Chapter 291 - Dunia Iblis

Tanah hijau yang subur. Pegunungan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun. Serta kota yang terlihat sangat sibuk di kejauhan.

Semua itu dibalut dengan cahaya matahari yang sedikit lebih jingga, atau lebih merah daripada cahaya matahari yang ada di dunia manusia.

Inilah dunia Iblis.

Tempat pelarian yang dituju oleh Eric dan juga Deus beserta dengan para petinggi Origin.

"Jadi.... Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Eric kepada Deus yang nampak sedang berdiri dengan tenang di tepi sebuah tebing. Memandangi Kota yang makmur di kejauhan itu.

Dengan tatapan mata yang sedikit sayu, Deus pun menjawab pertanyaan Eric.

"Kita akan bersembunyi di sebuah gua terlebih dahulu. Ada peluang para penjaga dunia itu mengejar melalui World Rift yang ada di wilayah Siera."

"Siera? Maksudmu Dragon Priestess yang pernah kau sebutkan dulu ketika aku pertama kemari?" Tanya Eric terkejut.

Deus pun mengangguk ringan sambil segera membalik badannya dan melangkah. Langkah kakinya begitu mantap dengan tongkat sihir yang terbuat dari tulang itu sebagai tumpuan tambahannya.

"Siera adalah salah satu Ratu Iblis yang ingin kujauhi. Maka dari itu kita harus menemukan tempat persembunyian yang bagus sebelum mereka menyebut namaku di wilayah Siera."

Dan dengan begitulah, Eric, Deus dan para petinggi Origin mencari sebuah gua yang cocok untuk persembunyian mereka. Tak lupa Eric juga mendirikan Dungeon dengan efek [Distorsi] yang meningkatkan kerahasiaan lokasi Dungeon itu.

Mereka pun beristirahat untuk segera memulihkan kekuatan mereka. Terutama Deus yang telah menerima luka yang sangat berat akibat ratusan tebasan yang diberikan oleh Valiant.

Sedangkan Eric?

Ia memutuskan untuk Log Out sebentar sambil melihat situasi di dunia nyata.

...***...

...Menara Kebijaksanaan...

...Lokasi Para Guardian...

"Bagaimana sekarang? Mengejar mereka ke dunia Iblis?" Tanya sang Guardian Elf.

"Hmm.... Entahlah. Aku tak begitu ingin berurusan dengan dunia Iblis." Balas sang Guardian Raksasa atau Giant itu.

"Aku setuju denganmu. Beberapa diantara mereka memiliki kekuatan yang bisa menyaingi kita. Terlebih lagi para Raja Iblis Kuno." Balas sang Guardian Dwarf.

Keributan pun terjadi diantara para Guardian. Mereka masih membahas mengenai apakah mereka harus menyusup masuk ke Dunia Iblis melalui Celah Dunia yang ada di bawah Menara itu, atau kah lebih baik mempersiapkan dunia manusia untuk menghadapi kedatangan mereka yang berikutnya.

Di tengah keributan itu, Valiant melangkah maju sambil menggenggam erat pedang yang disarungkan di pinggang kirinya itu.

"Kalau tak ada satupun dari kalian yang mau, biar aku sendiri."

Valiant pun menuruni anak tangga yang menuju ke lokasi World Rift yang sebenarnya di dunia ini.

Sedangkan para Guardian lain hanya terdiam melihat sosok Valiant yang mulai menjauh.

Ribuan anak tangga pun dilalui oleh Valiant dengan sikap yang tenang namun siaga. Lokasi World Rift itu sendiri tersegel dengan sangat kuat di kedalaman 300 meter di bawah tanah.

Setelah tiba di hadapan sebuah pintu Mithril yang sangat besar dan sangat tebal itu, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Valiant.

'Tap!'

Tangannya yang besar, kekar dan memiliki cukup banyak rambut itu menghentikan langkah Valiant.

