NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26. HARGAI HUBUNGAN INI!

Sesampainya di rumah, Teddy langsung turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Agnes. Baru saja ia akan berpindah ke pintu belakang, tapi Fiona sudah lebih dulu turun dan langsung melangkah memasuki rumah.

Teddy ingin menyusul, namun Agnes menahannya dan memintanya untuk mengambil barang belanjaan di dalam bagasi.

"Mas, tunggu," panggil Agnes ketika suaminya berjalan lebih dulu meninggalkannya. Namun, Teddy seakan tak mendengar dan justru mempercepat langkahnya masuk ke rumah. Hal tersebut membuatnya benar-benar kesal.

Ketika berpapasan dengan bi Ira, Teddy menyerahkan barang belanjaan pada asisten rumah tangganya itu, kemudian segera menyusul Fiona.

"Tunggu Fio, kita perlu bicara sebentar!" Teddy menahan lengan Fiona yang hendak menaiki anak tangga.

Wanita itu berbalik dan menatap suaminya dengan datar. "Mas mau bicara apa?"

Teddy menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara. "Bisa gak, kamu jangan berhubungan dulu sama Damar. Apalagi sampai minta dia datang untuk menemani kamu belanja. Aku gak suka!"

Fiona memalingkan wajah sejenak sembari tersenyum kecut. "Atas dasar apa Mas gak suka? Apa perlu aku ingatkan lagi siapa Mas Damar?" tanyanya menatap lekat sang suami.

"Damar memang calon suami kamu, tapi sampai detik ini kamu masih istri aku. Aku menikahi kamu secara sah, jadi tolong hargai hubungan ini! tegas Teddy.

Fiona menggeleng pelan. Menatap lelaki yang berstatus suaminya itu tak percaya. Bisa-bisanya meminta sesuatu padanya, yang dia sendiri tidak pernah melakukannya.

"Mas meminta aku untuk menghargai hubungan ini? Meminta aku untuk menghargai pernikahan kita? Lalu bagaimana dengan Mas sendiri?" tanyanya sembari menunjuk dada suaminya.

"Pernah gak, Mas tanya perasaan aku gimana? Aku tiba-tiba ada diantara kamu dan Agnes. Jadi istri ke-dua kamu dan aku mendapat tanggung jawab yang besar, untuk mengandung dan melahirkan anak kamu. Aku tahu kok, kamu menikahi aku cuma untuk memenuhi permintaan Agnes. Aku juga sadar kalau aku yang salah, aku yang sudah membuat Agnes kehilangan rahimnya. Tapi apa pernah, sekali aja kamu menghargai perasaan aku?" Fiona menggeleng pelan dengan tatapan berkaca-kaca.

"Sekarang aku lagi hamil anak kamu, tapi kamu gak pernah sekalipun bertanya aku kepengen makan apa. Bahkan kamu gak pernah bertanya apakah aku nyaman di rumah. Gak pernah!" ucapnya. Suaranya terdengar bergetar.

"Lalu dengan mudahnya Mas meminta aku menghargai hubungan ini?" lirihnya sembari menggeleng. Menatap mata suaminya yang terlihat berkaca-kaca dalam beberapa saat, lalu segera berbalik dan melangkah cepat menaiki tangga sembari memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri, namun berusaha ia tahan.

Teddy mematung di tempatnya. Memandangi langkah istri ke-duanya itu tanpa mampu mencegah maupun mengejar. Setiap kata yang diucapkan Fiona bagai sebuah tamparan baginya. Memang seburuk itu dirinya sebagai suami.

Agnes yang sejak tadi berdiri di belakang Teddy, melangkah maju mendekati sang suami dan mengusap pundaknya.

"Mas, gak usah dengerin apa kata Fiona. Dia begitu karena lagi emosi aja. Perasaan ibu hamil kan emang mudah sekali sensitif. Selama ini aku sudah penuhi semua kebutuhannya."

"Itu kamu, bukan aku yang seharusnya memberikan itu semua sebagai suaminya," lirih Teddy.

