Penguasa Element Es Dan Angin

Shio Fang kemudian menggunakan teknik yang telah dilatihnya, dan dalam sekejap portal pun terbentuk di hadapannya.

"Shio Fang jika kau kembali lagi ke tempat ini kau boleh memanggilku dengan sebutan Bibi Yinzi, biar bagaimanapun umurku terpaut jauh denganmu walaupun aku terlihat seperti masih seusiamu," ucap Yinzi.

Shio Fang menganggukkan kepalanya, dan tak lama kemudian dia pun masuk ke dalam portal yang telah diciptakan olehnya.

Setelah memasuki portal tiba-tiba saja Shio Fang sangat terkejut dengan keadaan yang ada, kini dia berada di dalam kamarnya sendiri setelah portal yang dibuatnya menghilang.

Shio Fang sejenak mencerna keadaan yang ada dengan mengingat kembali peristiwa yang baru saja dialaminya.

Shio Fang mulai merebahkan tubuhnya di atas pembaringan, akan tetapi dia begitu sangat sulit untuk memicingkan matanya, dia pun mengambil segelas air putih dan dengan sekali teguk air di dalam gelas ludes masuk ke dalam kerongkongannya.

Dengan perasaan yang sulit dijelaskan, malam itu Shio Fang menuju kamar sang ibu untuk memastikan jika peristiwa yang baru saja dialaminya merupakan ilusi mimpinya belaka.

Sang ibu yang belum tidur merasa heran dengan kedatangan putranya ke kamarnya, sang ibu kemudian menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga putranya datang ke dalam kamarnya.

"Ada apa Shio Fang? tak seperti biasanya kau datang ke kamar Ibu malam-malam seperti ini, dan mengapa wajahmu sangat pucat, apakah kau sakit?" tanya sang ibu sambil menempelkan telapak tangannya ke kening Shio Fang.

"Aku bermimpi buruk ibu, bolehkah malam ini aku tidur bersama ibu?" ucap Shio Fang kemudian balik bertanya.

Terlihat ada rasa kecemasan dengan peristiwa yang baru saja dialaminya, dan kecemasan di wajah Shio Fang sangat terlihat jelas oleh sang ibu.

Sang ibu membelai lembut rambut putranya, dan menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan Shio Fang untuk tidur bersamanya.

*****

Seperti hari-hari biasanya, Shio Fang terus mengasah diri dengan berlatih teknik bela diri dari sang ibu, dan melupakan perjanjian yang telah dibuatnya bersama Bibi Yinzi untuk datang berlatih di alam cristal es.

Ling Ling dengan bijak dan penuh kasih sayang terus membimbing Sang putra hingga 2 tahun tak terasa waktu telah berlalu.

Genap usia 14 tahun Shio Fang, bangsawan Shio Jio pulang ke wilayah kekaisaran Jiangma, setelah melaksanakan tugas kekaisaran.

Setelah sampai di rumah, Bangsawan Shio Jio langsung mencari sang istri dan tentunya Sang putra tercinta Shio Fang.

Bangsawan shio Jio memeluk kedua orang tercintanya dengan hangat, karena telah dua tahun lamanya mereka tidak bertemu.

Ketiganya melepas kerinduan yang mendalam, hingga pada akhirnya Bangsawan Shio Jio melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Shio Fang.

"Saat ini kau tumbuh semakin dewasa, dan tingkat kekuatanmu sudah berada pada ranah penguasa roh, dan itu merupakan pencapaian yang sangat luar biasa," puji Bangsawan Shio Jio.

"Apa yang telah ku capai ini merupakan bimbingan dari ibu, yang selalu sabar dalam melatihku mempelajari teknik elemen angin dari keluarga kita," Jawab Shio Fang.

Bangsawan Shio Jio mengelus lembut kepala kepala Shio Fang, kemudian diapun berkata.

"Dengan pencapaian mu ini, Ayah akan memberikanmu sebuah hadiah, agar kau semakin terpacu dalam meningkatkan kekuatanmu lebih tinggi lagi," ucap bangsawan Shio Jio dengan mengeluarkan sebuah pedang berkualitas tinggi dari dalam cincin ruangnya, kemudian memberikan pedang itu kepada Shio Fang.

