Sudah satu tahun lebih Nada menikah dan berumah tangga dengan pria yang bernama Xavier Amran. Dan selama itu, Nada belum di sentuh sama sekali oleh suaminya. Tak jarang Xavier bersikap dingin kepada istrinya.
Xavier selalu beralasan belum siap untuk itu. Bahkan tak jarang Xavier selalu berkata sibuk dan pulang malam agar bisa menghindar sampai membuat Nada bertanya-tanya.
Hingga suatu fakta terungkap. Nada mengetahui bahwa suaminya telah diam-diam menjalin hubungan kembali dengan cinta pertamanya. Sejak saat itulah, Nada berontak dan tak lagi menurut. Cerai adalah salah satu jalan yang ia ambil.
Namun siapa yang menyangka, Saat rumah tangganya berada di ambang perceraian. Nada justru kembali di pertemukan dengan cinta pertamanya yang ternyata selama ini masih menyimpan rasa padanya. Akankah Nada menerima kembali cinta pertamanya nanti?
•••••
"Ceraikan aku dan menikahlah dengannya. Karena aku sudah tak ingin hidup dengan manusia pengkhianat seperti mu Mas" Nada Maulia Sanjaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jantung Berdebar
Setelah menerima telfon. Rasya kembali ke tempat yang semula.
"Kamu darimana aja.. Harusnya kamu jangan kemana-mana. Temenin kakak mu.." Tegur Daddy Abimana kepada putranya yang satu ini.
"Maaf Dad.. Ray tadi ada telfon dari Candra.." Jawabnya dengan nada tenang. Rayhan akhirnya masuk ke ruangan Rasya dimana kakaknya itu di rawat saat ini.
Rayhan menghela nafas panjang. Pria itu duduk di kursi yang telah di sediakan. Malam semakin larut, Namun Rasya belum juga tertidur padahal pria itu harus banyak-banyak istirahat.
"Ini sudah malam kak.. Tidurlah. " Rasya hanya menatap Rayhan datar tanpa berucap sepatah katapun..
"Aku tahu kalau kondisi kakak ipar memang tidak memungkinkan.. Tapi setidaknya kau jangan seperti ini. Kakak ipar juga butuh semangat.." Ucap Rayhan pada kakak kembarannya. Rasya hanya diam saja, Lagi dan lagi Rayhan menarik nafas panjang.
Sejak kecelakaan yang kakaknya alami membuat Rasya seolah tak punya semangat lagi. Terlebih kakak iparnya mengalami koma. Lengkap sudah kegalauan Rasya.
"Tidurlah.. Ini sudah malam.. " Ucap Rayhan sekali lagi. Rasya menghela nafas panjang. Rayhan membantu kakaknya agar berbaring dengan nyaman.
"Terima kasih..
"Hm, Kau tidurlah.. " Rasya pun memejamkan matanya meski begitu sulit. Melihat Rasya yang telah tertidur, Rayhan pun ikut berbaring di sofa. Sesekali kepalanya menoleh.
Kasihan sekali kakak kembarnya itu, Seharusnya sekarang dia sedang menunggu kelahiran anaknya. Anaknya memang sudah lahir, Tapi bukan seperti ini caranya kan?
Kini Rayhan menatap langit-langit ruang rawat itu. Ingatannya kembali terbang dimana beberapa saat lalu dirinya bertemu dengan wanita yang jujur sangat sulit ia lupakan.
Padahal sudah hampir empat tahun berlalu. Rasa itu masih ada.
"Duh.. Kenapa ini jantung jadi gak aman gini..." Rayhan meletakkan kedua tangannya di dada merasakan detak jantungnya yang lebih kencang dari biasanya.
"Astagfirullah! Ini gak boleh.. Aku dengar dia sudah menikah. Dosa mikirin istri orang.." Rayhan pun menepis pikirannya terhadap Nada. Ia harus lupa dengan wanita itu, Harus!
Apa yang di rasakan oleh Rayhan juga di rasakan oleh Nada. Cukup lama wanita itu tak bertemu dengan Rayhan. Dan tadi ia tak sengaja menabrak pria itu. Tak dapat di pungkiri jantung Nada berdetak tak karuan usai bertemu dengan mantan yang mungkin terbilang mantan terindah itu.
"Kamu kenapa? Kok malah ngelamun gitu.." Pertanyaan dari Hana mengagetkan Nada. Wanita itu tersenyum seraya mengangkat bahu.
"Mikirin Xavier ya?" Nada menggelengkan.
"Lalu?
"Ngapain aku mikirin dia kak.. Udahlah. Gak perlu bahas dia.. " Nada beranjak " Ini udah tengah malam. Mending kita tidur deh.. " Hana setuju, Dia juga mulai mengantuk sebenarnya. Terlebih besok Hana ada jadwal dengan klien. Sebisa mungkin Hana harus menang.
****
Nada masuk ke ruang rawat Opa Aditya. Disana ada Oma Rina yang tidur dengan pulas. Nada melangkah gontai ke arah sofa lalu merebahkan tubuhnya disana. Untuk Hana, Kakak sepupunya itu lebih memilih untuk tidur di hotel dekat rumah sakit.