"Thilmir, kenapa kau disini?" Tanya Valiant kepada Guardian yang berasal dari ras Dwarf itu.

"Hohoho.... Apakah kau sudah lupa? Kau berjanji mentraktirku anggur terbaik buatan manusia. Jika kau mati disana, aku takkan bisa berpesta nantinya."

Mendengar balasan itu, Valiant nampak tersenyum tipis.

"Soal itu? Tenang saja. Aku takkan kalah hanya dari sosok Iblis."

Mereka berdua pun mulai membuka pintu raksasa itu secara bersama.

'Kreeeeek....'

Di balik pintu itu, terdapat sebuah ruangan yang keseluruhannya terbuat dari batuan menyerupai paving yang berwarna hitam dengan alur biru.

Batuan itu semua adalah Rune Stone yang telah dipasangi Rune dengan mantra untuk memperlemah kekuatan sihir semua yang ada di dalam ruangan ini.

Dengan kata lain, jika sosok Iblis memutuskan untuk melewati World Rift ini, mereka akan masuk ke sebuah ruangan dimana kekuatan mereka benar-benar ditiadakan.

Tentu saja, hal itu termasuk kepada para Guardian.

Saat ini, Valiant dan juga Thilmir memiliki kekuatan yang bisa disetarakan dengan pemain biasa pada level 50an.

Sekuat itulah efek dari Rune [Weakening] yang terpasang di seluruh ruangan ini. Dan semua ini, adalah buatan dari sang Guardian Elf, Cylene dengan pengetahuan kuno miliknya yang tentu ditanamkan oleh para Developer game ini.

Itu karena keberadaan para Guardian itu sendiri adalah untuk mencegah terjadinya bencana pada dunia ini.

Di hadapan sebuah retakan yang cukup lebar dengan ukuran mencapai 1 meter itu, Valiant dan Thilmir mulai mendekat.

Terlihat sebuah dinding yang gelap di balik celah dunia itu.

"Kapan terakhir kali dari kita memeriksa tempat ini?"

"Entahlah? Mungkin sekitar puluhan tahun sejak Cylene membangunnya?" Balas Thilmir dengan tenang.

"Hah? Bukankah itu sudah hampir 900 tahun yang lalu?"

Setelah memastikan kondisi cukup aman, mereka berdua pun mulai berpikir.

"Tunggu. Siapa yang akan mengunci pintu ini dari luar? Bukankah kita menjadi sangat lemah bahkan untuk menggeser sedikit saja pintu itu?"

"Hah.... Kau benar."

Di saat Valiant dan juga Thilmir sedang bingung mengenai cara menutup pintu ini, terdengar suara yang begitu indah dari belakang mereka.

"Aku yang akan menutupnya. Pastikan kalian kembali. Katakan saja kata kunci 'Thilmir adalah orang bodoh dan Valiant adalah penggila kedamaian' agar aku mau membukanya."

Sosok itu adalah Cylene yang sedang menyandarkan tubuhnya di pintu raksasa itu.

"Hah?! Aku bodoh kau bilang?! Aku tidak...." Teriak Thilmir dengan wajah yang sedikit marah.

Tapi berbeda darinya, Valiant justru menundukkan kepalanya sambil berkata.

"Terimakasih banyak. Aku menghargai itu."

Cylene pun dengan segera menutup pintu raksasa itu dengan tubuhnya yang tak terlihat memiliki banyak kekuatan itu. Meski begitu, Ia mampu mendorongnya dengan mudah.

Sesaat sebelum Cylene menutup pintu itu seluruhnya, Ia memberikan sebuah pesan kepada mereka berdua.

"Berhati-hatilah dengan para Raja Iblis Kuno. Terutama Belphegor."

Dengan itulah....

Petualangan dua Guardian ke dalam dunia Iblis pun berlangsung.

