah keributan itu, Valiant melangkah maju sambil menggenggam erat pedang yang disarungkan di pinggang kirinya itu.
"Kalau tak ada satupun dari kalian yang mau, biar aku sendiri."
Valiant pun menuruni anak tangga yang menuju ke lokasi World Rift yang sebenarnya di dunia ini.
Sedangkan para Guardian lain hanya terdiam melihat sosok Valiant yang mulai menjauh.
Ribuan anak tangga pun dilalui oleh Valiant dengan sikap yang tenang namun siaga. Lokasi World Rift itu sendiri tersegel dengan sangat kuat di kedalaman 300 meter di bawah tanah.
Setelah tiba di hadapan sebuah pintu Mithril yang sangat besar dan sangat tebal itu, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Valiant.
'Tap!'
Tangannya yang besar, kekar dan memiliki cukup banyak rambut itu menghentikan langkah Valiant.
"Thilmir, kenapa kau disini?" Tanya Valiant kepada Guardian yang berasal dari ras Dwarf itu.
"Hohoho.... Apakah kau sudah lupa? Kau berjanji mentraktirku anggur terbaik buatan manusia. Jika kau mati disana, aku takkan bisa berpesta nantinya."
Mendengar balasan itu, Valiant nampak tersenyum tipis.
"Soal itu? Tenang saja. Aku takkan kalah hanya dari sosok Iblis."
Mereka berdua pun mulai membuka pintu raksasa itu secara bersama.
'Kreeeeek....'
Di balik pintu itu, terdapat sebuah ruangan yang keseluruhannya terbuat dari batuan menyerupai paving yang berwarna hitam dengan alur biru.
Batuan itu semua adalah Rune Stone yang telah dipasangi Rune dengan mantra untuk memperlemah kekuatan sihir semua yang ada di dalam ruangan ini.
Dengan kata lain, jika sosok Iblis memutuskan untuk melewati World Rift ini, mereka akan masuk ke sebuah ruangan dimana kekuatan mereka benar-benar ditiadakan.
Tentu saja, hal itu termasuk kepada para Guardian.
Saat ini, Valiant dan juga Thilmir memiliki kekuatan yang bisa disetarakan dengan pemain biasa pada level 50an.
Sekuat itulah efek dari Rune [Weakening] yang terpasang di seluruh ruangan ini. Dan semua ini, adalah buatan dari sang Guardian Elf, Cylene dengan pengetahuan kuno miliknya yang tentu ditanamkan oleh para Developer game ini.
Itu karena keberadaan para Guardian itu sendiri adalah untuk mencegah terjadinya bencana pada dunia ini.
Di hadapan sebuah retakan yang cukup lebar dengan ukuran mencapai 1 meter itu, Valiant dan Thilmir mulai mendekat.
Terlihat sebuah dinding yang gelap di balik celah dunia itu.
"Kapan terakhir kali dari kita memeriksa tempat ini?"
"Entahlah? Mungkin sekitar puluhan tahun sejak Cylene membangunnya?" Balas Thilmir dengan tenang.
"Hah? Bukankah itu sudah hampir 900 tahun yang lalu?"
Setelah memastikan kondisi cukup aman, mereka berdua pun mulai berpikir.
"Tunggu. Siapa yang akan mengunci pintu ini dari luar? Bukankah kita menjadi sangat lemah bahkan untuk menggeser sedikit saja pintu itu?"
"Hah.... Kau benar."
Di saat Valiant dan juga Thilmir sedang bingung mengenai cara menutup pintu ini, terdengar suara yang begitu indah dari belakang mereka.
"Aku yang akan menutupnya. Pastikan kalian kembali. Katakan saja kata kunci 'Thilmir adalah orang bodoh dan Valiant adalah penggila kedamaian' agar aku mau membukanya."
Sosok itu adalah Cylene yang sedang menyandarkan tubuhnya di pintu raksasa itu.
"Hah?! Aku bodoh kau bilang?! Aku tidak...." Teriak Thilmir dengan wajah yang sedikit marah.
Tapi berbeda darinya, Valiant justru menundukkan kepalanya sambil berkata.
"Terimakasih banyak. Aku menghargai itu."
Cylene pun dengan segera menutup pintu raksasa itu dengan tubuhnya yang tak terlihat memiliki banyak kekuatan itu. Meski begitu, Ia mampu mendorongnya dengan mudah.
Sesaat sebelum Cylene menutup pintu itu seluruhnya, Ia memberikan sebuah pesan kepada mereka berdua.
"Berhati-hatilah dengan para Raja Iblis Kuno. Terutama Belphegor."
Dengan itulah....
Petualangan dua Guardian ke dalam dunia Iblis pun berlangsung.
Apa yang menanti mereka, adalah neraka yang sama sekali tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Semua itu, demi menghentikan Eric dan juga Asmodeus sebelum mereka menjadi terlampau kuat.