Shio Fang merasa sangat senang menerima pedang pemberian dari sang ayah, karena pedang itu merupakan pedang terkuat yang saat ini dimilikinya.

"Terimakasih Ayah .., aku pasti akan selalu giat berlatih agar kelak dapat membanggakan keluarga kita," jawab Shio Fang.

Saat makan malam bersama, Bangsawan Shio Jio mengutarakan keinginannya untuk mengajak mereka semua dalam acara makan malam di istana kekaisaran.

"Bagaimana sayang, apakah kau siap makan malam dengan yang mulia Kaisar dengan membawa putra kita?" tanya Bangsawan Shio Jio kepada sang istri.

Ling Ling tersenyum kemudian menjawab perkataan suaminya. "Aku siap menemanimu sayang.., shio Fang juga akan ikut bersama kita ke acara perjamuan makan yang mulia Kaisar," jawabnya.

Ling Ling kemudian menatap ke arah putranya yang tengah makan, dan terlihat Shio Fang menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan dari sang ibu.

"Baiklah jika kalian semua setuju, besok malam kita akan ke istana untuk memenuhi undangan keluarga kaisar Zeng Yu, dan ingat Shio Fang...!, jaga sikapmu jika berada di hadapan keluarga kekaisaran, Aku tak ingin makan malam itu nantinya akan memberikan kesan buruk pada keluarga kita," ucap Bangsawan Shio Jio.

"Ayah tak usah mengkhawatirkan hal itu, karena aku bisa menjaga sikap di hadapan keluarga besar kekaisaran," jawab Shio Fang.

Tak ada percakapan yang terjadi hingga mereka semua selesai makan.

Shio Fang kembali ke kamarnya untuk beristirahat, dan baru saja dia merebahkan tubuhnya tiba-tiba saja Shio Fang merasakan dingin yang teramat sangat yang kini menyelimuti tubuhnya.

"Mengapa rasa dingin di tubuhku ini kembali datang setelah 2 tahun lamanya Aku tak merasakan rasa dingin seperti saat ini," gumam Shio Fang.

"Akch..., rasa dingin ini benar-benar sampai menembus tulang-tulang di tubuhku, dan aku tak bisa menahannya lagi," rintih Shio Fang yang merasakan jika tubuhnya saat ini tak mampu lagi menahan rasa dingin yang semakin lama semakin kuat menerpanya.

Shio Fang mencoba menyalurkan hawa murni ke seluruh tubuhnya, akan tetapi dia tetap merasakan rasa dingin yang semakin lama semakin kuat, sehingga membuat tubuhnya nyaris membeku.

Dengan keterpurukannya itu Shio Fang segera menggunakan teknik membuka portal yang dahulu pernah dipelajarinya di alam cristal es.

Shio Fang berusaha keras untuk masuk ke dalam portal tersebut, dengan merangkak perlahan lahan sambil menahan rasa dingin di tubuhnya.

Setelah masuk ke dalam portal, maka terlihat olehnya pemandangan yang dahulu pernah dilihatnya, kini terpampang kembali di hadapannya.

"Ternyata kejadian 2 tahun yang lalu bukanlah mimpi, karena aku mampu berada di alam cristal es ini kembali," batin Shio Fang.

Shio Fang menatap ke arah wanita cantik yang tiba-tiba saja telah berdiri di hadapannya. "Bibi tolong Aku ...," pinta shio Fang setelah mengetahui jika wanita itu merupakan Bibi Yinzi.

"Aku telah menunggumu selama 2 tahun lamanya untuk berlatih di alam cristal es ini bersamaku, tapi janji yang kau buat bersamaku hanyalah angin lalu belaka. Kau datang ke tempat ini setelah kau merasakan rasa dingin yang berada di tubuhmu itu, dengan meminta tolong agar aku dapat menghilangkannya, apakah aku tak salah dengar..!??."

Shio Fang..., Lebih baik kau nikmati saja dulu rasa dingin yang ada di tubuhmu itu, agar kau mengerti bagaimana rasanya jika tak menepati sebuah janji." ucap bibi Yinzi kemudian pergi meninggalkan Shio Fang dengan segala keterpurukannya.

Shio Fang terdiam, Dia sangat mengerti bagaimana perasaan bibi Yinzi kepadanya, Karena janjinya dahulu tak ditepatinya.

Bersambung.