NovelToon NovelToon
Tombak Kegelapan

Tombak Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Lie seorang pria dari keluarga kelas menengah harus di usir dari sekte karena bakatnya yang buruk, tidak hanya itu, bahkan keluarganya pun dibantai oleh sebuah sekte besar, dia akhirnya hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil. Tanpa sengaja Lie menemukan sebuah warisan dari leluhur keluarga, membuatnya tumbuh menjadi kuat dan mulai mencari siapa yang sudah membantai keluarganya,

akankah Lie berhasil membalaskan dendam keluarganya dan melindungi para orang-orang terdekatnya...

Cerita ini adalah fiksi semata, penuh dengan aksi dan peperangan, disertai tingkah konyol Mc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenaikan tingkat 2

Dalam sekejap mata daging yang telah masak mulai di santap semua orang, tak ada suara yang terdengar hanya suara mulut yang mengunyah makanan menjadi musim pengantar.

Taka berapa lama akhirnya acara makan besar ala bobon pun selesai. "Benar-benar, daging terlezat yang pernah aku makan." kata Tetua Kong memuji masakan Lie.

Bahkan sang Tuan Putri sampai di berikan sebagian milik dayang karena sangat menikmati makanan itu.

"Setelah ini semuanya silahkan berkultivasi, sebentar lagi akan ada parade kenaikan ranah." kata Lie tersenyum santai.

"Benar, biar kami sekeluarga yang berjaga, anda semua dapat menyerap khasiat daging bakar tadi." timpal Darto.

Mereka tersadar bahwa daging yang di bagikan Lie adalah daging monster banteng. Segera mereka semua mengambil posisi lotus dan mulai menyerap esensi dari daging Monster banteng yang mulai bereaksi.

Dalam hitungan jam, suara ledakan kenaikan ranah dimulai, di awali para kawanan serigala Api.

Suara sahut menyahut dari kenaikan ranah kecil terdengar silih berganti, hingga hari menjelang sore. Seluruh pasukan, Tetua Kong dan para kawanan serigala naik satu ranah kecil.

"Sebaiknya malam ini kita beristirahat disini, besok pagi kita lanjutkan perjalanan menuju kerajaan Kutai." ucap Darto usul.

Akhirnya semuanya beristirahat, hanya beberapa prajurit yang bergantian berjaga di sekitar tenda.

Lie perlahan berdiri, dia memejamkan matanya, tak lama kemudian matanya bersinar keemasan, langit yang mulai gelap menutupi penampakan sebuah benda besar di langit.

Tak banyak yang menyadarinya hanya kawanan serigala dan tetua Kong yang menyadari keadaan itu, sementara Darto yang juga menyadari keadaan itu hanya menatap Lie tapi tidak menatap langit.

Dia teringat kejadian di gua, dimana anaknya dapat mengetahui keberadaan tentara kerajaan dan anggota lembah tengkorak bertempur.

Para serigala banyak yang menunduk tidak berani menatap langit. Tak berapa lama keadaan berubah menjadi normal.

Melihat Lie kembali menutup matanya sangat ayah mulai bertanya. "Apa yang kau lihat nak? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggumu."

Dengan lirih agar tidak di dengar yang lain, Lie menjawab. "Ayah, sekitar 25 kilometer dari sini segerombolan orang berjubah merah dengan lambang lotus merah berhias emas sedang menuju kearah gunung sana."

Lie menunjukan arah gunung yang besok akan mereka lewati, yang mana gunung itu adalah rute satu-satunya yang paling cepat sampai ke kerajaan.

"Nampaknya mereka juga bermaksud buruk pada rombongan sang putri, mereka merencanakan penyergapan di sepanjang ngarai yang ada di samping kiri dan kanan gunung itu." lanjut Lie menjelaskan.

"Apa jumlah mereka banyak Tuan Muda?" tanya Tetua Kong dengan nada cemas.

"Lebih dari 20 orang, dengan lima orang berada di ranah surga menengah puncak, sementara sisanya banyak diantara mereka berada di ranah langit tinggi." sahut Lie kembali.

"Sepertinya besok akan menjadi hari yang berat." Darto menghela nafas.

"jika kita berputar melewati jalan yang lain akan lebih memakan waktu perjalanan, dan juga Medan yang sangat berat karena sebagian tidak mungkin di lewati kereta, apa yang harus kita lakukan." desis tetua Kong.

Dia sangat menyesal tidak membawa beberapa master dari keluarga Nissin, karena dia sendiri tidak menyangka akan adanya penyergapan dari orang-orang aliran hitam yang dia tidak tahu berhubungan dengan siapa di keluarga Nissin.

"Bagaimana jika kita sergap mereka lebih dulu ayah, aku akan meminta bantuan para serigala api, aku rasa kita bisa mengatasinya." seru Lie bersemangat.

Dia sangat mendambakan pertempuran, karena itu bisa membantunya meningkatkan kemampuan bertarungnya.

"bila kamu percaya diri maka kita bisa melakukannya, setidaknya kita bisa mengurangi jumlah mereka agar tidak membahayakan rombongan ini." sahut Darto sambil mengelus rambut anaknya seperti Miya.