Nada tak dapat memejamkan matanya. Pikirannya melayang bagaimana cara dirinya menyampaikan tentang perceraian itu. Di sisi lain, Opa nya pasti kaget. Dan disini lain, Kakek Xavier juga punya riwayat sakit jantung.
Nada takut terjadi sesuatu pada keluarganya maupun keluarga suaminya. Tapi jika di lanjutkan, Nada tak ingin hidup dengan pria seperti Xavier. Seumur hidup itu lama, Nada yakin ia bisa mendapatkan jodoh yang terbaik nanti.
Nada tidak langsung tidur, Wanita itu memilih untuk berselancar di media sosial miliknya.
Sebuah postingan seseorang lewat di beranda miliknya. Sebuah foto meja makan yang di posting oleh Alika. Tak lupa dengan caption "Dinner bareng pria yang aku cinta.. "
Nada tersenyum sinis membaca caption itu. Jangan kira ia akan kepanasan melihat itu semua. Nada tidak akan sakit hati lagi karena dia sudah mati rasa. Biar sajalah Xavier wanita itu ambil.
"Pria sampah memang cocok dengan wanita sampah.. Kita lihat saja. Tak lama lagi, Wanita itu akan ku buat mati kutu..Kau boleh bermain-main sekarang...
.
.
.
Nada terbangun dari tidurnya. Usai membersihkan dirinya. Nada kini sudah rapi dengan pakaian yang baru saja di bawakan oleh kakak iparnya.
"Kamu gak makan dulu? " Ayra menawarkan makanan yang ia bawa dari rumah. Nada menggelengkan kepalanya. Ia tak selera pagi ini untuk sarapan.
"Kakak dimana?" Nada duduk di samping sang kakak iparnya.
"Kakak gak bisa langsung kesini ada kepentingan yang gak bisa di tinggal.." Nada menghela nafas panjang..
"Suami kamu mana?" Nada terdiam menatap sang kakak ipar. Ayra bertanya seolah tak tahu apapun. Nada tersenyum..
"Dia lagi sibuk kak..
"Sibuk apa? Sesibuk apapun dia sampai datang sebentar saja tidak bisa.. " Nada diam bingung hendak ingin menjawab apa.
"Kak.. Aku pergi dulu ya.. Hanya sebentar. Setelah ini aku kembali.." Demi mengalihkan pembicaraan dan berbagai pertanyaan. Nada pergi dari sana meninggalkan kakak iparnya yang baik itu.
"Aku gak bisa kayak gini terus.. Aku harus segera memberi tahu Daddy..." Nada melangkah dengan sedikit terburu-buru hingga tak memerhatikan sekitar namun tiba-tiba..
Bugh!
"Aaawwwsss.." Nada jatuh terduduk. Pria yang tanpa sengaja menabrak nya pun panik.
"Maaf, Aku tidak sengaja..." Nada medongak melihat siapa yang menabraknya hingga terjatuh.
Deg
"G.. Gus Ray..
Rayhan pun tak kalah terkejutnya. Pria itu bingung ingin membantunya dengan cara apa. Pasalnya meski ia hidup di ibu kota dan jauh dari pesantren Rayhan masih bisa menjaga batasan.
"E, Aku akan cari bantuan.." Rayhan hendak meminta tolong kepada orang sekitar namun Nada segera menolak.
"Tidak perlu Gus.. Saya bisa berdiri sendiri.." Nada perlahan bangkit lalu berdiri.
"A..Apa ada yang sakit?" Tanya Rayhan dengan hati-hati. Nada tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Ya, Allah.. Kenapa dia tersenyum..
Jantung Rayhan kembali berdetak kencang. Ia tak kuat apabila harus berlama-lama menatap wanita ini.
"Maaf, Gus.. Saya harus pergi.." Seperti orang bodoh Rayhan mengangguk.
Nada sedikit berlari menjauhi Rayhan. Tak hanya Rayhan yang merasakan deg-deg an. Jantung Nada pun berpacu dengan begitu cepatnya.
"Kok deg deg an nya gak ilang-ilang ya.. Ada apa ini.. " Nada menepis perasaannya kemudian berjalan ke arah cafe dekat rumah sakit.
Sementara itu, Pagi ini Xavier sudah bersiap untuk segera pulang. Tapi secara tiba-tiba Alika datang dan memeluk Xavier dari belakang.
"Jangan seperti ini Al..
"Aku gak ngebolehin kamu pergi.. Aku mau kamu nemenin aku belanja hari ini.." Alika memutar tubuhnya hingga kini wanita itu telah berdiri di hadapan pria itu.
"Tapi Al..
"Please.. Hari ini saja.. Gimana " Alika memasang wajah memelas.
"Ya sudah ayo.." Xavier akhirnya menuruti keinginan Alika membuat wanita itu bersorak gembira.
.
.
.
TBC
Hari ini, Othor up sekali dulu ya... Soalnya sore nanti Othor ada quality time. Mumpung paksu lagi di rumah.. Karena kalo udah tugas keluar kota othor malas keluar. Auto cuma diem di kamar aja bobo cantik 😁