...Wilayah Kerajaan Ilandis...
...Pelabuhan...
"Lima belas tiket untuk pergi ke Kerajaan Farna dengan segera!" Teriak salah seorang pemain dengan rambut panjang dan zirah bak Ksatria itu.
Dengan tatapan yang sinis dan juga menghisap batang cerutunya, Pria yang ada di hadapan Ksatria itu menghembuskan asap cerutunya sambil membalas.
"Enam puluh koin emas."
"Ini! Ayo cepat! Kita harus segera menyusul para pemain lain untuk mengalahkan Eric!"
'Bruukk!'
Tanpa disangka Ksatria itu, Pria yang menjual tiket barusan menghadangi jalan menuju ke dalam kapal itu dengan badan besarnya.
"Enam puluh koin emas untuk tiap orang. Jika ingin lima belas tiket, maka totalnya adalah sembilan ratus koin emas." Ucap Kapten kapal itu dengan tatapan yang sangat mengintimidasi.
"Hah?! Apa-apaan itu?! Bahkan harga barusan sudah sangat mahal untuk mengangkut kami semu...."
Puluhan pelaut pun mulai mengerubungi para pemain itu dengan tatapan yang mengerikan sambil membawa berbagai jenis senjata.
Lalu dengan langkah yang perlahan tapi pasti, sang kapten kapal mendekati Ksatria itu dan memberikan tatapan yang sangat kejam.
"Jika kau tidak bisa membayarnya, maka pergilah dari sini."
Pada akhirnya, semua pemain itu terpaksa membayar harga yang sekitar 30 kali lipat lebih mahal itu.
Sedangkan sang kapten yang telah memperoleh keuntungan hingga ribuan koin emas pada hari ini saja, tersenyum sangat lebar di ruangannya sambil melihat ombak di laut.
"Fufufu.... Jadi seperti inikah yang dirasakan oleh Eric? Seperti yang diharapkan dari seorang pebisnis yang licik. Sekarang...."
Tanpa mereka semua ketahui, sang kapten kapal adalah salah seorang pemain yang berasal dari Indonesia. Ia berjuang dengan caranya sendiri untuk melemahkan negara lainnya dengan menaikkan harga sesuka hatinya.
Ia menyadari, bahwa meskipun mereka sampai di Kerajaan Farna, pertarungan antara Eric dengan para pahlawan dunia akan telah lama berakhir.
...***...
...Kerajaan Doran...
...Pasar Besar...
"Hah?! Harga menyewa kereta kuda semahal itu?!"
"Bukankah biasanya hanya seperempat dari harga yang kau tawarkan itu?!"
Sang pedagang besar itu pun hanya tertawa dengan logat yang aneh mendengar perkataan para pelanggannya.
"Fufufu.... Kalau begitu cari saja kereta yang lain. Ku yakin mereka juga melakukan hal yang sama."
"Dasar.... Ayo pergi!"
Kelompok petualang yang ingin segera menyusul ke Kota Lesta itu pun pergi dan mencoba menanyai para kurir yang lain.
Tapi sungguh disayangkan.
Pedagang adalah pedagang.
Memanfaatkan momentum ini, mereka berusaha sekuat tenaga untuk meraup sebanyak mungkin keuntungan untuk diri mereka sendiri.
Setelah beberapa saat, kelompok itu pun kembali kepada sang pedagang besar yang memiliki logat aneh itu.
"Hmm? Ada apa wahai kambing yang tersesat. Apakah kau meninggalkan sesuatu disini?" Tanya pedagang itu.
"Berikan empat kursi untuk kami. Para kurir sialan itu, benar-benar memasang harga yang jauh lebih gila darimu. Setidaknya kursimu seperlima dari harga mereka semua." Ucap seorang pemuda di kelompok itu.
"Fufufu.... Dengan senang hati. Kalau begitu totalnya enam ratus koin emas."
Mendengar perkataan sang pedagang besar, kelompok itu pun mulai terbengong dan tak bisa berkata-kata.
"Hah?! Bukankah itu.... Sepuluh kali lipat harga yang sebelumnya kau...."
"Sepuluh kali? Apa maksudmu? Harga setiap satu kursi di keretaku saat ini hanya sebesar 200 koin emas. Jika kalian berempat membayar 1.000 koin emas sekarang, maka kalian akan terhindar dari harga 2.000 koin emas per kursi beberapa puluh menit lagi."
Setelah menoleh selama beberapa saat, akhirnya mereka semua tersadar.
Bahwa semua pedagang dan juga kurir di tempat ini....
Terus menerus menaikkan harga kursinya. Bahkan setiap detiknya, harga itu terus menerus meningkat seakan tak mengenal logika. Meski begitu, semua orang tetap membelinya karena mereka ingin sampai di Kota Lesta dan ikut dalam misi penaklukan Eric.
Akhirnya....
Keempat pemuda itu pun memperoleh empat buah kursi seharga 1.200 koin emas setelah berdebat selama beberapa saat.
...***...
...Kota Lesta...
