[Di sarankan membaca Transmigrasi Istri Pemburu Season 1 terlebih dahulu]
↓↓
Sesama Reinkarnasi yang mencari misteri kisah kehidupan masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal yang baik
"Yuwen, jangan merasa menjadi beban. Aku jadi merasa sungkan jika ingin meminta tolong padamu, kau punya tenaga yang sangat aku perlukan sedangkan aku memiliki uang dan kecerdasan. Kita bisa saling melengkapi dan memulai semuanya bersama, jadi jangan merasa minder." Ucap Yue.
"Aku sedang berusaha." Lirih Yuwen.
"Begini saja, kau pandai memilih daging segar kan? mulai besok kau yang akan membeli daging di pasar, gunakan uang 500 tembaga milikmu sebagai tabungan pertama kita." Ucap Yue.
"Baiklah, aku harap bisa membantu lebih banyak." Ucap Yuwen.
"Sangat banyak, terutama saat pagi buta karena kita harus memasak banyak." Ucap Yue.
"Aku bisa membuat bakpao tepung, tapi entah apa rasanya sesuai dengan selera mu." Ucap Yuwen.
"Tenang saja, kita lakukan bersama-sama besok. Nah sekarang ayo cicipi Nugget ini, aku ingin kau menilainya dengan jujur." Ucap Yue excited.
"Dari tampilannya terlihat garing dan warnanya juga cantik, seharusnya ini enak." Ucap Yuwen, mengambil satu potong nugget.
Krauk
Yuwen melotot terkejut, tidak menyangka jika nugget itu renyah. Dia pikir tekstur nya akan mirip dengan perkedel kentang, Yuwen merasakan daging yang lembut dan empuk dengan bagian luar yang renyah dan gurih.
Mungkin ini makanan paling enak yang pernah Yuwen makan, rasanya terlalu penuh citarasa dan terasa nikmat. Tekstur garing di luar dan lembut di dalam ini juga menambah kelezatan.
"Enak." Ucap Yuwen.
"Benarkah? aku membuat tepung panir dan penyedap sendiri tadi. Syukurlah jika rasanya enak." Yue tersenyum senang.
"Aku tidak tau apa itu tapi kau benar-benar hebat." Jujur Yuwen.
"Tepung panir yang membuat tekstur luar lebih garing dan kriuk, sedangkan penyedap itu semacam bumbu pelezat. Aku membuatnya dari udang kering yang di tumbuk hingga hancur, lalu di beri sedikit kunyit bubuk, bawang putih bubuk, dan sejumput garam." Yue menjelaskan.
"Aku bahkan merasa harganya terlalu murah untuk makanan selezat ini." Ucap Yuwen.
"Menarik pelanggan tetap itu yang harus dipikirkan pertama. Meskipun keuntungan hanya sedikit, tapi jika pembelinya banyak tetap saja akan balik modal." Ucap Yue.
"Semoga berhasil." Yuwen berucap tulus.
"Baiklah, bagaimana dengan sup tulang nya?." Yue penasaran.
"Kuah kaldunya enak apalagi jika di nikmati bersama nasi hangat. Daging yang menempel pada tulang juga embuk, ini enak aku berharap kau mau menaikan sedikit harganya." Ucap Yuwen.
"Hahahaha anggap saja diskon di pembukaan awal." Yue tersenyum senang.
Setelah makan hingga kenyang, Yue menyimpan adonan nugget dan tulang rebus dibawah meja samping tungku, setelah itu mereka langsung bersiap istirahat karena harus bangun pagi untuk memasak.
Waktu berjalan sangat cepat, mereka sudah bangun saat pagi buta untuk langsung membuat nugget dan lain-lain. Ada tiga tungku, dua di belakang dan satu di depan, Yue dan Yuwen saling bagi tugas.
Yue fokus membuat nugget, Yuwen sedang membuat bakpao tepung dengan resep bumbu sesuai arahan Yue. Mereka sibuk membuat dua menu utama terlebih dahulu, setelah itu baru memasak sup tulang.
Yue membuat nugget dari 4 kati daging giling yang sudah di campuri bumbu halus, penyedap dan tepung. Mencetak menjadi kotak persegi panjang dan di balut tepung panir, Yue mendapatkan 360 buah nugget di hari pertama.
Yue menata Nugget mentah di atas baki kayu lebar. Setelah itu menaruhnya di atas meja depan samping tungku, di sana Yue akan menggoreng secara dadakan agar bisa dijual dalam keadaan masih hangat.
