NovelToon NovelToon
Di Cerai Saat Hamil

Di Cerai Saat Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy R

Selama tiga tahun ini, Hilda Mahira selalu merasa tertekan oleh ibu mertuanya dengan desakan harus segera memiliki anak. Jika tidak segera hamil, maka ia harus menerima begitu saja suaminya untuk menikah lagi dan memiliki keturunan.

Dimas sebagai suami Hilda tentunya juga keberatan dengan saran sang ibu karena ia begitu mencintai istrinya.

Namun seiring berjalannya waktu, Ia dipertemukan lagi dengan seorang wanita yang pernah menjadi kekasihnya dulu. Dan kini wanita itu menjadi sekretaris pribadinya.

Cinta Lama Bersemi Kembali. Begitu lebih tepatnya. Karena diam diam, Dimas mulai menjalin hubungan lagi dengan Novia mantan kekasihnya. Bahkan hubungan mereka sudah melampaui batas.

Disaat semua permasalahan terjadi, rahim Hilda justru mulai tumbuh sebuah kehidupan. Bersamaan dengan itu juga, Novia juga tengah mengandung anak Dimas.

Senang bercampur sedih. Apa yang akan terjadi di kehidupan Hilda selanjutnya?

Yuk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pingsan

Hari berlalu seperti biasa. Satu minggu ini Hilda gunakan untuk menemani Reva jalan jalan, tentunya atas ijin Dimas. Dan hari ini adalah hari terakhir Reva di Indonesia.

"Va, besok kamu sudah berangkat ke Australia ya?."

"Yupz. Kenapa?."

"Kok rasanya aku masih kangen banget deh sama kamu"

"Yaelah, satu minggu ini kita juga ketemu tiap hari kan?"

"Iya sih, tapi rinduku belum terobati."

"Sama... Oh ya, aku punya ide bagus."

"Ide apaan?."

"Gimana kalau kamu ikut aku ke Australia aja? Kan kita bisa sama sama terus disana."

"Gila. Iya kalau masih lajang sih oke oke aja. Lah ini aku punya suami, siapa yang mau ngurus? Diurus aja mau diambil orang, apalagi di telantarin?."

"Hahah.... bercanda kali say. Aku juga ogah ngajak kamu."

"Kenapa?."

"Kamu tuh sama kayak adek aku tau gak? Kalau pesen makanan dan gak cocok sama lidah kalian, kalian tuh bakal nyicipin makanan aku. Tar kalau kerasa enak, di tuker deh sama punya kalian. Dan akhirnya apa? Aku yang harus makan makanan yang kalian pesan tadi."

"Masak sih?."

"Hemm."

"Haha.. Baru nyadar aku."

"Kadang aku tuh heran deh, jangan jangan kalian berdua ini berjodoh deh!."

"Sembarangan kalau ngomong!"

"Dih, kenapa? Adek aku ganteng tau."

"Sepertinya kamu harus di bawa ke psikiater deh, bicaramu ini sudah ngelantur parah!."

"Hahaha... Nah, tuh pipinya merah."

"Mana ada? Kamu tuh yang merah, kebanyakan makan cuka sih, makanya tuh mulut asem banget."

"Hahaha.." Reva tertawa lebar melihat sahabatnya marah. Menurutnya itu terlihat sangat lucu ketimbang melihat sahabatnya yang bermuka sedih dan galau.

"Udah hampir sore, pulang yuk! Aku mau nyiapin barang bawaan buat besok nih!"

"baiklah"

Hilda dan Reva segera berdiri. Namun baru saja ia maju satu langkah tiba tiba saja Hilda jatuh pingsan. Beruntunglah Reva sigap menangkap tubuh Hilda sehingga tak langsung ambruk tanah.

"Reyhan cepat bantuin kakak" Seru Reva yang melihat adiknya sudah datang.

Ya, Reyhan memang sengaja datang karena tadi Reva mengirimkan pesan untuk dijemput. Karena pas hampir sampai di resto tadi mobil Reva tiba tiba saja mogok. Reva pun juga sudah menghubungi bengkel langganannya guna menjemput mobil itu untuk di perbaiki.

"Hilda kenapa kak?."

"Kakak juga gak tau. Tiba tiba aja dia pingsan. Untung kamu datang tepat waktu. Sekarang ayo kita bawa Hilda ke rumah sakit."

Reyhan pun langsung membopong tubuh mungil Hilda masuk ke mobil. Reyhan mengendarai mobilnya dengan cepat. Ia nampak begitu hawatir dengan kondisi Hilda dan ingin cepat sampai ke rumah sakit. Dan semua gerak gerik laki laki itu tak luput dari pandangan Reva.