"Mari kita lakukan, nanti tengah malam kita bergerak kesana." timpal Lie.

"Saya akan ikut membantu anda berdua." kata Tetua Kong.

"Tetua sebaiknya disini saja menjaga Tuan Putri, karena kita tidak tahu mereka berkumpul bersama atau membagi pasukan mereka, aku menarik mata langit saat langit terjadi keanehan." sahut Lie

Tetua Kong hanya bisa mengangguk setuju walau hatinya sedikit berat, namun dia sadar bahwa tugasnya menjaga tuan putri lebih penting.

Akhirnya rencana di putuskan dan Lie pun mulai bersila untuk mempersiapkan dirinya dalam pertarungan berikutnya.

Malam berjalan dengan pelan, saat mendekati tengah malam, lie berjalan menuju kawanan serigala api, dia berkata begitu sampai pada pemimpin serigala.

"Teman, aku butuh bantuanmu untuk mengatasi beberapa pengganggu, apakah kamu bisa?" tanya Lie pada pemimpin serigala.

Serigala itu mengangguk kemudian menggeram perlahan, dan beberapa ekor serigala api mendongakkan kepala mereka kearah Lie dan pemimpin mereka.

"Sisakan 10 teman untuk menjaga tempat ini, minta mereka berpencar dan bersembunyi, apabila ada musuh datang, pastikan untuk melindungi orang-orang disini." pinta Lie.

Serigala itu kembali menggeram dan 10 serigala segera bergerak berpencar ke berbagai arah dan menghilang di kegelapan malam, di iringi tatapan mata dari beberapa penjaga.

Para prajurit penjaga itu tidak tahu apa yang terjadi, namun mereka segera membangunkan rekan mereka segera bersiap dan waspada.

Tetua Kong melambaikan tanganya kearah salah satu prajurit, lalu berbisik dan prajurit itu mengangguk. Setelah itu Prajurit pun mulai berbisik pada teman-teman. Dan akhirnya mereka pun mengerti lalu bersiap.

"Ayah bisa naik di salah satu serigala api, aku akan bersama dia." kata Lie sambil menunjuk kearah pemimpin serigala api.

Segera 19 serigala api menembus hutan di tengah gelapnya malam, menuju ngarai di kaki gunung, 50 kilometer di depannya. Kali ini gerakan para serigala itu seringan angin tanpa menimbulkan getaran di tanah, kilatan cahaya hitam bergerak lincah di antara pepohonan di lebatnya hutan.

Hampir satu jam lamanya, akhirnya mereka tiba di dekat kami gunung tersebut, mata Lie tiba-tiba menjadi menjadi berwarna biru cerah

Tepat beberapa kilometer dari ngarai yang berada di kami gunung mereka berhenti, Lie kembali mengamati sekitarnya dengan mata langit.

"Sepuluh berada di dinding ngarai ayah, mereka bersembunyi di balik batu di sana, sementara kelima orang dengan ranah surga berada dua di mulut ngarai dan tiga di ujung ngarai." jelas Lie sambil menunjuk posisi 5 orang dengan ranah tertinggi.

" Teman, minta 11 sampai 14 teman yang lain menuju dinding seberang ngarai, sementara yang lain menyebar di sekitar dinding ngarai disini, bilang pada mereka agar segera menjauh bila dirasa tidak sanggup melawan, aku tidak ingin ada yang mati di antara kalian." pinta Lie memberikan perintah pada pemimpin serigala.

serigala itu kemudian menatap kawanannya dan menggeram, tak lama 14 serigala mulai menjalankan perintah, mereka bergerak kearah dinding tebing, dengan gerakan yang sangat cepat mereka pun sampai di dinding sebarang, sementara sisanya berpencar mencari target mereka.

Lie pun turun dari punggung serigala diikuti Darto. "Kita akan menuju 3 orang yang di ujung ngarai ayah, di bantu 2 serigala ini kita bisa menghadapi mereka."

Namun tiba-tiba seberkas gelombang seperti air namun kasat mata melintas melewati semua yang ada di lembah ini, itu adalah kesadaran spiritual para orang-orang kuat dengan ranah tinggi, mereka memindai gerakan para serigala, beruntung saat itu Lie dan Darto juga selalu menekan auranya, hingga para serigala saja yang terdeteksi.

Namun karena para serigala itu juga menekan aura mereka, sehingga terkesan mereka hanya beristirahat di sekitar tempat itu, maka kelima orang kuat itu sama sekali tidak curiga

1
Hayella Andini
sehat selalu thor,tetap semangat lanjutin ceritanya thor
Uraaaa
mksh kak
Hayella Andini
semangat thor,sehat selalu
Hayella Andini
sehat selalu thor,lanjut ceritanya thor/Good//Good//Good/
sadi rimba sikuburan stress
/Bye-Bye/
Odette/Odile
Kangennya bukan main, update dong thor. Biar makin jatuh cinta! 😍
Protocetus: jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
total 1 replies
Arisu75
Jangan nggak baca, sayang banget
Uraaaa: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!