...***...
...Kuil Naga Api...
...Pemuja Naga...
Di tengah sebuah kuil yang begitu megah, nampak ribuan Fire Draconic yang memiliki cukup banyak karakter menyerupai manusia itu sedang bekerja keras.
Sebagian nampak sedang menyembah dan juga melayani Tuan mereka, Arroth.
Sedangkan yang lainnya lagi sibuk melakukan berbagai jenis pekerjaan layaknya Istana di wilayah manusia.
Di hadapan itu semua, terlihat sosok seorang wanita dengan rambut merah menyala serta tubuh yang sebagian diselimuti oleh api itu sedang duduk di atas sebuah singgasana bukan dari emas. Melainkan dari sebuah olahan logam yang entah dari apa yang memiliki warna hitam dengan corak kemerahan.
"Mendekatlah, Aamori." Ucap Arroth pada tamunya yaitu Aamori sang Pandai Besi Legendaris.
Aamori sebelumnya menerima sebuah Quest yang mengharuskannya membuang seluruh level dan juga skill yang selama ini telah Ia asah.
Semua itu demi bisa memiliki kelayakan untuk mencari harta yang ditinggalkan oleh Arroth.
Dan disinilah Ia sekarang.
Aamori pun berjalan dengan perasaan yang tegang. Ia sama sekali tak paham harus bersikap seperti apa di hadapan salah satu Naga Api Kuno ini. Kekuatannya yang bahkan menyetarai para dewa itu tergambar jelas dari raut wajah dan juga sikap Arroth yang terlihat begitu arogan.
Setelah sampai di hadapan singgasana itu, Aamori mulai berlutut untuk memberikan hormat kepada Arroth.
"Sifat yang bagus. Meski begitu, kau hanya menemukan dua dari lima artifak milikku. Parahnya lagi, tiga diantaranya telah jatuh di tangan iblis. Tidak.... Lebih tepatnya sekarang telah disita oleh para Guardian itu."
Aamori pun mendengarkan penjelasan itu seakan sedang menerima amarah karena gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ia mulai berpikir bahwa perjuangannya selama ini akan menjadi sia-sia.
Hingga akhirnya....
"Maka dari itu. Aku akan mengganti ujianmu." Ucap Arroth sambil berdiri dari singgasana itu.
Ia pun turun secara perlahan mendekati sosok Aamori. Dengan isyarat berupa lambaian tangan, Arroth memanggil beberapa pelayannya untuk membawakan suatu benda.
Setelah para pelayan itu sampai, salah satu diantaranya membawa sebuah peti emas yang cukup besar.
"Berdirilah dan lihat ini." Ucap Arroth kepada Aamori sambil membuka kunci dari peti emas itu.
Aamori pun segera berdiri dan memperhatikan semua yang dilakukan oleh Arroth. Ini adalah kesempatannya untuk bisa menebus kesalahannya, atau lebih tepatnya kesialan Aamori ketika tiba-tiba Raja Iblis Kuno muncul di hadapannya.
Terlebih lagi informasi bahwa Eric telah berubah menjadi Raja Iblis. Hal itu saja membuat semangat Aamori terbakar dengan sangat kuat.
'Aku tak ingin kalah darinya!' Ucap Aamori dalam hatinya sambil tersenyum.
Tapi semua harapannya itu sirna setelah mendengar kalimat berikutnya dari Arroth.
"Buatlah replika dari pedang ini. Tapi dengan syarat yaitu harus memiliki tingkatan dan kekuatan yang setara atau lebih tinggi daripada pedang ini. Tentu saja, hanya dalam satu kali percobaan. Sedangkan untuk waktunya, tak ada batasan waktu.
Jika kau gagal, maka aku akan segera mengusirmu dari kuilku dan melarangmu kembali untuk selamanya."
Di hadapan Aamori, tersapat sebuah pedang yang nampak terbuat dari logam terkuat yang mungkin disebut sebagai logam dewa, yaitu Adamantite.
Sebuah pedang....
Tingkat Mythical yang bahkan lebih kuat daripada pedang kematian milik Eric saat ini. Tentu saja Aamori tak menyadarinya. Yang Ia pahami saat ini adalah....
'Bagaimana caranya membuat senjata tingkat mythical dengan level 1 dan keahlian menempa tingkat pemula level 1?! Bahkan aku kesulitan membuat perlengkapan tingkat legendaris meski menggunakan skill legendaris dan levelku dulu. Tapi sekarang?!"
Di balik semua itu, Arroth hanya tersenyum puas melihat wajah panik Aamori.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
ini ujian atau misi lagi ya buat aamori dari aaroth ya ?
2022-12-11
1
Corex Jrezz
jempol
2022-01-15
3
Ok Bang
Lanjut a
2021-10-21
2