NovelToon NovelToon
Shadow Skriptor

Shadow Skriptor

Status: tamat
Genre:Spiritual / Vampir / Tamat
Popularitas:632
Nilai: 5
Nama Author: Yusup Nurhamid

Di bawah cahaya rembulan buatan Mata Samara, terletak Negeri Samarasewu, kota sihir yang diatur oleh hukum yang kaku dan Dewan Lima Bintang yang elitis. Di sinilah Yusuf, seorang pemuda yang bukan penyihir, menjalani hidupnya sebagai Skriptor Bayangan—seorang ahli yang diam-diam menyalin, menerjemahkan, dan memalsukan mantera-mantera kuno untuk para penyihir malas dan pasar gelap. Keahliannya bukan merapal sihir, melainkan memahami arsitekturnya.
​Kehidupan Yusuf yang berbahaya hancur ketika ia tertangkap basah oleh Penjaga Hukum Sihir saat sedang menyalin mantera pertahanan tingkat master yang sangat terlarang: Mantera Pagar Duri Nirwana. Dalam pelariannya, Yusuf terpaksa merapal mantera kabut murahan, sebuah tindakan yang langsung menjadikannya buronan.
​Terjebak di Distrik Benang Kusut, Yusuf bertemu dengan Rumi, seorang makelar licik yang menawarkan jalan keluar. Namun, kebebasan datang dengan harga yang mengerikan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusup Nurhamid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arsitek Pemindahan & Beban Keniscayaan

Ketenangan yang tercipta setelah kegagalan serangan Mantera Bor Frekuensi Rendah Samarasewu terasa palsu bagi Yusuf. Ia kini memimpin Veridia dengan pengetahuan yang mengerikan.

fondasi kebebasan mereka adalah sebuah penjara bagi energi kekacauan murni. Mantera Kalibrasi Simfoni hanya menunda bencana. Solusi jangka panjangnya adalah memindahkan inti kekacauan dari Pilar Retakan Kuno ke tempat yang aman, sebuah tugas arsitektural yang melampaui segala sesuatu yang pernah ia bayangkan.

Yusuf memanggil Tim Arsitektur Veridia yang kini beroperasi dengan efisiensi mematikan. Azura, Miyaz, Rumi, dan bahkan Dera hadir, masing masing memahami tingkat bahaya yang mereka hadapi.

"Mantera Kalibrasi Simfoni memberi kita waktu, tetapi inti di Pilar Retakan Kuno tetap ada," jelas Yusuf, menunjuk ke proyeksi kristal Pilar Retakan yang dipenuhi mantera penyegel kuno. "Kita tidak bisa memperkuatnya, dan kita tidak bisa menghancurkannya. Kita harus merancang Mantera Pemindahan Struktural."

Mantera Pemindahan Struktural adalah mantera epik yang dirancang untuk memisahkan inti kekacauan dari Mantera Asal tanpa merusak jaringan struktural pulau yang rapuh. Jika salah, seluruh Veridia bisa terbelah atau inti kekacauan itu akan terlepas, memusnahkan Peti Mati Benua.

Yusuf membagi tugas dengan detail yang teliti.

Dera dan Rumi ditugaskan pada fase paling berbahaya: Mantera Penetrasi Sub-Eter. Mantera ini harus menembus lapisan enkripsi batin Mantera Asal tanpa memicu mekanisme pertahanannya. Itu harus menjadi mantera yang sangat jujur dan murni logis sehingga Mantera Asal tidak menganggapnya sebagai ancaman.

"Mantera ini harus seperti helai udara yang halus, Dera," instruksi Yusuf. "Kau harus menggunakan logika biner paling murni untuk menulis jalurnya, dan Rumi, kau harus memastikan tidak ada jejak sihir yang tersisa."