Apa yang menanti mereka, adalah neraka yang sama sekali tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Semua itu, demi menghentikan Eric dan juga Asmodeus sebelum mereka menjadi terlampau kuat.

...***...

...Kuil Naga Api...

...Pemuja Naga...

Di tengah sebuah kuil yang begitu megah, nampak ribuan Fire Draconic yang memiliki cukup banyak karakter menyerupai manusia itu sedang bekerja keras.

Sebagian nampak sedang menyembah dan juga melayani Tuan mereka, Arroth.

Sedangkan yang lainnya lagi sibuk melakukan berbagai jenis pekerjaan layaknya Istana di wilayah manusia.

Di hadapan itu semua, terlihat sosok seorang wanita dengan rambut merah menyala serta tubuh yang sebagian diselimuti oleh api itu sedang duduk di atas sebuah singgasana bukan dari emas. Melainkan dari sebuah olahan logam yang entah dari apa yang memiliki warna hitam dengan corak kemerahan.

"Mendekatlah, Aamori." Ucap Arroth pada tamunya yaitu Aamori sang Pandai Besi Legendaris.

Aamori sebelumnya menerima sebuah Quest yang mengharuskannya membuang seluruh level dan juga skill yang selama ini telah Ia asah.

Semua itu demi bisa memiliki kelayakan untuk mencari harta yang ditinggalkan oleh Arroth.

Dan disinilah Ia sekarang.

Aamori pun berjalan dengan perasaan yang tegang. Ia sama sekali tak paham harus bersikap seperti apa di hadapan salah satu Naga Api Kuno ini. Kekuatannya yang bahkan menyetarai para dewa itu tergambar jelas dari raut wajah dan juga sikap Arroth yang terlihat begitu arogan.

Setelah sampai di hadapan singgasana itu, Aamori mulai berlutut untuk memberikan hormat kepada Arroth.

"Sifat yang bagus. Meski begitu, kau hanya menemukan dua dari lima artifak milikku. Parahnya lagi, tiga diantaranya telah jatuh di tangan iblis. Tidak.... Lebih tepatnya sekarang telah disita oleh para Guardian itu."

Aamori pun mendengarkan penjelasan itu seakan sedang menerima amarah karena gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.

Ia mulai berpikir bahwa perjuangannya selama ini akan menjadi sia-sia.

Hingga akhirnya....

"Maka dari itu. Aku akan mengganti ujianmu." Ucap Arroth sambil berdiri dari singgasana itu.

Ia pun turun secara perlahan mendekati sosok Aamori. Dengan isyarat berupa lambaian tangan, Arroth memanggil beberapa pelayannya untuk membawakan suatu benda.

Setelah para pelayan itu sampai, salah satu diantaranya membawa sebuah peti emas yang cukup besar.

"Berdirilah dan lihat ini." Ucap Arroth kepada Aamori sambil membuka kunci dari peti emas itu.

Aamori pun segera berdiri dan memperhatikan semua yang dilakukan oleh Arroth. Ini adalah kesempatannya untuk bisa menebus kesalahannya, atau lebih tepatnya kesialan Aamori ketika tiba-tiba Raja Iblis Kuno muncul di hadapannya.

Terlebih lagi informasi bahwa Eric telah berubah menjadi Raja Iblis. Hal itu saja membuat semangat Aamori terbakar dengan sangat kuat.

'Aku tak ingin kalah darinya!' Ucap Aamori dalam hatinya sambil tersenyum.

Tapi semua harapannya itu sirna setelah mendengar kalimat berikutnya dari Arroth.

"Buatlah replika dari pedang ini. Tapi dengan syarat yaitu harus memiliki tingkatan dan kekuatan yang setara atau lebih tinggi daripada pedang ini. Tentu saja, hanya dalam satu kali percobaan. Sedangkan untuk waktunya, tak ada batasan waktu.