Agnes mendengus pelan. "Mas, ingat dia itu cuma istri sementara kamu. Mas gak perlu seperhatian itu sama dia. Setelah bayinya lahir, kalian juga akan bercerai!"

Teddy berbalik badan menatap istri pertamanya itu. "Aku gak mau menceraikan Fiona. Aku cinta sama dia!" Kalimat yang hanya mampu ia ucapkan dalam hati. Ingin sekali ia katakan itu, tapi ia juga tak sanggup untuk melukai hati Agnes.

*****

Waktu sudah mendekati pukul tujuh malam. Agnes dan teddy sudah beberapa menit berada di ruang makan, namun keduanya belum ada yang memulai makan karena menunggu Fiona.

"Fiona mana, Bi?" tanya Teddy pada bi Ira yang baru saja datang, ia memerintahkan asisten rumah tangganya itu untuk memanggil Fiona.

"Non Fiona belum lapar. Katanya Tuan dan Bu Agnes makan saja duluan," lapor bi Ira.

Teddy menghela nafas. Ia terdiam sembari mantap piringnya yang masih kosong. Ia tahu Fiona hanya beralasan belum lapar karena marah pada dirinya soal kejadian tadi siang.

"Mas, sebaiknya kita makan saja dulu. Nanti biar aku yang panggil Fiona lagi atau biar aku antarkan makanan ke kamarnya," ucap Agnes sembari mengusap lengan suaminya.

Teddy hanya melirik istri pertamanya itu sekilas tanpa memberi respon. Ia kembali menatap piringnya selama beberapa saat, kemudian menyendok nasi dan mengisi beberapa lauk.

Melihat itu Agnes pun tersenyum, ia juga lantas mengisi piringnya dan memulai makan. Namun, tiba-tiba saja Teddy berdiri sembari mengangkat piring, yang membuatnya seketika berhenti makan.

"Mas, mau kemana?" tanyanya seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Kamu makan aja dulu. Aku mau antarkan makanan untuk Fiona," jawab Teddy.

"Tapi Mas denger sendiri kan tadi Bi Ira bilang apa? Fiona belum lapar."

"Dia lagi hamil. Lapar gak lapar dia tetap harus makan tepat waktu," ujar Teddy lalu segera mengayun langkahnya menuju kamar Fiona.

"Mas...!" Agnes mendengus kesal menatap kepergian suaminya.

Dibalik pintu kamar, Teddy samar-samar mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibaca oleh Fiona. Ia baru tahu ternyata istri ke-duanya memiliki suara semerdu itu. Selama mengenal Fiona, jangankan mendengarnya mengaji, melihatnya sholat pun tidak pernah. Wanita itu hanya sibuk mempercantik diri layaknya wanita sosialita.

Ia pun mengetuk pintu perlahan. Dapat ia dengar Fiona menyudahi bacaannya, dan tak berselang lama pintu kamarnya pun terbuka dan memunculkan Fiona yang masih terbalut mukenah.

Teddy memasang senyum sembari menunjukkan sepiring makanan yang dibawanya. "Aku bawakan makanan untuk kamu."

"Aku belum lapar." Fiona melirik makanan tersebut. Sebenarnya ia sudah merasa lapar, namun ia menunggu sang pemilik rumah selesai makan terlebih dahulu karena tidak ingin bertemu mereka.

"Aku tahu kamu bohong, Fio. Kamu sengaja menghindar karena marah sama aku, kan? Aku minta maaf," ujar Teddy.

"Aku gak ada hak buat marah sama kamu, Mas. Akunya aja yang terlalu baperan. Benar kata Agnes, perasaan ibu hamil itu memang mudah sekali sensitif. Aku juga minta maaf, gak seharusnya aku ngomong seperti itu sama kamu," kata Fiona. Tadi siang, ia masih bisa mendengar Agnes berkata demikian.

Teddy terdiam sembari menatap nanar sepiring makanan ditangannya. Lagi-lagi ia merasa tertampar. Disaat seperti ini, Fiona masih saja bisa menutupi apa yang dirasakannya. Padahal bisa saja Fiona mengeluarkan semua keluh kesahnya dan melampiaskan padanya.