Setelah sampai rumah sakit, Hilda pun segera dilarikan ke IGD. Sementara itu, Kakak beradik ini masih menunggu dengan cemas di depan ruang IGD tersebut.

"Dek, kakak perhatiin kamu hawatir banget sama Hilda."

"Ah, gak kok kak. Biasa aja."

"Gak. Gak. Kakak belum pernah loh lihat kamu se hawatir ini sama orang lain. Apalagi sama cewek."

"Kakak gak usah berlebihan deh! Hawatir itu wajar. Namanya juga lihat orang pingsan. Emangnya kakak gak hawatir?"

"Tentu saja kakak hawatir. Tapi kasusnya ini beda dek."

"Beda darimana nya sih kak? sama aja kok!"

"Kamu suka ya sama Hilda?"

"Apa sih kak? Jangan asal bicara deh!"

"Dih.. jujur aja sama kakak. Kamu suka kan sama Hilda? Hayo ngaku!"

"Pertanyaan kakak ini aneh!"

"Tinggal jawab jujur aja susah banget. Iya apa gak?."

"Gak"

"Bohong!"

"Enggak kak"

"Bohong!"

"Udah di bilang enggak ya enggak. Maksa banget deh!"

"Tinggal jawab iya apa susahnya sih?"

"Iya iya iya. Aku suka sama dia. PUAS!"

"Nah, gitu aja kok susah banget"

"WHhhattt??? kamu suka sama Hilda?" Teriak Reva spontan yang membuat banyak orang di ruang tunggu menatapnya heran.

Reyhan yang merasa malu dan tak enak hati pada orang sekitar pun segera menutup mulut kakaknya dengan cepat.

"Kakak bisa diem gak?"

"Mmmm.. mmmbbff.."

"Jangan am em doang juga. Ngomong dong Kak!"

"mm.. mmm.." Reva mengisyaratkan untuk Reyhan segera mengangkat tangannya yang menutupi mulut kakaknya.

"Ups!" Reyhan segera menarik tangannya.

"Buiih! Asem banget tuh tangan! abis apa sih!"

"Abis cebok!"

"Sialan ni bocah!"

"Sukurin! siapa suruh teriak teriak."

"Ya abisnya, kakak kan syok denger pengakuan kamu."

"Heleh, lebay."

"Oh ya dek, kakak mau tanya satu kali lagi. Jawab jujur ya."

"Ogah!"

"Ihh... sekali doang kok. Janji deh gak bakal teriak lagi."

"Apa?"

"Sejak kapan kamu suka sama Hilda?"

"7 tahun."

"Ma.. maksut kamu 7 tahun yang lalu?."

"Hmm.."

"Hhhhaaaaaa????" Reva terbengong dan membuka mulutnya lebar. Tapi kali ini memang tak mengeluarkan suara sedikit pun. Bahkan ia pun juga tak bergerak, benar benar seperti patung.

Reva yang masih terpaku tak menyadari kalau pintu ruang IGD sudah terbuka. Reyhan segera mendekati sang dokter.

"Dokter, bagaimana keadaan teman kami?."

"Teman anda baik-baik saja. Sebab ia jatuh pingsan adalah karena tubuhnya lemah kekurangan asupan makanan."

"Hah? Maksut dokter, teman saya kelaparan?."

"Bisa di bilang begitu. Lebih baik anda berikan teman anda makan terlebih dulu. Jika tidak mau, belikan saja susu khusus ibu hamil."

"Ja.. jadi, teman saya sedang hamil?."

"Ya, usia kandungannya sudah memasuki minggu ke 9"

Reyhan terdiam.

"Baiklah, kalau begitu, saya tinggal dulu. Teman anda sudah bisa pulang hati ini. Silahkan urus administrasinya dulu."

"Baik dokter. Terimakasih."

Setelah dokter itu pergi, Reyhan menyadarkan kakaknya yang masih terdiam membeku.

"Kak" Reyhan menghilang tubuh kakaknya pelan.

Karena tak ada pergerakan, Reyhan menggalang tubuh kakaknya lebih kencang hingga hampir terhubung dari kursi.

"Apaan sih?."

"Kakak ini gimana sih! Seharian ngajak Hilda pergi gak di kasih makan? Pelit bin medit banget sih kak!"

"Maksut kamu tuh apa? Kakak ngajak dia makan kok. Dua kali malah"

"Nah itu, kata dokter, Hilda pingsan karena kelaparan."

"Masak sih? Gak logis banget deh alasannya."

"Kakak meragukan dokter?"

