NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Presdir Dingin

Mengandung Benih Presdir Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Alika tak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah secepat ini. Semua berawal dari satu permintaan sepele saudari tirinya, yang menyuruh Alika pergi ke sebuah hotel.


Karena sebuah kekeliruan, Alika justru masuk ke kamar hotel yang salah dan menghabiskan malam dengan Sagara, sang CEO dingin dan arogan yang selama ini hanya dikenalnya dari jauh.


Apa yang terjadi malam itu seharusnya dilupakan. Tapi takdir berkata lain.



Saat Alika mengetahui dirinya hamil. Ia dihadapkan pada pilihan yang sulit, menyembunyikan semuanya demi harga diri, atau menghadapi kenyataan dengan kepala tegak.


Namun, yang paling mengejutkan, justru adalah keputusan Sagara. Pria yang katanya selama ini tak tersentuh, datang kembali ke dalam hidupnya, menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar tanggung jawab.


Cinta perlahan tumbuh di antara keduanya. Tapi mampukah cinta bertahan saat masa lalu terus menghantui dan realita kehidupan tak berpihak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 29 Mulai Posesif

“Akhirnya dia tidur juga.”

Sagara menutup pintu kamar pelan-pelan setelah memastikan Alika tertidur.

Ya, setelah meminta diusap perutnya karena rasa mual yang tak kunjung reda, Alika malah kembali memejamkan mata.

Dalam hitungan menit, nafasnya mulai teratur. Wajahnya terlihat damai, dan itu cukup membuat Sagara sedikit tenang.

Namun begitu menuruni tangga menuju lantai bawah, ekspresinya kembali datar dan kaku.

Di ruang tengah, Lee sudah berdiri menunggu.

“Siapkan makan siang untuknya. Pastikan yang ringan saja. Jangan terlalu banyak bumbu yang akan membuatnya mual lagi,” ujar Sagara tanpa basa-basi.

Lee mengangguk cepat. “Baik, Tuan. Apa ada lagi?”

“Tidak.” Sagara berbalik, hendak naik kembali ke atas, tapi langkahnya terhenti saat ponselnya berdering. Nama kakeknya terpampang jelas di layar.

Sagara menghela nafas panjang sebelum mengangkat.

“Ya, Kek,” jawabnya datar.

“Cucu kurang ajar! Apa-apaan kamu ini, hah?” Hermawan langsung membentak tanpa basa-basi. Sagara sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya, tapi tidak menutupnya. “Kamu menikah tanpa memberitahuku? Tanpa pesta, tanpa perayaan? Apa kamu tahu betapa pentingnya pernikahan itu bagi keluarga kita?”

“Kek, aku melakukan ini untuk bayiku. Bukan untuk yang lain. Apalagi pesta pernikahan. Kakek tidak perlu merayakannya,” jawab Sagara, tetap dengan nada dingin.

“Bayimu? Jadi kamu menikahinya hanya karena bayi itu?” suara tua Hermawan meninggi. “Sagara, ini bukan cara keluarga kita memperlakukan seorang wanita!”

“Aku tak peduli.” nada Sagara ikut meninggi. “Aku menikahinya hanya karena bayinya. Aku tidak punya alasan lain. Jadi, berhenti berpikir yang tidak-tidak.”

Di ujung sana, Hermawan terdiam. Lalu, dengan suara lebih lembut tapi sarat akan kekecewaan, ia berkata, “Kamu harus belajar mencintainya, Sagara. Jangan hanya menganggap kalau pernikahan kalian hanyalah urusan tanggung jawab semata.”

Sagara memejamkan mata, menahan rasa tidak nyaman yang pelan-pelan tumbuh dalam dirinya. Tapi ia tetap pada pendiriannya.

“Aku tidak akan pernah mencintainya. Tidak sekarang, ataupun nanti. Ini hanya soal bayi itu.”

Sekolah semesta ingin mempermainkan takdir, Alika yang seharusnya masih tertidur justru mendengar semuanya.

