Beberapa menit telah berlalu semenjak Deus mulai memakan tubuh Abaddon.
Saat ini, Ia terlihat sedang membersihkan bibirnya dari sisa darah makanannya. Di hadapannya, terdapat sisa seluruh perlengkapan yang dimiliki oleh Abaddon.
Jubah hitam, anting mithril, gelang emas, sabuk perak, serta sabit besar Aethons. Semua item kecuali jubah hitam itu memiliki tingkat [Mythical] yang sangat kuat. Meski begitu...
"Eric, ketiga artifak buatan Arroth ini sangatlah berbahaya. Jika dia dan bawahannya mengejarmu demi item ini, hasilnya akan sangat merepotkan. Maka buang saja. Sedangkan jubah ini hanyalah kain biasa yang tak berguna.
Kemudian sabit besar ini.... Kau bisa menyimpannya untuk sementara waktu." Jelas Deus yang telah selesai merapikan dan membersihkan dirinya.
Eric yang memahami bahwa tiga artifak itu memiliki kekuatan yang dahsyat sedikit menyayangkan saran dari Deus. Meski begitu, Ia tak ingin berurusan dengan sesuatu yang merepotkan untuk saat ini. Itulah kenapa Ia menyetujui saran dari Deus.
Setelah Eric memasukkan sabit besar Aethons itu ke dalam Inventorynya....
'Kraaak! Kreetaakk!'
Terdengar suara retakan yang cukup keras. Setelah Eric dan juga Deus melihat ke arah sumber suara, mereka menyadari bahwa dunia manifestasi ini mulai rusak dari luar.
"Yang benar saja.... Menghancurkan dunia manifestasi yang memang fokus untuk pertahanan?" Ucap Deus sambil tersenyum.
Sementara itu, Eric mulai tak bisa mempercayai bahwa skill terkuatnya bisa dirusak semudah dan secepat itu dari luar.
"Deus, apa yang sebaiknya kita lakukan?" Tanya Eric.
Sambil melirik ke arah Eric, Deus mulai berkata.
"Setelah memangsa Abaddon, seluruh kekuatanku telah pulih. Mungkin sedikit lebih kuat daripada diriku yang dulu. Oleh karena itu aku akan memberikanmu dua buah pilihan."
Eric pun mendengarkan dengan seksama, tak ingin melewatkan sedikit pun detail yang ada.
"Pertama, kita akan melawan dua orang yang ada di balik dunia manifestasi ini. Perlu diingat bahwa meskipun mereka sedikit lebih lemah daripada Abaddon, tapi kita tak memiliki keuntungan dari Dungeon. Setidaknya masing-masing dari mereka akan 10 kali lipat lebih sulit dikalahkan dari Abaddon.
Kemudian untuk pilihan yang kedua, kita akan kabur. Segera setelah kau melepaskan sihir manifestasi ini, aku akan membuka paksa gerbang ke dunia bawah. Dan itu akan menguras hampir seluruh kekuatanku dan juga konsentrasiku. Dengan kata lain, kau harus menahan mereka berdua selama beberapa saat agar aku bisa membuka gerbang." Jelas Deus dengan mendetail.
Mendengar dua buah pilihan yang sama-sama mustahil untuk dilakukan, Eric menanyakan suatu alternatif lain.
"Apakah harus pergi ke dunia bawah? Apakah tak bisa bersembunyi di dunia manusia ini?"
"Tergantung dari siapa lawan kita. Jika kenalanmu naga gurun itu juga memutuskan untuk menjadikan kita musuhnya, maka tak ada lagi tempat untuk bersembunyi di dunia manusia."
Eric pun mengingat bahwa Ruderioss adalah seorang penjaga Pengetahuan dan juga Budaya di dunia manusia ini.
Tentu saja melihat dirinya yang beraliansi dengan iblis kuat seperti Asmodeus akan menyebabkan Eric dianggap sebagai musuh, apapun alasannya.
Oleh karena itu....
"Jadi, bagaimana caraku untuk menahan mereka selama beberapa saat itu?" Tanya Eric dengan suara yang lemas.
Jujur saja, saat ini Eric sangat berharap bahwa game VRMMORPG seperti Re:Life memiliki fitur Quick Save dan juga Load. Sehingga jika Eric gagal sekalipun, dia masih bisa mengulanginya lagi berkali-kali.
Tapi seperti namanya, Re:Life serupa dengan kehidupan nyata. Setiap tindakan akan memiliki konsekuensi yang bahkan belum diketahui saat itu. Serta sebuah kenyataan dimana tak mungkin untuk kembali ke masa lalu demi memperbaiki kesalahan yang dibuat.
Melihat sosok Eric yang nampak sedikit putus asa itu, Deus mulai mendekat dan mengangkat wajah Eric dengan perlahan.