Yuwen datang membawa kukusan bambu seperti tempat dimsum, berisi 100 buah bakpao kukus yang terbuat dari campuran tepung hitam dan putih.
"Bergegas mandi dan bantu aku membersihkan semua bekas peralatan masak. Jangan sampai masih kotor saat pembeli sudah datang, kita harus menjaga kebersihan." Ucap Yue.
"Baiklah." Yuwen bergegas mandi.
Yue lanjut membuat sup tulang dengan beberapa potongan sayur, kentang dan lobak. Hanya sebentar karena tulang sudah direbus kemarin hingga empuk. Setelah semua selesai, Yue membawa semua wadah yang kotor ke halaman belakang.
Menyapu lantai tanah dengan sapu lidi, lalu menyiramnya agar tidak berdebu. Yuwen selesai mandi dan langsung mencuci piring di halaman belakang, gantian Yue yang mandi dan berias dengan rapih agar pembeli merasa nyaman.
Yue menulis menu dan harga menggunakan kapur di balik kayu, berusaha menulis dengan besar dan menarik. Yue merasa berdebar, karena dia Introvert tapi harus siap berinteraksi dengan banyak orang.
Isi menu :
Nugget daging 10 koin tembaga
Bakpao tepung 5 koin tembaga
Dapat Sup Tulang GERATIS.
Selesai menulis, Yue membuka jendela kios hingga terlihat lah banyak orang berlalu lalang. Yue merasa berdebar hingga tangannya gemetar, dia menarik nafas dalam-dalam lalu memajang balok menu di depan meja.
"Oke tenang, ayo berusaha keras." Yue berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
ekhemm.. ekhemm..
"NUGGET DAGING HANYA 10 KOIN TEMBAGA, BAKPAO TEPUNG 5 KOIN TEMBAGA. DAPAT SUP TULANG GERATIS, JIKA TIDAK ENAK TIDAK USAH BAYAR!!!! STOK TERBATAS, SIAPA CEPAT DIA DAPAT!! JANGAN SAMPAI KEHABISAN."
Yue berteriak lantang, badannya gemetaran karena gugup. Tapi dia percaya jika pasti akan ada pembeli yang datang, benar saja langsung banyak orang datang mengerumuni. Yue semakin gemetaran, dia merasa takut dan gugup.
Apa benar dapat Sup tulang geratis?
Bagaimana caranya agar dapat geratis?
Cantik sekali dia
Apa dia Dewi? sepertinya bukan orang sini
Berikan padaku satu
Hey aku duluan
Aku datang lebih dulu
Sisakan untukku
Nona, berikan padaku dulu
Banyak orang berebutan dan situasi tidak kondusif, Yue dengan sigap langsung memberikan arahan agar semuanya tenang dan antri.
"Mohon tenang, silahkan berbaris yang rapih yang menyerobot tidak akan saya layani. Setiap pembelian akan mendapat sup tulang geratis, terserah ingin membeli bakpao atau nugget."
Mendengar suara Yue, semuanya langsung berbaris dengan rapih. Yue tersenyum, kebetulan minyak sudah panas jadi Yue mulai menggoreng nugget dalam jumlah banyak. Aroma wangi yang gurih, di tambah nugget yang asing dan terlihat cantik membuat banyak orang melihat.
Sambil menunggu nugget matang, Yue menuangkan sup tulang dalam wadah seperti gelas bambu agar tidak kewalahan. Yuwen masih sibuk mencuci piring di belakang, jadi dia harus melakukan semuanya sendirian.
Penggorengan pertama selesai, Yue langsung menggoreng lagi sambil melayani pembeli. Semuanya berebut hingga Yue harus tetap tersenyum meskipun tertekan, bahkan ada yang memborong Bakpao tepung karena ingin mendapat sup tulang double.
Antrian yang sangat panjang, membuat banyak orang lewat ikutan mampir karena penasaran. Stok Nugget sudah menipis tapi antrian masih panjang, Yue jadi mulai merasa bersalah apalagi sup tulang yang juga sisa sedikit dan bakpao tepung yang tinggal beberapa buah.
Yue bergerak cepat, menggoreng lalu membalut nugget dengan daun kering karena zaman ini tidak ada kertas minyak. Yue terus tersenyum dalam keadaan apapun, dia harus tetap ramah agar pembeli tidak kabur.
"Semangat calon orang kaya." Batin Yue.
yang pasti aku suka dengan cerita dan cara menulismu 😁