Jika kau gagal, maka aku akan segera mengusirmu dari kuilku dan melarangmu kembali untuk selamanya."

Di hadapan Aamori, tersapat sebuah pedang yang nampak terbuat dari logam terkuat yang mungkin disebut sebagai logam dewa, yaitu Adamantite.

Sebuah pedang....

Tingkat Mythical yang bahkan lebih kuat daripada pedang kematian milik Eric saat ini. Tentu saja Aamori tak menyadarinya. Yang Ia pahami saat ini adalah....

'Bagaimana caranya membuat senjata tingkat mythical dengan level 1 dan keahlian menempa tingkat pemula level 1?! Bahkan aku kesulitan membuat perlengkapan tingkat legendaris meski menggunakan skill legendaris dan levelku dulu. Tapi sekarang?!"

Di balik semua itu, Arroth hanya tersenyum puas melihat wajah panik Aamori.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

ini ujian atau misi lagi ya buat aamori dari aaroth ya ?

2022-12-11

1

Corex Jrezz

Corex Jrezz

jempol

2022-01-15

3

Ok Bang

Ok Bang

Lanjut a

2021-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3 Chapter 282 - Primordial Vampire
4 Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5 Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6 Chapter 285 - Musuh Dunia
7 Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8 Chapter 287 - Keributan
9 Chapter 288 - Harapan Baru
10 Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11 Chapter 290 - World Rift
12 Chapter 291 - Dunia Iblis
13 Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14 Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15 Chapter 294 - Guild Merah Putih
16 Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17 Chapter 296 - Kota Venice
18 Chapter 297 - Pengungsi
19 Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20 Chapter 299 - Awal Mula
21 Chapter 300 - Kenyataan
22 Chapter 301 - Keputusan
23 Chapter 302 - Sisi Lain
24 Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25 Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26 Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27 Chapter 306 - Kedatangan
28 Chapter 307 - Ancaman Baru
29 Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30 Chapter 309 - Armageddon
31 Chapter 310 - Belphegor
32 Chapter 311 - Kenyataan
33 Chapter 312 - Keruntuhan
34 Chapter 313 - Kabar Buruk
35 Chapter 314 - Percikan Api
36 Chapter 315 - Peristiwa Besar
37 Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38 Chapter 317 - Pedang Tertua
39 Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40 Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41 Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42 Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43 Chapter 322 - Tidak Masalah
44 Chapter 323 - Kastil Behemoth
45 Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46 Chapter 325 - Behemoth
47 Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48 Chapter 327 - Hasil Akhir
49 Chapter 328 - Informan
50 Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51 Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52 Chapter 330 - Kekuatan Baru
53 Chapter 331 - Persiapan
54 Chapter 332 - Serangan
55 Chapter 333 - Pembukaan
56 Chapter 334 - Monster
57 Chapter 335 - Hutang
58 Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59 Chapter 337 - Ancaman Baru
60 Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61 Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62 Chapter 340 - Membangun Ulang
63 Chapter 341 - Pemburu
64 Chapter 342 - Pembersihan
65 Chapter 343 - Pembalasan
66 Chapter 344 - Pertaruhan
67 Chapter 345 - Berita Besar
68 Chapter 346 - Rencana
69 Chapter 347 - Kenyataan
70 Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71 Chapter 349 - Event
72 Chapter 350 - Bermain-main
73 Chapter 351 - Cari Mati
74 Chapter 352 - Dewa Penempa
75 Chapter 352.5 - Sisi Lain
76 Chapter 353 - Lebih Mudah
77 Chapter 354 - Penjahat
78 Chapter 355 - Pijakan Pertama