"Gak gitu juga sih. Tapi mungkin ada benarnya juga deh. Soalnya Sejak pagi pas aku ajak makan tuh Hilda nggak mau makan. Katanya perutnya mual dan pengen muntah kalau makan. Terus dia bilang, asam lambungnya mungkin lagi naik."

"Terus Kakak percaya gitu aja?"

"Ya iyalah. Emang salahnya di mana?."

"Udah sarjana, tapi masih nggak pinter-pinter juga. Heran deh kenapa bisa punya bisnis di Australia."

"Terus????? masalah buat lo?"

"Denger ya kakakku yang gak begitu cantik dan gak begitu pintar. Jelas jelas itu tanda tanda orang hamil. Masak gak tahu sih?"

"Hah? Hamil? Maksutnya Hilda hamil?"

"Hmm.."

"OMG! OMG! Kita harus cepat masuk ke dalam. Ayo!"

Reva menarik tangan Reyhan dan di bawa masuk ke dalam ruang IGD untuk menemui sahabatnya.

.

.

.

1
Ma Em
Hilda emang orang baik dan bisa bertemu juga dgn orang baik bersyukurnya ada saja orang yg mau bantu Hilda, semoga Reyhan bisa bertemu dgn Hilda serta bisa menemukan orang yg selalu meneror Hilda dan bisa berikan pelajaran untuk orang jahat bila perlu laporkan saja ke polisi.
Rabiatul Addawiyah
Rumi bisa ketemu ortu kandungnya deh semoga
Mommy R: Entah masih hidup atau gak. yang Hilda tau dia anak yatim piatu.
total 1 replies
Uthie
Reyhan cepet ketemuin yaaa.. 😟🙏
Mommy R: sedang berusaha kak
total 1 replies
mur:ciyuah
moga aza reyhan bisa ktemu...rumi...
kasian...
Mommy R: tunggu usahanya ya
total 1 replies
Ma Em
Semoga Reyhan bisa mengejar buyg akan membawa Hilda pulang kampung dan bisa bertemu kembali dgn Hilda, semoga saja kejahatan Novia segera terungkap mungkin saja dia bekerja sama dgn Mita manager Reyhan dan segera pecat si Mita jgn diberi maaf lagi .
Mommy R: Tunggu Reyhan beraksi ya kk
total 1 replies
Uthie
Yaaa ampun.... semoga Hilda segera bisa bersama Reyhan.. dan bikin si Dimas nyesel dan tau rasa itu udah milih nenek lampir 😡😡😡
Mommy R: sabar ya kak..
total 1 replies
Uthie
jahatnya Pelakor 😡
Mommy R: Udah makanan mereka itu
total 1 replies
Mundri Astuti
semoga dimas segera tau kebusukan Novia
Mommy R: Masih kepincut sama mantan kak
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
BAGUS NOVEL INI
Mommy R: Makasih kak.
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Novia gemblung dah rebut Dimas msh aja ga puas klo Hilda blm mati.
Mommy R: Orang jahat dah mati rasa kak
total 1 replies
Uthie
Bagus Hilda... jangan lembek hanya karena kamu anak yatim piatu!! 😡👍
Mommy R: Betul. harus tegas ya..
total 1 replies
Uthie
Wahhh... sepertinya sukkka Bangett niiii sama cerita macam ini 👍👍👍🤩
Mommy R: Makasih kak.
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mommy R: ditunggu ya kak
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Novia kmu teriak jalang itu tandanya nunjuk dirimu sendiri yg jalang
Mommy R: lupa daratan dia
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
kamu juga akan bahagia Hilda
Mommy R: amin...
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
mantap Hilda
Morna Simanungkalit
thorrr bagaimana keadaan Hilda ,mungkin ini ulah istri muda Dimas kasihan sekali kau Hilda ,tapi jangan menyerah ya Hilda tetap tabah dan
Mommy R: keadaan Hilda tunggu di next part ya
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
istri org bentat lag8 jd janda Rey😅
Rabiatul Addawiyah
Laki2 mah punya beribu cara bohong ke istri klo lagi jatuh cinta pd wanita lain
Mommy R: Amit amit ya kak lelaki model gitu
total 1 replies
Ma Em
Pasti itu perbuatan dari istri mudanya si Dimas tuh si Novia mungkin dia bekerja sama dgn Mita yg jadi managernya Reyhan , coba Reyhan selidiki semua perbuatan orang2 yg sdh jahat pada Hilda agar segera ketahuan siapa yg jahat pada Hilda dan hukum orang yg sdh jahat pada Hilda.
Mommy R: Mungkin bisa jadi..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!