NovelToon NovelToon
TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dhamar Sewu

Jiang Hao adalah pendekar jenius yang memiliki tangan kanan beracun yang bisa menghancurkan lawan hanya dengan satu sentuhan. Setelah dihianati oleh sektenya sendiri, ia kehilangan segalanya dan dianggap sebagai iblis oleh dunia persilatan. Dalam kejatuhannya, ia bertemu seorang gadis buta yang melihat kebaikan dalam dirinya dan mengajarkan arti belas kasih. Namun, musuh-musuh lamanya tidak akan membiarkannya hidup damai. Jiang Hao pun harus memilih: apakah ia akan menjadi iblis yang menghancurkan dunia persilatan atau pahlawan yang menyelamatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhamar Sewu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2: Jalan seorang iblis

Seorang tetua melangkah maju, suaranya menggema di antara murid-murid yang terkejut. “Jiang Hao! Kau telah melanggar aturan sekte dengan membunuh saudara seperguruanmu sendiri! Apa yang ingin kau katakan untuk membela diri?”

Jiang Hao menatap tubuh yang tergeletak di depannya, lalu mengangkat kepalanya menatap para tetua. Ia tidak bodoh. Ini bukan kebetulan—ini adalah rencana yang sudah diatur dengan cermat.

“Aku tidak membunuhnya,” katanya dengan suara tenang, tetapi tegas.

Tetua berjanggut putih mendengus. “Lalu bagaimana kau menjelaskan jejak Tangan Iblis di tubuhnya? Semua orang tahu hanya kau yang memiliki kekuatan ini!”

Para murid mulai bergumam. Beberapa menatap Jiang Hao dengan ketakutan, yang lain dengan kebencian.

Mo Tian, Guru Besar Sekte, akhirnya berbicara. “Jiang Hao, kami telah lama mentolerir kehadiranmu meskipun kekuatanmu berbahaya. Tapi sekarang, kau telah melampaui batas!”

Ia melambaikan tangannya, dan beberapa tetua sekte segera mengelilingi Jiang Hao.

“Sebagai hukuman atas pengkhianatan dan pembunuhan ini, kau akan diusir dari Sekte Langit Hitam! Dan jika kau mencoba melawan… kami akan membunuhmu di tempat.”

Jiang Hao mengepalkan tinjunya. Napasnya berat, amarahnya mendidih. Ini bukan hanya pengkhianatan, ini adalah penghancuran reputasinya!

Namun, ia tahu bahwa melawan sekarang sama saja dengan bunuh diri. Para tetua sudah menyiapkan segalanya. Jika ia bertindak gegabah, mereka pasti akan menyerangnya bersama-sama.

Ia mengalihkan pandangannya ke kerumunan murid. Beberapa dari mereka tampak ragu, tetapi tidak ada yang berani membela dirinya. Bahkan Xiao Lan hanya bisa menatapnya dengan mata penuh kesedihan.

Jiang Hao menarik napas dalam. Kemarahannya membara, tetapi ia menekannya.

“Baik,” katanya akhirnya. “Jika kalian ingin aku pergi, aku akan pergi. Tapi ingatlah ini—aku tidak akan melupakan penghianatan ini.”

Ia menatap Mo Tian dan para tetua dengan dingin. “Dan suatu hari nanti, aku akan kembali.”

Tanpa menunggu lebih lama, Jiang Hao berbalik dan berjalan menjauh dari sekte yang telah membesarkannya.

Hujan mulai turun, membasahi tanah. Jiang Hao melangkah keluar dari gerbang Sekte Langit Hitam, meninggalkan segalanya di belakang.

Tetapi di dalam dirinya, dendam mulai tumbuh.

Ini belum berakhir. Ia akan kembali—dan ketika hari itu tiba, dunia persilatan akan bergetar dalam ketakutan.

Hujan mengguyur Gunung Tianfeng tanpa ampun, membasahi tubuh Jiang Hao yang berjalan tanpa arah. Napasnya berat, pikirannya penuh dengan amarah dan penghinaan. Ia telah mengabdikan hidupnya untuk Sekte Langit Hitam, tetapi akhirnya justru dikhianati.

Ia mengepalkan tinjunya. Mereka menganggapku iblis? Baik. Aku akan menjadi iblis yang mereka takuti.

Langkahnya membawanya ke hutan lebat di kaki gunung. Malam semakin larut, dan hawa dingin menusuk tulangnya. Tetapi di dalam dadanya, ada bara yang membakar lebih panas dari api.

Saat itulah, dari balik kabut, terdengar suara langkah kaki.

Jiang Hao segera bersiaga. Dari bayangan pepohonan, muncul lima sosok berjubah hitam. Mereka adalah pembunuh dari Sekte Langit Hitam—jelas dikirim untuk memastikan ia tidak keluar dari tempat ini hidup-hidup.

Seorang di antara mereka maju, menatap Jiang Hao dengan sinis. “Jiang Hao, perintah sudah jelas. Kau telah diusir dari sekte, tapi kami tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. Kau tahu terlalu banyak rahasia sekte.”

Jiang Hao menyeringai. “Jadi ini bagian dari rencana mereka? Mengusirku hanya untuk menghabisiku di luar sekte?”

Si pembunuh menghunus pedangnya. “Jangan anggap ini pribadi. Kami hanya menjalankan perintah.”

Jiang Hao menghela napas, lalu menatap mereka dengan dingin. “Kalian ingin melihat tangan iblis yang kalian takutkan? Baik, aku akan menunjukkannya pada kalian.”

Tanpa peringatan, ia bergerak.