Di tengah pertarungan yang sengit antara bangsa Iblis dan monster yang dipimpin oleh Eric dengan dua orang tingkat dewa yaitu Ruderioss dan juga Valiant, keseimbangan pertarungan ini pun mulai goyah.
Dimana kekuatan Iblis di pihak Eric mulai mampu untuk mengungguli para pelindung dunia ini. Itu semua dikarenakan Eric terus menerus melakukan pemanggilan monster.
Termasuk juga terus menerus menyembuhkan Deus yang saat ini telah berhasil membuka celah dunia hingga 12 sentimeter.
'Blaaaarrrrr!'
Eric melepaskan sihir [Fire Blast] miliknya dan berhasil menghempaskan Ruderioss bersama dengan Valiant hingga cukup jauh. Meski begitu, damage yang dihasilkan tidaklah seberapa.
Pada saat itulah, harapan baru telah terlahir.
"Tuanku!" Teriak Tasmith sambil melemparkan sebuah pedang berwarna hitam yang sangat gelap dengan alur hijau dan juga merah yang sangat mengintimidasi. Gagang dari pedang itu terbuat dari tulang suatu makhluk hidup yang memiliki ukuran cukup besar.
Sedangkan bilah dari pedang itu berasal dari bahan logam terkuat yang diketahui oleh manusia dan makhluk lainnya di dunia manusia ini.
[Mana Steel]
'Tap!'
Eric dengan cepat menangkap pedang yang memiliki panjang bilah mencapai satu meter itu.
[Degraded Aethons, Bringer of Death]
[Tipe : Pedang]
[Rarity : Mythical (Degraded)]
[Atribut]
Attack Power : 84.950 - 122.480
Attack Power : + 30%
Attack Speed : + 120%
Strength : + 70%
Agility : + 50%
Defense Penetration : 12.800
Defense Penetration : 60%
[Efek Khusus]
Aethons, Bringer of Death
Sebagai pembawa kematian, Aethons akan memberikan efek [True Death] kepada seluruh targetnya. Target yang mati dengan membawa efek [True Death] ini tidak akan bisa hidup lagi dengan cara apapun. Efek ini juga berpengaruh kepada Player.
Incarnation of Destruction
Pedang ini memiliki kekuatan yang dahsyat meskipun sebagian besar kekuatannya telah hilang karena telah dipindahkan secara paksa dari wujudnya yang asli. Setiap kali melakukan Basic Attack, Aethons akan meningkatkan Strength dan Agility penggunanya sebesar 5%. Efek dapat ditumpuk hingga 20 kali dan setiap efek berlangsung selama 2 detik.
Melihat informasi gila mengenai kekuatan senjata barunya, Eric mulai melihat secercah harapan baru.
Ruderioss dan juga Valiant nampak terdiam di tempat setelah melihat Eric membawa pedang itu di tangan kanannya.
Dengan penuh rasa percaya diri, Eric pun berteriak dengan sangat lantang.
"Majulah kalian! Aku akan segera menghabisi kalian semu...."
...'BLAAAAAAAAARRRRRR!'...
Beberapa benda nampak jatuh dari langit. Tepatnya dari arah utara.
Atau lebih tepatnya lagi....
"Kenapa kau tak menggunakan kekuatan teleportasimu?" Ucap seorang raksasa dengan tubuh yang mencapai tinggi 3 meter itu. Badannya sangat kekar dengan pedang besar dan juga kapak sebagai senjatanya. Tubuhnya pun ditutupi dengan zirah yang tipis.
"Sudah kukatakan padamu bahwa sedang terjadi distorsi ruang di tempat ini. Maka dari itu akan lebih cepat jika melemparkan kita semua." Ucap seorang wanita yang terbang dengan sayap seperti kupu-kupu itu.
"Bukan saran yang buruk, tapi tidak terlalu keren untuk kehadiran pahlawan dari dunia." Ucap seorang Pria dengan tubuh yang sangat gagah namun pendek. Jenggot dan rambutnya yang sangat tebal mempertegas kengerian Pria yang mengenakan zirah tebal dengan palu sebagai senjata utamanya itu.
Segera setelah keluhan singkat mereka, sang Pria pendek pun mendekati Valiant.
"Aku tak peduli sama sekali dengan urusan manusia. Tapi kali ini, aku akan membantumu jika kau mau membawakanku satu tong anggur terbaik buatan manusia."
Mendengar ucapan itu, Valiant hanya bisa tersenyum.
"Tentu saja. Aku tahu dimana menemukan anggur itu."
Sementara itu, Eric hanya bisa menganga dan membuka matanya lebar-lebar.
'Me-mereka semua memiliki level diatas 1.000 hah?! Ke-kenapa.... Aku sesial ini....'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
bala bantuan pihak guardian telah datang
2022-12-11
1
zuyoka
hey kapten kapal dari ilandis, jaga ucapan. situ aja yg licik, nama orang jan dibawa" :v
2021-12-13
3
🐤
wkwkwkwkk lvl350 vs Lvl 1000 keatas, hmmm.... ironis
2021-11-29
6