79 Chapter 356 - Pilihan Berat
80 Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81 Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82 Chapter 359 - Sarang Naga
83 Chapter 360 - Penjarahan
84 Chapter 360.5 - Sisi Lain
85 Chapter 361 - Naga Tua
86 Chapter 362 - Hadiah Besar
87 Chapter 363 - Inquisitor
88 Chapter 364 - Permintaan
89 Chapter 365 - Negosiasi
90 Chapter 366 - Pertukaran
91 Chapter 367 - Pijakan Pertama
92 Chapter 368 - Perkembangan
93 Chapter 369 - Kehancuran
94 Chapter 370 - Berita
95 Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96 Chapter 372 - Primordial Slime
97 Chapter 373 - Kabur
98 Chapter 374 - Pertempuran Besar
99 Chapter 375 - Akhir
100 Chapter 376 - Awal yang Baru
101 Chapter 377 - Kota Terakhir
102 Chapter 378 - Kedamaian
103 Chapter 379 - Pengembangan
104 Chapter 380 - Manipulator
105 Chapter 381 - Hasil Perundingan
106 Chapter 382 - Masa Damai
107 Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108 Chapter 384 - Kekuatan Slime
109 Chapter 385 - Last Boss
110 Chapter 386 - Persiapan
111 Promosi
112 Chapter 387 - Perundingan
113 Chapter 388 - Kesalahan
114 Chapter 389 - Hasil
115 Chapter 390 - Pertempuran
116 Chapter 391 - Tubrukan Besar
117 Chapter 392 - Belphegor
118 Chapter 393 - Serangan Balasan
119 Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120 Chapter 395 - Kemenangan
121 Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122 Chapter 397 - Jalan Tengah
123 Chapter 398 - Masa Damai
124 Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125 Chapter 400 - Masalah Baru
126 Chapter 401 - Kekuatan Besar
127 Chapter 402 - Waktu Tunggu
128 Chapter 403 - Berita
129 Chapter 404 - Akhir
130 Chapter 405 - Kekuatan
131 Chapter 406 - Pertarungan
132 Chapter 407 - Hasil Akhir
133 Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134 Chapter 409 - Kebangkitan
135 Chapter 410 - Artifacts
136 Pengumuman Update
137 Chapter 411 - Hari H
138 Chapter 412 - World Quest 1
139 Chapter 413 - World Quest 2
140 Chapter 414 - World Quest 3
141 Chapter 415 - Musuh Lama
142 Chapter 416 - Dewi Perang
143 Chapter 417 - Angie
144 Chapter 418 - Transcendence
145 Chapter 419 - Penentuan
146 Chapter 420 - Penempa
147 Chapter 421 - Usaha Terakhir
148 Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149 Chapter 423 - Akhir?
150 Chapter 424 - Akhir
151 Epilog
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pengenalan
2
Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3
Chapter 282 - Primordial Vampire
4
Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5
Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6
Chapter 285 - Musuh Dunia
7
Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8
Chapter 287 - Keributan
9
Chapter 288 - Harapan Baru
10
Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11
Chapter 290 - World Rift
12
Chapter 291 - Dunia Iblis
13
Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14
Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15
Chapter 294 - Guild Merah Putih
16
Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17
Chapter 296 - Kota Venice
18
Chapter 297 - Pengungsi
19
Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20
Chapter 299 - Awal Mula
21
Chapter 300 - Kenyataan
22
Chapter 301 - Keputusan
23
Chapter 302 - Sisi Lain
24
Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25
Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26
Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27
Chapter 306 - Kedatangan
28
Chapter 307 - Ancaman Baru
29
Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30
Chapter 309 - Armageddon
31
Chapter 310 - Belphegor
32
Chapter 311 - Kenyataan
33
Chapter 312 - Keruntuhan
34
Chapter 313 - Kabar Buruk
35
Chapter 314 - Percikan Api
36
Chapter 315 - Peristiwa Besar
37
Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38
Chapter 317 - Pedang Tertua