"Soal itu, maukah kau bersumpah setia kepadaku? Jika kau melakukannya, maka aku, Asmodeus, akan memberkatimu dengan kekuatan seorang True Vampire dan mengangkat dirimu menjadi seorang Raja Iblis yang baru."
Mendengar tawaran yang sama sekali tak masuk akal itu, Eric hanya bisa membelalakkan matanya dan membuka lebar-lebar mulutnya.
...***...
...Dunia Nyata...
Terjadi suatu kehebohan yang sangat besar saat ini. Khususnya bagi semua orang yang memainkan game Re:Life.
Kehebohan itu terjadi dikarenakan suatu hal yang sangat sederhana.
"Lihatlah itu, semuanya! Tak hanya sebuah kubus hitam yang aneh, tapi juga terdapat sosok dua orang yang sangat misterius! Apakah salah satunya termasuk ras naga?" Teriak seorang MeTuber sambil merekam dari langit berkat sihir [Levitate] miliknya yang membuatnya mambu melayang di udara untuk beberapa saat.
Tak hanya dirinya, tapi puluhan MeTuber yang lain juga terlihat berada di sekitar Kota Lesta dengan berbagai cara mereka untuk tidak menyentuh tanah kematian itu.
Alasan kedatangan mereka sangatlah sederhana.
Yaitu notifikasi dunia bahwa seseorang berhasil membelah bumi dan memaksa Dewi Gaia untuk memperbaikinya. Dan sumber tebasan itu, berasal dari Istana Kota Lesta ini.
"Aku akan mencoba mendekat! Doakan agar aku tidak mati!" Teriak salah seorang MeTuber itu sambil melepaskan skill [Levitate] miliknya.
Ia pun jatuh tepat beberapa meter di belakang sosok dua orang misterius itu yang tak lain adalah Guardian Valiant, dan Ancient Dragon Ruderioss.
'Tap!'
Mengetahui seseorang telah berada di belakang mereka, Valiant sama sekali tak menghiraukannya karena orang itu sangatlah lemah dan tidak berdaya. Ia pun melanjutkan kegiatannya yaitu terus menerus menebas kubus hitam dengan panjang tiap sisi yang mencapai 10 meter itu, sesuai dengan arahan Ruderioss
Sebaliknya, Ruderioss yang mengetahui betapa lemahnya manusia yang ada di belakangnya, segera membalik badannya dan berkata.
"Disini sangatlah berbahaya. Jika kau tak siap untuk mati, maka aku menyarankanmu untuk pergi. Tapi jika kau tetap tinggal, kami berdua takkan melindungimu dan teman-temanmu yang lainnya, apapun yang terjadi." Ucap Ruderioss dengan tatapan mata emasnya yang sangat tajam.
Penampilannya yang menggunakan pakaian ala mesir itu sangatlah menawan. Kain putih dengan hiasan keemasan itu membalut tubuhnya yang agak gelap. Sementara rambut panjangnya yang berwarna hitam itu bergerak kesana kemari mengikuti terpaan angin.
"Ba-baik! Ka-kami tidak akan masalah jika mati!"
Mendengar balasan dari manusia itu, Ruderioss mengangguk dan kembali berusaha untuk menghancurkan kubus itu.
"Ruderioss, aku telah meremukkan setiap sisi sesuai dengan permintaanmu. Seharusnya kau bisa menghancurkannya sekarang kan?" Tanya Valiant sambil menghentikan tebasan pedangnya.
Mendengar perkataan itu, Ruderioss hanya mengangguk dengan pelan.
"Valiant, mundurlah sedikit. Sand Storm." Ucap Ruderioss sambil mengarahkan tangan kanannya ke kubus hitam itu.
Seketika muncul badai pasir tebal yang hanya memiliki ukuran sekitar 11 meter saja. Badai pasir itu sangatlah tebal hingga kubus hitam itu mulai samar-samar terlihat dari luar.
Meski terkesan lemah, tapi tiap butiran pasir yang bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi itu sebenarnya memiliki kekuatan yang sangat mengerikan.
Semua itu dibuktikan oleh MeTuber yang tak sengaja terkena sebutir pasir yang keluar dari pusaran badai itu.
'Sraaasssh!'
[Anda telah menerima 295.148 damage!]
[Anda telah menerima damage yang sangat besar!]
[Anda telah mati!]
[Bersiap untuk melakukan Log Out secara paksa!]
Melihat notifikasi yang ada di hadapannya, MeTuber itu hanya bisa menganga.
"Eh, Apa-apaan ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
Erick terancam dapat musuh baru karena hubungannya dengan asmodeus
2022-12-11
1
🐤
mantap
2021-11-29
3
🄳🄸🄲🄷🄻 🄽🄱🄾🄴
Kena satu butir langsung mati. Jir OP sangat.
2021-11-25
8