NovelToon NovelToon
Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Wanita
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Wan Yurui terbangun kembali saat usianya masih belia. Ingatan di dua kehidupan itu melekat kuat tidak bisa di hilangkan. Satu kehidupan telah mengajarinya banyak hal. Cinta, benci, kehancuran, kehilangan, penghianatan dan luka.

Di kehidupan sebelumnya dia selalu diam di saat takdir menyeretnya dalam kehampaan. Dan sekarang akankah semua berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih dengan sifat yang sama

Di salah satu ruangan kamar tamu di kediaman perdana menteri pertahanan. Wan Yurui duduk santai menikmati teh hangat. Wanita muda itu menatap genangan kecil di dalam cangkir. "Bagaimana?"

"Nona muda, dari informasi yang saya dapatkan. Perdana menteri pertahanan Zhi Dao di berikan hukuman menjaga perbatasan. Perselisihannya dengan pangeran kedelapan membuat dirinya harus menerima perintah mutlak. Tidak di izinkan kembali lagi ke Ibu Kota dalam kurun waktu sepuluh tahun kedepan," Qin Feng menjelaskan.

"Dia?"

Qin Feng berusaha memahami maksud dari Nona mudanya.

"Panglima Yu Xiao."

"Saya belum bisa mendeteksi informasi untuk itu," ujar Qin Feng.

Tokkk...

Suara ketukan pintu terdengar.

Qin Feng membuka pintu kamar. Di luar seorang pelayan wanita datang. "Nona muda, Tuan besar mengundang anda untuk datang keperjamuan."

Wan Yurui bangkit. "Baik. Saya akan datang setelah bersiap."

"Nyonya utama juga meminta saya memberikan gaun ini kepada Nona muda." Pelayan itu memberikan bungkusan cukup besar berisi gaun.

Qin Feng mengambil bungkusan itu. Setelah pesan di sampaikan pelayan wanita itu pergi. "Nona muda saya akan berjaga di depan." Bungkusan di tangannya di letakkan di meja.

Wan Yurui mengangguk mengerti. Ikatan rapi pada bungkusan di atas meja di lepaskan. Terlihat gaun berwarna putih salju dengan campuran warna merah muda pada bagian bawah gaun. Menambah kesan kemewahan dan keanggunan seorang wanita muda.

Kreekkk...

Pintu kamar di buka, di depan Pelayan Ayun juga Pengawal Qin Feng sudah menunggu.

Mereka segara pergi menuju perjamuan di aula utama. Langkah Wan Yurui terhenti dia melihat kearah pria muda yang tengah duduk tenang di barisan depan. Di balik kain penutup wajahnya senyuman terukir jelas. "Wajah dingin mengintimidasi itu tetap saja sama." Melangkah kembali.

Nyonya Zhi bangkit dari tempat duduknya. "Nona." Memberikan salamnya sebagai rasa terima kasih kepada wanita muda penyelamat putrinya.

Wan Yurui meletakkan kedua tangannya di depan dengan penuh keanggunan dia sedikit menurunkan tubuhnya. Menerima salam dari wanita di hadapannya.

"Nona Wan silakan." Nyonya Zhi mempersilakan.

Dia di tuntun menuju tempat duduk tepat di depan Yu Xiao.

"Nona Wan, bagaimana dengan tempat duduk yang telah saya atur untuk anda? Jika anda merasa kurang nyaman. Saya bisa mengalihkannya ketempat lain," ujar Nyonya Wan sembari menatap sumringah.

"Tidak perlu. Saya sangat menyukai tempat ini." Melirik kearah depan menatap Yu Xiao di hadapannya. "Nyonya, kenapa beberapa waktu ini saya tidak melihat Zhi Jia?"

"Jia er menemani kakeknya di kediaman lain. Ayah tidak pernah menyukai keramaian. Sehingga beliau memilih tinggal di kediaman lain bersama Jia er," jelas Nyonya Zhi. "Nona Wan, pesta akan segara di mulai. Jika anda butuh sesuatu bisa langsung bilang kepada saya."

"Baik."

Nyonya Zhi melangkah pergi menuju tempat duduknya semula.

Sekitar jam tujuh malam pesta di mulai. Tamu undangan juga telah memenuhi ruangan utama di kediaman perdana menteri pertahanan.

Tarian di mainkan empat wanita cantik dengan tubuh indah. Setiap gerakan mereka terlihat sangat mempesona. Beberapa tamu pria bahkan tidak bisa melepaskan pandangan mereka.