Berdiri diam di balik pintu kamar yang sedikit terbuka, Alika mendengarkan kata demi kata menusuk yang keluar dari mulut Sagara.

Tangannya menggenggam erat gagang pintu. Air mata mulai menggenang, tapi ia menahan agar tak ada satu tetes pun jatuh.

Hatinya seakan diremas. Baru saja ia merasa sedikit hangat dengan perhatian sederhana Sagara tadi. Tapi kini, semua lenyap seketika.

“Aku sibuk. Jangan memaksaku untuk merayakan sesuatu yang tak ada artinya. Ini semua demi bayiku, bukan yang lain,” tutup Sagara, lalu menekan tombol merah di layar ponsel.

Alika menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan isakan yang hampir pecah. Ia perlahan mundur dan bersandar ke dinding kamar. Dingin. Sama seperti kenyataan yang baru saja ia dengar.

“Sudah aku katakan, berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah terjadi, Alika. Mari lahirkan bayi ini, dan setelah itu… pergi,” gumamnya dengan suara gemetar.

Alika tidak marah. Hanya… kecewa. Ia tahu sejak awal bahwa Sagara tidak mencintainya. Tapi tetap saja, mendengar pria itu mengatakannya langsung pada sang kakek, dengan nada sedingin es, membuat hatinya sedikit hancur lebih dari yang ia duga.

Siang itu, Lee datang membawakan semangkuk bubur ayam yang terlihat hangat dan lembut, lengkap dengan sayuran kukus di sisinya.

“Nyonya, saya taruh di meja, ya,” katanya sopan sambil melirik Alika yang duduk di tepi tempat tidur, memeluk lutut.

“Terima kasih, Lee.” Suaranya nyaris tak terdengar.

Lee menatapnya sejenak, seolah ingin berkata sesuatu, tapi akhirnya memilih pergi dengan diam. Ia tahu betul kapan harus bicara, dan kapan harus menjaga jarak.

Saat pintu tertutup kembali, Alika menghela nafas panjang. Ia berjalan pelan ke jendela, memandangi langit yang mendung.

Di luar, dunia tetap bergerak seperti biasa. Tapi di dalam hatinya, badai telah datang tanpa peringatan.

Sambil menyentuh perutnya, ia berbisik, “Tenang, Nak. Mama di sini. Mungkin Mama tidak dicintai oleh ayahmu. Tapi Mama yakin suatu saat nanti papa akan memberikan segalanya untuk kamu. Termasuk cintanya.”

***

Karena karya ini gagal penilaian retensi, yang mampir banyak dan nggak baca sampai akhir, cerita nggak aku kontrak. Tapi akan tetap aku up satu bab sehari. 🙏

Awalnya mau dipindahin ke good–novel atau KBM tapi mungkin nunggu ending dulu saja🥲

1
Sari Mut
nah tuan saga cemburu😆
Sari Mut
anakmu tuan saga.pingin dielus😂
Sari Mut
yaelah 100 rb😂🤣
Sari Mut
wah tuan sagara mulai bucin y😆
Sari Mut
wah.keren
Sari Mut
nah lho
Sari Mut
waduh ini gimana sih
Sari Mut
yaelah kakek mana nih
Sari Mut
saga jd kesel sama dia
Sari Mut
kakek pintar
Sari Mut
ah aku padamu kek..good job😍😍
Sari Mut
yaelah sagara
Sari Mut
ah lee keren.garcep
Sari Mut
moga awal kebahagian alika
Sari Mut
nah Alika hamil
Sari Mut
ealah mak lampir
Sari Mut
keisha jahat
Sari Mut
kasian Alika
Sari Mut
mampir kak
Susi Akbarini
jangan turuti Alika..
lain di bibir....
lain di hati..

bisa2 disuruh manfi kembang 7 rupa dan tidur di luar kamar RS...
😀😀😀❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!