Dera dan Rumi, meskipun masih saling melempar sindiran teknis, bekerja tanpa cela. Dera menciptakan urutan biner yang sempurna, sebuah jalur logis yang secara harfiah tidak ada mantera di dalamnya, hanya nol dan satu. Rumi menyelimuti jalur itu dengan frekuensi eterik yang tenang, memastikan penembusan itu sunyi.

Sementara itu, Miyaz harus menciptakan Kapal Konduktor baru. Ia menghabiskan waktu berhari hari di gua tersembunyi, menggunakan batu terkuat yang tersisa di Veridia. Ia mengukir Peti Konduktor Stabil, sebuah wadah fisik yang harus menampung inti kekacauan energi murni tanpa meledak. Ia melapisi bagian dalamnya dengan rune yang mengadaptasi Mantera Simfoni Terpadu Yusuf, memastikan bahwa bahkan kekacauan murni pun akan dipaksa untuk beresonansi dalam harmoni yang tercekik.

Azura memegang peran sentral dalam proses pemindahan. Ia harus menjadi Sensor Utama, memantau fluktuasi energi di Pilar Retakan dan di Peti Konduktor secara real time. Ia harus memberi tahu Yusuf tentang setiap penyimpangan sihir, sekecil apa pun. Jika terjadi resonansi yang salah, Mantera Pemindahan harus dibatalkan seketika.

Yusuf, sebagai Arsitek Utama, memikul beban terbesar. Ia harus menulis kode inti Mantera Pemindahan Struktural yang akan secara hati hati mengangkat inti kekacauan, mengarahkannya melalui Mantera Penetrasi Sub Eter yang dibuat Dera dan Rumi, dan memasukkannya ke dalam Peti Konduktor Miyaz. Itu adalah koreografi sihir yang sangat presisi, di mana setiap variabel harus sempurna.

Di tengah pekerjaan yang menguras pikiran ini, Korsin yang dipenjara tetap menjadi masalah ideologis. Meskipun gagal dengan kudeta komunikasi, Korsin kini menggunakan taktik yang lebih halus: melankolia dan keniscayaan. Ia meyakinkan para penjaga buangan bahwa perjuangan mereka sia sia.

"Yusuf hanya menunda yang tak terhindarkan," bisik Korsin kepada siapa pun yang mau mendengar. "Kekacauan purba akan memakan kalian. Samarasewu akan datang. Kalian akan mati dengan rantai kode di tangan kalian. Setidaknya hiduplah bebas di saat saat terakhir kalian."

Sentimen ini, yang memanfaatkan ketakutan mendalam para buangan akan ancaman kosmik, mulai merembes ke komunitas. Beberapa buangan berhenti menyalurkan energi mereka ke Mantera Simfoni Terpadu.

Yusuf menyadari Korsin menyerang kehendak mereka. Ia tidak bisa hanya mengunci Korsin; ia harus mengalahkan keniscayaan yang ditanamkan Korsin.

Yusuf membuat keputusan radikal. Ia membawa Korsin keluar dari selnya dan membawanya ke Menara Kristal Cermin, memperlihatkan pemandangan Samarasewu yang lambat laun mendekat.

"Kau melihat keniscayaan, Korsin," kata Yusuf. "Kau melihat kematian. Aku melihat pilihan."

Yusuf kemudian menunjukkan padanya Pilar Retakan Kuno dan Peti Konduktor Stabil yang baru dibuat Miyaz. Ia menjelaskan kepadanya tentang Mantera Asal, penjara kuno, dan Mantera Pemindahan Struktural yang akan ia rapalkan.

"Aku akan memindahkan inti kekacauan purba itu, Korsin. Aku akan menyelamatkan Peti Mati Benua dari kehancuran yang kau sebut keniscayaan," tantang Yusuf. "Aku tidak akan hanya mempertahankan sebuah pulau. Aku akan menciptakan Keseimbangan Baru. Dan kau akan melihatnya, dari sini, bukan dari selmu."