Hanya saja Yu Xiao tidak tertarik dengan semua keindahan itu. Dia ingin segera menyelesaikan tugasnya dan kembali. Keramaian di hadapannya terlalu membosankan bagi dirinya. Pria muda itu menatap cangkir berisi arak di meja. Menghabiskan setiap tegukan dengan kemalasan. Di saat dia melihat kearah depan tanpa sengaja pandangan matanya saling bertemu dengan wanita muda yang selalu memperhatikan dirinya.

Wan Yurui menundukkan kepalanya dengan lengkungan senyum di wajahnya.

"Panglima Yu, aku dengar anda akan menikah dua bulan lagi. Wanita cantik mana yang telah menghangatkan hati dingin dari raja serigala timur?" Seorang menteri berkata tanpa memperdulikan akibat dari ucapannya.

Yu Xiao tidak menanggapinya.

"Kenapa?" Pria paruh baya yang sudah berbau alkohol itu bangkit dari tempat duduknya. Di tangannya terdapat cangkir berisi arak yang sudah tinggal setengah. "Apa semua rumor itu salah? Mungkinkah pernikahan ini akan gagal lagi."

Perdana menteri pertahanan Zhi Dao hanya diam memperhatikan keadaan.

Ssreettt...

Darrrrr...

Cangkir di tangan menteri itu pecah seketika. Membuat semua orang terdiam. Pria yang pada awalnya berbicara lancang langsung tersadar. Dia berlutut, "Panglima, saya telah lancang. Mohon ampuni saya."

Perdana menteri Zhi Dao bangkit dari tempat duduknya. "Panglima Yu, maaf atas kelancangan dari bawahan saya. Setelah ini saya pastikan dia tidak akan ada lagi di hadapan anda."

Yu Xiao hanya diam.

"Pergi," ujar Perdana menteri Zhi Dao memberikan perintah.

"Baik." Menteri itu berlari keluar dari ruangan dengan tunggang langgang.

"Saya tahu permohonan maaf saja tidak akan cukup untuk menenangkan Panglima. Saya dengan tulus menyetujui pengambilan bahan pangan sesuai yang Panglima butuhkan," kata Perdana menteri Zhi Dao.

Yu Xiao bangkit dari tempat duduknya. Dia memberikan hormat kepada Perdana menteri Zhi Dao lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan.

Kekacauan yang terjadi barusan sama sekali tidak masuk kedalam ingatan Wan Yurui. Hanya satu kalimat yang masih melekat kuat. Yu Xiao telah memiliki tunangan. Dia bangkit berusaha untuk tetap tersenyum kepada Nyonya Wan dan Perdana menteri Zhi Dao. Setelah memberikan hormat wanita muda itu juga keluar dari ruangan.

"Nona muda."

"Ayun, aku ingin menikmati waktu sendiri."

"Baik."

Wan Yurui pergi menuju keluar kediaman membawa kuda miliknya. Dia memacu kuda menuju keujung timur kota. Tempat yang pernah ia datangi di masa lalu. Di salah satu danau besar dengan di kelilingi rimbunnya pepohonan. Wan Yurui duduk di atas batu besar sembari menatap rembulan yang bersinar terang. Di kehidupan sebelumnya Yu Xiao yang mengajaknya ketempat itu. Mereka menghabiskan waktu bersama meski dalam diam.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Suara dingin itu terdengar dari belakang.

Di saat Wan Yurui mengalihkan pandangannya dia melihat Yu Xiao sudah ada di hadapannya. Perlahan wanita muda itu turun dari batu besar menghampiri pria muda di depannya.

"Hanya di batasi semak belukar adalah tempat pasukan berada. Jika kamu tidak ingin terseret dalam masalah. Lebih baik pergi," ujar Yu Xiao memberikan peringatan.

Wan Yurui tidak mengindahkan peringatan itu. Dia justru menatap nanar kearah kedua mata indah di depannya. Langkahnya tidak bisa di kendalikan lagi. Hingga pedang menekan pundaknya memberikan jarak aman. Tatapan Yu Xiao benar-benar seperti permata beku. Sangat dingin dan memikat.

Melihat tatapan aneh dari wanita di hadapannya Yu Xiao melangkah mundur.

Wan Yurui melangkah mendekat meskipun pedang yang masih di dalam sarung menekan pundaknya. "Panglima, kamu akan menikah?"

Kedua alis Yu Xiao menyatu.

"Apa kamu benar-benar akan menikah?"

Sreengg...

Hentakan kecil membuat pedang terlepas dari sarungnya. Kilatan cahaya memantul dari ketajaman ujung pedang yang langsung menekan leher Wan Yurui.

Hanya saja wanita muda itu tidak merasa takut dengan gertakan dari pria muda di depannya. Yang ia inginkan hanyalah sebuah jawaban. "Kamu benar-benar akan menikah? Siapa wanita itu? Dari keluarga mana dia berasal?"

