Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Seperti biasa setiap pagi nggak di mana pun pasti ada drama kesiangan untuk Salwa contohnya saat ini dia bahkan meminum susunya sambil berdiri dia seperti lupa kalau sekarang ini dia berada di rumah bima.
Salwa meminum susunya dia tidak peduli kalau di depannya bima sedang melihatnya, setelah habis dia langsung pergi menuju kampus dia tidak pamit pada bima apalagi mencium tangan seperti yang dia lakukan di rumah pak Rojak.
Bima tidak mempermasalahkannya karena menurutnya itu nggak penting lagian bima belum ada rasa pada Salwa Bima berpikir kalau pernikahannya hanya sebatas janji.
Tak lama kemudian bima juga ikut berangkat ke kantor kali ini dia berangkat sendiri tapi ada yang aneh saat dia berada di garasi mobilnya.
Mobil Salwa masih terparkir di sana saat mengeceknya ternyata Salwa bawa salah satu mobilnya pasti Salwa salah bawa mobil.
Bima tak memasalahkannya dia kemudian masuk mobilnya dan pergi ke kantor menjadi seorang pemimpin tidak bisa membuat dia seenaknya banyak tanggung jawab yang dia pikul.
Dikampus Salwa sampai diparkiran bersamaan itu pula indra dan Nadia sampai mereka terlihat sedang berangkat bersama.
"mobil baru lagi nih,bagus banget?"tanya Nadia sekaligus mengaguminya.
Salwa terbelalak dia baru sadar kalau bawa mobil yang salah daripada di curigai dia hanya iyakan saja.
"untuk merayakan mobil barunya nanti pulang kampus kita pergi makan kamu yang traktir ya"usul Nadia sambil menggandeng tangan Salwa mereka sambil berjalan ke arah kelas.
"oke"jawab Salwa singkat sambil tersenyum.
Tak lama mereka masuk ke dalam kelas dosen pun datang.
*****
Benar saja pulang kampus Salwa,Nadia dan indra pergi kesebuah restoran yang di bilang cukup besar dan terkenal makanan mahal.
Mereka memesan apa yang mereka inginkan hingga saat Salwa membayar nya tak disangka kartunya di tolak.
Salwa menghubungi papanya ingin tahu kenapa kartunya kosong tidak ada saldonya.
"sekarang kamu bukan tanggung jawab papa lagi jadi kamu minta uang sama suamimu".jelas pak Rojak di seberang sana.
"tapi pa saat ini aku lagi makan sama temenku tolong transfer uang untuk membayar"mohon Salwa.
"tapi papa nanti di nggak enak sama bima Salwa".
"nanti aku yang akan jelaskan aku mohon pa".
"ya udah papa transfer tapi kali ini saja lain kali nggak ada"kata pak Rojak mengalah.
Tak lama setelah panggilan di tutup ada pesan masuk memberitahu kalau uangnya sudah masuk Salwa kembali memberikan kartunya ke pelayan dan pergi dari sana.
Nadia dan indra duluan karena Salwa pamit ke toilet.
"apa isu kalau papanya Salwa mau bangkrut benar kenapa Salwa sampai meminta uang ke papanya hanya untuk membayar biaya makan tadi"tebak indra saat mereka berjalan ke parkiran.
"kalau iya kita nggak bisa lagi dong manfaatkan dia".
"diam dia datang"bisik indra.
"aku bareng kamu ya sal"pinta Nadia.
"maaf banget nad itu nggak bisa aku mau mampir ke bengkel dulu"tolak Salwa alasan.
"masa mobil baru rusak?"tanya Nadia curiga.
"aku mau melihat mobilku yang dulu apa sudah bisa di pakai karena aku lebih suka mobil yang dulu"jelas Salwa.
Nadia akhirnya ikut indra setelah banyak alasan yang di katakan Salwa.
Salwa mengendarai pulang mobilnya baru beberapa kilo perjalanan berhenti mobilnya kehabisan bensin.
Terpaksa dia menghubungi bima untung saat kecelakaan waktu itu dia punya nomor nya.
Salwa mencoba menghubungi beberapa kali tapi nggak diangkat-angkat dia sampai ngedumel sendiri.
Dia mencoba menelpon sekali lagi kalau masih nggak diangkat dia akan tinggalkan mobilnya disana dia nggak peduli mau diambil orang atau nggak.
Dan untung nya panggilan itu diangkat ternyata bima baru selesai meeting hpnya di senyapkan makanya dia tidak mendengar ada orang yang menelponnya.
"darimana saja sih di telpon beberapa kali nggak diangkat"Gerutu Salwa saat Panggilan diangkat bima sampai menjauhkan hp dari telinganya.
"aku lagi meeting ada apa?".
"aku kehabisan bensin di jalan******* ".
"kamu naik taksi saja nanti mobilnya biar diambil anak buahku"suruh bima.
"aku nggak punya uang untuk bayar taksi papaku menyetop uang bulanan dan orang yang katanya mengaku suamiku nggak memberi uang sama sekali"jelas Salwa sambil menyindir.
Di seberang bima merutuki dirinya dia lupa memberi uang ke Salwa padahal dia yang meminta ke pak Rojak memberi uang ke Salwa.
"tunggu sebentar aku akan kesana"pinta bima sambil menutup panggilannya dan berjalan pergi menuju dimana Salwa berada.
Danang heran melihat bima buru-buru pergi ada urusan apa dia pergi.