Tangan Iblis miliknya menyambar ke depan, telapak tangannya berpendar dengan energi hitam pekat. Salah satu pembunuh mencoba menangkis dengan pedangnya, tetapi begitu tangan Jiang Hao menyentuh senjata itu, logamnya langsung berkarat dan hancur.

“Apa—?!”

Sebelum orang itu sempat mundur, Jiang Hao mencengkeram dadanya. Dalam hitungan detik, tubuhnya menghitam, merosot ke tanah tak bernyawa.

Yang lain tersentak. Mereka telah mendengar tentang kekuatan Jiang Hao, tetapi mengalaminya langsung adalah hal yang berbeda.

“Tsk! Jangan takut! Kita serang bersama-sama!”

Keempat pembunuh lainnya menerjang secara bersamaan. Pedang berkilat di bawah cahaya bulan, mengincar titik-titik vital Jiang Hao.

Tetapi Jiang Hao hanya bergerak ringan, seperti bayangan di malam hari. Ia menghindari serangan pertama dengan melompat ke belakang, lalu menangkis pedang kedua dengan lengannya yang dilapisi energi hitam.

Satu orang mencoba menyerangnya dari samping, tetapi Jiang Hao meraih pergelangan tangan lawannya dan meremukkannya dengan mudah. Jeritan kesakitan terdengar, sebelum Jiang Hao melepaskan pukulan ke dada lawannya—dan dalam sekejap, tubuhnya membiru, racun dari Tangan Iblis menyebar dengan cepat.

Dua orang tersisa mulai panik.

“Sialan! Ini tidak mungkin!”

Sebelum mereka bisa melarikan diri, Jiang Hao sudah bergerak lebih cepat. Ia meraih kepala salah satu dari mereka dan menghantamkannya ke tanah dengan kekuatan brutal. Tengkoraknya pecah seketika.

Orang terakhir hanya bisa berdiri gemetar, pedangnya terlepas dari tangannya. “A-aku… tolong… jangan bunuh aku…”

Jiang Hao menatapnya dingin. “Kau ingin hidup?”

Orang itu mengangguk cepat.

Jiang Hao mendekat, lalu berbisik di telinganya, “Sampaikan pesan ini ke Mo Tian—aku akan kembali. Dan saat hari itu tiba, Sekte Langit Hitam akan hancur.”

Tanpa menunggu jawaban, Jiang Hao membiarkan pria itu melarikan diri.

Ia berdiri di antara mayat-mayat yang berserakan, tubuhnya berlumuran darah dan hujan yang terus mengguyur.

Malam ini, ia telah mengambil keputusan.

Ia tidak akan lagi menjadi murid yang setia.

Ia akan menjadi sesuatu yang lebih.

Iblis yang akan mengguncang dunia persilatan.

*******

Hujan telah reda, tetapi hawa dingin masih menyelimuti pegunungan Tianfeng. Jiang Hao berdiri di antara mayat-mayat para pembunuh yang dikirim untuk menghabisinya. Matanya menatap ke kejauhan, menembus kegelapan malam.

Ia telah membuat keputusan—bukan lagi sebagai murid Sekte Langit Hitam, tetapi sebagai seseorang yang akan menghancurkannya.

Namun, untuk melawan sekte sekuat itu, ia membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang ia miliki sekarang.

“Aku harus menjadi lebih kuat…” gumamnya.

Dengan langkah mantap, ia meninggalkan hutan dan mulai berjalan ke arah selatan, menuju dunia persilatan yang luas.

Tiga Hari Kemudian – Kota Heiyun

Kota Heiyun adalah kota yang terkenal dengan pusat perdagangan dan hiburan malamnya. Namun, di balik kemegahannya, kota ini adalah sarang para kriminal, pembunuh bayaran, dan sekte-sekte gelap yang beroperasi di bawah tanah.

Jiang Hao memasuki kota dengan mengenakan jubah sederhana, menyembunyikan identitasnya. Luka-luka di tubuhnya masih terasa, tetapi rasa sakit itu bukanlah hal baru baginya.

Ia butuh tempat untuk mendapatkan informasi. Jika ada tempat yang tahu segalanya tentang dunia persilatan, itu adalah Paviliun Seribu Bayangan, sebuah rumah judi yang juga menjadi markas organisasi intelijen paling berbahaya di kota ini.

to be continued ✍️

1
Daryus Effendi
pegunungan menjulang tinggi dan di tutupi kabut yg tebal
nyala lampu sedikit mmenerangi di dalam gua gunung berkabut.novel apa puisi.hhhhh
Dhamar Sewu: wkwk, 🙈. Maaf, bos. Untuk tambahan jumlah kata, masukan diterima 😁
total 1 replies
spooky836
sampai bila2 pun penulis dari cerita plagiat ni,tak mampu nak teruskan. cerita ini tamat di sini. kerana mc otak kosong. cerita hasil plagiat. benar2 bodoh dn sampah.
spooky836: baguslah. jangan sampai mampus di bab 26 tu. banyak dh karya lain terbengkalai macam tu je.
Dhamar Sewu: Plagiat di mana, kak? Karya siapa?
Cerita ini masih bersambung 😁oke.
total 2 replies
Abah'e Rama
lanjut 💪💪
Dhamar Sewu: Semoga suka, kak. Siap 💪🔥
total 1 replies
Zainal Tyre
coba simak dulu ya
Dhamar Sewu: Semoga suka, bos!
total 1 replies
Suki
Terinspirasi
Dhamar Sewu: Semangat, Kak 💪 hehe 😊
total 1 replies
PanGod
mantap bang. jangan lupa mampir juga ya bang🙏🏻
Dhamar Sewu: Siap, Kak. Terimakasih sudah berkunjung. Nanti setelah download aplikasinya, masih bingung ini 😁.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!