"Aku benar-benar minta maaf, Fio. Aku sadar, selama ini sudah memperlakukan kamu dengan buruk. Aku memang bukan suami yang baik," ucap Teddy lirih.

"Enggak, Mas. Kamu itu suami yang baik, buktinya kamu mau mengikuti keinginan Agnes untuk menikahi aku, demi membuat dia senang. Iya, kan?"

Teddy mengangkat pandangan menatap istri ke-duanya. Kemudian tanpa kata ia memberikan sepiring makanan tersebut lalu pergi begitu saja.

Setetes air matanya jatuh seiring langkahnya yang kian menjauh. Entah bagaimana caranya ia mengatakan, bahwa hingga saat ini ia masih mencintai Fiona tanpa harus menyakiti Agnes.

1
Valen Angelina
kasian skli kalian..saling cinta tapi tidak bisa saling memiliki
Sugiharti Rusli
makin ribet lha urusan cinta segi berapa mereka lha, semuanya jadi seperti berkelindan satu sama lain,,,
Sugiharti Rusli
padahal dia pernah hamil dan tahu bagaimana perempuan hamil tuh dalam menjalaninya
Sugiharti Rusli
lama" si Agnes mengeluarkan sifat aslinya yah, walo itu hal yang wajar dari seorang istri, tapi dia juga kurang bijak sebagai sesama perempuan sikapnya terhadap Fiona sih,,,
Sugiharti Rusli
kamu memang harus tinggal menunggu lahiran aja Fio, lalu kamu bisa pergi dari hidup mereka, cuma apa akan semudah itu kelak,,,
Sugiharti Rusli
harusnya dari awal si Teddy menyadari bahwa akan ada konflik of interest antara dirinya san Fiona sewaktu mengiyakan keinginan si Agnes sih
🌷Vnyjkb🌷
hidup ini milih,, bukan jaman adam dan hawa,semuaaa ada d rengkuhan,, dihhh😜😜
🌷Vnyjkb🌷
ya srmestinya fio tinggal d rmh ortu tedd,, toh mrk cm butuh anak fio kann, dan fio sdh iklas jalani semua, ee ini hamil msh jg korban perasaan, awas babynya melow😜
🌷Vnyjkb🌷
tegaskan,, jgn jd laki bodoh kyk kerbau d cucuk mulutnya😜😜
🌷Vnyjkb🌷
racun luuuu,,, bikin mslah, menciptakan mslah baru mulu,, d tlg bkn trimakasih, eeee malah liar
🌷Vnyjkb🌷
jgn nangis dan jd lemah, sdh d titik ini km hrs tbh kuat dan pandai fio,, sekitarmu byk rubah
🌷Vnyjkb🌷
lawan fio, buka pikiran tedd yg buntu hasutan agnes, yg bikin mslah sp yg
Rabiatul Addawiyah
Jujur dong kamu sm Agnes kalau sebelum menikah dgn Agnes kamu sdh mencintai Fiona sebelumnya.
yellya
baru nyadar bu.,...kemana aja😡😡
Nadine Zahra
sekali2 bok ya dilawan Agnes tu cio kok JD org tambah lembek sj
Yukeu Nadhira
mamam masalah yang kamu ciptakan Agnes
〈⎳ FT. Zira
sayangnya tebakanmu salah Damar.. tapi pessn itu dikirim sama si anuu/Slight//Slight//Slight//Slight/
Naufal Affiq
baru nyadar ya agnes,kasiahan deh kamu
Retno Harningsih
lanjut
Dwi Rustiana
ye si Wewe gombel baru sadar dari awal kan dah dibisikin para readers g percaya sie sekarang rasakan lah manisnya madumu 🤪🤪🤪
Nurlinda: apalagi yg madu warna hitam itu loh/Chuckle/
Dwi Rustiana: beuh asli muanis bgt dong 🤣🤣🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!