39
Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40
Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41
Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42
Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43
Chapter 322 - Tidak Masalah
44
Chapter 323 - Kastil Behemoth
45
Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46
Chapter 325 - Behemoth
47
Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48
Chapter 327 - Hasil Akhir
49
Chapter 328 - Informan
50
Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51
Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52
Chapter 330 - Kekuatan Baru
53
Chapter 331 - Persiapan
54
Chapter 332 - Serangan
55
Chapter 333 - Pembukaan
56
Chapter 334 - Monster
57
Chapter 335 - Hutang
58
Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59
Chapter 337 - Ancaman Baru
60
Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61
Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62
Chapter 340 - Membangun Ulang
63
Chapter 341 - Pemburu
64
Chapter 342 - Pembersihan
65
Chapter 343 - Pembalasan
66
Chapter 344 - Pertaruhan
67
Chapter 345 - Berita Besar
68
Chapter 346 - Rencana
69
Chapter 347 - Kenyataan
70
Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71
Chapter 349 - Event
72
Chapter 350 - Bermain-main
73
Chapter 351 - Cari Mati
74
Chapter 352 - Dewa Penempa
75
Chapter 352.5 - Sisi Lain
76
Chapter 353 - Lebih Mudah
77
Chapter 354 - Penjahat
78
Chapter 355 - Pijakan Pertama
79
Chapter 356 - Pilihan Berat
80
Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81
Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82
Chapter 359 - Sarang Naga
83
Chapter 360 - Penjarahan
84
Chapter 360.5 - Sisi Lain
85
Chapter 361 - Naga Tua
86
Chapter 362 - Hadiah Besar
87
Chapter 363 - Inquisitor
88
Chapter 364 - Permintaan
89
Chapter 365 - Negosiasi
90
Chapter 366 - Pertukaran
91
Chapter 367 - Pijakan Pertama
92
Chapter 368 - Perkembangan
93
Chapter 369 - Kehancuran
94
Chapter 370 - Berita
95
Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96
Chapter 372 - Primordial Slime
97
Chapter 373 - Kabur
98
Chapter 374 - Pertempuran Besar
99
Chapter 375 - Akhir
100
Chapter 376 - Awal yang Baru
101
Chapter 377 - Kota Terakhir
102
Chapter 378 - Kedamaian
103
Chapter 379 - Pengembangan
104
Chapter 380 - Manipulator
105
Chapter 381 - Hasil Perundingan
106
Chapter 382 - Masa Damai
107
Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108
Chapter 384 - Kekuatan Slime
109
Chapter 385 - Last Boss
110
Chapter 386 - Persiapan
111
Promosi
112
Chapter 387 - Perundingan
113
Chapter 388 - Kesalahan
114
Chapter 389 - Hasil
115
Chapter 390 - Pertempuran
116
Chapter 391 - Tubrukan Besar
117
Chapter 392 - Belphegor
118
Chapter 393 - Serangan Balasan
119
Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120
Chapter 395 - Kemenangan
121
Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122
Chapter 397 - Jalan Tengah
123
Chapter 398 - Masa Damai
124
Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125
Chapter 400 - Masalah Baru
126
Chapter 401 - Kekuatan Besar
127
Chapter 402 - Waktu Tunggu
128
Chapter 403 - Berita
129
Chapter 404 - Akhir
130
Chapter 405 - Kekuatan
131
Chapter 406 - Pertarungan
132
Chapter 407 - Hasil Akhir
133
Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134
Chapter 409 - Kebangkitan
135
Chapter 410 - Artifacts
136
Pengumuman Update
137
Chapter 411 - Hari H
138
Chapter 412 - World Quest 1
139
Chapter 413 - World Quest 2
140
Chapter 414 - World Quest 3
141
Chapter 415 - Musuh Lama
142
Chapter 416 - Dewi Perang
143
Chapter 417 - Angie
144
Chapter 418 - Transcendence
145
Chapter 419 - Penentuan
146
Chapter 420 - Penempa
147
Chapter 421 - Usaha Terakhir
148
Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149
Chapter 423 - Akhir?
150
Chapter 424 - Akhir
151
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!