NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Bersebelahan

...Door To Door...

Rumah keluarga Duncan terbilang sangat besar untuk mampu menampung seluruh anggota keluarga Ivanov dan memberikan mereka masing-masing kamar untuk dipakai.

Setelah perbincangan santai di ruang keluarga Duncan siang itu, mereka yang baru datang diberikan waktu untuk beristirahat. Para orang tua berada di lantai pertama, sementara Seryozha, Eddy, dan Ilya memperoleh kamar di lantai dua, berdekatan dengan kamar Nick dan Leon. Posisi kamar mereka seperti ini, dari ujung ke ujung : Leon-Nick-Ilya-Eddy-Seryozha.

"Aku memantau kamu, Lisichka." Seryozha memberi peringatan pada Ilya sebelum pergi ke kamarnya sendiri. Entah apa tujuan peringatan itu, Ilya hanya memandang kakak sulungnya itu dengan dahi mengkerut sebelum masuk ke kamarnya sendiri.

"Aaaah, akhirnyaaaa." Ilya bernapas lega begitu memasuki kamar yang telah dipersiapkan untuknya.

Kamar itu bernuansa biru muda. Beberapa ornamen dan lukisan terpajang di dalamnya, disertai dengan sebuah ranjang dengan seprei putih bersih, meja rias dengan cermin bundar, dan lemari tinggi untuk menampung pakaiannya. Toilet dan kamar mandi sudah tersedia di dalam kamar.

Sebuah balkon terhubung pada kamarnya dan kamar di sebelahnya, menghadap pada pemandangan perumahan di area itu serta pada lautan yang tertangkap mata di kejauhan.

Betapa indah, ia berada di tanah Amerika sekarang.

Usai melihat-lihat sepenjuru ruang, Ilya pun merebahkan punggungnya di tempat tidur. Tak berselang lama setelah itu juga, Ilya telah kehilangan kesadarannya. Ia terlelap nyenyak hingga malam akhirnya menyapa.

Langit kelam menyapanya dari luar jendela, disertai dengan ketukan ringan di daun pintu kamarnya. Ketukan yang datang secara konstan.

Ilya tidak mau merespon ketukan itu karena ia terlalu malas bergerak dan masih ngantuk berat. Ilya berpikir, kalau ia mengabaikan ketukan itu, orang yang mengetuk pintu kamarnya akan menyerah dan meninggalkannya.

Namun, tidak mengikuti ekspektasi, bunyi kenop pintu yang diputar membuat Ilya mau tak mau mengintip lewat sepasang kelopak matanya yang dipaksa terbuka.

Dalam kantuk berat yang menguasainya, kamar yang berpencahayaan temaram karena saklar lampu belum dinyalakan, Ilya menemukan seorang pria memasuki kamarnya, kedua tangan terbenam di saku celana. Tatapan pria itu jatuh ke arahnya.

Dari kegelapan saja, Ilya bisa melihat kejengahan dalam bahasa tubuh pria itu.

Apa Seryozha datang untuk memarahinya?

"Miss Ilya," panggil pria itu, ia menyalakan lampu dan menunjukkan kehadirannya secara jelas di depan mata Ilya.

Nicholas Duncan kini berdiri di kamarnya, wajah dongkol. Pria itu Nick, bukan Seryozha.

"Bangunlah, sebentar lagi makan malam." kata Nick, dan Ilya bangun seperti ikan yang habis disetrum. Ia terlonjak dari tempat tidurnya, mata masih merah. Ia memandang Nick dengan terperangah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" kata Ilya, jelas sekali tidak terima pada Nick yang sudah menginvasi privasinya.

"Aku ditugaskan oleh yang mulia Ingrid Ivanova untuk membangunkanmu," ujar Nick. Sinis.

"Bukan berarti kamu bisa masuk semaumu."

"Kamarmu tidak dikunci."

"Daaan?"

Saat berhadap-hadapan dengan Nick yang harum dan rapi, Ilya baru menyadari kondisinya sendiri. Dia pasti sangat berantakan di hadapan pria itu. Sangat jauh dari kata istri idaman. Nick mungkin tambah jijik padanya dan enggan menikahinya. Ugh!

"Bagaimana kalau aku sedang berpakaian tadi," kata Ilya lagi. Ia berusaha merapikan sedikit penampilannya dengan menyisir jari rambutnya yang mengembang seperti singa.

"Tidak akan ada bedanya," sahut Nick—suaranya sedatar ekspresinya. "Aku datang ke sini hanya untuk membangunkanmu. Berpakaian atau tidak, kamu tidak penting bagiku."

"Arogan sekali." Ilya mau mendebat Nick panjang-panjang, tapi Ilya juga harus merapikan penampilannya yang terasa sangat menjijikkan. Ilya merasa seperti sayur basi di meja makan yang lupa dibuang dan mulai ditumbuhi jamur.

"Kalau kamu sudah selesai dengan tugasmu, silakan pergi," kata Ilya, ia mempelototi Nick dengan kegarangan seekor chihuahua. Nick tidak tersentuh apalagi takut.

Nick merotasikan mata atas usiran Ilya padanya. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Nick akhirnya membalikkan punggung dan meninggalkan perempuan itu di kamarnya.

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!