Korsin, yang dihadapkan pada skala kejeniusan Yusuf yang gila dan bahaya yang nyata, terdiam. Ini bukan lagi tentang politik atau hukum. Ini adalah tentang kelangsungan hidup arsitektur sihir itu sendiri.

Dengan Korsin sebagai saksi bisu yang terikat, Yusuf dan timnya memulai ritual Pemindahan Struktural.

Dera dan Rumi merapal Mantera Penetrasi Sub Eter. Jalur itu terbuka, stabil dan tanpa resonansi, menembus mantera penyegel kuno.

Miyaz menempatkan Peti Konduktor Stabil di jalur pemindahan.

Yusuf mengambil napas dalam dalam, Pena Pemberatnya bersinar dengan Mantera Pemindahan Struktural. Ia mulai merapal.

Mantera Yusuf, yang rumit dan halus, mulai bekerja. Inti kekacauan di Pilar Retakan mulai terangkat. Azura berteriak: "Fluktuasi energi 0.005 persen di atas ambang batas! Pelan Yusuf, pelan!"

Yusuf memperlambat mantera, mengoreksi variabelnya di tengah rapalan. Ia merasa seperti menahan badai dengan seutas benang.

Proses pemindahan itu memakan waktu satu jam. Setiap detik adalah penyiksaan. Akhirnya, inti kekacauan itu berhasil dikeluarkan dari Pilar Retakan Kuno. Mantera Asal bergetar sesaat karena lega, lalu tenang. Inti kekacauan itu bergerak melalui jalur penetrasi, dan kemudian, dengan hentakan keras, masuk ke dalam Peti Konduktor Stabil.

Peti Konduktor Stabil yang dibuat Miyaz bergetar hebat. Mantera Simfoni Terpadu di permukaannya berjuang untuk menahan energi murni di dalamnya. Miyaz berlutut, meletakkan tangannya di peti itu, dan menyalurkan energinya sendiri untuk membantu menstabilkan wadah itu.

"Berhasil!" seru Azura. "Inti kekacauan berhasil dipindahkan! Mantera Asal... stabil. Pilar Retakan... disegel!"

Veridia terselamatkan dari bencana kosmik.

Yusuf ambruk, kelelahan total. Di sebelahnya, Korsin menatap Peti Konduktor yang sekarang berdenyut pelan. Matanya kosong. Ia telah melihat kenyataan yang melampaui ambisi Samarasewu.

"Kau berhasil," bisik Korsin, mengakui kekalahan. "Tapi kau harus membawanya ke tempat yang aman, Yusuf. Atau ia akan meledak di tanganmu. Mantera itu adalah bukti bahwa Samarasewu harus berkuasa, untuk menjaga kekacauan seperti ini tetap terikat."

Yusuf menggelengkan kepalanya. "Mantera itu adalah bukti bahwa kebebasan yang cerdas, dan bukan tirani kaku, adalah satu satunya cara untuk menjaga keseimbangan. Aku tidak akan memenjarakan inti kekacauan ini. Aku akan memberinya rumah."

Dengan inti kekacauan di dalam peti, dan Samarasewu masih mendekat, Yusuf harus segera merancang misi terakhirnya: membawa Peti Konduktor itu ke Lembah Kekosongan Eter di jantung Peti Mati Benua, sebuah lokasi yang tidak dipengaruhi oleh sihir apa pun, tempat inti kekacauan itu dapat beristirahat dengan damai, jauh dari jangkauan siapa pun.

1
Yusup Nurhamid
bagus
Yusup Nurhamid
waahh tamatt
Yusup Nurhamid
GOOOOODDD👍
Arfan Miyaz
bagus ceritanya
Arfan Miyaz
👍
Fitria Utami
bagus alur nya
Tsukasa湯崎
Mantap jiwa!
Yusup Nurhamid: Terimakasih kk😄
total 1 replies
minan zuhri
Suka alur ceritanya.
Yusup Nurhamid: Terimakasih kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!