NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Tidak Mandul

Ternyata Aku Tidak Mandul

Status: tamat
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Surat keterangan infertil dari rumah sakit, membuat hidup Anyelir seketika hancur. Tidak ada kebanggaan lagi pada dirinya karena kekurangan tersebut. Namun sebuah kesalahan semalam bersama atasannya, membuat dia hamil. Mungkinkah seorang wanita yang sudah dinyatakan mandul, bisa punya anak? Atau ada sebuah kesalahan dari surat keterangan rumah sakit tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATM BAB 14

Anye menoleh ke arah Sagara, menatap mantannya tersebut sambil tersenyum. "Kamu tahu, Ga, apa yang paling disyukuri oleh seorang wanita?" Sagara hanya diam, tahu jika kalimat tanya yang dilontarkan Anye, tak butuh jawabanya. "Memiliki laki-laki yang tulus dalam hidupnya, yang bisa menerima dia apa adanya," lanjut Anye. "Semua itu ada pada suamiku. Dia tak pernah menuntut aku untuk menjadi sempurna. Sekalipun, ia tak pernah menjadikan kelemahanku, alasan untuk mendua. Menurutmu, apa lagi yang aku harapkan jika aku sudah memiliki laki-laki seperti itu? Aku bahagia, Ga, dan pernikahanku, baik-baik saja meski kami tidak memiliki anak."

"Sayangnya, mata kamu gak berkata demikian Nye, justru sebaliknya." Entah hanya perasaannya atau apa, dia melihat luka di mata Anye. Mulut bisa berdusta, tapi tidak dengan mata.

"Gak usah sok tahu."

"Bukan sok tahu," Sagara tersenyum simpul. "Aku mantan playboy, mengetahui isi pikiran perempuan, itu keahlianku."

"Astaga," Anye memutar kedua bola matanya malas. "Apa itu sebuah prestasi yang patut dibanggakan?"

"Entahlah," Sagara mengedikkan bahu sambil tersenyum.

"Lihatlah!" Anye menoleh ke samping sambil menunjuk ke suatu arah.

Kening Sagara mengkerut, bingung sebenarnya apa yang ditunjuk Anye. Ada beberapa orang di dekat pintu, tapi tak seorang pun yang dia kenal. "Apa sih?"

"Itu pintu keluar, silakan."

"Astaga," Sagara membuang nafas berat.

"Tidak perlu khawatir tentang rumah tanggaku, khawatirkan saja dirimu yang gak laku-laku itu."

Mata Sagara membulat lebar dikatain gak laku. Tapi sudahlah, anggap saja dia memang gak laku. Ia berjalan menuju arah yang ditunjuk Anye. Langkahnya terhenti tatkala melihat beberapa orang tua yang duduk di pojokan. Diantara mereka, ada yang asyik dengan ponselnya, tapi tak sedikit juga yang asyik membaca buku atau pun majalah. Tempat di pojokan tersebut memang disediakan khusus untuk para orang tua yang menunggu anaknya bermain. Tiba-tiba saja, ia terfikirkan sesuatu.

"Bisa minta selembar kertas dan pinjam pensilnya?" tanya Sagara pada petugas playground yang ada di dekat tempat pembelian tiket.

Pegawai wanita tersebut mengangguk lalu memberikan apa yang diminta Sagara. "Pensil gak ada Pak, adanya pena."

Sagara berdecak sambil mengusap tengkuk. Dia ingin menggambar sketsa wajah, kalau pakai pena, rasanya akan sulit.

"Om butuh pensil ya?"

Sagara menoleh saat lengannya ditarik. Seorang bocah laki-laki yang berdiri di sebelah Ibunya, menatap ke arahnya.

"Aku punya pensil, Om mau pinjam?" bocah itu menarik ke depan tas ransel kecil di punggungnya, mengeluarkan sebuah pensil dari sana.

"Dia hobi gambar, kemana-mana selalu bawa buku dan pensil, biar gak bosan," Ibunya menjelaskan.

"Anak hebat!" Sagara mengusap kepala anak tersebut. Ia jadi teringat masa kecilnya dulu, yang kurang lebih juga seperti anak itu. Namun seiring kesibukan sekolah, dia makin melupakan hobi menggambarnya tersebut. "Mbak, anak ini saya yang bayar," ujar Sagara pada pegawai playground.

"Gak usah, Pak, biar saya yang bayar," tolak si ibu.

"Gak papa, Bu, anggap aja sebagai ucapan terimakasih karena sudah dipinjami pensil."

Sagara berjalan menuju pojokan, duduk lesehan bersama beberapa orang tua lain. Mengambil sebuah majalah untuk dijadikan alas, lalu mulai menggambar. Ia tak perlu menatap sang model, kerena wajahnya selalu ada dalam benaknya. Goresan demi goresan ia buat, hingga terciptalah sebuah sketsa wajah. Di sela-sela menggambar, dia masih menyempatkan melihat Anye yang tampak sibuk menjadi Arka.