"Menikah atau pun tidak. Itu bukan urusanmu. Aku sudah memberikan peringatan. Jika kamu masih saja diam di sini. Aku tidak akan segan lagi," tegas Yu Xiao.

"Baik, aku akan pergi." Wan Yurui setuju tapi langkahnya sangat pelan.

Bbrukkk...

"Isssss..."

Dia jatuh di saat kaki kanannya masuk kedalam lubang kecil yang tidak ia lihat sebelumnya. Dia mengarahkan pandangannya kepada Yu Xiao. "Panglima, aku masih termasuk keponakan jauh dari perdana menteri Zhi Dao. Jika kamu membiarkan aku tetap di sini tanpa menolong. Mungkin saja kesepakatan bisa berubah dengan mudah."

Tatapan Yu Xiao menajam. "Kamu mengancamku?"

"Iya. Panglima apa kamu tega membiarkan gadis lemah sepertiku terlantar di tempat seperti ini?" Ujarnya memelas.

Yu Xiao diam cukup lama dan pada akhirnya dia melangkah mendekat. Saat tangan kanan Wan Yurui di ulurkan.

"Aaaa..."

Tubuh wanita muda itu justru di angkat dengan satu tangan. Di lempar cukup kuat di atas kuda miliknya.

"Panglima bagaimana bisa kamu bersikap kejam kepada wanita." Wan Yurui berteriak kuat merasakan sakit di bagian perutnya. "Isssttt..." Dia berusaha bangkit. Namun belum sempat dia menyesuaikan posisi pukulan terdengar.

Palkakk

Dengan santainya Yu Xiao memukul pantat kuda dengan pedang di tangannya.

"Aaaaaa... Yu Xiao. Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu."

Kuda berlari kuat menjauh dari danau membawa tubuh Wan Yurui di atasnya. Yang sudah seperti barang buangan.

Suara wanita muda itu semakin menghilang dalam kesunyian malam di pinggiran hutan bagian timur.

1
Kusii Yaati
lanjut author ku 😘👍
Kusii Yaati
Jendra yu bisa cemburu juga ternyata ku kira lempeng lempeng aja😂
Kusii Yaati
ya ampun A Rui apa yang ada di otak mu, kenapa kamu nyosor duluan 🙈... yang perempuan agresif sedang yang laki laki kaku dan polos /Facepalm/
sahabat pena
ayuk kak up lagi yg byk💪💪💪
sahabat pena
yu xiao minum cuka🤣🤣🤣kmrn aja cuek skrg mulai bucin nih🤣🤣
Imas Fatimah
dengan bersandiwara akan ketahuan perasaan masing masing...😀
Imas Fatimah
aku suka aku suka
sahabat pena
bibir yu xiao udah ga perjaka lagi wkwkwk 🤣🤣🤣
Mineaa
Yu Xiao tidak suci lagi......😂
Mineaa
Ayooo Ego......
pergi jauh jauh.....
jangan menempel sama mereka berdua.....
Imas Fatimah
tahan aja Yjn Xiao biar lebih lama dekatnya😀
Kusii Yaati
mungkin posisi mu dengan pria penghibur itu terlalu intim yu Xiao,jadi salah paham deh wan yurui sama kamu 😂
sahabat pena
tarik ulur.. 🤣🤣🤣nanti giliran wan rui di nikahin laki-laki lain nangis bombay.. 🤣🤣🤣begitu lah si kutub
sahabat pena
ayo kak up lg💪💪
Kusii Yaati
yang sabar ARui cinta butuh pengorbanan, apapun hasilnya nanti setidaknya berada di dekat orang yang kita cintai sudah lebih dari cukup walau hanya sebentar 🥺🤧
sahabat pena
skrg ini cinta bertepuk sebelah tangan.. atau ibarat bagaikan punduk merindukan bulan.. awas panglima klo nona muda sdh pergi jgn nyesel yeah.. biar seimbang kasih ingetan panglima itu tentang kehidupan sblmnya thor.. kasian sama MC nya berjuang sendiri 😭😭😭😭
Intan Aprilia Rahmawati
next dong kk jangan berhenti
Sri wulandari: Benter kk, Di kotaku pati sedang ada demo besar. Fokus jadi terbelah. Udah ada bab yang tersedia lupa saya up😁🙏
total 1 replies
Kusii Yaati
heh ilalang nggak semua wanita mudah di bodohi ya😡...enak aja buktinya suami ku yang ngejar ngejar aq duluan, emang nyonya Zhi aja yg bodoh mau di peralat sama lelaki model kamu😤... dasar buaya burik 😒
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
tak bisa ku bayangkan gimana perasaan wan yurui bisa melihatnya tapi tak bisa memeluknya 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!