"Mbak, tolong berikan ini pada wanita itu," Sagara menunjuk ke arah Anyelir. Setelah pegawai playground faham, dia meletakkan kertas yang dilipat jadi dua berserta pensil ke atas meja. "Nanti aja ngasihnya pas dia mau pulang. Dan nitip juga pensil ini pada pemiliknya tadi." Tak lupa, dia menyodorkan uang sebagai tanda terimakasih. "Buat kamu."

"Makasih, Pak."

Setelah cukup lama dan Arka sudah puas, Anye mengajak anak itu pulang. Sudah mau masuk waktu maghrib, takutnya Robby juga sudah pulang. Meski masih kesal pada suaminya tersebut, tapi tak enak juga rasanya jika saat suaminya pulang, dia tak ada di rumah.

"Titipan dari seseorang," pegawai playground menyodorkan secarik kertas yang dilipat pada Anye.

"Makasih." Anye tak bertanya dari siapa, karena sudah tahu jika itu pasti dari Sagara. Tadi tak sengaja, dia melihat Sagara duduk di pojokan, tangannya tampak sedang sibuk membuat sesuatu. Ia masukkan kertas tersebut ke dalam tas lalu mengajak Arka meninggalkan mall.

Arka yang kelelahan, tertidur di taksi online berbantalkan paha Anye. Anye yang tulus menyayangi Arka, mengusap kepala bocah itu sambil sesekali mengecup keningnya. Ia memang tak suka pada Ririn, tapi Arka, bocah polos itu tak layak ikut dibenci. Ponsel di dalam tas nya berbunyi, ada pesan masuk dari Robby.

[ Aku sampai rumah agak malam ]

Kekecewaan tergurat di wajah Anye, sama sekali, dia tak berniat untuk membalas pesan tersebut. Saat memasukkan kembali ponsel ke dalam tas, ia melihat kertas dari Sagara. Rasa penasaran, membuat dia akhirnya mengambil kertas tersebut lalu melihat isinya. Ia tersenyum getir melihat gambar wajahnya hasil karya Sagara. Ia tahu mantannya itu pandai menggambar. Dulu, pernah juga Sagara membuatkan gambar sketsa wajahnya. Bedanya, jika dulu dia di gambar dengan ekspresi tersenyum, kali ini, Gara menggambar dirinya yang sedang meneteskan air mata. Kalimat yang tertulis di bawah gambar, membuat dia seketika serupa dengan gambar tersebut, menitikkan air mata.

Jika kamu memutuskan untuk menyerah, datanglah padaku. Jika suamimu bisa menerima kamu apa adanya, aku bisa memberikan seluruh hidupku untukmu.

1
Nana Tulipa
SERUUUUU......
Ning Suswati
sesar emang enak gk merasakan sakit kontraksi tpi pemulihannya yg sakit
슈가
Luar biasa
Helen Nirawan
cemburu liat keadaan , anyelir cuman ngobrol biasa , klo soal arka. nama ny anak2 kan tau ny maen , napa jd gt seh , lebay , br kawin.dah gt , mikir donk jgn cemburu buta di piara
Helen Nirawan
buset ini nanya dah lbh2 dr polisi , segala kerjaan rmh tgg di tanya in , ampuunn
Helen Nirawan
woow pelakor takut hamil.,.preeett , hamil drmn ?.bayi ny petik di pohon pisang ato di download dulu ? 😓🙄
Helen Nirawan
telat br nyadar skr krn gk.mo di cerai , dulu2 lu keenakan
Helen Nirawan
mulai.d pelakor dmn2
Helen Nirawan
ini laki ny yg payah , mo gmn pun ampe kiamat jg gk bakalan tuh keluarga lu baik ma bini lu , dr a ampe z , salah semua , percuma , lu ngomong jg gk guna , lama2 bini lu bs gila tau , klo lu bener peduli hrs ny lu cerai in aj , rmh tgg itu seumur hidup , klo hidup ny tiap detik menit gt terus sapa yg sanggup yg ada tggl di rsj 😓😓😔
Uba Muhammad Al-varo
terima kasih kakak Author 🙏🙏
Ning Suswati
efek bucin, karna karma
Nana Tulipa
Ya Tuhan, ternyata Robby memanipulasi hasil pemeriksaan dan dia membiarkan Anyelir menanggung semua derita bullying tanpa berdiri membelanya sama sekali.

Astaga... jelas mental Anyelir akan hancur.
Ning Suswati
hhh
bagus deh, diam dibalas diam dan kabur, daripada perang dunia
Ning Suswati
hhhhhh ada2 aja, kok bisa juga si anye ngancam suami sultan, saking capeknya berdebat karena cemburu, y wajar2 saja kalau gara mau cemburu
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
mampir yuk di novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya
Siti Masitah
apapun critanya rob...cerei cerei cerei.
Ning Suswati
gak sabar banget, yah maklum aja udah lapuk juga, wajar kebelet
Siti Masitah
akibat gk bisa nolak rumah tangga hancur..
Ning Suswati
adehhhhhh jadi ikutan nahan nafas, sah, alhamdulilah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!